Larutan Benedict: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2: | Baris 2: | ||
'''Larutan Benedict''' ditemukan oleh ahli [[kimia]] [[Amerika]], [[Stanley Rossiter Benedict]].<ref name="Benedict">{{en}} Benedict SR. 1909. A reagent for the detection of reducing sugars. ''J Biol Chem'' 5(6): 485–487. </ref> |
'''Larutan Benedict''' ditemukan oleh ahli [[kimia]] [[Amerika]], [[Stanley Rossiter Benedict]].<ref name="Benedict">{{en}} Benedict SR. 1909. A reagent for the detection of reducing sugars. ''J Biol Chem'' 5(6): 485–487. </ref> |
||
Larutan Benedict digunakan untuk menguji keberadaan [[gula pereduksi]] dalam suatu sampel.<ref name="Chawla">{{en}} Chawla R. 2003. ''Practical Clinical Biochemistry: Methods and Interpretations''. New Delhi: Jaypee Brother Medical Pub.</ref> Prinsip pengujiannya sama dengan uji menggunakan [[larutan Fehling]].<ref name="Nigam">{{en}} Nigam A, Ayyagari A. 2007. ''Lab Manual in Biochemistry, Immunology, and Biotechnology''. New Delhi: West Patel Nagar.</ref> Gula pereduksi yang dapat diuji berupa [[monosakarida]], [[disakarida]] kecuali [[sukrosa]].<ref name="Chawla"/> Larutan Benedict akan menguji keberadaan gugus [[aldehida]] dan [[keton]] pada gula [[aldosa]] dan [[ketosa]].<ref name="Chawla"/> |
Larutan Benedict digunakan untuk menguji keberadaan [[gula pereduksi]] dalam suatu sampel.<ref name="Chawla">{{en}} Chawla R. 2003. ''Practical Clinical Biochemistry: Methods and Interpretations''. New Delhi: Jaypee Brother Medical Pub.</ref> Prinsip pengujiannya sama dengan uji menggunakan [[larutan Fehling]].<ref name="Nigam">{{en}} Nigam A, Ayyagari A. 2007. ''Lab Manual in Biochemistry, Immunology, and Biotechnology''. New Delhi: West Patel Nagar.</ref> Gula pereduksi yang dapat diuji berupa [[monosakarida]], [[disakarida]] kecuali [[sukrosa]].<ref name="Chawla"/> Larutan Benedict akan menguji keberadaan gugus [[aldehida]] dan [[keton]] pada gula [[aldosa]] dan [[ketosa]].<ref name="Chawla"/> |
||
Larutan Benedict mengandung [[ |
Larutan Benedict mengandung [[natrium sitrat]], [[natrium karbonat|natrium karbonat anhidrat]], dan tembaga sulfit.7H<sub>2</sub>O, dan semua garam tersebut dilarutkan dalam air.<ref name="Chawla"/> Terdapat perbedaan dengan larutan Fehling yang berkerja pada [[basa kuat]] karena mengandung [[kalium hidroksida]], sedangkan dalam larutan Benedict hanya terdpat natrium karbonat sehingga tidak terlalu basa.<ref name="Nigam"/> Hasil positif yang ditunjukkan dari uji ini adalah terbentukan endapan berwarna merah bata yang tidak larut.<ref name="Chawla"/> Endapan merah bata diakibatkan reaksi dari ion logam tembaga(II) direduksi menjadi tembaga (I).<ref name="Nigam"/> Uji gula reduksi menggunakan larutan Benedict sangat sensitif hingga dapat mendeteksi kadar [[glukosa]] sebesar 0.1% dalam campuran, sehingga sangat sering digunakan untuk sampel [[urin]] dan [[darah]].<ref name="Nigam"/> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 20 Juni 2020 04.07
Larutan Benedict ditemukan oleh ahli kimia Amerika, Stanley Rossiter Benedict.[1] Larutan Benedict digunakan untuk menguji keberadaan gula pereduksi dalam suatu sampel.[2] Prinsip pengujiannya sama dengan uji menggunakan larutan Fehling.[3] Gula pereduksi yang dapat diuji berupa monosakarida, disakarida kecuali sukrosa.[2] Larutan Benedict akan menguji keberadaan gugus aldehida dan keton pada gula aldosa dan ketosa.[2] Larutan Benedict mengandung natrium sitrat, natrium karbonat anhidrat, dan tembaga sulfit.7H2O, dan semua garam tersebut dilarutkan dalam air.[2] Terdapat perbedaan dengan larutan Fehling yang berkerja pada basa kuat karena mengandung kalium hidroksida, sedangkan dalam larutan Benedict hanya terdpat natrium karbonat sehingga tidak terlalu basa.[3] Hasil positif yang ditunjukkan dari uji ini adalah terbentukan endapan berwarna merah bata yang tidak larut.[2] Endapan merah bata diakibatkan reaksi dari ion logam tembaga(II) direduksi menjadi tembaga (I).[3] Uji gula reduksi menggunakan larutan Benedict sangat sensitif hingga dapat mendeteksi kadar glukosa sebesar 0.1% dalam campuran, sehingga sangat sering digunakan untuk sampel urin dan darah.[3]
Referensi
- ^ (Inggris) Benedict SR. 1909. A reagent for the detection of reducing sugars. J Biol Chem 5(6): 485–487.
- ^ a b c d e (Inggris) Chawla R. 2003. Practical Clinical Biochemistry: Methods and Interpretations. New Delhi: Jaypee Brother Medical Pub.
- ^ a b c d (Inggris) Nigam A, Ayyagari A. 2007. Lab Manual in Biochemistry, Immunology, and Biotechnology. New Delhi: West Patel Nagar.