Jodhangan: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''''Jodhangan''''' adalah tradisi masyarakat agraris Desa Selopamioro Imogiri Bantul. Tradisi ''jodhangan'' dilaksanakan setiap tahun...' |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''''Jodhangan''''' adalah tradisi masyarakat agraris [[Selopamioro, Imogiri, Bantul|Desa Selopamioro Imogiri Bantul]]. Tradisi ''jodhangan'' dilaksanakan setiap tahun pada hari Minggu Pahing di bulan Besar ([[Zulhijah|Zulhijjah]]) menurut kalender [[Jawa]] atau [[Islam]]. Sebagai tanda syukur pada Allah yang telah memberikan rezeki dari hasil bumi, memberikan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Tradisi jodhangan digelar di sekitar [[Gua Cerme]] karena disakralkan oleh masyarakat setempat sebagai tempat suci warisan Walisanga. |
'''''Jodhangan''''' adalah tradisi masyarakat agraris [[Selopamioro, Imogiri, Bantul|Desa Selopamioro Imogiri Bantul]]. Tradisi ''jodhangan'' dilaksanakan setiap tahun pada hari Minggu Pahing di bulan Besar ([[Zulhijah|Zulhijjah]]) menurut kalender [[Jawa]] atau [[Islam]]. Sebagai tanda syukur pada Allah yang telah memberikan rezeki dari hasil bumi, memberikan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Tradisi jodhangan digelar di sekitar [[Gua Cerme]] karena disakralkan oleh masyarakat setempat sebagai tempat suci warisan Walisanga. |
||
{{sedang ditulis}} |
Revisi per 30 Mei 2020 08.00
Jodhangan adalah tradisi masyarakat agraris Desa Selopamioro Imogiri Bantul. Tradisi jodhangan dilaksanakan setiap tahun pada hari Minggu Pahing di bulan Besar (Zulhijjah) menurut kalender Jawa atau Islam. Sebagai tanda syukur pada Allah yang telah memberikan rezeki dari hasil bumi, memberikan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Tradisi jodhangan digelar di sekitar Gua Cerme karena disakralkan oleh masyarakat setempat sebagai tempat suci warisan Walisanga.