Lompat ke isi

Badak NGL: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Cindyrindam (bicara | kontrib)
Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ]
Menambahkan referensi yang terpercaya
Baris 20: Baris 20:
[[Badak NGL|'''Badak LNG''']], atau dikenal dengan nama '''PT Badak Natural Gas Liquefaction''' atau '''PT Badak NGL''', adalah [[perusahaan]] pengolah [[gas alam cair]] (LNG, ''Liquid Natural Gas'') terbesar di [[Indonesia]] dan salah satu kilang [[LNG]] yang terbesar di dunia. Perusahaan ini berlokasi di [[Bontang]], [[Kalimantan Timur]], dan memiliki 8 ''process train'' (A - H) yang mampu menghasilkan 22,5 Mtpa [[LNG]] (juta metrik ton [[LNG]] per tahun). [[Badak NGL|'''Badak LNG''']] merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar bagi Kota [[Bontang]] maupun [[Indonesia]]. '''[[Badak NGL|Badak LNG]]''' juga merupakan salah satu kilang [[Gas alam cair|LNG]] di Indonesia selain [[Arun Natural Gas Liquefaction|Arun NGL]], [[Donggi Senoro LNG]], dan [[LNG Tangguh|Tangguh LNG]]
[[Badak NGL|'''Badak LNG''']], atau dikenal dengan nama '''PT Badak Natural Gas Liquefaction''' atau '''PT Badak NGL''', adalah [[perusahaan]] pengolah [[gas alam cair]] (LNG, ''Liquid Natural Gas'') terbesar di [[Indonesia]] dan salah satu kilang [[LNG]] yang terbesar di dunia. Perusahaan ini berlokasi di [[Bontang]], [[Kalimantan Timur]], dan memiliki 8 ''process train'' (A - H) yang mampu menghasilkan 22,5 Mtpa [[LNG]] (juta metrik ton [[LNG]] per tahun). [[Badak NGL|'''Badak LNG''']] merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar bagi Kota [[Bontang]] maupun [[Indonesia]]. '''[[Badak NGL|Badak LNG]]''' juga merupakan salah satu kilang [[Gas alam cair|LNG]] di Indonesia selain [[Arun Natural Gas Liquefaction|Arun NGL]], [[Donggi Senoro LNG]], dan [[LNG Tangguh|Tangguh LNG]]


=== Pemegang saham<ref>http://www.badaklng.co.id/about_boc.html</ref> ===
=== Pemegang saham<ref>{{Cite web|url=http://portal.badaklng.co.id/internet/tentang-perusahaan/profil-perusahaan/shareholder.html|title=Shareholders|last=|first=|date=|website=Badak LNG|access-date=7 Mei 2020}}</ref>===
{|
{|
|-
|-
Baris 29: Baris 29:
|: 20%
|: 20%
|-
|-
| [[Pertamina Pedeve Indonesia]]<ref>http://portal.badaklng.co.id/internet/tentang-perusahaan/profil-perusahaan/shareholder.html</ref>
| [[Pertamina Pedeve Indonesia]]
|: 15%
|: 15%
|-
|-
Baris 38: Baris 38:
=== Pemasok gas ===
=== Pemasok gas ===
[[Badak NGL|Badak LNG]] merupakan perusahaan pengolah gas alam, bukan penghasil [[gas alam]]. Penghasil [[Gas alam|Gas Alam]] yang akan diolah [[Badak NGL|Badak LNG]] berasal dari sumur - sumur [[gas alam]] blok mahakam yang dikelola oleh beberapa operator sebagai berikut:
[[Badak NGL|Badak LNG]] merupakan perusahaan pengolah gas alam, bukan penghasil [[gas alam]]. Penghasil [[Gas alam|Gas Alam]] yang akan diolah [[Badak NGL|Badak LNG]] berasal dari sumur - sumur [[gas alam]] blok mahakam yang dikelola oleh beberapa operator sebagai berikut:
*[[Total E&P Indonesie|Pertamina Hulu Mahakam]]<ref>{{Cite web|url=https://www.wartaekonomi.co.id/read165925/1-januari-2018-pertamina-hulu-mahakam-resmi-kelola-blok-mahakam|title=1 Januari 2018, Pertamina Hulu Mahakam Resmi Kelola Blok Mahakam|last=Aliev|first=Andi|date=1 Januari 2018|website=Warta Ekonomi|access-date=7 Mei 2020}}</ref>
* Pertamina Hulu Mahakam
* [[Chevron Indonesia|Pertamina Hulu Kalimantan Timur]]<ref>{{Cite web|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20181025100738-4-38946/pertamina-resmi-kelola-blok-east-kalimantan-bekas-chevron|title=Pertamina Resmi Kelola Blok East Kalimantan Bekas Chevron|last=Arvirianty|first=Anastasia|date=25 Oktober 2018|website=CNBC Indonesia|access-date=7 Mei 2020}}</ref>
* [[Chevron Indonesia]]
*[[VICO Indonesia|Pertamina Hulu Sanga - Sanga]]<ref>{{Cite web|url=https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/08/064500726/resmi-blok-sanga-sanga-kini-dikelola-pertamina-hulu|title=Resmi, Blok Sanga Sanga Kini Dikelola Pertamina Hulu|last=Movanita|first=Ambaranie|date=08 Agustus 2018|website=Kompas|access-date=7 Mei 2020}}</ref>
* [[ENI Indonesia Ltd]]
*[[ENI Indonesia Ltd]]<ref>{{Cite web|url=https://www.merdeka.com/uang/eni-indonesia-jadi-perusahaan-eksplorasi-pertama-ubah-kontrak-jadi-gross-split.html|title=Eni Indonesia Jadi Perusahaan Eksplorasi Pertama Ubah Kontrak Jadi Gross Split|last=Wicaksono|first=Pebrianto|date=4 Desember 2018|website=Merdeka|access-date=7 Mei 2020}}</ref>


