Soedjono Prawirosoedarso: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 31: | Baris 31: | ||
}} |
}} |
||
'''Raden Soedjono Prawirosoedarso''' adalah guru kebatinan di Madiaun yang memiliki pengikut sebanyak 120.000 orang. Dengan pengikut yang banyak, beliau mendapatkan kursi di |
'''Raden Soedjono Prawirosoedarso''' adalah guru kebatinan di Madiaun yang memiliki pengikut sebanyak 120.000 orang. Dengan pengikut yang banyak, beliau mendapatkan kursi di pemilu [[Dewan Perwakilan Rakyat]] dan [[Konstituante]] pada tahun 1955. |
||
== Kehidupan Awal == |
== Kehidupan Awal == |
Revisi per 18 April 2020 02.52
Soedjono Prawirosoedarso | |
---|---|
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat | |
Masa jabatan 24 Maret 1956 – 26 Juni 1960 | |
Presiden | Soekarno |
Anggota Konstituante | |
Masa jabatan 9 November 1956 – 5 Juli 1959 | |
Presiden | Soekarno |
Informasi pribadi | |
Lahir | Sumberan,Madiun, Hindia Belanda | 15 April 1875
Meninggal | 25 Oktober 1961 | (umur 86)
Sunting kotak info • L • B |
Raden Soedjono Prawirosoedarso adalah guru kebatinan di Madiaun yang memiliki pengikut sebanyak 120.000 orang. Dengan pengikut yang banyak, beliau mendapatkan kursi di pemilu Dewan Perwakilan Rakyat dan Konstituante pada tahun 1955.
Kehidupan Awal
Soedjono Prawirosoedarso dilahirkan di Desa Sumberan, Madiun pada tanggal 15 April 1875. Ayahnya bernama Raden Ngabei Kertokusumo. Beliau merupakan keturunan ke-17 dari Prabu Brawijaya dan ke-13 dari Ki Ageng Pamanahan. Tingkat pendidikan dia tempuh sampai kelas tiga Sekolah Rakyat pada tahun 1893. Walaupun dia hanya tamat kelas tiga Sekolah Rakyat, dia sempat magang di Kantor Karasidenan Yogyakarta pada tahun 1896. Pada tahun 1902 menjadi mantri penjual candu di Yogyakarta dan berhenti dengan hormat pada tahun 1905. Dua tahun kemudian, beliau mengabdi kepada K.M.T Koesoemotojo di Jepara dari tahun 1907-1916. Di Jepara, dia bergabung dengan Sarekat Islam dan keluar sehubungan dengan adanya dua kubu di SI yaitu merah dan putih.[1]
Ilmu Sejati
Soedjono Prawirosoedarso mulai menimba ilmu sejati dari KH.Samsudin Betet pada tahun 1883 dan terakhir oleh Imam Sufingi. Kemudian pada 13 Oktober 1925, beliau mendirikan Perguruan Ilmu Sejati di Madiun. Perguruan ini dapat bertahan lama berkat sokongan dari sukarelawan dan pengikutnya mencapai 100.00 orang. Berkat karier beliau sebagai guru kebatinan dan pengikut yang banyak, beliau mencalonkan diri sebagai kandidat perorangan pada tahun 1954 dan memperoleh kursi di DPR dan Konstituante dengan suara sebesar 53.306 di DPR dan 38.356 di Konstituante.[2]
[3]
Kematian
Soedjono Prawirosoedarso meninggal pada tanggal 25 Oktober 1961. Kepengurusan Perguruan Ilmu Sejati dipegang oleh anak beliau Soehardjo dan Perguruan tersebut masih ada sampai sekarang.Pengikutnya tidak hanya terbatas di Madiun namun tersembar di Jawa Timur.[2]
Referensi
- ^ Huda, Nurul (Juni 2017), "Konstruksi Ajaran Budaya Perguruan Ilmu Sejati Dalam Relasinya dengan Nilai Keislaman", Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang: 30–31
- ^ a b Matanasi, Petrik. "Soedjono Prawirosoedarso: Guru Kebatinan yang Menjadi Anggota DPR". Diakses tanggal 2020-01-21.
- ^ Hasil Rakjat Memilih Tokoh-tokoh Parlemen (Hasil Pemilihan Umum Pertama - 1955) di Republik Indonesia. C.V Gita. 1956.