Kabhi Alvida Naa Kehna: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 115: | Baris 115: | ||
== Tema dan pengaruh == |
== Tema dan pengaruh == |
||
''Kabhi Alvida Naa Kehna'' dikenal atas tema hubungan luar pernikahan dan |
''Kabhi Alvida Naa Kehna'' dikenal atas tema hubungan luar pernikahan dan infedilitas, juga menandai pertama kalinya Karan Johar "melintasi ambang tradisional".{{sfnm|1a1=Mahtab|1y=2016|1p=31|2a1=Ausaja|2y=2009|2p=247|1a2=Parker|1a3=Kabir|1a4=Haque|1a5=Sabur|1a6=Sowad|3a1=Gokulsing|3a2=Dissanayake|3y=2009|3p=17|4a1=Mehta|4a2=Pandharipande|4y=2011|4p=34|5a1=Joshi|5y=2015|5p=154}}<ref>{{Cite news|url=https://www.hindustantimes.com/india/karan-s-adieu-to-past-patterns/story-W4EIDp8d0CXYOPmdEXqEvJ.html|title=Karan's adieu to past patterns|last=Arpana|first=|date=1 Agustus 2006|work=Hindustan Times|access-date=28 Juni 2020|publisher=Indo-Asian News Service}}</ref> Film tersebut meneruskan sebuah tren (dimana sebuah film memperluas pengaruhnya menuju wilayah asing) yang dibuat oleh film drama 1970 ''[[Mera Naam Joker]]''.{{Sfn|Biswal|Kusuma|Mohanty|2020|p=279}} Dalam sebuah wawancara, Karan menjelaskan bahwa, "Film tersebut adalah sebuah drama manusia dengan keglamoran [...] utuh [...] Film tersebut adalah sesuatu yang diidentifikasikan oleh kebanyakan pasangan."<ref name="DNA01" /> Nico Slate, dalam bukunya ''Lord Cornwallis Is Dead: The Struggle for Democracy in the United States and India'', menyatakan bahwa film tersebut telah "membiarkan alegori moral sederhana yang membedakan nilai-nilai [antara] orang India dan Amerika". Ia juga menemukan bahwa latar Amerika Serikat dan New York dalam film tersebut "cocok dengan moralitas yang ambigu dalam inti film".{{Sfn|Slate|2019|p=262}} Menelaah film tersebut bersama dengan ''Kuch Kuch Hota Hai'' (1998) dan ''Kabhi Khushi Kabhie Gham...'' (2001), ''[[Daily News and Analysis]]'' menemukan bahwa ''Kabhi Alvida Naa Kehna'' telah "melintasi ambang tradisional dan memasuki dunia yang lebih realistis untuk memperlihatkan hubungan modern."<ref name="DNA01">{{Cite news|url=https://www.dnaindia.com/mumbai/report-johar-bids-goodbye-to-past-patterns-in-kank-1044661|title=Johar bids goodbye to past patterns in KANK|last=|first=|date=31 Juli 2006|work=[[Daily News and Analysis]]|access-date=24 Juni 2020|publisher=Indo-Asian News Service|archive-date=24 Juni 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200624122225/https://www.dnaindia.com/mumbai/report-johar-bids-goodbye-to-past-patterns-in-kank-1044661|url-status=live}}</ref> |
||
Henrike Donner, yang membandingkan film tersebut bersama dengan ''[[Lagaan]]'' (2001) dan ''[[Swades]]'' (2004), menganalisis bahwa ''Kabhi Alvida Naa Kehna'' "tidak cocok" untuk film-film Bollywood yang "menentang nilai-nilai [...] yang lebih konservatif, terutama pada keluarga dan tentang wanita".{{sfn|Donner|2012|p=193}} Layaknya film-film karya Karan lainnya, ''Kabhi Alvida Naa Kehna'' dianggap "mengeksplorasi kehidupan dan cinta orang kaya dan menarik, dan didorong oleh alur melodramatis, emosi ekstrem, dan sekuen lagu-dan-tarian yang mewah".{{sfnm|1a1=Gopal|2a1=Mehta|2a2=Pandharipande|1y=2012|2y=2011|2p=16|1p=63}} Profesor asosiasi Faiza Hirji menemukan bahwa film tersebut "relatif serius dan secara eksplisit membicarakan mengenai identitas dan menegaskan nilai-nilai [dari] seseorang." Ia menambahkan, "[Film tersebut] mungkin tidak secara signifikan berbicara tentang masalah [dari] diaspora, meski [film tersebut] menampilkan [berbagai] masyarakat yang tinggal di tempat-tempat layaknya London dan New York, menjadikan[nya] lebih akrab bagi penonton dalam [[Desi|diaspora Asia Selatan]]."