=== Daftar Presiden Direktur Badak LNG ===
=== Daftar Presiden Direktur Badak LNG ===
Baris 172: Baris 173:
Proyek LNG Badak dimulai ketika [[VICO Indonesia|Huffco]] (sekarang [[VICO Indonesia]]), sebuah perusahaan [[KKKS|kontraktor migas]] dengan [[Kontrak Bagi Hasil|PSC]] pada [[Pertamina]], berhasil menemukan cadangan [[gas alam]] raksasa di lapangan [[Muara Badak, Kutai Kartanegara|Muara Badak]], Kalimantan Timur pada [[Februari]] [[1972]], setelah sebelumnya ditemukannya juga cadangan gas alam raksasa serupa di lapangan [[Arun]], [[Aceh]] oleh [[Exxon Mobil]].
Proyek LNG Badak dimulai ketika [[VICO Indonesia|Huffco]] (sekarang [[VICO Indonesia]]), sebuah perusahaan [[KKKS|kontraktor migas]] dengan [[Kontrak Bagi Hasil|PSC]] pada [[Pertamina]], berhasil menemukan cadangan [[gas alam]] raksasa di lapangan [[Muara Badak, Kutai Kartanegara|Muara Badak]], Kalimantan Timur pada [[Februari]] [[1972]], setelah sebelumnya ditemukannya juga cadangan gas alam raksasa serupa di lapangan [[Arun]], [[Aceh]] oleh [[Exxon Mobil]].


