Lompat ke isi

Budiman Elkana: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
clean up
Baris 1: Baris 1:
'''Budiman Elkana''' atau Boen Fat Po adalah seorang tokoh [[etnis]] [[Tionghoa]] [[Indonesia]] yang memiliki keahlian di bidang ekonomi.<ref name="Budiman">{{en}} Sai, S.M., 2016. Mandarin lessons: modernity, colonialism and Chinese cultural nationalism in the Dutch East Indies, c. 1900s. Inter-Asia Cultural Studies, 17(3), pp.375-394.</ref> Bahkan, atas keahliannya tersebut, ia pernah menerima gelar penghargaan ''The Father of Anderson Consulting of Indonesia'' atas dedikasinya terhadap perkembangan bidang ekonomi [[Indonesia]].<ref name="Sabin">{{en}} Yuanzhi, K., 1984. Sabin dan karyanya: Penyelidikan tentang Jalan Bahasa Indonesia. Archipel, 27(1), pp.81-84.</ref> Karirnya di bidang tersebut dimulai sebagai guru ekonomi dan tatabuku di sekolah [[THHK]].<ref name="Ming">{{en}} Ying-ming, L.I.A.N.G., 2013. From THHK School to Trilingual School: Evolution of Modern Chinese Education in Indonesia. Overseas Chinese History Studies, (2), p.02.</ref> Setelah mengabdikan diri dan turut mengembangkan proses pendidikan di sekolah tersebut, ia memperluas karirnya di tempat pendidikan tinggi.<ref name="Kwartanda">{{en}} Kwartanada, D., 2013. A transborder project of modernity in Batavia, 0. 1900s. Chinese Indonesians Reassessed: History, Religion and Belonging, 52, p.27.</ref> Pada tahun [[1961]]-[[1967]], ia bekerja di Direktorat Akutansi Negara, dan mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan Negara (STIKN), FE Universitas Tarumanegara dan Universitas Katolik Atmajaya. <ref name="Setyautama.">{{id}}Setyautama, Sam. 2008. Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN : 978-979-9101-25-9. Hal. 23</ref>
'''Budiman Elkana''' atau Boen Fat Po adalah seorang tokoh [[etnis]] [[Tionghoa]] [[Indonesia]] yang memiliki keahlian di bidang ekonomi.<ref name="Budiman">{{en}} Sai, S.M., 2016. Mandarin lessons: modernity, colonialism and Chinese cultural nationalism in the Dutch East Indies, c. 1900s. Inter-Asia Cultural Studies, 17(3), pp.375-394.</ref> Bahkan, atas keahliannya tersebut, ia pernah menerima gelar penghargaan ''The Father of Anderson Consulting of Indonesia'' atas dedikasinya terhadap perkembangan bidang ekonomi [[Indonesia]].<ref name="Sabin">{{en}} Yuanzhi, K., 1984. Sabin dan karyanya: Penyelidikan tentang Jalan Bahasa Indonesia. Archipel, 27(1), pp.81-84.</ref> Karirnya di bidang tersebut dimulai sebagai guru ekonomi dan tatabuku di sekolah [[THHK]].<ref name="Ming">{{en}} Ying-ming, L.I.A.N.G., 2013. From THHK School to Trilingual School: Evolution of Modern Chinese Education in Indonesia. Overseas Chinese History Studies, (2), p.02.</ref> Setelah mengabdikan diri dan turut mengembangkan proses pendidikan di sekolah tersebut, ia memperluas karirnya di tempat pendidikan tinggi.<ref name="Kwartanda">{{en}} Kwartanada, D., 2013. A transborder project of modernity in Batavia, 0. 1900s. Chinese Indonesians Reassessed: History, Religion and Belonging, 52, p.27.</ref> Pada tahun [[1961]]-[[1967]], ia bekerja di Direktorat Akutansi Negara, dan mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan Negara (STIKN), FE Universitas Tarumanegara dan Universitas Katolik Atmajaya.<ref name="Setyautama.">{{id}}Setyautama, Sam. 2008. Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN : 978-979-9101-25-9. Hal. 23</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}



{{base-stub}}
{{base-stub}}

Revisi per 11 April 2020 03.07

Budiman Elkana atau Boen Fat Po adalah seorang tokoh etnis Tionghoa Indonesia yang memiliki keahlian di bidang ekonomi.[1] Bahkan, atas keahliannya tersebut, ia pernah menerima gelar penghargaan The Father of Anderson Consulting of Indonesia atas dedikasinya terhadap perkembangan bidang ekonomi Indonesia.[2] Karirnya di bidang tersebut dimulai sebagai guru ekonomi dan tatabuku di sekolah THHK.[3] Setelah mengabdikan diri dan turut mengembangkan proses pendidikan di sekolah tersebut, ia memperluas karirnya di tempat pendidikan tinggi.[4] Pada tahun 1961-1967, ia bekerja di Direktorat Akutansi Negara, dan mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan Negara (STIKN), FE Universitas Tarumanegara dan Universitas Katolik Atmajaya.[5]

Referensi

  1. ^ (Inggris) Sai, S.M., 2016. Mandarin lessons: modernity, colonialism and Chinese cultural nationalism in the Dutch East Indies, c. 1900s. Inter-Asia Cultural Studies, 17(3), pp.375-394.
  2. ^ (Inggris) Yuanzhi, K., 1984. Sabin dan karyanya: Penyelidikan tentang Jalan Bahasa Indonesia. Archipel, 27(1), pp.81-84.
  3. ^ (Inggris) Ying-ming, L.I.A.N.G., 2013. From THHK School to Trilingual School: Evolution of Modern Chinese Education in Indonesia. Overseas Chinese History Studies, (2), p.02.
  4. ^ (Inggris) Kwartanada, D., 2013. A transborder project of modernity in Batavia, 0. 1900s. Chinese Indonesians Reassessed: History, Religion and Belonging, 52, p.27.
  5. ^ (Indonesia)Setyautama, Sam. 2008. Tokoh-tokoh Etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN : 978-979-9101-25-9. Hal. 23