Lompat ke isi

Ruam popok: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5: Baris 5:
Ruam popok ditandai dengan berubahnya warna kulit menjadi kemerahan di beberapa daerah misalnya daerah pantat, lipatan paha, dan juga pada kelamin. Ruam popok memang lebih sering terjadi pada bayi, tapi hal tersebut tidak menutup kemungkinan terjadi pada orang dewasa yang memakai popok juga. Walaupun tidak berbahaya, akan tetapi ruam popok dapat sangat mengganggu kenyamanan penderita yang cenderung mengakibatkan penderita (bayi) menjadi rewel. Dalam beberapa kasus ruam popok juga perlu mendapatkan pertolongan dari dokter.
Ruam popok ditandai dengan berubahnya warna kulit menjadi kemerahan di beberapa daerah misalnya daerah pantat, lipatan paha, dan juga pada kelamin. Ruam popok memang lebih sering terjadi pada bayi, tapi hal tersebut tidak menutup kemungkinan terjadi pada orang dewasa yang memakai popok juga. Walaupun tidak berbahaya, akan tetapi ruam popok dapat sangat mengganggu kenyamanan penderita yang cenderung mengakibatkan penderita (bayi) menjadi rewel. Dalam beberapa kasus ruam popok juga perlu mendapatkan pertolongan dari dokter.


=== Gejala Ruam Popok ===
== Gejala Ruam Popok ==
Gejala utama ruam popok atau ''diaper rash'' adalah perubahan warna kulit bayi di area pemakaian popok, seperti bokong, lipatan paha, dan sekitar alat kelamin,akan tampak kulit menjadi lebih memerah. Selain itu kemerahan, terkadang juga dapat menimbulkan luka melepuh (menggelembung). <ref>{{Cite web|url=https://www.halodoc.com/ini-gejala-dan-pengobatan-ruam-popok-bayi|title=Ini Gejala dan Pengobatan Ruam Popok pada Bayi|last=|first=|date=|website=www.halodoc.com|access-date=22 Juni 2020}}</ref>
Gejala utama ruam popok atau ''diaper rash'' adalah perubahan warna kulit bayi di area pemakaian popok, seperti bokong, lipatan paha, dan sekitar alat kelamin,akan tampak kulit menjadi lebih memerah. Selain itu kemerahan, terkadang juga dapat menimbulkan luka melepuh (menggelembung). <ref>{{Cite web|url=https://www.halodoc.com/ini-gejala-dan-pengobatan-ruam-popok-bayi|title=Ini Gejala dan Pengobatan Ruam Popok pada Bayi|last=|first=|date=|website=www.halodoc.com|access-date=22 Juni 2020}}</ref>


Baris 11: Baris 11:
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan bayi mengalami ruam pokok, yaitu:<ref>{{Cite web|url=https://www.alodokter.com/bunda-lakukan-hal-ini-jika-bayimu-mengalami-ruam-popok|title=Penyebab Ruam Popok dan Cara Mengatasinya|date=2016-03-30|website=Alodokter|access-date=2020-06-22}}</ref>
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan bayi mengalami ruam pokok, yaitu:<ref>{{Cite web|url=https://www.alodokter.com/bunda-lakukan-hal-ini-jika-bayimu-mengalami-ruam-popok|title=Penyebab Ruam Popok dan Cara Mengatasinya|date=2016-03-30|website=Alodokter|access-date=2020-06-22}}</ref>


1. Popok yang lembap akibat jarang diganti menyebabkan infeksi bakteri dan iritasi pada kulit bayi atau penderita
* Popok yang lembap akibat jarang diganti menyebabkan infeksi bakteri dan iritasi pada kulit bayi atau penderita
* Penggunaan popok terlalu ketat dapat menyebabkan ruam popok sebagai akibat dari adanya gesekan terus menerus antara popok dan kulit bayi. Kondisi tersebut menyebabkan iritasi dan lecet pada kulit yang halus.

* Makanan baru juga bisa menyebabkan (MPASI), hal itu disebabkan makanan-makanan baru yang masuk kedalam tubuh bayi dapat memepengaruhi kualitas dari tinja bayi sehingga mudah mengalami iritasi. Beberapa sumber mengatakan jika sebelum mengkonsumsi MPASI bayi sudah mengalami ruam popok, maka itu dosebabkan kualitas makanan ibunya.
2. Penggunaan popok terlalu ketat dapat menyebabkan ruam popok sebagai akibat dari adanya gesekan terus menerus antara popok dan kulit bayi. Kondisi tersebut menyebabkan iritasi dan lecet pada kulit yang halus.
* Infeksi bakteri dan jamur menyukai kondisi lembab dan hangat. Area paha, bokong dan alat kelamin merupakan area yang sangat rentan terkena jamur kulit.

* Iritasi produk kebersihan bayi juga dapat menyebabkan ruam popok.
3. Makanan baru
* Kulit sensitif adalah salah satu penyebab ruam popok. Bayi yang menderita masalah kulit, seperti eksim atau dermatitis atopik, akan lebih rentan mengalami ruam popok.

