Lompat ke isi

Pergeseran merah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k Perubahan kosmetik tanda baca
S Rifqi (bicara | kontrib)
perbaikan penulisan, tata bahasa, dan tata letak
Baris 1: Baris 1:
{{kosmologi|ekspansi}}
{{kosmologi|ekspansi}}
[[File:Redshift.svg|jmpl|lurus|[[Garis spektrum|Garis serapan]] dalam [[spektrum kasatmata]] dari sebuah [[supergugus]] galaksi jauh (kanan), dibandingkan dengan garis serapan dalam spektrum kasatmata dari [[Matahari]] (kiri). Panah menunjukkan pergeseran merah.]]
'''Pergeseran merah''' adalah gejala ketika frekuensi [[cahaya]] yang diamati lebih rendah daripada frekuensi aslinya. Ini biasa terjadi kalau sumber menjauh dari pengamat, seperti pada [[efek Doppler]]. Secara khusus, istilah pergeseran merah dipakai untuk menjelaskan pengamatan bahwa spektrum cahaya yang terpancar oleh [[galaksi]] jauh bergeser ke frekuensi yang lebih rendah (menuju ujung merah pada spektrum, sesuai namanya) kalau dibandingkan dengan spektrum bintang yang lebih dekat. Gejala ini menjadi bukti bahwa galaksi menjauh satu sama lain dan alam semesta mulai berkembang sejak [[Ledakan Dahsyat]].


Secara umum, pergeseran merah (dan pergeseran biru, kebalikannya) dihitung sebagai berikut.
[[File:Redshift.svg|jmpl|lurus|
:''z'' = (frekuensi terpancar - frekuensi teramati) / frekuensi teramati
[[Garis spektrum|Garis serapan]] dalam [[spektrum kasatmata]] dari sebuah [[supergugus]] galaksi jauh (kanan), dibandingkan dengan garis serapan dalam spektrum kasatmata dari [[Matahari]] (kiri). Panah menunjukkan pergeseran merah.]]
:''z'' = (panjang gelombang teramati - panjang gelombang terpancar) / panjang gelombang terpancar
'''Pergeseran Merah''' adalah gejala bahwa frekuensi [[cahaya]] kalau diamati, di bawah situasi tertentu, bisa lebih rendah daripada frekuensi cahaya ketika terpancar di sumber. Ini biasanya terjadi kalau sumber menjauh dari pengamat, seperti pada [[efek Doppler]]. Secara khusus, istilah pergeseran merah dipakai untuk menjelaskan pengamatan bahwa spektrum cahaya yang terpancar oleh [[galaksi]] jauh bergeser ke frekuensi yang lebih rendah (terhadap akhir merah spektrum, dan begitu pula namanya) kalau dibandingkan dengan spektrum bintang yang lebih dekat. Ini diambil sebagai bukti bahwa galaksi menjauh dari satu sama lain, bahwa alam semesta berkembang dan dimulai sejak [[Ledakan Dahsyat]].


Pergeseran merah yang dilihat di astronomi bisa diukur karena spektrum [[emisi]] dan [[absorbsi]] untuk [[atom]] adalah khas dan diketahui dengan baik.
Secara umum, pergeseran merah (dan pergeseran biru, pengamatan cahaya frekuensi yang lebih tinggi) diukur dengan
:''z'' = (frekuensi terpancar - frekuensi teramati) / frekuensi teramati = (panjang gelombang teramati - panjang gelombang terpancar) / panjang gelombang terpancar.


== Penyebab ==
Pergeseran merah bisa disebabkan oleh tiga sebab:
Pergeseran merah bisa disebabkan oleh tiga sebab, yaitu (1) pergerakan sumber, (2) perluasan ruang, dan (3) efek gravitasi.


=== Pergerakan sumber ===
'''1. Gerak-gerik sumber.''' Jika sumber cahaya menjauh dari pengamat, maka pergeseran merah (''z'' > 0) terjadi; jika sumber mendekati pengamat, maka pergeseran biru (''z'' < 0) terjadi.
Jika sumber cahaya menjauh dari pengamat, pergeseran merah (''z'' > 0) terjadi; jika sumber mendekati pengamat, pergeseran biru (''z'' < 0) terjadi. Hal ini berlaku untuk semua gelombang sesuai [[efek Doppler]]. Jika sumber bergerak menjauh dari pengamat dengan [[kecepatan]] (''v'') yang jauh lebih kecil daripada [[kecepatan cahaya]] (''c''), pergeseran merah dapat diperkirakan dengan rumus berikut.
Hal ini berlaku untuk semua gelombang dan diterangkan oleh [[efek Doppler]].
Jika sumber bergerak menjauh dari pengamat dengan [[kecepatan]] ''v'' dan kecepatan ini jauh lebih kecil daripada [[kecepatan cahaya]] ''c'', maka pergeseran merah dapat diperkirakan dengan
:''z'' ≈ ''v''/''c''
:''z'' ≈ ''v''/''c''


=== Perluasan ruang ===
'''2. Perluasan ruang.''' Model yang sekarang dipakai oleh [[kosmologi]] menganggap benar perluasan ruang. Cahaya akan mengalami pergeseran merah jika ruang meluas. Dalam arti, memperluas angkasa dan perpindahan sumber adalah perspektif berbeda atas gejala itu juga: daripada sebuah sumber bergerak, seseorang dapat secara alternatif dan sepadan mengambil sebuah sumber diam dan ruang di antara sumber dan pengamat yang memuai.
Model yang sekarang dipakai oleh [[kosmologi]] membenarkan perluasan ruang. Cahaya akan mengalami pergeseran merah jika ruang meluas. Dalam arti lain, tidak ada yang bergerak; namun, ruang di antaranya meluas sehingga jaraknya bertambah.


