Aprila wayar: Perbedaan antara revisi
←Membuat halaman berisi 'Aprila Russiana Amelia Wayar atau yang biasa disapa Emil adalah seorang novelis perempuan pertama dari Papua dan juga seorang jurnalis Papua yang lahir di Jayapura, 15...' Tag: |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
Aprila Russiana Amelia Wayar atau yang biasa disapa Emil adalah seorang novelis perempuan pertama dari Papua dan juga seorang jurnalis Papua yang lahir di Jayapura, 15 April 1980, ia dibesarkan di Jawa setelah mengikuti orangtuanya yang pindah ke Tasikmalaya Jawa barat, setelah selesai menempuh sekolah menengah atas, ia melanjutkan pendidikan di bangku perguruan tinggi dengan mengambil jurusan Ekonomi Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta. Ketika lulus pada tahun 2006, seorang kawannya yang baru membuka hotel di Bitung mengajaknya untuk bergabung, walaupun ia berkesempatan untuk menerapkan ilmu yang diperolehnya di perguruan tinggi yakni manajemen pada pekerjaannya, tetapi Emil hanya bertahan enam bulan dalam pekerjaannya tersebut. Emil memilih kembali ke Jayapura Papua dan bergabung dengan Forum Kerja sama Lembaga Swadaya Masyarakat (Foker-LSM) Papua sebagai seorang peneliti. |
Aprila Russiana Amelia Wayar atau yang biasa disapa Emil adalah seorang novelis perempuan pertama dari Papua dan juga seorang jurnalis Papua yang lahir di Jayapura, 15 April 1980, ia dibesarkan di Jawa setelah mengikuti orangtuanya yang pindah ke Tasikmalaya Jawa barat, setelah selesai menempuh sekolah menengah atas, ia melanjutkan pendidikan di bangku perguruan tinggi dengan mengambil jurusan Ekonomi Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta. Ketika lulus pada tahun 2006, seorang kawannya yang baru membuka hotel di Bitung mengajaknya untuk bergabung, walaupun ia berkesempatan untuk menerapkan ilmu yang diperolehnya di perguruan tinggi yakni manajemen pada pekerjaannya, tetapi Emil hanya bertahan enam bulan dalam pekerjaannya tersebut. Emil memilih kembali ke Jayapura Papua dan bergabung dengan Forum Kerja sama Lembaga Swadaya Masyarakat (Foker-LSM) Papua sebagai seorang peneliti. |
||
Pengalamanlah yang menghantarkan Emil menjadi peneliti di Foker-LSM Papua sehingga sangat akrab dengan dunia riset, disaat yang bersamaan Emil juga menjadi kontributor aktif di Jubi, sebuah situs pemberitaan online di Papua. Bagi Emil, menjadi seorang jurnalis dapat memberikan dirinya kesempatan yang lebih luas terhadap masalah ataupun isu-isu sosial di tanah Papua, namun sayangnya dalam dunia jurnalistik ia mengalami kendala dimana tidak semua hal yang ditemui dapat dimuat dalam laporan jurnalistiknya. Pengalaman dirinya menjadi seorang jurnalis yang dirasakan dirinya paling menantang ialah ketika dirinya melakukan liputan konflik Papua, tokoh-tokoh Papua seperti Goliath tabuni, Seth Jafet Rumkorem, Richard Yoweni dan Goliath Tabuni sudah pernah ia wawancarai ketika bertugas. |
Pengalamanlah yang menghantarkan Emil menjadi peneliti di Foker-LSM Papua sehingga sangat akrab dengan dunia riset, disaat yang bersamaan Emil juga menjadi kontributor aktif di Jubi, sebuah situs pemberitaan online di Papua. Bagi Emil, menjadi seorang jurnalis dapat memberikan dirinya kesempatan yang lebih luas terhadap masalah ataupun isu-isu sosial di tanah Papua, namun sayangnya dalam dunia jurnalistik ia mengalami kendala dimana tidak semua hal yang ditemui dapat dimuat dalam laporan jurnalistiknya. Pengalaman dirinya menjadi seorang jurnalis yang dirasakan dirinya paling menantang ialah ketika dirinya melakukan liputan konflik Papua, tokoh-tokoh Papua seperti Goliath tabuni, Seth Jafet Rumkorem, Richard Yoweni dan Goliath Tabuni sudah pernah ia wawancarai ketika bertugas. |
Revisi per 27 Februari 2020 02.40
Aprila Russiana Amelia Wayar atau yang biasa disapa Emil adalah seorang novelis perempuan pertama dari Papua dan juga seorang jurnalis Papua yang lahir di Jayapura, 15 April 1980, ia dibesarkan di Jawa setelah mengikuti orangtuanya yang pindah ke Tasikmalaya Jawa barat, setelah selesai menempuh sekolah menengah atas, ia melanjutkan pendidikan di bangku perguruan tinggi dengan mengambil jurusan Ekonomi Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta. Ketika lulus pada tahun 2006, seorang kawannya yang baru membuka hotel di Bitung mengajaknya untuk bergabung, walaupun ia berkesempatan untuk menerapkan ilmu yang diperolehnya di perguruan tinggi yakni manajemen pada pekerjaannya, tetapi Emil hanya bertahan enam bulan dalam pekerjaannya tersebut. Emil memilih kembali ke Jayapura Papua dan bergabung dengan Forum Kerja sama Lembaga Swadaya Masyarakat (Foker-LSM) Papua sebagai seorang peneliti. Pengalamanlah yang menghantarkan Emil menjadi peneliti di Foker-LSM Papua sehingga sangat akrab dengan dunia riset, disaat yang bersamaan Emil juga menjadi kontributor aktif di Jubi, sebuah situs pemberitaan online di Papua. Bagi Emil, menjadi seorang jurnalis dapat memberikan dirinya kesempatan yang lebih luas terhadap masalah ataupun isu-isu sosial di tanah Papua, namun sayangnya dalam dunia jurnalistik ia mengalami kendala dimana tidak semua hal yang ditemui dapat dimuat dalam laporan jurnalistiknya. Pengalaman dirinya menjadi seorang jurnalis yang dirasakan dirinya paling menantang ialah ketika dirinya melakukan liputan konflik Papua, tokoh-tokoh Papua seperti Goliath tabuni, Seth Jafet Rumkorem, Richard Yoweni dan Goliath Tabuni sudah pernah ia wawancarai ketika bertugas.