* Mengonsumsi antibiotik dapat menyebabkan ruam popok. alasannya karena semua bakteri (baik dan jahat) bisa mati karena antibiotik. bakteri baik yang bisa mencegah berkembangnya jamur juga ikut mati karena antibiotik.
Pada usia 4-6 bulan, bayi sudah mulai mendapat makanan pendamping ASI berupa asupan makanan padat. ''Nah'', beberapa jenis makanan, seperti buah-buahan yang asam, bisa memengaruhi tinja bayi sehingga mudah mengiritasi kulit di daerah bokong dan menimbulkan ruam.
* Tidak peduli bakteri jahat maupun baik, keduanya dapat terbasmi oleh antibiotik. ''Nah'', ketika bayi diberi obat ini, bakteri baik pada kulit yang mampu mencegah pertumbuhan jamur bisa ikut mati. Akibatnya, bayi dapat mengalami ruam popok akibat infeksi jamur.

* Ibu menyusui yang mengonsumsi antibiotik juga membuat bayi yang disusuinya lebih berisiko untuk mengalami ruam popok.
Jika sebelum usia tersebut bayi mengalami ruam popok, padahal dia hanya mengonsumsi ASI atau susu formula, kemungkinan penyebabnya adalah makanan yang dikonsumsi oleh ibu.
* <br />

4. Infeksi bakteri dan jamur

Area bokong, paha, dan alat kelamin yang kerap bersentuhan dengan popok, memiliki kondisi yang lembap dan hangat. Hal ini memudahkan kulit di bagian tersebut rentan mengalami infeksi bakteri atau jamur.

5. Iritasi produk kebersihan bayi

Penggunaan produk perawatan kulit, seperti sabun, bedak, tisu basah, atau minyak, pada area popok juga mungkin bisa mengiritasi kulit bayi.

6. Kulit sensitif

Bayi yang menderita masalah kulit, seperti eksim atau dermatitis atopik, akan lebih rentan mengalami ruam popok.

7. Konsumsi antibiotik

Tidak peduli bakteri jahat maupun baik, keduanya dapat terbasmi oleh antibiotik. ''Nah'', ketika bayi diberi obat ini, bakteri baik pada kulit yang mampu mencegah pertumbuhan jamur bisa ikut mati. Akibatnya, bayi dapat mengalami ruam popok akibat infeksi jamur.

Ibu menyusui yang mengonsumsi antibiotik juga membuat bayi yang disusuinya lebih berisiko untuk mengalami ruam popok.

<br />


== Cara Mengatasi Ruam Popok ==
== Cara Mengatasi Ruam Popok ==

Revisi per 22 Juni 2020 14.10

dari Ruam popok merupakan salah satu jenis gangguan yang terjadi pada kulit manusia. Ruam popok berupa iritasi dan peradangan kulit akibat dari penggunaan popok. [1]

Ruam popok ditandai dengan berubahnya warna kulit menjadi kemerahan di beberapa daerah misalnya daerah pantat, lipatan paha, dan juga pada kelamin. Ruam popok memang lebih sering terjadi pada bayi, tapi hal tersebut tidak menutup kemungkinan terjadi pada orang dewasa yang memakai popok juga. Walaupun tidak berbahaya, akan tetapi ruam popok dapat sangat mengganggu kenyamanan penderita yang cenderung mengakibatkan penderita (bayi) menjadi rewel. Dalam beberapa kasus ruam popok juga perlu mendapatkan pertolongan dari dokter.

Gejala Ruam Popok

Gejala utama ruam popok atau diaper rash adalah perubahan warna kulit bayi di area pemakaian popok, seperti bokong, lipatan paha, dan sekitar alat kelamin,akan tampak kulit menjadi lebih memerah. Selain itu kemerahan, terkadang juga dapat menimbulkan luka melepuh (menggelembung). [2]

Penyebab

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan bayi mengalami ruam pokok, yaitu:[3]

  • Popok yang lembap akibat jarang diganti menyebabkan infeksi bakteri dan iritasi pada kulit bayi atau penderita
  • Penggunaan popok terlalu ketat dapat menyebabkan ruam popok sebagai akibat dari adanya gesekan terus menerus antara popok dan kulit bayi. Kondisi tersebut menyebabkan iritasi dan lecet pada kulit yang halus.
  • Makanan baru juga bisa menyebabkan (MPASI), hal itu disebabkan makanan-makanan baru yang masuk kedalam tubuh bayi dapat memepengaruhi kualitas dari tinja bayi sehingga mudah mengalami iritasi. Beberapa sumber mengatakan jika sebelum mengkonsumsi MPASI bayi sudah mengalami ruam popok, maka itu dosebabkan kualitas makanan ibunya.
  • Infeksi bakteri dan jamur menyukai kondisi lembab dan hangat. Area paha, bokong dan alat kelamin merupakan area yang sangat rentan terkena jamur kulit.
  • Iritasi produk kebersihan bayi juga dapat menyebabkan ruam popok.
  • Kulit sensitif adalah salah satu penyebab ruam popok. Bayi yang menderita masalah kulit, seperti eksim atau dermatitis atopik, akan lebih rentan mengalami ruam popok.
  • Mengonsumsi antibiotik dapat menyebabkan ruam popok. alasannya karena semua bakteri (baik dan jahat) bisa mati karena antibiotik. bakteri baik yang bisa mencegah berkembangnya jamur juga ikut mati karena antibiotik.
  • Tidak peduli bakteri jahat maupun baik, keduanya dapat terbasmi oleh antibiotik. Nah, ketika bayi diberi obat ini, bakteri baik pada kulit yang mampu mencegah pertumbuhan jamur bisa ikut mati. Akibatnya, bayi dapat mengalami ruam popok akibat infeksi jamur.
  • Ibu menyusui yang mengonsumsi antibiotik juga membuat bayi yang disusuinya lebih berisiko untuk mengalami ruam popok.