{{Sfn|Hirji|2010|p=32}} Dalam buku ''Salaam Bollywood: Representations and interpretations'', film tersebut dideskripsikan sebuah sebagai film yang memiliki "moralitas pernikahan Bollywood tradisional" dan mendapatkan sambutan mancanegara untuk "subyeknya yang mungkin bersifat cabul".{{Sfn|Kishore|Sarwal|Patra|2016|p=264}} Anandam P. Kavoori dan Aswin Punathambekar menyatakan bahwa film tersebut "berpusat pada sebuah percintaan dan perzinaan [antara] pasangan yang bersifat bersilangan".{{sfn|Kavoori|Punathambekar|2008|p=108}} |
Henrike Donner, yang membandingkan film tersebut bersama dengan ''[[Lagaan]]'' (2001) dan ''[[Swades]]'' (2004), menganalisis bahwa ''Kabhi Alvida Naa Kehna'' "tidak cocok" untuk film-film Bollywood yang "menentang nilai-nilai [...] yang lebih konservatif, terutama pada keluarga dan tentang wanita".{{sfn|Donner|2012|p=193}} Layaknya film-film karya Karan lainnya, ''Kabhi Alvida Naa Kehna'' dianggap "mengeksplorasi kehidupan dan cinta orang kaya dan menarik, dan didorong oleh alur melodramatis, emosi ekstrem, dan sekuen lagu-dan-tarian yang mewah".{{sfnm|1a1=Gopal|2a1=Mehta|2a2=Pandharipande|1y=2012|2y=2011|2p=16|1p=63}} Profesor asosiasi Faiza Hirji menemukan bahwa film tersebut "relatif serius dan secara eksplisit membicarakan mengenai identitas dan menegaskan nilai-nilai [dari] seseorang." Ia menambahkan, "[Film tersebut] mungkin tidak secara signifikan berbicara tentang masalah [dari] diaspora, meski [film tersebut] menampilkan [berbagai] masyarakat yang tinggal di tempat-tempat layaknya London dan New York, menjadikan[nya] lebih akrab bagi penonton dalam [[Desi|diaspora Asia Selatan]]."{{Sfn|Hirji|2010|p=32}} Dalam buku ''Salaam Bollywood: Representations and interpretations'', film tersebut dideskripsikan sebuah sebagai film yang memiliki "moralitas pernikahan Bollywood tradisional" dan mendapatkan sambutan mancanegara untuk "subyeknya yang mungkin bersifat cabul".{{Sfn|Kishore|Sarwal|Patra|2016|p=264}} Anandam P. Kavoori dan Aswin Punathambekar menyatakan bahwa film tersebut "berpusat pada sebuah percintaan dan perzinaan [antara] pasangan yang bersifat bersilangan".{{sfn|Kavoori|Punathambekar|2008|p=108}} |
Revisi per 28 Juni 2020 11.09
Kabhi Alvida Naa Kehna | |
---|---|
Sutradara | Karan Johar |
Produser | Hiroo Johar Karan Johar |
Ditulis oleh | Karan Johar Shibani Bathija |
Pemeran | Amitabh Bachchan Shah Rukh Khan Rani Mukerji Preity Zinta Abhishek Bachchan |
Penata musik | Shankar–Ehsaan–Loy |
Sinematografer | Anil Mehta |
Penyunting | Sanjay Sankla |
Perusahaan produksi | |
Distributor | Yash Raj Films |
Tanggal rilis |
|
Durasi | 192 menit[a] |
Negara | India |
Bahasa | Hindi |
Anggaran | ₹470–600 juta |
Pendapatan kotor | ₹1,12 miliar |
Kabhi Alvida Naa Kehna (bahasa Indonesia: Tidak Pernah Mengucap Selamat Tinggal; pengucapan bahasa Hindi: [kaːbʱɪ aːlʋɪdaː naː keːɦnaː]), juga disingkat sebagai KANK, adalah sebuah film drama percintaan berbahasa Hindi India 2003 yang disutradarai oleh Karan Johar, yang juga memproduseri film tersebut bersama Hiroo Johar dibawah spanduk Dharma Productions. Film tersebut menampilkan sebuah kelompok pemeran yang beranggotakan Amitabh Bachchan, Shah Rukh Khan, Rani Mukerji, Preity Zinta dan Abhishek Bachchan, sementara Kirron Kher, Ahsaas Channa dan John Abraham memainkan peran pendukung. Film tersebut mengisahkan sebuah perselingkuhan antara Dev Saran (seorang mantan pesepakbola) dan Maya Talwar (seorang guru taman kanak-kanak), yang menyebabkan keretakan hubungan dalam rumah tangga mereka masing-masing.