Saat itu bisnis [[LNG]] belum banyak dikenal dan hanya ada empat kilang [[LNG]] di seluruh dunia dengan pengalaman 3-4 tahun pengoperasian. Walau tanpa pengalaman sebelumnya di bidang [[LNG]], [[Pertamina]] dan [[VICO Indonesia|Huffco]] Inc., bersepakat untuk mengembangkan proyek [[LNG]] yang dapat mengekspor [[gas alam]] berbentuk cair dalam jumlah besar. [[Pertamina]], [[Mobil Oil]], dan [[VICO Indonesia|Huffco]] Inc. berusaha menjual proyek kepada dua konsumen [[LNG]] potensial, penyandang dana potensial, dan mitra potensial di seluruh dunia. Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil dengan disepakatinya kontrak penjualan LNG terhadap lima perusahaan Jepang: [[Chubu Electric]] Co., [[Kansai Electric Power]] Co., [[Kyushu Electric Power]] Co., [[Nippon Steel Corp]] dan [[Osaka Gas]] Co. Ltd, pada tanggal [[5 Desember]] [[1973]] yang dikenal dengan “The [[1973]] Contract”.
Saat itu bisnis [[LNG]] belum banyak dikenal dan hanya ada empat kilang [[LNG]] di seluruh dunia dengan pengalaman 3-4 tahun pengoperasian. Walau tanpa pengalaman sebelumnya di bidang [[LNG]], [[Pertamina]] dan [[VICO Indonesia|Huffco]] Inc., bersepakat untuk mengembangkan proyek [[LNG]] yang dapat mengekspor [[gas alam]] berbentuk cair dalam jumlah besar. [[Pertamina]], [[Mobil Oil]], dan [[VICO Indonesia|Huffco]] Inc. berusaha menjual proyek kepada dua konsumen [[LNG]] potensial, penyandang dana potensial, dan mitra potensial di seluruh dunia. Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil dengan disepakatinya kontrak penjualan LNG terhadap lima perusahaan Jepang: [[Chubu Electric]] Co., [[Kansai Electric Power]] Co., [[Kyushu Electric Power]] Co., [[Nippon Steel Corp]] dan [[Osaka Gas]] Co. Ltd, pada tanggal [[5 Desember]] [[1973]] yang dikenal dengan “The [[1973]] Contract”.<ref>{{Cite book|title=Pelangi di Belantara Kaltim. Bontang: PT Badak Natural Gas Liquefaction|last=Kartiyoso|first=Sayogyo|date=1999|publisher=Badak LNG|isbn=|location=Jakarta|pages=|url-status=live}}</ref>


=== Pendirian dan perkembangan perusahaan ===
=== Pendirian dan perkembangan perusahaan ===
Baris 180: Baris 181:
Konstruksi [[kilang]] dimulai pada tanggal 26 November 1974 dan selesai 36 bulan kemudian tanggal 5 Juli 1977 dengan berhasil dibangunnya ''train'' [[LNG]] pertama (''train'' A). Kilang pertama ini diresmikan pada tanggal 1 Agustus 1977 dan pengapalan [[LNG]] pertama dilakukan pada [[9 Agustus]] [[1977]] ke [[Senboku]], [[Jepang]] melalui kapal ''[[LNG Aquarius]]''.
Konstruksi [[kilang]] dimulai pada tanggal 26 November 1974 dan selesai 36 bulan kemudian tanggal 5 Juli 1977 dengan berhasil dibangunnya ''train'' [[LNG]] pertama (''train'' A). Kilang pertama ini diresmikan pada tanggal 1 Agustus 1977 dan pengapalan [[LNG]] pertama dilakukan pada [[9 Agustus]] [[1977]] ke [[Senboku]], [[Jepang]] melalui kapal ''[[LNG Aquarius]]''.


