Lompat ke isi

Tata nama senyawa kimia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
S Rifqi (bicara | kontrib)
perbaikan penulisan, tata bahasa, dan tata letak
S Rifqi (bicara | kontrib)
perbaikan tata letak
Baris 1: Baris 1:
'''Tata nama senyawa kimia''' adalah serangkaian aturan [[senyawa kimia|persenyawaan kimia]] yang disusun secara sistematis. Tata nama kimia disusun berdasarkan aturan [[IUPAC]] (''International Union of Pure and Applied Chemistry).''
'''Tata nama senyawa kimia''' adalah serangkaian aturan [[senyawa kimia|persenyawaan kimia]] yang disusun secara sistematis. Tata nama kimia disusun berdasarkan aturan [[IUPAC]] (''International Union of Pure and Applied Chemistry).''


=== Senyawa ionik ===
== Senyawa ionik ==
[[Berkas:wikiyoen.jpg|ka|300px|jmpl|Contoh penamaan senyawa ionik]]
[[Berkas:wikiyoen.jpg|ka|300px|jmpl|Contoh penamaan senyawa ionik]]
Senyawa ionik terbentuk dari [[Ion#Anion dan kation|kation]] (ion positif) dan [[Ion#Anion dan kation|anion]] (ion negatif). Kebanyakan senyawa ionik merupakan senyawa biner, yaitu senyawa yang terbentuk hanya dari dua unsur. Untuk senyawa ionik biner, penamaan dimulai dari kation logam kemudian diikuti anion nonlogam dan diberi akhiran ''-ida''. Untuk kation yang memiliki lebih dari satu jenis muatan (bilangan oksidasi), diberikan keterangan angka romawi di tengahnya sesuai besarnya muatan.<ref name="chang2003">Chang, R. 2003. ''General Chemistry: The Essential Concept'', ahli bahasa: Indra Noviandri dkk, 2004, ''Kimia Dasar'', Jilid 1. Jakarta: Erlangga.</ref>
Senyawa ionik terbentuk dari [[Ion#Anion dan kation|kation]] (ion positif) dan [[Ion#Anion dan kation|anion]] (ion negatif). Kebanyakan senyawa ionik merupakan senyawa biner, yaitu senyawa yang terbentuk hanya dari dua unsur. Untuk senyawa ionik biner, penamaan dimulai dari kation logam kemudian diikuti anion nonlogam dan diberi akhiran ''-ida''. Untuk kation yang memiliki lebih dari satu jenis muatan (bilangan oksidasi), diberikan keterangan angka romawi di tengahnya sesuai besarnya muatan.<ref name="chang2003">Chang, R. 2003. ''General Chemistry: The Essential Concept'', ahli bahasa: Indra Noviandri dkk, 2004, ''Kimia Dasar'', Jilid 1. Jakarta: Erlangga.</ref>
Baris 176: Baris 176:
|}
|}


=== Senyawa molekuler ===
== Senyawa molekuler ==
[[Berkas:wikiyoen1.jpg|ka|jmpl|300px|Contoh penamaan senyawa molekuler]]
[[Berkas:wikiyoen1.jpg|ka|jmpl|300px|Contoh penamaan senyawa molekuler]]
Kebanyakan senyawa molekuler termasuk senyawa biner. Senyawa molekuler tersusun dari unsur-unsur nonlogam. Penamaan dimulai dari unsur nonlogam pertama lalu diikuti nama unsur nonlogam yang diberi akhiran ''-ida''. Jika dua unsur nonlogam dapat membentuk lebih dari dua jenis senyawa, digunakan awalan bahasa Yunani, yaitu suatu awalan yang sesuai dengan indeks dalam rumus kimianya.<ref name="chang2003" />
Kebanyakan senyawa molekuler termasuk senyawa biner. Senyawa molekuler tersusun dari unsur-unsur nonlogam. Penamaan dimulai dari unsur nonlogam pertama lalu diikuti nama unsur nonlogam yang diberi akhiran ''-ida''. Jika dua unsur nonlogam dapat membentuk lebih dari dua jenis senyawa, digunakan awalan bahasa Yunani, yaitu suatu awalan yang sesuai dengan indeks dalam rumus kimianya.<ref name="chang2003" />
Baris 244: Baris 244:
|}
|}


=== Senyawa ion poliatomik ===
== Senyawa ion poliatomik ==
Penamaan dimulai dari ion positif (kation) lalu dilanjutkan dengan ion negatif (anion).
Penamaan dimulai dari ion positif (kation) lalu dilanjutkan dengan ion negatif (anion).