Dibuat dengan anggaran sebesar ₹470–600 juta (sekitar AS$9,0–10,8 juta pada 2006), film tersebut ditulis bersama oleh Karan dan Shibani Bathija dengan dialognya yang ditulis oleh Niranjan Iyengar. Musik untuk film tersebut adalah gubahan dari Shankar–Ehsaan–Loy, sedangkan penulisan liriknya ditangani oleh Javed Akhtar. Perancangan latar dan pengambilan gambarnya masing-masing ditangani oleh Sharmishta Roy dan Anil Mehta, sementara Manish Malhotra mengurusi pembuatan busananya dan Mickey Contractor menangani penataan riasnya. Proses pemfilman mengambil tempat di Malaysia dan Amerika Serikat, dilakukan dari September–Desember 2005.
Setelah mengalami sebuah penundaan, Kabhi Alvida Naa Kehna dirilis pada 11 Agustus 2006 dengan mempromosikan kalimat tagar, "Sebuah Cinta… Yang Menghancurkan Seluruh Hubungan". Film tersebut mendapatkan sambutan beragam dari para kritikus dan sukses secara komersial; menghasilkan ₹1,12 miliar (sekitar AS$25,2 juta pada 2006) dan menjadi film India berkeuntungan tertinggi keempat pada tahun tersebut. Tema dari film tersebut, yang berupa hubungan luar pernikahan dan ketidaksetiaan, dianggap telah mempengaruhi perfilman India arus utama. Film tersebut meraih delapan Penghargaan Bollywood Eropa Tengah Tahunan, lima Penghargaan Zee Cine, tiga Penghargaan Film Bollywood, dua Penghargaan Film India Global dan masing-masing sebuah penghargaan dari upacara Filmfare, IIFA dan Screen.
Alur
Maya (Rani Mukerji) adalah seorang anak yatim piatu yang akan menikah dengan teman masa kecilnya Rishi Talwar (Abhishek Bachchan). Mereka berdua dibesarkan bersama oleh Samarjit (Amitabh Bachchan), ayah Rishi yang jutawan. Dev Saran (Shah Rukh Khan) adalah pemain sepak bola sukses yang tinggal di Kota New York bersama istrinya Rhea (Preity Zinta), anaknya Arjun (Ahsaas Channa) dan ibunya Kamaljit (Kirron Kher). Sebelum pernikahan Maya, mereka berdua bertemu di sebuah taman. Meski tidak saling mengenal, mereka saling terhubung pada saat tersebut juga. Tepat setelah mereka berpisah, Dev ditabrak oleh sebuah mobil dan melukai kakinya secara permanen; hal tersebut memaksanya untuk pensiun dari bermain sepak bola.
Empat tahun kemudian, Dev, yang sekarang berjalan dengan pincang, menjadi seorang yang sangat pemarah dan kesal karena ketidakmampuannya untuk bermain sepak bola; karier Rhea yang sukses membuatnya merasa tidak berguna. Sementara itu, Maya mandul dan tidak memiliki rasa cinta terhadap Rishi, dengan menganggapnya sebagai seorang yang kekanak-kanakan. Dev dan Maya kemudian bertemu kembali, sementara Rhea dan Rishi melakukan hubungan pekerjaan. Samarjit dan Kamaljit, yang masing-masing telah kehilangan pasangan mereka, menjadi teman untuk saling membantu melalui kesepian mereka. Dev dan Maya memutuskan untuk melakukan hal yang sama; mereka menjadi teman dan mencoba saling memberikan ide untuk menyelamatkan pernikahan mereka, yang mana semuanya gagal.
Dev dan Maya menyadari bahwa mereka memiliki perasaan cinta terhadap satu sama lain, bukan dengan pasangan mereka masing-masing; mereka kemudian melakukan beberapa pertemuan secara diam-diam. Rhea memberitahukan bahwa ia telah mendapat sebuah promosi, yang mana membuat Dev marah dan mencibirnya, dengan menganggap bahwa ia hanya pamer. Rhea menuduh Dev cemburu pada kesuksesan pekerjaannya dan membuatnya menyadari kegagalannya menjadi seorang suami dan ayah yang baik karena ia tidak bisa keluar dari masalah kehidupannya. Saat yang sama, Rishi mengekspresikan rasa frustrasinya pada kurangnya kasih sayang Maya dan kebenciannya terhadap kemandulan Maya. Merasa tidak berharga, Maya bertemu dengan Dev yang sedang berkecil hati dan keduanya mengaku bahwa mereka telah jatuh cinta satu sama lain.