PT Badak juga mempunyai 4 jalur [[Pipa (saluran)|pipa]] paralel berukuran 36" dan 42" yang berfungsi mengirimkan gas alam dari ladang-ladang gas untuk bahan baku [[LNG]] dan [[LPG]] dari sebelumnya yang hanya punya satu jalur pipa berukuran 36" pada masa awal perusahaan berdiri. Selain itu, di jalur yang sama ada satu pipa berukuran 42" dimiliki oleh [[Pupuk Kalimantan Timur]].
PT Badak juga mempunyai 4 jalur [[Pipa (saluran)|pipa]] paralel berukuran 36" dan 42" yang berfungsi mengirimkan gas alam dari ladang-ladang gas untuk bahan baku [[LNG]] dan [[LPG]] dari sebelumnya yang hanya punya satu jalur pipa berukuran 36" pada masa awal perusahaan berdiri.
Selama 25 tahun, Badak LNG yang pada mulanya hanya memiliki 2 train, tetapi sekarang sudah mempunyai 8 train dan ditambah dengan fasilitas penghasil [[LPG]], seiring dengan ditemukannya cadangan gas alam yang tak kalah besar di sekitar [[Muara Badak]]. Jika beroperasi pada kapasitas penuh, kilang LNG Badak dapat memproduksi rata-rata 140.000 ton m3 [[gas alam]] per harinya. Total produksi [[gas alam]] setahunnya berhasil ditingkatkan dari 3,3 juta ton [[LNG]] per tahun pada tahun 1977 menjadi lebih dari 22 juta ton [[LNG]] dan 1,2 juta ton [[LPG]] per tahun. Produksi [[LNG]] di Badak NGL merupakan salah satu yang terbesar di dunia.
Selama 25 tahun, Badak LNG yang pada mulanya hanya memiliki 2 train, tetapi sekarang sudah mempunyai 8 train dan ditambah dengan fasilitas penghasil [[LPG]], seiring dengan ditemukannya cadangan gas alam yang tak kalah besar di sekitar [[Muara Badak]]. Jika beroperasi pada kapasitas penuh, kilang LNG Badak dapat memproduksi rata-rata 140.000 ton m3 [[gas alam]] per harinya. Total produksi [[gas alam]] setahunnya berhasil ditingkatkan dari 3,3 juta ton [[LNG]] per tahun pada tahun 1977 menjadi lebih dari 22 juta ton [[LNG]] dan 1,2 juta ton [[LPG]] per tahun. Produksi [[LNG]] di Badak NGL merupakan salah satu yang terbesar di dunia.
Baris 186: Baris 187:
== Kerjasama Dengan Perguruan Tinggi ==
== Kerjasama Dengan Perguruan Tinggi ==
[[Berkas:Badak LNG Learning Centre.JPG|jmpl|Badak LNG Learning Centre yang sekaligus kampus LNG Academy]]
[[Berkas:Badak LNG Learning Centre.JPG|jmpl|Badak LNG Learning Centre yang sekaligus kampus LNG Academy]]
Pada tahun [[2011]], [[Badak NGL|Badak LNG]] berniat untuk memberikan warisan yang berarti untuk dunia [[Gas alam cair|LNG]] [[Indonesia]] khususnya pada bidang pendidikan. Pada tahun yang sama, dibentuklah tim khusus (''task force'') yang bertugas menyusun program [[beasiswa]] bekerja sama dengan suatu perguruan tinggi yaitu [[Politeknik Negeri Jakarta]]. [[Badak NGL|Badak LNG]] dan [[Politeknik Negeri Jakarta]] akhirnya bersepakat menjalin kerja sama dan menghasilkan program yang bernama [[LNG Academy]]<ref>http://penerimaan.pnj.ac.id/index.php/badak</ref>.
Pada tahun [[2011]], [[Badak NGL|Badak LNG]] berniat untuk memberikan warisan yang berarti untuk dunia [[Gas alam cair|LNG]] [[Indonesia]] khususnya pada bidang pendidikan. Pada tahun yang sama, dibentuklah tim khusus (''task force'') yang bertugas menyusun program [[beasiswa]] bekerja sama dengan suatu perguruan tinggi yaitu [[Politeknik Negeri Jakarta]]. [[Badak NGL|Badak LNG]] dan [[Politeknik Negeri Jakarta]] akhirnya bersepakat menjalin kerja sama dan menghasilkan program yang bernama [[LNG Academy]]<ref>{{Cite web|url=https://penerimaan.pnj.ac.id/index.php/badak|title=Penerimaan LNG Academy|last=|first=|date=30 April 2020|website=Politeknik Negeri Jakarta|access-date=7 Mei 2020}}</ref>.


