Lompat ke isi

Persiharjo Sukoharjo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 51: Baris 51:
Pada bagian lain, Penasihat Persiharjo Darsono mengakui bahwa kepengurusan Persiharjo kurang bisa mengikuti perkembangan. Bahkan, berulang kali tidak hadir dalam kegiatan PSSI sampai membuat status tim asal Sukoharjo dibekukan.
Pada bagian lain, Penasihat Persiharjo Darsono mengakui bahwa kepengurusan Persiharjo kurang bisa mengikuti perkembangan. Bahkan, berulang kali tidak hadir dalam kegiatan PSSI sampai membuat status tim asal Sukoharjo dibekukan.


{{sepak bola-stub}}
== Rekor musim ke musim ==
== Rekor musim ke musim ==
* 2016 [[Indonesia Soccer Championship B]] Mengundurkan diri
* 2016 [[Indonesia Soccer Championship B]] Mengundurkan diri
Baris 57: Baris 56:
* 2018 [[Liga 3]] Tidak ikut
* 2018 [[Liga 3]] Tidak ikut
* 2019 [[Liga 3]] Tidak ikut
* 2019 [[Liga 3]] Tidak ikut

== Referensi ==
{{Reflist}}


[[Kategori:Kabupaten Sukoharjo]]
[[Kategori:Kabupaten Sukoharjo]]

Revisi per 2 Maret 2020 17.52

Persiharjo
Nama lengkapPersatuan Sepak Bola Indonesia Sukoharjo
JulukanLaskar Honggopati
Berdiri15 Agustus 1972
StadionStadion Gelora Merdeka Jombor
Sukoharjo, Jawa Tengah
(Kapasitas: 10.000)
SekretarisWagino
PelatihDwi Joko
LigaLiga 3 2019 Jawa Tengah
2018Grup 3

Persiharjo (Singkatan dari Persatuan Sepak bola Indonesia Sukoharjo) adalah sebuah tim sepak bola Indonesia kebanggaan warga Kabupaten Sukoharjo yang bermarkas di kelurahan Jombor kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Tim ini bermarkas di Stadion Gelora Merdeka Jombor, Sukoharjo, yang memiliki kapasitas 10.000 penonton. Persiharjo mempunyai sebutan (julukan) sebagai Laskar Honggopati, sedangkan suporternya yang fanatik dan atraktif yang tergabung dalam Soekohardjo Fans. (Spartan & Sukoharjo Casual)

Saat ini Persiharjo berlaga di Liga 3 2019 Jawa Tengah.

Sejarah

Dalam kancah persepak bolaan nasional, tutur pria yang juga Pembina Persiharjo itu, klub kebanggan warga Kabupaten Makmur tersebut pernah Berjaya di Divisi II pada era 1990-an. Sejarah juga pernah diraih setelah mendapatkan anggaran pembinaan terbesar dari APBD sebesar Rp 1,9 miliar pada tahun 1996.

Menurutnya, besarnya dana yang dikeluarkan dinilai sebanding dengan prestasi Persiharjo di kasta level kedua sepak bola nasional. Namun sayangnya, setelah moment tersebut, kiprah klub ini kian meredup dan tenggelam hingga terlempar ke Divisi III Karesidenan Surakarta.

Dalam waktu dekat, tambah dia, pihaknya meminta supaya ada muscab sebagai bagian dari upaya kebangkitan Persiharjo. Menurut Haryanto, kepengurusan lama yang tidak aktif wajib diganti personel lain. “Harus diganti dengan yang memahami dan mengetahui sepak bola,” jelasnya.

Pada bagian lain, Penasihat Persiharjo Darsono mengakui bahwa kepengurusan Persiharjo kurang bisa mengikuti perkembangan. Bahkan, berulang kali tidak hadir dalam kegiatan PSSI sampai membuat status tim asal Sukoharjo dibekukan.

Rekor musim ke musim

Referensi