Dev dan Maya mulai berhubungan diam-diam, tetapi merasa bersalah karena memainkan perasaan pasangan mereka masing-masing; baik Rhea maupun Rishi mencoba yang terbaik untuk membuat pernikahan mereka tetap mulus. Namun demikian, Dev dan Maya kemudian menyerah dan mulai bercinta. Saat bertemu dalam sebuah pusat perbelanjaan, mereka tertangkap basah oleh Samarjit dan Kamaljit, yang terkejut dan kesal karena mereka masing-masing telah menyelingkuhi Rhea dan Rishi. Malam harinya, Samarjit mengalami serangan jantung. Pada saat sekarat, ia meminta kepada Maya untuk meninggalkan Rishi karena mereka berdua tidak akan mendapatkan kebahagiaan dalam rumah tangga mereka. Setelah meninggal, Dev dan Maya memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka dan kembali ke pasangan mereka, tetapi pertama-tama, mereka harus memberi tahu kebenaran tentang perselingkuhan mereka karena tak satu pun dari mereka dapat melanjutkan berumah tangga dalam bayang-bayang kebohongan. Setelah mengetahui hal tersebut, Rhea dan Rishi terkejut dan kemudian menceraikan pasangan mereka. Dev dan Maya kemudian saling berbohong dengan mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja, yang membuat mereka berpisah dan putus kontak.
Tiga tahun kemudian, Dev dan Maya hidup sendirian dan keduanya sengsara. Rishi, yang akan menikah, mengunjungi Maya dan memberikannya sebuah surat undangan. Dalam upacara pernikahan tersebut, Maya hadir bersama dengan Rhea dan bosnya Jay (Arjun Rampal), yang tengah dikencani olehnya. Rhea menjelaskan bahwa ia telah berpisah dengan Dev, semenjak mengetahui perselingkuhannya. Rhea bersama dengan Rishi kemudian menjelaskan bahwa, pada hari tersebut, Dev akan pergi ke Toronto. Maya kemudian bertemu dengan Dev di sebuah stasiun kereta, namun Dev menghindarinya karena mengira bahwa Maya masih bersama dengan mantan suaminya. Kereta yang ditumpangi oleh Dev kemudian mulai berangkat, namun setelah melihat air mata dari Maya, ia kemudian menarik rem darurat dan kemudian bertemu dengan Maya. Semenjak saat itu, mereka memulai sebuah kehidupan baru.
Pemeran
- Amitabh Bachchan sebagai Samarjit Singh "Sam" Talwar[2]
- Shah Rukh Khan sebagai Dev Saran[2]
- Rani Mukerji sebagai Maya Talwar[2]
- Preity Zinta sebagai Rhea Saran[2]
- Abhishek Bachchan sebagai Rishi Talwar[2]
- Kirron Kher sebagai Kamaljit "Kamal" Saran[2]
- Arjun Rampal sebagai Jay[3]
- Ahsaas Channa sebagai Arjun Saran[3]
- Logan Anderson sebagai seorang resepsionis[2]
- Lisa Anzelmo sebagai seorang pembawa berita Amerika[2]
- Kajol sebagai seorang penari piano dalam lagu "Rock 'N' Roll Soniye" (penampilan istimewa)[4]
- John Abraham sebagai seorang disjoki dalam lagu "Where's The Party Tonight" (penampilan istimewa)[5]
- Saira Mohan sebagai Catherine Cooper (penampilan istimewa)[6]
- Tarun Mansukhani sebagai teman Rishi (penampilan kameo)[7]
- Karan Johar sebagai seorang penumpang kereta (penampilan kameo)[8]
- Himad Beg sebagai seorang tamu pernikahan[2]
- Whit Blancard sebagai Chris[2]
- Marie Brandt sebagai Adda[2]
- Virginia Kelley sebagai seorang pelancong bisnis di Grand Central Terminal[9]
- Ayan Mukerji sebagai seorang pembeli dalam lagu "Tumhi Dekho Naa" (penampilan kameo)[10]
- Riteish Deshmukh sebagai Tn. Nayang (penampilan tamu; adegan dihapus)[11]
Produksi
Pengembangan
"[Ini] adalah salah satu film yang bukan tentang mempersatukan para bintang. Saya akui Kabhi Khushi Kabhie Gham... bersalah atas hal tersebut. Tetapi dalam film terbaru saya, para bintangnya akan berhenti menjadi bintang. Karakternya akan mengambil alih sepenuhnya. Tidak ada adegan konfrontasi besar, tidak ada drama, tidak ada turun dan naik..."
