Lompat ke isi

Ceridwen: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan paragraf dan referensi
Suntingan kecil
Baris 4: Baris 4:
Cerita tentang Ceridwen lebih banyak dikenal dalam cerita ''the tale of taliesin''. Mitos tersebut menceritakan kekhawatiran Ceridwen terhadap anak laki-lakinya yang buruk rupa dan jahat. Ia berniat untuk mengubahnya  menjadi seorang anak yang berparas tampan, cerdas dan bijaksana dengan kekuatam sihirnya. ia kemudian membuat ramuan sihir dalam kuali raksasa yang proses pembuatannya sendiri memakan waktu satu tahun ditambah satu hari lamanya agar menjadi ramuan yang sempurna. diceritakan bahwa khasiat ramuan tersebut hanya terdapat pada tiga tetes pertama saja, sementara sisanya hanyalah cairan beracun yang sangat mematikan.<ref name=":1" />
Cerita tentang Ceridwen lebih banyak dikenal dalam cerita ''the tale of taliesin''. Mitos tersebut menceritakan kekhawatiran Ceridwen terhadap anak laki-lakinya yang buruk rupa dan jahat. Ia berniat untuk mengubahnya  menjadi seorang anak yang berparas tampan, cerdas dan bijaksana dengan kekuatam sihirnya. ia kemudian membuat ramuan sihir dalam kuali raksasa yang proses pembuatannya sendiri memakan waktu satu tahun ditambah satu hari lamanya agar menjadi ramuan yang sempurna. diceritakan bahwa khasiat ramuan tersebut hanya terdapat pada tiga tetes pertama saja, sementara sisanya hanyalah cairan beracun yang sangat mematikan.<ref name=":1" />


selama meracik ramuan ia dibantu oleh dua pelayan, Morgan, memastikan api agar tetap menyala dan Gwion Bach, mengaduk ramuan hingga matang. Suatu waktu Gwion Bach tak sengaja kecipratan tetesan ramuan tersebut yang membuat jarinya kepanasan dan melepuh. Reflek Gwion Bach segera menjilati cipratan tersebut yang membuatnya tak sengaja menelannya. Seketika wajahnya menjadi tampan, memiliki kemampuan sihir yang andal dan cerdas persis seperti yang dikatakan oleh Ceridwen. Mengetahui hal tersebut Gwion Bach segera mengubah bentuknya menjadi seekor kelinci dan melarikan diri. Ceridwen membiarkannya kabur untuk melihat efek kekuatan ramuan tersebut namun tetap mengejarnya dengan mengubah bentuknya menjadi seekor anjing.<ref name=":0" /><ref name=":2" />
selama meracik ramuan ia dibantu oleh dua pelayan, Morgan, memastikan api agar tetap menyala dan Gwion Bach, mengaduk ramuan hingga matang. Suatu waktu Gwion Bach tak sengaja kecipratan tetesan ramuan tersebut yang membuat jarinya kepanasan dan melepuh. Reflek Gwion Bach segera menjilati cipratan tersebut yang membuatnya tak sengaja menelannya. Seketika wajahnya menjadi tampan, memiliki kemampuan sihir yang andal dan cerdas persis seperti yang dikatakan oleh Ceridwen. Mengetahui hal tersebut Gwion Bach segera mengubah bentuknya menjadi seekor kelinci dan melarikan diri. Ceridwen membiarkannya kabur untuk melihat efek kekuatan ramuan tersebut namun tetap mengejarnya dengan mengubah bentuknya menjadi seekor anjing pemburu.<ref name=":0" /><ref name=":2" />


