Lompat ke isi

Ketakutan dan kecemasan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Liapanigoro (bicara | kontrib)
Membuat halaman baru
Liapanigoro (bicara | kontrib)
Baris 12: Baris 12:


[[Penelitian|Riset]] membuktikan bahwa ketakutan dan kecemasan sebagai salah satu efek fobia dapat muncul kapan saja dalam kurun waktu tertentu. Penderita fobia yang mengalami atau merasa takut atau cemas dapat merasa tidak terhubung dengan kenyataan. Efek [[Kognisi|kognitif]] dari fobia termasuk pikiran tentang suatu yang berbahaya adalah ancaman yang ia rasakan. Contohnya fobia terhadap ulat bulu, fobia ketinggian dan lain-lain. Ketika ia tidak mampu lagi memikirkan tentang hal diluar itu sekalipun ingin memikirkan hal lain. Orang yang memiliki fobia terlalu memusatkan pikiran pada ketakutan akan suatu [[objek]], sehingga pikirannya akan terbayang pada hal yang membuatnya merasa tidak nyaman akan hal tersebut. Selain itu, penyebab timbulnya fobia pada diri seseorang berasal dari pengalaman buruk yang pernah ia alami sebelumnya. Sehingga menimbulkan rasa ketakutan atau kecemasan diluar kendalinya akan suatu objek. Sehingga fobia tidak disebabkan karena suatu objek. Melainkan fobia timbul dari dalam diri atau pikiran akan hal-hal buruk yang akan terjadi, dan bisa menyebabkan rasa takut dan cemas pada jiwa seseorang.<ref>{{Cite web|url=http://www.org.com/?not_found=wiki-indonesia.club.com|title=Org.com|website=www.org.com|access-date=2020-03-05}}</ref>
[[Penelitian|Riset]] membuktikan bahwa ketakutan dan kecemasan sebagai salah satu efek fobia dapat muncul kapan saja dalam kurun waktu tertentu. Penderita fobia yang mengalami atau merasa takut atau cemas dapat merasa tidak terhubung dengan kenyataan. Efek [[Kognisi|kognitif]] dari fobia termasuk pikiran tentang suatu yang berbahaya adalah ancaman yang ia rasakan. Contohnya fobia terhadap ulat bulu, fobia ketinggian dan lain-lain. Ketika ia tidak mampu lagi memikirkan tentang hal diluar itu sekalipun ingin memikirkan hal lain. Orang yang memiliki fobia terlalu memusatkan pikiran pada ketakutan akan suatu [[objek]], sehingga pikirannya akan terbayang pada hal yang membuatnya merasa tidak nyaman akan hal tersebut. Selain itu, penyebab timbulnya fobia pada diri seseorang berasal dari pengalaman buruk yang pernah ia alami sebelumnya. Sehingga menimbulkan rasa ketakutan atau kecemasan diluar kendalinya akan suatu objek. Sehingga fobia tidak disebabkan karena suatu objek. Melainkan fobia timbul dari dalam diri atau pikiran akan hal-hal buruk yang akan terjadi, dan bisa menyebabkan rasa takut dan cemas pada jiwa seseorang.<ref>{{Cite web|url=http://www.org.com/?not_found=wiki-indonesia.club.com|title=Org.com|website=www.org.com|access-date=2020-03-05}}</ref>

== Referensi ==
<references />

Revisi per 5 Maret 2020 06.18

A. Fobia:Ketakutan dan Kecemasan

Fobia merupakan kondisi keterbatasan karena dorongan kecemasan dan ketakutan akan sesuatu. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Fobia dapat membatasi keberadaan ruang gerak seseorang melalu rasa cemas dan takut. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya.

Apa yang menyebabkan kemunculan fobia? Ketakutan dan Kecemasan manusia menjadi sumber utama yang mendorong kemunculan fobia akan suatu objek.

1. Fobia ketakutan dapat berupa objek nyata. Misalnya seperti takut pada seekor kecoak. Sehingga mampu menyebabkan seseorang merasa geli atau takut pada objek yg berada di sekelilingnya

2. Fobia kecemasan dapat berwujud perasaan tak terjelaskan, pikiran yang mengerikan atas suatu objek, sehingga memunculkan reaksi panik tanpa hadirnya objek maupun situasi tertentu. Fobia dapat menimbulkan rasa kekhawatiran terjadinya keadaan buruk yang tidak menyenangkan bagi seseorang.


Riset membuktikan bahwa ketakutan dan kecemasan sebagai salah satu efek fobia dapat muncul kapan saja dalam kurun waktu tertentu. Penderita fobia yang mengalami atau merasa takut atau cemas dapat merasa tidak terhubung dengan kenyataan. Efek kognitif dari fobia termasuk pikiran tentang suatu yang berbahaya adalah ancaman yang ia rasakan. Contohnya fobia terhadap ulat bulu, fobia ketinggian dan lain-lain. Ketika ia tidak mampu lagi memikirkan tentang hal diluar itu sekalipun ingin memikirkan hal lain. Orang yang memiliki fobia terlalu memusatkan pikiran pada ketakutan akan suatu objek, sehingga pikirannya akan terbayang pada hal yang membuatnya merasa tidak nyaman akan hal tersebut. Selain itu, penyebab timbulnya fobia pada diri seseorang berasal dari pengalaman buruk yang pernah ia alami sebelumnya. Sehingga menimbulkan rasa ketakutan atau kecemasan diluar kendalinya akan suatu objek. Sehingga fobia tidak disebabkan karena suatu objek. Melainkan fobia timbul dari dalam diri atau pikiran akan hal-hal buruk yang akan terjadi, dan bisa menyebabkan rasa takut dan cemas pada jiwa seseorang.[1]

  1. ^ "Org.com". www.org.com. Diakses tanggal 2020-03-05.