—Karan pada 2005, berbicara mengenai proyek terbarunya[12]
Karan Johar, ketika berada dalam sebuah rekreasi di London, menonton Before Sunset (sebuah film drama percintaan 2004 yang berdasarkan pada pernikahan pasca-perpisahan). Ia kemudian melihat sepasang suami-istri yang bercerai, setelah selesai menonton film tersebut di sebuah restoran; peristiwa tersebut mendorongnya untuk mengeksplorasi ide tersebut.[11] Ia kemudian merencanakan untuk menamai proyek tersebut sebagai Kalank (yang kemudian digunakan untuk film drama periode 2019). Namun, ia mengubah keputusan tersebut setelah proyek keempatnya, yang awalnya akan menggunakan judul Kabhi Alvida Naa Kehna, diubah menjadi Kal Ho Naa Ho.[13][14]
Karan mengumumkan proyek terbarunya tersebut pada 7 Mei 2005.[15][12] Proyek tersebut menandai usaha penyutradaraan ketiga darinya, setelah menjadi asisten sutradara dari Aditya Chopra untuk Dilwale Dulhania Le Jayenge (1995), memproduseri Kal Ho Naa Ho (2003) dan Kaal (2005) dan menyutradarai Kuch Kuch Hota Hai (1998) dan Kabhi Khushi Kabhie Gham... (2001).[16][17] Melanjutkan tradisi penggunaan empat kata dengan awalan huruf K, ia meresmikan KANK untuk menjadi akronim untuk proyek tersebut pada empat hari kemudian.[15][18]
Pemilihan pemain dan kru
Kajol adalah pilihan pertama Karan untuk mengisi peran Maya (seorang guru taman kanak-kanak yang menikah dengan pria yang tidak dicintainya). Namun, ia menolak peran tersebut dengan alasan sibuk dengan proyek lainnya—film cerita seru percintaan Kunal Kohli Fanaa (2006).[19] Kajol kemudian ditawari dengan peran Rhea (seorang penyunting majalah mode terkemuka), namun kemudian digantikan oleh Preity Zinta.[11] Meski begitu, Kajol membuat sebuah penampilan istimewa dalam film tersebut sebagai seorang penari piano dalam lagu "Rock 'N' Roll Soniye".[4] Rani Mukerji (yang awalnya akan memainkan peran Zinta)[19] kemudian datang untuk menggantikan sepupunya Kajol, setelah menolak sebuah tawaran untuk berperan dalam film drama 2006 The Namesake.[20] Sementara itu, Karan juga menawarkan Ajay Devgn untuk memainkan peran Dev (seorang mantan pemain sepakbola profesional) dan Rishi (istri dari karakter Mukerji), yang kemudian masing-masing digantikan oleh Shah Rukh Khan dan Abhishek Bachchan.[11][21]
Amitabh Bachchan, Shah Rukh (juga sebagai sutradara aksi), Mukerji, Zinta dan Abhishek membentuk sebuah kelompok pemeran, yang disebut oleh Karan sebagai "kelompok pemeran impian[nya]".[22][23][24] Sementara itu Kirron Kher, Ahsaas Channa dan John Abraham tampil dalam peran pendukung.[25] Riteish Deshmukh juga membuat sebuah penampilan tamu (sebagai Tn. Nayang, bos dari karakter Mukerji). Meski telah menjadi bagian dari publisitas, bagian tersebut kemudian dihapus dalam proses penyuntingan.[11] Mukerji menyebut perannya dalam film tersebut telah "mengubah persepsi[nya] tentang cinta dan pernikahan", sementara Abhishek menyebut perannya sebagai "sebuah peran yang sangat penting" dan menyebut film tersebut "sebuah karya sensitif".[26][27] Zinta menyebut perannya sebagai sebuah upaya untuk menghilangkan citra keceriaannya; dalam sebuah wawancara, ia mengatakan, "Aku muak untuk menjadi ceria. Aku muak untuk menjadi banyak bicara dan aku muak untuk menjadi imut."[28]
Penataan riasnya ditangani oleh Mickey Contractor dan sinematografinya ditangani oleh Anil Mehta.[22][29] Cerita dan skenarionya dibuat oleh Shibani Bathija dan Karan, sementara dialognya dibuat oleh Niranjan Iyengar.[22] Ayan Mukerji (juga membuat sebuah penampilan kameo dalam lagu "Tumhi Dekho Naa") dan Punit Malhotra menjadi sutradara asistennya.[10][30] Produser untuk film tersebut adalah Karan dan ibunya Hiroo Johar (dibawah spanduk Dharma Productions)[22] dan Soham Shah dan Tarun Mansukhani (juga membuat penampilan kameo sebagai teman dari karakter Abhishek)[7] bertugas sebagai produser asosiasi, sementara Farah Khan bertugas menangani koreografi.[18][31] Sanjay Sankla adalah penyuntingnya, sementara Stephen Gomes menjadi perancang suaranya dan Apoorva Mehta menjadi produser asosiasinya.[32]