Baris 363: Baris 363:
|}
|}


=== Asam dan basa ===
== Asam dan basa ==


==== Penamaan asam ====
=== Penamaan asam ===
[[Berkas:Wikiyoen3.jpg|ka|300px|jmpl|contoh penamaan asam]]
[[Berkas:Wikiyoen3.jpg|ka|300px|jmpl|Contoh penamaan asam]]
Untuk asam biner (terdiri dari dua jenis unsur), penamaan dimulai dari kata ''asam'' lalu diikuti nama sisa asamnya. Untuk asam yang terdiri dari tiga jenis unsur, penamaan dimulai dari kata ''asam'' lalu diikuti nama sisa asamnya, yaitu anion poliatom.<ref name="chang2003" />
Untuk asam biner (terdiri dari dua jenis unsur), penamaan dimulai dari kata ''asam'' lalu diikuti nama sisa asamnya. Untuk asam yang terdiri dari tiga jenis unsur, penamaan dimulai dari kata ''asam'' lalu diikuti nama sisa asamnya, yaitu anion poliatom.<ref name="chang2003" />


==== Penamaan basa ====
=== Penamaan basa ===
Pada umumnya, basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH<sup>-</sup>. Senyawa basa dibentuk oleh ion logam sebagai kation dan ion OH<sup>-</sup> atau ion hidroksida sebagai anion. Penamaan senyawa basa dilakukan dengan menuliskan nama logam (kation) di depan kata ''hidroksida''.<ref name="chang2003" />
Pada umumnya, basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH<sup>-</sup>. Senyawa basa dibentuk oleh ion logam sebagai kation dan ion OH<sup>-</sup> atau ion hidroksida sebagai anion. Penamaan senyawa basa dilakukan dengan menuliskan nama logam (kation) di depan kata ''hidroksida''.<ref name="chang2003" />



Revisi per 29 Februari 2020 06.35

Tata nama senyawa kimia adalah serangkaian aturan persenyawaan kimia yang disusun secara sistematis. Tata nama kimia disusun berdasarkan aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).

Senyawa ionik

Berkas:Wikiyoen.jpg
Contoh penamaan senyawa ionik

Senyawa ionik terbentuk dari kation (ion positif) dan anion (ion negatif). Kebanyakan senyawa ionik merupakan senyawa biner, yaitu senyawa yang terbentuk hanya dari dua unsur. Untuk senyawa ionik biner, penamaan dimulai dari kation logam kemudian diikuti anion nonlogam dan diberi akhiran -ida. Untuk kation yang memiliki lebih dari satu jenis muatan (bilangan oksidasi), diberikan keterangan angka romawi di tengahnya sesuai besarnya muatan.[1]

Daftar kation monoatomik umum
Golongan Unsur Nama Ion Rumus Ion
IA Litium kation litium Li+
Natrium kation natrium Na+
Kalium kation kalium K+
IIA Berilium kation berilium Be2+
Magnesium kation magnesium Mg2+
Kalsium kation kalsium Ca2+
Stronsium kation stronsium Sr2+
Barium kation barium Ba2+
IB Perak kation perak Ag+
IIB Seng kation seng Zn2+
IIIA Aluminium kation aluminium Al3+
Daftar anion monoatomik umum
Golongan Unsur Nama Ion Rumus Ion
VA Nitrogen anion nitrida N3-
Fosfor anion fosfida P3-
VIA Oksigen anion oksida O2-
Belerang anion sulfida S2-
VIIA Fluorin anion fluorida F-
Klorin anion klorida Cl-
Bromin anion bromida Br-
Iodin anion iodida I-
Daftar ion logam berbilangan oksidasi banyak
Golongan Unsur Nama Ion Rumus Ion
VIB Kromium Krom (II) atau Kromo Cr2+
Krom (III) atau Kromi Cr3+
VIIB Mangan Mangan (II) atau Mangano Mn2+
Mangan (III) atau Mangani Mn3+
VIIIB Besi Besi (II) atau Fero Fe2+
Besi (III) atau Feri Fe3+
Kobalt Kobalt (II) atau Kobalto Co2+
Kobalt (III) atau Kobaltik Co3+
IB Tembaga Tembaga (I) atau Cupro Cu+
Tembaga (II) atau Cupri Cu2+
IIB Raksa Merkuri (I) atau Merkuro Hg22+
Merkuri (II) atau Merkuri Hg2+
IVA Timah Timah (II) atau Stano Sn2+
Timah (IV) atau Stani Sn4+
Timbal Timbal (II) atau Plumbum Pb2+
Timbal (IV) atau Plumbik Pb4+