Terjadi beberapa transformasi wujud mereka menjadi beberapa makhluk hidup selama aksi kejar-kejaran berlangsung. Gwion Bach segera melompat ke sungai dengan wujud ikan namun Ceridwen tetap mengejarnya dengan bentuk berang-berang yang kelaparan. lalu ia kembali ke tanah dengan bentuk seekor burung dan dikejar oleh Ceridwen dalam bentuk burung elang. terakhir Gwion Bach mengubah dirinya menjadi sebutir biji jagung dan dimakan oleh Ceridwen dalam wujud seekor ayam. Namun Gwion Bach tidak mati melainkan akan dilahirkan kembali menjadi seorang anak yang tampan. Melihat keindahan wajah anaknya tersebut Ceridwen enggan membunuhnya dan memilih untuk membuangnya kelaut. Hingga akhirnya sang bayi diselamatkan oleh penguasa celtic, pangeran Elffin. Gwion Bach tumbuh dan berkembang dalam lingkungan istana menjadi seorang penyair besar yang kemudian dijuluki dengan nama Taliesin. Sementara saudaranya, Morfran, masih dengan wajah buruk rupa dan perangai jeleknya hingga ia menjadi tua.<ref>{{Cite web|url=https://www.godchecker.com/welsh-mythology/CERIDWEN/|title=CERIDWEN - the Welsh Goddess of Inspiration (Welsh mythology)|website=Godchecker - Your Guide to the Gods|access-date=2020-06-18}}</ref><ref name=":3" /><ref name=":0" /><br />{{Sedang ditulis}}
Terjadi beberapa transformasi wujud mereka menjadi beberapa makhluk hidup selama aksi kejar-kejaran berlangsung. Gwion Bach segera melompat ke sungai dengan wujud ikan namun Ceridwen tetap mengejarnya dengan bentuk berang-berang yang kelaparan. lalu ia kembali ke tanah dengan bentuk seekor burung dan dikejar oleh Ceridwen dalam bentuk burung elang. terakhir Gwion Bach mengubah dirinya menjadi sebutir biji jagung dan dimakan oleh Ceridwen dalam wujud seekor ayam. Namun Gwion Bach tidak mati melainkan akan dilahirkan kembali sembilan bulan kemudian menjadi seorang anak yang tampan. Melihat keindahan wajah anaknya tersebut Ceridwen enggan membunuhnya dan memilih untuk membuangnya kelaut. Hingga akhirnya sang bayi diselamatkan oleh penguasa celtic, pangeran Elffin. Gwion Bach tumbuh dan berkembang dalam lingkungan istana menjadi seorang penyair besar yang kemudian dijuluki dengan nama Taliesin. Sementara saudaranya, Morfran, masih dengan wajah buruk rupa dan perangai jeleknya hingga ia menjadi tua.<ref>{{Cite web|url=https://www.godchecker.com/welsh-mythology/CERIDWEN/|title=CERIDWEN - the Welsh Goddess of Inspiration (Welsh mythology)|website=Godchecker - Your Guide to the Gods|access-date=2020-06-18}}</ref><ref name=":3" /><ref name=":0" /><br />{{Sedang ditulis}}


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 18 Juni 2020 05.06

Ceridwen adalah penyihir berkulit putih dari Wales. Nama Ceridwen berasal dari bahasa Wales yaitu cerdd yang berarti puisi atau lagu dan wen (pemendekan dari kata gwen) yang berarti putih, adil atau suci.[1] Sumber lain menyebutkan nama Ceridwen berasal dari istilah celtic "cerru" yang berarti kuali. Menurut aliran celtic, simbol kuali dalam cerita-cerita kuno melambangkan kekuatan transformatif dari ilmu sihir dan kebijaksanaan.[2] Ceridwen dieja dengan beberapa ejaan yang berbeda yaitu Cerridwen, Cerrydwen, atau Kerrydwen. Namun istilah yang paling populer di Wales adalah nama Ceridwen.[3] Ia memiliki seorang suami bernama Tegid Foel dan mempunyai dua orang anak. Satu anak perempuan yang adil dan terang bernama Creirwy dan satu anak laki-laki bernama Afagduu/ Morfran yang gelap, jelak, dan jahat.[4] Mereka tinggal di tepi Danau Bala, Llyn Tegid, Britania Raya.[1] Ciri khas yang dimiliki Ceridwen dalam cerita adalah ia memiliki kuali besar yang mampu meracik ramuan dengan kemampuan sihirnya yang luar biasa.[5]

