Pengguna:Aditya Surya Pratama: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
| Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox person |
|||
[[Berkas:Aditya Spratama.jpg|al=|tepi|jmpl|220x220px]]{{Infobox artis Indonesia|Nama=Aditya Surya Pratama|Lahir=Bogor, 3 Mei 1995|Kebangsaan=Indonesia|Pekerjaan=Doktor, Aktor, Singer, Penulis, Model|Tinggi Badan=172cm}} |
|||
| name = Aditya Surya Pratama |
|||
| image = Aditya Spratama.jpg |
|||
| birth_name = Aditya Surya Pratama |
|||
| birth_place = Bogor, 3 Mei 2020 |
|||
| Kebangsaan = Indonesia |
|||
| Pekerjaan = Doktor, Aktor, Penyanyi, Penulis, Model |
|||
}} |
|||
Aditya Surya Pratama, laki-laki yang lahir berdarah Sunda pada tanggal 03 Mei 1995 di [[Kota Bogor|Bogor]]. Anak pertama dari 3 bersaudara. Dari Keluarga yang Sederhana namun dirinya selalu yakin bisa merubah segalanya. Dari kecil adit menyelesaikan pendidikan SD sampai SMA di [[Kota Bogor|Bogor]] yang sampai akhirnya melanjutkan kuliah di Jakarta. Pendidikan selalu menjadi prioritas bagi Adit. Walaupun tidak menutup kemungkinan untuk bisa berkarier di dunia entertaint dan bisnis. |
Aditya Surya Pratama, laki-laki yang lahir berdarah Sunda pada tanggal 03 Mei 1995 di [[Kota Bogor|Bogor]]. Anak pertama dari 3 bersaudara. Dari Keluarga yang Sederhana namun dirinya selalu yakin bisa merubah segalanya. Dari kecil adit menyelesaikan pendidikan SD sampai SMA di [[Kota Bogor|Bogor]] yang sampai akhirnya melanjutkan kuliah di Jakarta. Pendidikan selalu menjadi prioritas bagi Adit. Walaupun tidak menutup kemungkinan untuk bisa berkarier di dunia entertaint dan bisnis. |
||
Revisi per 14 Mei 2020 10.15
| Mohon jangan gunakan templat "{{Infobox Person}}" di ruang nama pengguna Anda. Gunakan {{Infobox pengguna}}. |
Aditya Surya Pratama, laki-laki yang lahir berdarah Sunda pada tanggal 03 Mei 1995 di Bogor. Anak pertama dari 3 bersaudara. Dari Keluarga yang Sederhana namun dirinya selalu yakin bisa merubah segalanya. Dari kecil adit menyelesaikan pendidikan SD sampai SMA di Bogor yang sampai akhirnya melanjutkan kuliah di Jakarta. Pendidikan selalu menjadi prioritas bagi Adit. Walaupun tidak menutup kemungkinan untuk bisa berkarier di dunia entertaint dan bisnis.
Buku | Musik | Filmografi | Hobi | Sosial Media
BUKU
| Tahun | Judul | Penerbit | Pengarang | Aliran |
|---|---|---|---|---|
| 2018 | Aditya Lee | Dua Media | Aditya Surya Pratama | Drama, Percintaan |
| 2019 | Satria | Anugrah | Aditya Surya Pratama | Drama, Percintaan |
MUSIK
- LEPAS 2019
- PENJURU MASJID 2018
- HABIS 2020
Filmografi
| Tahun | Judul Film | Peran | Produksi |
|---|---|---|---|
| 2018 | 5 Penjuru Masjid | Budi | BedaSinema Pictures |
Hobi
Oleh Karena itu Adit tidak pernah berhenti untuk selalu berkarya dan bisa memberi manfaat untuk teman teman sekitar. Sampai akhirnya adit mempunya 2 karya Novel yang berjudul Aditya Lee ( Novel pertama) dan SATRIA (novel kedua) Bermula dari ketidakyakinan yang berakhir menjadi kesuksesan. Karena salah satu hal yang adit yakin bahwa karyaku adalah perjalanan sejarahku. Tidak berhenti disitu, adit pun terjun langsung dalam dunia film. Selalu mecoba dan penasaran dengan hal baru. Itulah adit yang selalu mau belajar, Tanpa harus malu terlihat bodoh ketika sedang mencari tahu hal hal baru. Yang akhirnya membintangi salah satu film layar lebar dan menjadi pemeran utama. Tapi walau begitu adit tétap fokus dengan pendidikanya sebagai prioritas utama. karena adit sangat ingin bisa mengambil spesialis atau S2.
Pengalaman nya dalam berkarier pun pernah menjadi salah satu host dr.OZ Indonesia. Dan dari situ adit banyak belajar lagi untuk hal baru. Menurut adit suatu pencapain selama ini adalah berkat dukungan keluarga dan teman teman yang selalu support dalam segala kondisi baik atau tidak. Kesuksesan adalah bonus, prosesnyalah yang menjadikan aditya seperti sekarang. Karena untuk tahu apa itu arti bangkit, kita harus tau bagaimana kita jatuh. Sebenarnya menurut adit bahagia itu Sederhana, tergantung sudut pandang kamu melihatnya. Pencapaian sampai saat ini tentunya tidak membuat adit merasa puas, bukan berarti tidak bersyukur. Tapi lebih ke intropeksi diri, sejauh mana yang telah kita perbuat sudah bermanfaat untuk orang lain atau belum.