Senyawa molekuler

Contoh penamaan senyawa molekuler

Kebanyakan senyawa molekuler termasuk senyawa biner. Senyawa molekuler tersusun dari unsur-unsur nonlogam. Penamaan dimulai dari unsur nonlogam pertama lalu diikuti nama unsur nonlogam yang diberi akhiran -ida. Jika dua unsur nonlogam dapat membentuk lebih dari dua jenis senyawa, digunakan awalan bahasa Yunani, yaitu suatu awalan yang sesuai dengan indeks dalam rumus kimianya.[1]

Daftar awalan jumlah
Jumlah Nama Jumlah Nama
1 mono- 6 heksa-
2 di- 7 hepta-
3 tri- 8 okta-
4 tetra- 9 nona-
5 penta- 10 deka-

Namun, senyawa molekuler yang mengandung hidrogen tidak menggunakan awalan bahasa Yunani, tetapi menggunakan nama umum yang tidak sistematis.[1]

Daftar senyawa molekuler berhidrogen
Rumus Senyawa Nama Senyawa
B2H6 Diboran
CH4 Metana
SiH4 Silan
NH3 Amonia
PH3 Fosfin
H2O Air
H2S Hidrogen sulfida

Senyawa ion poliatomik

Penamaan dimulai dari ion positif (kation) lalu dilanjutkan dengan ion negatif (anion).

Untuk ion logam yang memiliki lebih dari satu jenis muatan, diberikan keterangan angka romawi di tengahnya sesuai besar muatan.[2]

Daftar ion poliatomik
Nama Ion Rumus Ion Nama Ion Rumus Ion
Sulfat SO42- Hidrogen Fosfat HPO42-
Sulfit SO32- Dihidrogen Fosfat H2PO4-
Nitrat NO3- Bikarbonat HCO3-
Nitrit NO2- Bisulfat HSO4-
Hipoklorit ClO- Merkuri (I) Hg22+
Klorit ClO2- Amonia NH4+
Klorat ClO3- Fosfat PO43-
Perklorat ClO4- Fosfit PO33-
Asetat CH3COO- Permanganat MnO4-
Kromat CrO42- Sianida CN-
Dikromat Cr2O72- Sianat OCN-
Arsenat AsO43- Tiosianat SCN-
Oksalat C2O42- Arsenit AsO33-
Tiosulfat S2O32- Peroksida O22-
Hidroksida OH- Karbonat CO32-

Berikut contoh penamaan senyawa ion poliatomik:

Daftar senyawa ion poliatomik
Rumus Senyawa Nama Senyawa
NH4Cl Amonium klorida
NaNO3 Natrium nitrat
MgSO4 Magnesium sulfat
KCN Kalium sianida
Zn(OH)2 Seng(II) hidroksida
(bilangan oksidasi seng = 2)
FeC2O4 Besi(II) oksalat
(bilangan oksidasi besi = 2)
Fe2(SO4)3 Besi(III) sulfat
(bilangan oksidasi besi = 3)

Asam dan basa

Penamaan asam

Berkas:Wikiyoen3.jpg
Contoh penamaan asam

Untuk asam biner (terdiri dari dua jenis unsur), penamaan dimulai dari kata asam lalu diikuti nama sisa asamnya. Untuk asam yang terdiri dari tiga jenis unsur, penamaan dimulai dari kata asam lalu diikuti nama sisa asamnya, yaitu anion poliatom.[1]

Penamaan basa

Pada umumnya, basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH-. Senyawa basa dibentuk oleh ion logam sebagai kation dan ion OH- atau ion hidroksida sebagai anion. Penamaan senyawa basa dilakukan dengan menuliskan nama logam (kation) di depan kata hidroksida.[1]

Daftar senyawa basa
Rumus Senyawa Nama Senyawa
NaOH Natrium hidroksida
Ba(OH)2 Barium hidroksida
KOH Kalium hidroksida

Referensi

  1. ^ a b c d e Chang, R. 2003. General Chemistry: The Essential Concept, ahli bahasa: Indra Noviandri dkk, 2004, Kimia Dasar, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
  2. ^ Mustafa, Bakri. 2012. SPM Kimia SMA dan MA. Jakarta: Erlangga.