Mitos

Cerita tentang Ceridwen lebih banyak dikenal dalam cerita the tale of taliesin. Mitos tersebut menceritakan kekhawatiran Ceridwen terhadap anak laki-lakinya yang buruk rupa dan jahat. Ia berniat untuk mengubahnya  menjadi seorang anak yang berparas tampan, cerdas dan bijaksana dengan kekuatam sihirnya. ia kemudian membuat ramuan sihir dalam kuali raksasa yang proses pembuatannya sendiri memakan waktu satu tahun ditambah satu hari lamanya agar menjadi ramuan yang sempurna. diceritakan bahwa khasiat ramuan tersebut hanya terdapat pada tiga tetes pertama saja, sementara sisanya hanyalah cairan beracun yang sangat mematikan.[3]

selama meracik ramuan ia dibantu oleh dua pelayan, Morgan, memastikan api agar tetap menyala dan Gwion Bach, mengaduk ramuan hingga matang. Suatu waktu Gwion Bach tak sengaja kecipratan tetesan ramuan tersebut yang membuat jarinya kepanasan dan melepuh. Reflek Gwion Bach segera menjilati cipratan tersebut yang membuatnya tak sengaja menelannya. Seketika wajahnya menjadi tampan, memiliki kemampuan sihir yang andal dan cerdas persis seperti yang dikatakan oleh Ceridwen. Mengetahui hal tersebut Gwion Bach segera mengubah bentuknya menjadi seekor kelinci dan melarikan diri. Ceridwen membiarkannya kabur untuk melihat efek kekuatan ramuan tersebut namun tetap mengejarnya dengan mengubah bentuknya menjadi seekor anjing pemburu.[1][4]

Terjadi beberapa transformasi wujud mereka menjadi beberapa makhluk hidup selama aksi kejar-kejaran berlangsung. Gwion Bach segera melompat ke sungai dengan wujud ikan namun Ceridwen tetap mengejarnya dengan bentuk berang-berang yang kelaparan. lalu ia kembali ke tanah dengan bentuk seekor burung dan dikejar oleh Ceridwen dalam bentuk burung elang. terakhir Gwion Bach mengubah dirinya menjadi sebutir biji jagung dan dimakan oleh Ceridwen dalam wujud seekor ayam. Namun Gwion Bach tidak mati melainkan akan dilahirkan kembali sembilan bulan kemudian menjadi seorang anak yang tampan. Melihat keindahan wajah anaknya tersebut Ceridwen enggan membunuhnya dan memilih untuk membuangnya kelaut. Hingga akhirnya sang bayi diselamatkan oleh penguasa celtic, pangeran Elffin. Gwion Bach tumbuh dan berkembang dalam lingkungan istana menjadi seorang penyair besar yang kemudian dijuluki dengan nama Taliesin. Sementara saudaranya, Morfran, masih dengan wajah buruk rupa dan perangai jeleknya hingga ia menjadi tua.[6][5][1]

Referensi

  1. ^ a b c d "The Story of Ceridwen". Ceridwen Centre (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-18. 
  2. ^ "Cerridwen". www.goddess-guide.com. Diakses tanggal 2020-06-18. 
  3. ^ a b "Ceridwen". Mythopedia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-18. 
  4. ^ a b B. A., History; Facebook, Facebook; Twitter, Twitter. "Cerridwen, Keeper of the Cauldron of Knowledge". Learn Religions (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-18. 
  5. ^ a b Winters, Riley. "Cerridwen: Mother, Magician, and Crone from Old Welsh Mythology". www.ancient-origins.net (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-18. 
  6. ^ "CERIDWEN - the Welsh Goddess of Inspiration (Welsh mythology)". Godchecker - Your Guide to the Gods. Diakses tanggal 2020-06-18.