Pra-produksi dan pemfilman
Film tersebut dibuat dengan anggaran sebesar ₹470–600 juta (sekitar AS$9,0–10,8 juta pada 2006)[c] dan menjadi film India termahal pada tahun tersebut.[33] Karan awalnya merencanakan perekaman film tersebut di Australia, namun kemudian dibatalkan.[12] Hal yang sama juga terjadi di London, disebabkan oleh masalah logistik dalam pemroduksiannya.[36] Pembuatan naskah dimulai pada 14 Mei 2005.[37]
Proses pemfilman dimulai di New York pada September, dengan jadwal selama 90 hari; beberapa adegan diselesaikan di empat studio Mumbai.[11][12] Karan menggambarkan masa-masa tersebut sebagai fase tersulit dalam hidupnya (ia menjelaskan bahwa melakukan perekaman di New York tidaklah mudah; cuaca dingin, anggaran berlebih dan kesulitan dalam meminta izin lokasi).[38][39] Sementara itu, Shah Rukh juga melakukan syuting untuk film fantasi Paheli (2005), bersama Mukerji, dan film aksi Don (2006), bersama Priyanka Chopra.[7][40] Setelah menyelesaikan perekaman untuk film drama percintaan Shirish Kunder Jaan-E-Mann (2006), bersama Akshay Kumar, Zinta langsung mengerjakan proyek tersebut dan menyatakan untuk menetap di New York hingga November. Untuk mengisi waktu luang pada masa-masa tersebut, yang dianggapnya sebagai jadwal tersibuknya, Zinta pergi ke pusat kebugaran dan menonton beberapa film.[41] Lokasi pemfilman lainnya adalah Malaysia (untuk perekaman lagu "Mitwa")[42] dan India (untuk perekaman lagu "Rock 'N' Roll Soniye").[43]
Pada Oktober 2005, syuting untuk film tersebut mengalami sebuah penundaan setelah Amitabh menderita sakit parah.[11] Dalam sebuah sekuen ruangan hotel (menampilkan Shah Rukh berhubungan intim dengan Mukerji), Khan diminta untuk mengarahkan sekuen tersebut sendiri, namun kemudian digantikan oleh Amitabh.[7] Sebuah desas-desus bahwa Mukerji bermusuhan dengan Zinta dalam lokasi syuting beredar, namun hal tersebut kemudian ditepis oleh Karan; hal yang sama mengenai Shah Rukh dengan Amitabh juga beredar.[38][39] Berbicara mengenai hal tersebut, Karan mengatakan bahwa, "Tidak semuanya. Tidak ada kebenaran dalam cerita Rani-Preity juga. Mereka semua [bekerja] dengan baik tidak seperti apa yang dikatakan."[39]
Perancangan latar dan kostum
Setelah bekerjasama dengan Karan (yang disebutnya sebagai sutradara favoritnya)[44] dalam dua film garapan terdahulunya, Sharmishta Roy kembali menjadi perancang latar dengan film tersebut.[45] Menurutnya, salah satu bagian tersulit dari perancangan latar untuk film tersebut adalah perekaman di lokasi yang berbeda-beda:
Kami harus membuatkan latar bagi tempat-tempat baru setiap hari. Dan [di] New York, di mana film tersebut direkam, tidak layaknya Mumbai. Tidak ada pemasok atas permintaan anda. Semuanya berhenti pada Jumat sore. Jika ada departemen yang lupa untuk dapatkan sesuatu, kamu benar-benar hancur selama akhir pekan karena syuting tidak akan berhenti. Dan Karan tak akan menerima tidak sebagai sebuah jawaban.[44]
Dalam film tersebut, Karan menampilkan penggunaan merek mancanegara Louis Vuitton dan Christian Dior. Ia menjelaskan bahwa penggunaan merek-merek tersebut tidak akan muncul secara mencolok, melainkan dengan halus; penggunaannya akan diselaraskan dengan profesi karakter film masing-masing. Meski begitu, hal tersebut tidak akan mengganggu bagian penataan busana dari Manish Malhotra.[18]
Tema dan pengaruh