Selain itu, [[Badak NGL|Badak LNG]] juga menjalin kerjasama peningkatan akademik para pekerjanya melalui kelas kerjasama magister dan kelas kerjasama ahli madya. Kelas kerjasama magister diadakan dengan [[Institut Teknologi Bandung]] untuk program [[magister]] jurusan [[teknik mesin]] dan [[Manajemen|manajemen bisnis]]. Kelas kerjasama [[Ahli Madya|ahli madya]] dilakukan dengan Politeknik Negeri Samarinda
Selain itu, [[Badak NGL|Badak LNG]] juga menjalin kerjasama peningkatan akademik para pekerjanya melalui kelas kerjasama magister dan kelas kerjasama ahli madya. Kelas kerjasama magister diadakan dengan [[Institut Teknologi Bandung]] untuk program [[magister]] jurusan [[teknik mesin]] dan [[Manajemen|manajemen bisnis]]. Kelas kerjasama [[Ahli Madya|ahli madya]] dilakukan dengan Politeknik Negeri Samarinda
Baris 215: Baris 216:
== Terminologi ==
== Terminologi ==
Terdapat beberapa penyebutan terhadap PT Badak NGL. Diantaranya adalah "LNG Badak", "PT Badak NGL", "PT Badak NGL Co.", "Badak LNG".
Terdapat beberapa penyebutan terhadap PT Badak NGL. Diantaranya adalah "LNG Badak", "PT Badak NGL", "PT Badak NGL Co.", "Badak LNG".
* Penyebutan "PT Badak NGL" adalah yang secara resmi terdaftar pada akta perusahaan dan pada era 1990 - 2000 sering ditambahkan kata "co." yang merupakan kependekan dari "corporation". Terminologi ini yang selalu digunakan pada aktivitas legal / hukum, resmi, dan terkait dengan kontrak.
* Penyebutan "PT Badak NGL" adalah yang secara resmi terdaftar pada akta perusahaan dan pada era 1974 - 2000 sering ditambahkan kata "co." yang merupakan kependekan dari "corporation". Terminologi ini yang selalu digunakan pada aktivitas legal / hukum, resmi, dan terkait dengan kontrak.
* Sedangkan untuk penyebutan "LNG Badak" lebih sering digunakan ketika ajang olahraga yang mewakili nama perusahaan seperti: Tim Voli Bontang LNG Badak (BLB).
* Sedangkan untuk penyebutan "LNG Badak" lebih sering digunakan ketika ajang olahraga yang mewakili nama perusahaan seperti: Tim Voli Bontang LNG Badak (BLB).
* Badak LNG adalah terminologi baru yang dipopulerkan dan tercantum pada corporate identity PT Badak NGL yang baru. Penyebutan "Badak LNG" dinilai lebih familiar di telinga internasional karena perusahaan lain memakai terminologi dengan format ini. Format terminologi ini sering pula digunakan ketika menjalin kontrak atau ''agreement'' dengan pihak dari luar negeri atau internasional.
* Badak LNG adalah terminologi baru yang dipopulerkan dan tercantum pada corporate identity PT Badak NGL yang baru. Penyebutan "Badak LNG" dinilai lebih familiar di telinga internasional karena perusahaan lain memakai terminologi dengan format ini. Format terminologi ini sering pula digunakan ketika menjalin kontrak atau ''agreement'' dengan pihak dari luar negeri atau internasional.

Revisi per 7 Mei 2020 02.36

Badak Natural Gas Liquefaction
Non-profit Company
IndustriPengolahan gas alam, Pelatihan Operasi dan Perawatan Kilang gas alam cair
Didirikan26 November 1974
Kantor pusatWisma Nusantara, Jakarta & Bontang, Kalimantan Timur, Indonesia
Tokoh kunci
Tanudji Darmasakti, Presiden Komisaris
Didik Sasongko Widi, Presiden Direktur & CEO
Gitut Yuliaskar, Direktur & COO
ProdukLNG / LPG dan Modul Pelatihan
Karyawan
1.800 (karyawan)
IndukPertamina
Situs webhttp://www.badaklng.co.id/
Kantor utama PT Badak NGL di Bontang.

Badak LNG, atau dikenal dengan nama PT Badak Natural Gas Liquefaction atau PT Badak NGL, adalah perusahaan pengolah gas alam cair (LNG, Liquid Natural Gas) terbesar di Indonesia dan salah satu kilang LNG yang terbesar di dunia. Perusahaan ini berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur, dan memiliki 8 process train (A - H) yang mampu menghasilkan 22,5 Mtpa LNG (juta metrik ton LNG per tahun). Badak LNG merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar bagi Kota Bontang maupun Indonesia. Badak LNG juga merupakan salah satu kilang LNG di Indonesia selain Arun NGL, Donggi Senoro LNG, dan Tangguh LNG

Pemegang saham[1]

Pertamina : 55%
VICO Indonesia : 20%
Pertamina Pedeve Indonesia : 15%
Total E&P Indonesie : 10%

