Lompat ke isi

Suku Batak Silindung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Gombang (bicara | kontrib)
k gabung
Baris 1: Baris 1:
{{gabungkepada|Suku Batak}}
'''Suku Batak Silindung''' adalah bagian dari Suku Batak yang berasal dari daerah di Sumatera Utara, terutama berdiam di Kabupaten Tapanuli Utara yang wilayahnya meliputi Tarutung, Sipoholon, Pahae, dan sekitarnya.
'''Suku Batak Silindung''' adalah bagian dari Suku Batak yang berasal dari daerah di Sumatera Utara, terutama berdiam di Kabupaten Tapanuli Utara yang wilayahnya meliputi Tarutung, Sipoholon, Pahae, dan sekitarnya.



Revisi per 9 September 2008 10.37

Suku Batak Silindung adalah bagian dari Suku Batak yang berasal dari daerah di Sumatera Utara, terutama berdiam di Kabupaten Tapanuli Utara yang wilayahnya meliputi Tarutung, Sipoholon, Pahae, dan sekitarnya.

Kepercayaan

Batak telah menganut agama Kristen Protestan yang disiarkan oleh para Missionaris dari Jerman yang bernama Nomensen pada tahun 1863. Gereja yang pertama berdiri adalah HKBP (Huria Kristen Batak Protestan)di huta Dame Balige. Sekarang ini gereja HKBP ada dimanaman di seluruh Indonesia yang jemaatnya mayoritas suku batak.Sebelum suku batak menganut agama kristen protestan, mereka mempunyai sistem Kepercayaan dan religi tentang Debata Mulajadi Nabolon yang memiliki kekuasaan di atas langit dan pancaran kekuasaanNya terwujud dalam Debata Natolu

Menyangkut Jiwa dan roh, Suku batak mengenal tiga konsep, yaitu:

Tondi Sahala Begu Tondi adalah jiwa atau roh seseorang yang merupakan kekuatan, oleh karena itu tondi memberi nyawa kepada manusia. Tondi di dapat sejak seseorang di dalam kandungan.Bila tondi meninggalkan badan seseorang, maka orang tersebut akan sakit atau meninggal, maka diadakan upacara mangalap (menjemput) tondi dari sombaon yang menawannya. Sahala adalah jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang. Semua orang memiliki tondi, tetapi tidak semua orang memiliki sahala. Sahala sama dengan sumanta, tuah atau kesaktian yang dimiliki para raja atau hula-hula. Begu adalah tondi orang telah meninggal, yang tingkah lakunya sama dengan tingkah laku manusia, hanya muncul pada waktu malam.Beberapa begu yang ditakuti oleh orang batak, yaitu:

Sombaon, yaitu begu yang bertempat tinggal di pegunungan atau di hutan rimba yang gelap dan mengerikan. Solobean, yaitu begu yang dianggap penguasa pada tempat tempat tertentu Silan, yaitu begu dari nenek moyang pendiri huta/kampung dari suatu marga Begu Ganjang, yaitu begu yang sangat ditakuti, karena dapat membinasakan orang lain menurut perintah pemeliharanya. Demikianlah religi dan kepercayaan suku batak yang terdapat dalam pustaha, yang walaupun sudah menganut agama kristen, dan berpendidikan tinggi orang batak belum mau meninggalkan religi dan kepercayaan yang sudah tertanam di dalam hati sanubari mereka.

ada juga kepercayaan yang ada di tarutung ulok dohot boru hutabarat, jangan dibilang cantik sama boru hutabarat, di tarutung kalau di bilang cantik bahwa yawa wanita tersebut tidak lama lagi, menutut kepercayaan orang itu. Contoh marga pada suku bangsa Batak Silindung adalah Naipospos (Sibagariang, Hutauruk, Simanungkalit, Situmeang, Marbun), Siopat Pusoran (Hutabarat, Panggabean, Simorangkir, Hutagalung, Hutapea, Lumban Tobing)