Kabhi Alvida Naa Kehna dikenal atas tema hubungan luar pernikahan dan infedilitas, juga menandai pertama kalinya Karan Johar "melintasi ambang tradisional".[46][47] Film tersebut meneruskan sebuah tren (dimana sebuah film memperluas pengaruhnya menuju wilayah asing) yang dibuat oleh film drama 1970 Mera Naam Joker.[48] Dalam sebuah wawancara, Karan menjelaskan bahwa, "Film tersebut adalah sebuah drama manusia dengan keglamoran [...] utuh [...] Film tersebut adalah sesuatu yang diidentifikasikan oleh kebanyakan pasangan."[49] Nico Slate, dalam bukunya Lord Cornwallis Is Dead: The Struggle for Democracy in the United States and India, menyatakan bahwa film tersebut telah "membiarkan alegori moral sederhana yang membedakan nilai-nilai [antara] orang India dan Amerika". Ia juga menemukan bahwa latar Amerika Serikat dan New York dalam film tersebut "cocok dengan moralitas yang ambigu dalam inti film".[50] Menelaah film tersebut bersama dengan Kuch Kuch Hota Hai (1998) dan Kabhi Khushi Kabhie Gham... (2001), Daily News and Analysis menemukan bahwa Kabhi Alvida Naa Kehna telah "melintasi ambang tradisional dan memasuki dunia yang lebih realistis untuk memperlihatkan hubungan modern."[49]
Henrike Donner, yang membandingkan film tersebut bersama dengan Lagaan (2001) dan Swades (2004), menganalisis bahwa Kabhi Alvida Naa Kehna "tidak cocok" untuk film-film Bollywood yang "menentang nilai-nilai [...] yang lebih konservatif, terutama pada keluarga dan tentang wanita".[51] Layaknya film-film karya Karan lainnya, Kabhi Alvida Naa Kehna dianggap "mengeksplorasi kehidupan dan cinta orang kaya dan menarik, dan didorong oleh alur melodramatis, emosi ekstrem, dan sekuen lagu-dan-tarian yang mewah".[52] Profesor asosiasi Faiza Hirji menemukan bahwa film tersebut "relatif serius dan secara eksplisit membicarakan mengenai identitas dan menegaskan nilai-nilai [dari] seseorang." Ia menambahkan, "[Film tersebut] mungkin tidak secara signifikan berbicara tentang masalah [dari] diaspora, meski [film tersebut] menampilkan [berbagai] masyarakat yang tinggal di tempat-tempat layaknya London dan New York, menjadikan[nya] lebih akrab bagi penonton dalam diaspora Asia Selatan."[53] Dalam buku Salaam Bollywood: Representations and interpretations, film tersebut dideskripsikan sebuah sebagai film yang memiliki "moralitas pernikahan Bollywood tradisional" dan mendapatkan sambutan mancanegara untuk "subyeknya yang mungkin bersifat cabul".[54] Anandam P. Kavoori dan Aswin Punathambekar menyatakan bahwa film tersebut "berpusat pada sebuah percintaan dan perzinaan [antara] pasangan yang bersifat bersilangan".[55]
"Saya tidak mengklaim sebagai seorang ahli dalam pernikahan atau apapun. Saya tidak mendukung apa pun. [Film tersebut] adalah pendapat saya tentang apa yang terjadi ketika orang menikah dikarenakan alasan yang salah. Landasan sejati pernikahan yang mulus adalah cinta luar biasa. Jika cinta tersebut tidak ada, semuanya bisa bermasalah kapan saja dalam pernikahan."
—Karan pada 2006, menjelaskan tema ketidaksetiaan dalam filmnya[56]
Jenny Sharpe menyebut film tersebut "memungkinkan para penonton [...] untuk saling berbagi dalam gaya hidup mewah kelas atas dan melewati ambang rumah mewah mereka, entah rumah gaya Barat atau rumah tradisional."[57] Shoma Munshi menganggap film tersebut bukan "film yang baik", dikarenakan "berfokus [...] pada urusan luar pernikahan".[58] Dalam buku Bollywood and Globalization: The Global Power of Popular Hindi Cinema, dua kritikus menganggap film tersebut sebagai "sebuah film kontroversial yang menyorot urusan luar pernikahan diantara orang India diasporik".[59] Penulis dan kritikus film Anupama Chopra menyatakan bahwa dengan film tersebut, Karan telah "memasuki wilayah asing yang berisiko tinggi; pernikahan India modern".[60] Dalam buku Media, Erotics, and Transnational Asia, Purnima Mankekar dan Louisa Schein menganalisis bahwa dalam film tersebut, "hasrat erotis terus dimasukkan dalam wacana romansa, dan hubungan erotis pra-nikah dan luar penikahan terus digambarkan sebagai transgresif."[61] K. Moti Gokulsing dan Wimal Dissanayake, yang menulis dalam buku Popular Culture in a Globalised India, menyatakan bahwa film tersebut mempunyai "kosakata perilaku para pezina [yang] diperoleh dalam lingkungan global". Mereka menambahkan, "Mungkin untuk membaca [film tersebut] sebagai lambang dari fase kedua dalam pertemuan Bollywood dengan globalisasi [...] meskipun setelah memperhitungkan bahaya asosiasi terhadap gaya hidup tradisional."[62]
