Lompat ke isi

Jerome Polin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 42: Baris 42:


== Prestasi ==
== Prestasi ==
* Juara 1 ''[[Olimpiade]] National Industrial Engineering'' ([[ITS]], [[2016]]
* Juara 1 ''[[Olimpiade]] National Industrial Engineering'' ([[ITS]], [[2016]])
* Juara 2 ''Regional [[Olimpiade]] Farmasi Nasional'' ([[UNAIR]], [[2015]])
* Juara 2 ''Regional [[Olimpiade]] Farmasi Nasional'' ([[UNAIR]], [[2015]])
* Juara 3 ''[[Olimpiade]] [[Matematika]]'' tahun [[2014]]
* Juara 3 ''[[Olimpiade]] [[Matematika]]'' tahun [[2014]]

Revisi per 8 April 2020 07.37

Templat:Infobox artis Indonesia Jerome Polin Sijabat (lahir 2 Mei 1998), atau lebih dikenal sebagai Jerome Polin, adalah seorang YouTuber dan selebriti internet berkebangsaan Indonesia. Namanya mulai dikenal publik sejak aktif memuat konten tentang kehidupan pribadinya di YouTube, selama di Jepang, dan kerap membuat konten cara belajar Bahasa Jepang. Ia masih aktif kuliah di Waseda University, Jepang, dan aktif memberi edukasi positif bagi anak-anak muda. Akun YouTube miliknya adalah "Nihongo Mantappu".[1]

Prestasi

Ia juga meraih beasiswa Mitsui Bussan pada tahun 2016. Beasiswa yang diberikan oleh Mitsui & Co Ltd. (salah satu perusahaan trading terbesar di Jepang) tersebut, mengantarnya ke Tokyo Japanese Language Education Centre.

Beasiswa Kuliah di Jepang

Fasilitas yang diberikan berupa biaya hidup 150.000 yen/bulan dan biaya lainnya yang bersangkutan dengan proses belajar sudah ditanggung. Itulah beasiswa yang diterima Jerome, selama mengikuti perkuliahan di Jepang.

Berbagai tahap dilewati Jerome dengan penuh perjuangan. Mulai dari tes tertulis bidang matematika dan bahasa Inggris. Dan, persaingan untuk mendapatkan kesempatan kuliah di Jepang begitu sengit. Jumlah pendaftar 16.000, sedangkan yang memang layak ke Negeri Kimono hanya dua orang. “Di luar negeri, hidup secara internasional. Persaingannya, pertemanannya, budayanya, dan sebagainya. Kemudian tidak cuma belajar satu hal (pelajaran kuliah), tapi bisa belajar budaya, bahasa, bahkan enggak hanya tentang Jepang, bisa dapat pengetahuan baru melalui teman-teman yang datang dari mancanegara,” ujarnya.[2]

Referensi