Lompat ke isi

Ilmu karang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pinerineks (bicara | kontrib)
Pinerineks (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 11: Baris 11:
== Catatan kaki ==
== Catatan kaki ==
<references />
<references />
{{Ilmu sihir di Indonesia}}

[[Kategori:Sihir, Ramalan, Tenung]]
[[Kategori:Sihir, Ramalan, Tenung]]

Revisi per 24 Juni 2020 10.22

Ilmu karang adalah salah satu jenis ilmu gaib tingkat tinggi dalam masyarakat Jawa dan Sunda yang dipercaya dapat memberikan kekebalan dan kekuatan bagi pemiliknya. Pemilik ilmu karang dipercaya dapat meleburkan atau melehkan lawannya hanya dengan sekali sentuhan. Oleh karenanya, ilmu ini kadang disebut juga dengan ilmu pelebur. Selain memberikan kekebalan, ilmu karang juga mendatangkan umur panjang atau juga keabadian bagi pemiliknya.[1][2]

Legenda

Nama Karang ditengarai berasal dari sebuah tempat terpencil di Tasikmalaya yang dipercaya menjadi pusat atau asal ilmu karang. Sebelum kedatangan Islam, tempat bernama Karang Nunggal dipercaya dikuasai oleh Batara Karang. Batara Karang menguasai ilmu hitam dan ia dikisahkan bertarung dengan Syeh Abdul Muhyi yang diutus untuk mengislamkan Batara Karang. Batara Karang kalah dan bersedia memeluk Islam.[3]

Pandangan

Sebagian kalangan menganggap ilmu karang sebagai ilmu yang buruk. Hal ini tercermin pada perkataan Jawa, "Sapa sing gelem mbuang ilmu karang bakal nemoni kebecikan." Dalam bahasa Indonesia perkataan itu berarti barang siapa yang mau membuang ilmu karang akan menemui kebaikan. Perkataan serupa, "Sing sapa ngerti ngelmu karang iku mbebayani, iku kagolong kang wicaksosno." atau barang siapa yang mengerti bahwa ilmu karang itu berbahaya, dia tergolong orang yang bijaksana.[4]

Dalam masyarkat Sunda, ilmu karang juga disebutkan dalam perkataan "Bedas weduk urang Karang, taina teu teurak ku parang." yang artinya kurang lebih begitu kuat dan kebalnya orang Karang, bahkan tahinya tidak dapat diparang.[3]

Catatan kaki

  1. ^ @kisahtanahjawa (2019-01-01). Kisah Tanah Jawa. GagasMedia. ISBN 978-979-780-933-1. 
  2. ^ "7 Ajian Sakti Asli Indonesia yang Konon Masih Banyak Digunakan Sampai Sekarang!". Boombastis.com | Portal Berita Unik | Viral | Aneh Terbaru Indonesia. 2015-09-17. Diakses tanggal 2020-06-24. 
  3. ^ a b Christomy, Tommy (2008-04-01). Signs of the Wali: Narratives at the Sacred Sites in Pamijahan, West Java (dalam bahasa Inggris). ANU E Press. ISBN 978-1-921313-70-7. 
  4. ^ Kholiq, Muh (2011). "Menggali Keberadaan Nilai-nilai Kearifan Lokal pada Masyarakat Jawa bagi Pembangunan Peradaban Indonesia di Masa Depan" (PDF). Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Sipil) Universitas Gunadarma - Depok 18 - 19 Oktober 2011. Vol. 4 (Oktober 2011). ISSN 1858-255 Periksa nilai |issn= (bantuan).