Pemasok gas

Badak LNG merupakan perusahaan pengolah gas alam, bukan penghasil gas alam. Penghasil Gas Alam yang akan diolah Badak LNG berasal dari sumur - sumur gas alam blok mahakam yang dikelola oleh beberapa operator sebagai berikut:

Daftar Presiden Direktur Badak LNG

Badak LNG dalam perjalanannya telah dipimpin oleh beberapa pimpinan. Terminologi pimpinan tertinggi di Badak LNG berganti - ganti. Mulai dari memakai terminologi Vice President Director, President Director, hingga kini terminologinya menjadi President Director & CEO. Berikut adalah daftar pimpinan yang pernah memimpin Badak LNG:

No Foto Nama Jabatan Awal Jabatan Akhir Jabatan Keterangan
1 Singgih Darsono Vice President Director 1982 1986 President Director dijabat rangkap oleh Dirut Pertamina
2 H. R. I. J. Soetopo[6] Vice President Director 1986 1991 President Director dijabat rangkap oleh Dirut Pertamina. Berhenti menjabat, diangkat menjadi VPD Arun NGL
3 J. R. Oekon Vice President Director 1991 1994 President Director dijabat rangkap oleh Dirut Pertamina.
4 Toerki Witoelar[7] Vice President Director 1994 1998 President Director dijabat rangkap oleh Dirut Pertamina
5 IG. G. Masputra[8] President Director 1998 2001 Pertama kali menggunakan terminologi "President Director"
6 Harry Poernomo[9] President Director 2001 2003
7 Wahjudi Suhartono[10] President Director 2003 2005
8 Yoga P. Suprapto[11] President Director 2005 2008
9 Agus Haryanto[12] President Director 2008 2010
10 Hanung Budya[13] President Director & CEO 2010 2012 Pertama kali menambahkan terminologi "CEO". Berhenti menjabat, diangkat menjadi Direktur Pemasaran Pertamina (Persero)
11 Nanang Untung[14] President Director & CEO 2012 2014 Berhenti menjabat, diangkat menjadi Presiden Direktur (Patra Badak Arun Solusi (PBAS)
12 Rachmad Hardadi[15] President Director & CEO 2014 2014 Berhenti menjabat, diangkat menjadi Direktur Pengolahan Pertamina (Persero)
13 Salis S. Aprilian[16] President Director & CEO 2015 2017
14 Didik Sasongko Widi[17] President Director & CEO 2017 Sekarang

Perjalanan Badak LNG[18]

Penemuan gas alam raksasa

Proyek LNG Badak dimulai ketika Huffco (sekarang VICO Indonesia), sebuah perusahaan kontraktor migas dengan PSC pada Pertamina, berhasil menemukan cadangan gas alam raksasa di lapangan Muara Badak, Kalimantan Timur pada Februari 1972, setelah sebelumnya ditemukannya juga cadangan gas alam raksasa serupa di lapangan Arun, Aceh oleh Exxon Mobil.

Saat itu bisnis LNG belum banyak dikenal dan hanya ada empat kilang LNG di seluruh dunia dengan pengalaman 3-4 tahun pengoperasian. Walau tanpa pengalaman sebelumnya di bidang LNG, Pertamina dan Huffco Inc., bersepakat untuk mengembangkan proyek LNG yang dapat mengekspor gas alam berbentuk cair dalam jumlah besar. Pertamina, Mobil Oil, dan Huffco Inc. berusaha menjual proyek kepada dua konsumen LNG potensial, penyandang dana potensial, dan mitra potensial di seluruh dunia. Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil dengan disepakatinya kontrak penjualan LNG terhadap lima perusahaan Jepang: Chubu Electric Co., Kansai Electric Power Co., Kyushu Electric Power Co., Nippon Steel Corp dan Osaka Gas Co. Ltd, pada tanggal 5 Desember 1973 yang dikenal dengan “The 1973 Contract”.[19]

Pendirian dan perkembangan perusahaan

26 November 1974, didirikan perusahaan PT Badak NGL dengan pemegang sahamnya adalah Pertamina, VICO Indonesia dan JILCO. Perusahaan ini dipercayakan untuk mengoperasikan pabrik LNG Badak. Nama perusahaan ini diambil dari nama daerah tempat ditemukannya cadangan gas alam raksasa tersebut.