Cara Mengatasi Ruam Popok

Untuk mengatasi ruam popok pada bayi, Anda dapat mengikuti beberapa langkah berikut ini.

  • Cuci tangan Anda sebelum dan sesudah mengganti popok.
  • Periksa popok bayi sesering mungkin, dan menggantinya segera setelah basah atau kotor.
  • Gunakan air bersih. Untuk membersihkan kotoran dari kulit bayi Anda, gunakan pembersih ringan.
  • Tepuk area dengan lembut bersih dan kering, jangan menggosoknya.
  • Jika Anda menggunakan lap, pilih yang ringan. Cobalah untuk menghindari lap yang mengandung pewangi atau alkohol. Sebagai pilihan lain, gunakan kain lap yang bersih dan lembut.
  • Pastikan area kulit bayi benar-benar bersih dan kering, sebelum memakaikan popok baru.

Ruam yang parah biasanya membutuhkan tindakan ekstra ini.

  • Gunakan botol penyemprot berisi air, untuk membersihkan area dengan baik. Hindari menggosok kulit yang sakit.
  • Biarkan bayi Anda bebas dari popok sesering mungkin. Mengeringkan area yang biasa tertutup popok, bisa membantu menyembuhkan kulit bayi lebih cepat. Sebagai antisipasi, lakukan langkah ini dengan benar, setelah bayi buang air besar.

Perawatan untuk Ruam Popok

Produk perawatan berupa krim, salep, atau bedak, bisa menenangkan maupun melindungi kulit bayi yang sakit. Berikut ini beberapa cara menggunakan produk-produk perawatan kulit tersebut pada bayi.

  • Oleskan krim atau salep ke bagian kulit bayi yang akan tertutup oleh popok. Pilih produk dengan kandungan zinc oxide atau petrolatum (petroleum jelly).
  • Jika memilih bedak, jauhkan produk ini dari wajah bayi Anda. Sebab jika terhirup, bedak bisa menyebabkan masalah pernapasan pada bayi. Oleh karena itu, letakkan bedak pada tangan Anda sebelum mengaplikasikannya pada area kulit yang akan tertutup popok.

Produk yang dijual bebas di pasaran, bisa jadi mengandung krim steroid. Hindari produk semacam ini, kecuali dokter merekomendasikannya untuk Anda. Sebab, kandungan ini bisa memicu iritasi pada kulit pantat bayi. Bahkan, efek sampingnya akan lebih besar, jika produk tersebut tidak digunakan dengan benar.

Tips Memilih dan Membersihkan Popok

Dua langkah di bawah ini bisa mengurangi potensi terjadinya ruam popok. Anda pun bisa mencobanya pada Si Kecil.

Ganti Jenis Popok:

Jika Anda menggunakan kain, coba pakai popok sekali pakai. Atau coba berbagai merek popok sekali pakai.

Ganti Detergen:

Jika Anda mencuci popok kain sendiri, ganti detergen Anda. Pilih detergen ringan, dengan kandungan hipoalergenik. Selain itu, Anda bisa menambahkan setengah cangkir cuka saat melakukan pembilasan.

Waktu yang Tepat untuk Menghubungi Dokter

Anda disarankan untuk segera menghubungi dokter jika menemukan gejala-gejala berikut pada bayi.

  • Ruam semakin memburuk atau tidak ada respons terhadap pengobatan dalam 2-3 hari.
  • Bayi menagalami demam atau tampak lesu.
  • Anda melihat benjolan berwarna kuning, berisi cairan (pustula), dan area berkerak berwarna madu. Ini mungkin merupakan infeksi bakteri yang membutuhkan antibiotik.
  • Adanya gejala infeksi ragi, seperti: - Ruam merah bengkak dengan sisik dan luka - Jerawat merah kecil di luar area popok - Kemerahan di lipatan kulit bayi

Referensi

  1. ^ "Ruam Popok". Alodokter. 2015-02-10. Diakses tanggal 2020-06-22. 
  2. ^ "Ini Gejala dan Pengobatan Ruam Popok pada Bayi". www.halodoc.com. Diakses tanggal 22 Juni 2020. 
  3. ^ "Penyebab Ruam Popok dan Cara Mengatasinya". Alodokter. 2016-03-30. Diakses tanggal 2020-06-22.