Lompat ke isi

Mutu beton: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mhadihsb (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Mhadihsb (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 59: Baris 59:
* {{id}} [https://betoncor.co.id/ Harga Beton Cor Berdasarkan Mutu Beton]
* {{id}} [https://betoncor.co.id/ Harga Beton Cor Berdasarkan Mutu Beton]
* {{id}} [https://betonmix.co.id/kelebihan-jalan-menggunakan-beton-dibanding-aspal.html Kelebihan beton dengan aspal]
* {{id}} [https://betonmix.co.id/kelebihan-jalan-menggunakan-beton-dibanding-aspal.html Kelebihan beton dengan aspal]
* {{id}} [https://www.ilmubeton.com/2018/06/perencanaan-campuran-job-mix-desain.html Perencanaan Campuran Job Mix Desain Formula Beton]


[[Kategori:Beton]]
[[Kategori:Beton]]

Revisi per 31 Mei 2020 18.59

Beton adalah campuran agregat kasar dan halus, semen sebagai pengikat serta additif dan unsur lain sebagai bahan tambahan. Mutu beton adalah proses pengujian terhadap kuat tekan beton dengan mengikuti standar yang sudah di bakukan.

Terdapat dua (2) istilah mutu beton yang berlaku di Indonesia yaitu mutu beton K (Karakteristik) dan Fc. Standar mutu beton K dengan satuan kg/cm2 mengacu pada PBI 1971 N.1.-2 (Peraturan Beton Bertulang Indonesia). Sedangkan mutu beton Fc dengan satuan Mpa mengacu pada peraturan baru SNI 03-2847-2002.

Pbi yang diterbitkan pada tahun 1971 menggunakan mutu beton K yang merujuk standard uni eropa, sehingga banyak kontraktor yang lebih memahami mutu beton K. Sedangkan pada SNI mutu beton yang dipakai adalah mutu beton fc. Seiring waktu, proyek konstruksi terutama proyek pemerintah semuanya mulai beralih menggunakan standard berdasarkan peraturan SNI, Jika di SNI belum diatur baru kemudian merujuk ke PBI. Dengan keadaan tersebut maka penggunaan mutu beton Fc akan semakin banyak dan penggunaan mutu beton K akan semakin berkurang.[1]

Mutu Beton K

Seperti yang sudah di terangkan di atas, mutu beton K mengacu pada PBI 1971 N.1.-2 (Peraturan Beton Bertulang Indonesia). Benda uji yang digunakan berbentuk kubus ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm. Perhitungan kuat tekan beton menggunakan perhitungan (kg/m2). Mutu yang biasa di pakai adalah K100 (B0), K125, K175, K200, K250, K300 sampai K500.

Mutu Beton Fc

Mutu beton Fc mengacu pada peraturan baru SNI 03-2847-2002. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder dengan ukuran 15 cm x 30 cm. Perhitungan kuat tekan beton menggunakan satuan Mpa (Megapascal). Mutu yang biasa di pakai adalah > fc 10 mpa, fc 13 mpa, fc 20 mpa, fc 30 mpa sampai fc 60 mpa. Benda uji silinder dengan ukuran diameter 10 cm x tinggi 20 cm boleh digunakan dengan memakai faktor koreksi benda uji.[2]


Konversi Mutu Beton K (Kg/cm2) ke fc (mpa)

Karena jarang sekali kontraktor beton memakai istilah Fc, maka dibutuhkan rumus konversi dari beton K ke Fc. Pada pengujian mutu beton K menggunakan kubus 15x15x15 yang memiliki perbandingan 1:0,83. Cara menghitung konversi dari beton mutu K ke mutu Fc adalah; 1 MPa = 1 N/mm2 = 10 kg/cm2. Contoh pada perhitungan mutu beton K-100 mendapatkan perhitungan (100/10 x 0,83) = 10 x 0,083 = 8,3 mpa. Jadi mutu beton K-100 jika di konversikan ke fc adalah 8,3 Mpa.

Tabel Konversi Mutu Beton K ke Fc

MUTU BETON K MUTU BETON FC
K-100 fc 8,3 mpa
K-150 fc 12,35 mpa
K-175 fc 14,53 mpa
K-200 fc 16.60 mpa
K-225 fc 18.68 mpa
K-250 fc 20.75 mpa
K-300 fc 22.83 mpa
K-350 fc 24.90 mpa
K-400 fc 33.20 mpa
K-500 fc 41.50 mpa

Pranala luar

  1. ^ Mutu Beton K (kg/cm²) Dan Mutu Beton f'c (Mpa)
  2. ^ Faktor Konversi uji tekan Kubus 15 cm dan silinder dia 10 cm x 20 cm ke silinder dia 15 cm x 30 cm