Konstruksi kilang dimulai pada tanggal 26 November 1974 dan selesai 36 bulan kemudian tanggal 5 Juli 1977 dengan berhasil dibangunnya train LNG pertama (train A). Kilang pertama ini diresmikan pada tanggal 1 Agustus 1977 dan pengapalan LNG pertama dilakukan pada 9 Agustus 1977 ke Senboku, Jepang melalui kapal LNG Aquarius.

PT Badak juga mempunyai 4 jalur pipa paralel berukuran 36" dan 42" yang berfungsi mengirimkan gas alam dari ladang-ladang gas untuk bahan baku LNG dan LPG dari sebelumnya yang hanya punya satu jalur pipa berukuran 36" pada masa awal perusahaan berdiri.

Selama 25 tahun, Badak LNG yang pada mulanya hanya memiliki 2 train, tetapi sekarang sudah mempunyai 8 train dan ditambah dengan fasilitas penghasil LPG, seiring dengan ditemukannya cadangan gas alam yang tak kalah besar di sekitar Muara Badak. Jika beroperasi pada kapasitas penuh, kilang LNG Badak dapat memproduksi rata-rata 140.000 ton m3 gas alam per harinya. Total produksi gas alam setahunnya berhasil ditingkatkan dari 3,3 juta ton LNG per tahun pada tahun 1977 menjadi lebih dari 22 juta ton LNG dan 1,2 juta ton LPG per tahun. Produksi LNG di Badak NGL merupakan salah satu yang terbesar di dunia.

Kerjasama Dengan Perguruan Tinggi

Badak LNG Learning Centre yang sekaligus kampus LNG Academy

Pada tahun 2011, Badak LNG berniat untuk memberikan warisan yang berarti untuk dunia LNG Indonesia khususnya pada bidang pendidikan. Pada tahun yang sama, dibentuklah tim khusus (task force) yang bertugas menyusun program beasiswa bekerja sama dengan suatu perguruan tinggi yaitu Politeknik Negeri Jakarta. Badak LNG dan Politeknik Negeri Jakarta akhirnya bersepakat menjalin kerja sama dan menghasilkan program yang bernama LNG Academy[20].

Selain itu, Badak LNG juga menjalin kerjasama peningkatan akademik para pekerjanya melalui kelas kerjasama magister dan kelas kerjasama ahli madya. Kelas kerjasama magister diadakan dengan Institut Teknologi Bandung untuk program magister jurusan teknik mesin dan manajemen bisnis. Kelas kerjasama ahli madya dilakukan dengan Politeknik Negeri Samarinda

Pengembangan Bisnis Baru Badak LNG[21]

Dalam dekade terakhir. Badak LNG menyadari bahwa memiliki pengalaman mengoperasikan kilang selama empat dekade merupakan pengalaman berharga. Melalui divisi baru yang dibentuk yaitu Corporate Strategic Planning and Business Develompent (CSP & BD), Badak LNG mulai membagikan pengalaman tersebut melalui pelatihan, asistensi operator lapangan, asistensi "start-up" kilang, dan asistensi teknis bagi klien domestik maupun klien intenasional.

Klien - klien Badak LNG domestik antara lain adalah:

Klien - klien Badak LNG Internasional antara lain adalah:

  • Angola LNG
  • Cameron LNG
  • Mozambique LNG
  • Yemen LNG
  • Mitsui
  • Chiyoda
  • Dominion Cove Point LNG

Serikat Pekerja

Terdapat dua serikat pekerja (SP) di PT Badak NGL yaitu SP-FPLB dan SP-LNG. Terdapat pula non-SP yang merupakan pekerja PT Badak NGL yang tidak mengkuti kedua SP tersebut:

