Lompat ke isi

Entalpi penguapan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k Membalikkan revisi 16820055 oleh 36.69.19.225 (bicara)
Tag: Pembatalan
 
Baris 1: Baris 1:
'''Panas''' atau '''kalor penguapan''', atau lengkapnya '''perubahan entalpi penguapan standar''', '''Δ<sub>v</sub>''H''<sup><s>o</s></sup>''', adalah [[energi]] yang dibutuhkan untuk mengubah suatu kuantitas [[zat]] menjadi [[gas]]. Energi ini diukur pada [[titik didih]] zat dan walaupun nilainya biasanya dikoreksi ke 298 [[Kelvin|K]], koreksi ini kecil dan sering lebih kecil daripada [[deviasi standar]] nilai terukur. Nilainya biasanya dinyatakan dalam kJ/mol, walaupun bisa juga dalam kJ/kg, kkal/mol, kal/g dan Btu/lb.
'''Panas''' atau '''kalor penguapan''', atau lengkapnya '''perubahan entalpi penguapan standar''', '''Δ<sub>v</sub>''H''<sup><s>o</s></sup>''', adalah [[energi]] yang dibutuhkan untuk mengubah suatu kuantitas [[zat]] menjadi [[gas]]. Energi ini diukur pada [[titik didih]] zat dan walaupun nilainya biasanya dikoreksi ke 298 [[Kelvin|K]], koreksi ini kecil dan sering lebih kecil daripada [[deviasi standar]] nilai terukur. Nilainya biasanya dinyatakan dalam kJ/mol, walaupun bisa juga dalam kJ/kg, kkal/mol, kal/g dan Btu/lb.


Panas penguapan dapat dipandang sebagai energi yang dibutuhkan untuk mengatasi [[interaksi antarmolekul]] di dalam [[cairan]] (atau [[padatan]] pada [[sublimasi]]). Karenanya, [[helium]] memiliki nilai yang sangat rendah, 0,0845 kJ/marena lemahnya [[gaya van der Waals]] antar atomnya. Di sisi lain, molekul [[air]] cair diikat oleh [[ikatan hidrogen]] yang relatif kuat, sehingga panas penguapannya, 40,8 kJ/mol, lebih dari lima kali energi yang dibutuhkan untuk memanaskan air dari 0&nbsp;°C hingga 100&nbsp;°C ([[cp]] = 75,3 J/K/mol).
Panas penguapan dapat dipandang sebagai energi yang dibutuhkan untuk mengatasi [[interaksi antarmolekul]] di dalam [[cairan]] (atau [[padatan]] pada [[sublimasi]]). Karenanya, [[helium]] memiliki nilai yang sangat rendah, 0,0845 kJ/mol, karena lemahnya [[gaya van der Waals]] antar atomnya. Di sisi lain, molekul [[air]] cair diikat oleh [[ikatan hidrogen]] yang relatif kuat, sehingga panas penguapannya, 40,8 kJ/mol, lebih dari lima kali energi yang dibutuhkan untuk memanaskan air dari 0&nbsp;°C hingga 100&nbsp;°C ([[cp]] = 75,3 J/K/mol).


Harus diperhatikan, jika menggunakan panas penguapan untuk mengukur kekuatan [[gaya antarmolekul]], bahwa gaya-gaya tersebut mungkin tetap ada dalam fase gas (seperti pada kasus air), sehingga nilai perhitungan kekuatan ikatan akan menjadi terlalu rendah. Hal ini terutama ditemukan pada logam, yang sering membentuk molekul [[ikatan kovalen]] dalam fase gas. Dalam kasus ini, perubahan entalpi standar atomisasi harus digunakan untuk menemukan nilai energi ikatan yang sebenarnya.
Harus diperhatikan, jika menggunakan panas penguapan untuk mengukur kekuatan [[gaya antarmolekul]], bahwa gaya-gaya tersebut mungkin tetap ada dalam fase gas (seperti pada kasus air), sehingga nilai perhitungan kekuatan ikatan akan menjadi terlalu rendah. Hal ini terutama ditemukan pada logam, yang sering membentuk molekul [[ikatan kovalen]] dalam fase gas. Dalam kasus ini, perubahan entalpi standar atomisasi harus digunakan untuk menemukan nilai energi ikatan yang sebenarnya.

Revisi terkini sejak 12 April 2020 14.51

Panas atau kalor penguapan, atau lengkapnya perubahan entalpi penguapan standar, ΔvHo, adalah energi yang dibutuhkan untuk mengubah suatu kuantitas zat menjadi gas. Energi ini diukur pada titik didih zat dan walaupun nilainya biasanya dikoreksi ke 298 K, koreksi ini kecil dan sering lebih kecil daripada deviasi standar nilai terukur. Nilainya biasanya dinyatakan dalam kJ/mol, walaupun bisa juga dalam kJ/kg, kkal/mol, kal/g dan Btu/lb.

Panas penguapan dapat dipandang sebagai energi yang dibutuhkan untuk mengatasi interaksi antarmolekul di dalam cairan (atau padatan pada sublimasi). Karenanya, helium memiliki nilai yang sangat rendah, 0,0845 kJ/mol, karena lemahnya gaya van der Waals antar atomnya. Di sisi lain, molekul air cair diikat oleh ikatan hidrogen yang relatif kuat, sehingga panas penguapannya, 40,8 kJ/mol, lebih dari lima kali energi yang dibutuhkan untuk memanaskan air dari 0 °C hingga 100 °C (cp = 75,3 J/K/mol).

Harus diperhatikan, jika menggunakan panas penguapan untuk mengukur kekuatan gaya antarmolekul, bahwa gaya-gaya tersebut mungkin tetap ada dalam fase gas (seperti pada kasus air), sehingga nilai perhitungan kekuatan ikatan akan menjadi terlalu rendah. Hal ini terutama ditemukan pada logam, yang sering membentuk molekul ikatan kovalen dalam fase gas. Dalam kasus ini, perubahan entalpi standar atomisasi harus digunakan untuk menemukan nilai energi ikatan yang sebenarnya.

  • Sears, Zemansky et. al., University Physics, Addison-Wessley Publishing Company, Sixth ed., 1982, ISBN 0-201-07199-1