I Wayan Darna: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 21: | Baris 21: | ||
== Kewafatan == |
== Kewafatan == |
||
[[Berkas:Serma no 244 WJ DARNA DARI TEGALINGGAH TABANAN GUGUR TG 7-10-1946.jpg| |
[[Berkas:Serma no 244 WJ DARNA DARI TEGALINGGAH TABANAN GUGUR TG 7-10-1946.jpg|nir|1000px|Serma no 244 WJ DARNA DARI TEGALINGGAH TABANAN GUGUR TG 7-10-1946]] |
||
Sebelum wafat, I Wayan Darna sempat ketahuan oleh mata-mata Belanda. Keesokan harinya, 7 Oktober 1946 sekitar pukul 07:00 WITA, I Wayan Darna ditembak oleh Belanda waktu revolusi di sawah sebelum masuk ke Desa Tegalinggah, tepatnya di Bedugul,Tegalinggah. |
Sebelum wafat, I Wayan Darna sempat ketahuan oleh mata-mata Belanda. Keesokan harinya, 7 Oktober 1946 sekitar pukul 07:00 WITA, I Wayan Darna ditembak oleh Belanda waktu revolusi di sawah sebelum masuk ke Desa Tegalinggah, tepatnya di Bedugul,Tegalinggah. |
||
Setelah mendengar suara tembakan, warga langsung menuju ke lokasi serta membawa jenazah ke kampung dan langsung dikremasi saat itu juga. |
Setelah mendengar suara tembakan, warga langsung menuju ke lokasi serta membawa jenazah ke kampung dan langsung dikremasi saat itu juga. |
Revisi per 18 April 2020 14.20
I Wayan Darna (lahir di Tabanan, 1905 – meninggal di Tabanan, 7 Oktober 1946 usia 41 tahun) merupakan pahlawan revolusi Agresi Militer Belanda I dan termasuk dalam orang Tegalinggah pertama yang ke Jawa untuk belajar silat di Mojokerto.
Riwayat Hidup
Beliau menikah dengan Ni Wayan Senganan dan memiliki 4 anak yaitu:
- I Wayan Mager
- Ni Made Purani
- I Nyoman Dekker
- Ni Ketut Siti
Profesi: Petani
Pendidikan : SMP (Sekolah Menengah Pertama) / MULO ( Meet Uitgebreid Lager Onderwijs )
Selalu menggunakan kamen
Selama menjadi pejuang, selalu bergerilya ke sawah-sawah dan makanannya hanya boleh dikirim oleh keluarga.
Kewafatan
Sebelum wafat, I Wayan Darna sempat ketahuan oleh mata-mata Belanda. Keesokan harinya, 7 Oktober 1946 sekitar pukul 07:00 WITA, I Wayan Darna ditembak oleh Belanda waktu revolusi di sawah sebelum masuk ke Desa Tegalinggah, tepatnya di Bedugul,Tegalinggah. Setelah mendengar suara tembakan, warga langsung menuju ke lokasi serta membawa jenazah ke kampung dan langsung dikremasi saat itu juga. Monumen menyerupai nisan yang bernama I Wayan Darna dapat ditemukan di Taman Pahlawan Margarana Tabanan
Pranala Luar
- Pendit , Nyoman S. 1979. Bali Berjuang. Jakarta: PT Gunung Agung