'''3. Efek gravitasi.'''
=== Efek gravitasi ===
Teori [[relativitas umum]] memuat bahwa perpindahan cahaya itu lewat bidang gravitasi yang kuat akan mengalami pergeseran merah atau biru. '
Teori [[relativitas umum]] memuat bahwa perpindahan cahaya yang melewati bidang gravitasi yang kuat akan mengalami pergeseran merah atau biru. Ini diketahui sebagai [[pergeseran Einstein]]. Seperti nyala api pada sumbunya, yang dekat berwarna biru dan yang jauh berwarna merah.
Ini diketahui sebagai [[Pergeseran Einstein]]. Seperti nyala api pada sumbunya, yang dekat berwarna biru, dan yang jauh berwarna merah.


Efek ini sangat kecil tetapi dapat diukur di Bumi menggunakan [[efek Mossbauer]].
Efek ini sangat kecil, tetapi dapat diukur di Bumi dengan menggunakan [[efek Mossbauer]]. Namun, efek ini cukup signifikan di dekat [[lubang hitam]]. Ketika benda mendekat ke [[cakrawala]], pergeseran merah menjadi tak terhingga.

Namun efek ini cukup berarti di dekat [[lubang hitam]] dan sewaktu benda mendekat ke [[cakrawala]], perubahan merah menjadi tak terhingga.
Pergeseran Merah Gravitasi ditawarkan sebagai keterangan pergeseran merah dari [[quasars]] di [[1960]]-an, walaupun ini secara luas tidak disetujui sekarang.
Efek gravitasi ditawarkan sebagai keterangan pergeseran merah dari [[kuasar]] pada tahun [[1960]]-an, walaupun ini secara luas tidak disetujui sekarang.


Pergeseran merah yang dilihat di astronomi bisa diukur karena spektrum [[emisi]] dan [[absorbsi]] untuk [[atom]] adalah khas dan diketahui dengan baik.
{{satuan-stub}}
{{satuan-stub}}



Revisi per 25 Maret 2020 05.20

Garis serapan dalam spektrum kasatmata dari sebuah supergugus galaksi jauh (kanan), dibandingkan dengan garis serapan dalam spektrum kasatmata dari Matahari (kiri). Panah menunjukkan pergeseran merah.

Pergeseran merah adalah gejala ketika frekuensi cahaya yang diamati lebih rendah daripada frekuensi aslinya. Ini biasa terjadi kalau sumber menjauh dari pengamat, seperti pada efek Doppler. Secara khusus, istilah pergeseran merah dipakai untuk menjelaskan pengamatan bahwa spektrum cahaya yang terpancar oleh galaksi jauh bergeser ke frekuensi yang lebih rendah (menuju ujung merah pada spektrum, sesuai namanya) kalau dibandingkan dengan spektrum bintang yang lebih dekat. Gejala ini menjadi bukti bahwa galaksi menjauh satu sama lain dan alam semesta mulai berkembang sejak Ledakan Dahsyat.

Secara umum, pergeseran merah (dan pergeseran biru, kebalikannya) dihitung sebagai berikut.

z = (frekuensi terpancar - frekuensi teramati) / frekuensi teramati
z = (panjang gelombang teramati - panjang gelombang terpancar) / panjang gelombang terpancar

Pergeseran merah yang dilihat di astronomi bisa diukur karena spektrum emisi dan absorbsi untuk atom adalah khas dan diketahui dengan baik.

Penyebab

Pergeseran merah bisa disebabkan oleh tiga sebab, yaitu (1) pergerakan sumber, (2) perluasan ruang, dan (3) efek gravitasi.

Pergerakan sumber

Jika sumber cahaya menjauh dari pengamat, pergeseran merah (z > 0) terjadi; jika sumber mendekati pengamat, pergeseran biru (z < 0) terjadi. Hal ini berlaku untuk semua gelombang sesuai efek Doppler. Jika sumber bergerak menjauh dari pengamat dengan kecepatan (v) yang jauh lebih kecil daripada kecepatan cahaya (c), pergeseran merah dapat diperkirakan dengan rumus berikut.

zv/c

Perluasan ruang

Model yang sekarang dipakai oleh kosmologi membenarkan perluasan ruang. Cahaya akan mengalami pergeseran merah jika ruang meluas. Dalam arti lain, tidak ada yang bergerak; namun, ruang di antaranya meluas sehingga jaraknya bertambah.

Efek gravitasi

Teori relativitas umum memuat bahwa perpindahan cahaya yang melewati bidang gravitasi yang kuat akan mengalami pergeseran merah atau biru. Ini diketahui sebagai pergeseran Einstein. Seperti nyala api pada sumbunya, yang dekat berwarna biru dan yang jauh berwarna merah.

Efek ini sangat kecil, tetapi dapat diukur di Bumi dengan menggunakan efek Mossbauer. Namun, efek ini cukup signifikan di dekat lubang hitam. Ketika benda mendekat ke cakrawala, pergeseran merah menjadi tak terhingga.

Efek gravitasi ditawarkan sebagai keterangan pergeseran merah dari kuasar pada tahun 1960-an, walaupun ini secara luas tidak disetujui sekarang.