  • SP-FPLB atau Serikat Pekerja - Forum Pekerja LNG/LPG Badak merupakan SP yang dominan di PT Badak NGL. Lebih dari 80% pekerja PT Badak NGL tergabung pada serikat pekerja ini. SP-FPLB adalah SP yang terdaftar di Kementrian Ketenagakerjaan sebagai SP yang resmi sebagai penyusun Perjanjian Kerja Bersama (PKB) bersama dengan PT Badak NGL.
  • SP-LNG merupakan salah satu serikat pekerja di PT Badak NGL. SP-LNG merupakan SP oposisi dari SP-FPLB.
  • Non-SP merupakan golongan pekerja yang tidak tergabung ke dalam dua SP diatas. Non-SP juga diakui oleh PT Badak NGL dan terdapat ketua golongan non-SP

Terminologi

Terdapat beberapa penyebutan terhadap PT Badak NGL. Diantaranya adalah "LNG Badak", "PT Badak NGL", "PT Badak NGL Co.", "Badak LNG".

  • Penyebutan "PT Badak NGL" adalah yang secara resmi terdaftar pada akta perusahaan dan pada era 1974 - 2000 sering ditambahkan kata "co." yang merupakan kependekan dari "corporation". Terminologi ini yang selalu digunakan pada aktivitas legal / hukum, resmi, dan terkait dengan kontrak.
  • Sedangkan untuk penyebutan "LNG Badak" lebih sering digunakan ketika ajang olahraga yang mewakili nama perusahaan seperti: Tim Voli Bontang LNG Badak (BLB).
  • Badak LNG adalah terminologi baru yang dipopulerkan dan tercantum pada corporate identity PT Badak NGL yang baru. Penyebutan "Badak LNG" dinilai lebih familiar di telinga internasional karena perusahaan lain memakai terminologi dengan format ini. Format terminologi ini sering pula digunakan ketika menjalin kontrak atau agreement dengan pihak dari luar negeri atau internasional.

Referensi

  1. ^ "Shareholders". Badak LNG. Diakses tanggal 7 Mei 2020. 
  2. ^ Aliev, Andi (1 Januari 2018). "1 Januari 2018, Pertamina Hulu Mahakam Resmi Kelola Blok Mahakam". Warta Ekonomi. Diakses tanggal 7 Mei 2020. 
  3. ^ Arvirianty, Anastasia (25 Oktober 2018). "Pertamina Resmi Kelola Blok East Kalimantan Bekas Chevron". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 7 Mei 2020. 
  4. ^ Movanita, Ambaranie (08 Agustus 2018). "Resmi, Blok Sanga Sanga Kini Dikelola Pertamina Hulu". Kompas. Diakses tanggal 7 Mei 2020. 
  5. ^ Wicaksono, Pebrianto (4 Desember 2018). "Eni Indonesia Jadi Perusahaan Eksplorasi Pertama Ubah Kontrak Jadi Gross Split". Merdeka. Diakses tanggal 7 Mei 2020. 
  6. ^ https://www.youtube.com/watch?v=W9knQWv2NZg
  7. ^ http://www.witoelar.com/toerki.htm
  8. ^ http://mostinspiring.co.id/?p=170
  9. ^ http://wikidpr.org/anggota/5403631742b53eac2f8ef7ee
  10. ^ https://www.linkedin.com/in/wahjudi-suhartono-b6114b24
  11. ^ https://rinder-energia.com/about/
  12. ^ http://pelita.or.id/baca.php?id=92828
  13. ^ http://pertaminafoundation.org/board/
  14. ^ http://www.gastechnology.org/Training/Documents/LNG17-proceedings/16_02-Nanang-Untung-Presentation.pdf
  15. ^ http://koran.bisnis.com/read/20150212/250/402091/rochmad-hardadi-ceo-pengusung-transformasi-badak-lng
  16. ^ http://www.badaklng.co.id/foreword.html
  17. ^ http://www.badaklng.co.id/about_org.html
  18. ^ http://www.badaklng.co.id/in/sejarah_ptbadak.html
  19. ^ Kartiyoso, Sayogyo (1999). Pelangi di Belantara Kaltim. Bontang: PT Badak Natural Gas Liquefaction. Jakarta: Badak LNG. 
  20. ^ "Penerimaan LNG Academy". Politeknik Negeri Jakarta. 30 April 2020. Diakses tanggal 7 Mei 2020. 
  21. ^ http://www.badaklng.co.id/in/badak_blc.html

Lihat pula

Pranala luar