Penulis lirik Javed Akhtar menyebut film tersebut sebagai sebuah film berani: "Karan telah membuat subyek menjadi cocok untuk semua orang tanpa harus menarik hantaman."[63] Jayati Bhattacharya dan Coonoor Kripalani menyatakan bahwa film tersebut "berfokus pada keluarga-keluarga India yang tinggal di luar negeri, dimana nilai-nilai keluarga, kebudayaan dan tradisi India dinegosiasi di wilayah asing".[64] Setelah mengobservasi film tersebut bersama dengan Dilwale Dulhania Le Jayenge (1995), Hannah Klien menemukan bahwa Kabhi Alvida Naa Kehna "merepresentasikan hasrat dan seksualitas perempuan". Ia menambahkan, "Sementara perantaranya masih terstruktur oleh wacana patriarkal dan restriktif yang kuat, film-film tersebut membuka ruang untuk menggambarkan agensi keseksualan wanita."[65] Dalam sebuah ulasan, Aprajita Anil menyatakan bahwa, "Karan mengeksplorasi hampir setiap aspek emosi manusia, memberi setiap orang dari penonton cukup waktu dan ruang untuk mengidentifikasi dengan satu atau yang lain warna karakter, dan untuk beberapa, identifikasi [dan] mungkin total!"[66]
Pada 2006, Hindustan Times melaporkan terjadi beberapa tindakan kriminal setelah pemutaran dari Kabhi Alvida Naa Kehna.[67] Pada 2016, majalah independen Filmfare menyatakan bahwa peran dari Preity Zinta sebagai majalah mode ambisius Rhea Saran telah "menghancurkan stereotipe" dari bagaimana seorang wanita yang telah menikah terlihat dalam perfilman Hindi.[25] Pada 2019, Chopra menulis sebuah artikel yang menjelaskan bagaimana film tersebut "membawa indefilitas ke perfilman [India] arus utama".[68]
Musik
Kabhi Alvida Naa Kehna | ||||
---|---|---|---|---|
Album lagu tema karya Shankar–Ehsaan–Loy | ||||
Dirilis | 16 Juni 2006 | |||
Studio | Yash Raj Studios | |||
Genre | Jalur suara film fitur | |||
Durasi | 43:31 | |||
Label | Sony Music India | |||
Produser | Shankar–Ehsaan–Loy | |||
Kronologi Shankar–Ehsaan–Loy | ||||
|
Setelah bekerjasama dengan Karan Johar dalam film 2003 Kal Ho Naa Ho, Shankar–Ehsaan–Loy (beranggotakan Shankar Mahadevan, Ehsaan Noorani dan Loy Mendonsa) kembali menjadi sutradara musik dengan film tersebut, bersama dengan Javed Akhtar sebagai penulis liriknya.[69] Ini juga menandai kerjasama keempat antara Shankar–Ehsaan–Loy dengan penyanyi playback Alka Yagnik.[70] Penyanyi-penyanyi lainnya yang ditampilkan meliputi Sonu Nigam, Shafqat Amanat Ali, Shankar Mahadevan, Caralisa Monteiro, Vasundhara Das, Shaan, Joi Barua, Mahalakshmi Iyer dan Shweta Pandit.[71]
"Mitwa" (yang kemudian menjadi hit besar)[72] digubah oleh sutradara musik tersebut ketika berada di Goa.[73] Ali kemudian dipilih untuk menjadi penyanyi dalam lagu tersebut, setelah Shankar Mahadevan mendengar lagu "Ankhon Se Sagar" dan terkesan dengan suaranya.[73] Lagu tersebut mengambil tempat di Stadion Shah Alam, Malaysia sebagai lokasi syuting.[42]
Perekaman lagu "Rock 'N' Roll Soniye" (yang direkam di Mumbai, India) dilakukan selama sepuluh hari di studio film Yash Raj Studios, namun pada 6 Juli 2006, terjadi penundaan setelah hujan lebat.[74] Hal tersebut mengakibatkan sebagian besar dari anggota pemeran tidak dapat datang (termasuk Amitabh Bachchan, Shah Rukh Khan dan Rani Mukerji); Karan menyebut kejadian tersebut sebagai sebuah kemunduran.[43] Lagu tersebut kemudian berhasil diselesaikan pada 11 Juli.[75]
Sony Music India membayar sebesar ₹8 crore (sekitar AS$1.8 juta pada 2006)[b] untuk membeli hak paten dari jalur suara tersebut, namun hal tersebut ditentang oleh Vishal Patel dari Dharma Productions: "Ya, Sony [Music India] telah membeli hak paten untuk [film tersebut] tetapi harga yang disebutkan tidak akurat. Saya tidak ingin membocorkannya."[77] Musik dari film tersebut dirilis selama penyelenggaran Penghargaan IIFA ke-7 pada 16 Juni 2006.[78] Dinyatakan sebagai album India terlaris pada 2006, album tersebut dilaporkan terjual sebanyak 1–2 juta salinan di seluruh dunia.[d] Yagnik, Nigam dan Shankar–Ehsaan–Loy masing-masing dinominasikan untuk Penyanyi Playback Perempuan Terbaik, Penyanyi Playback Laki-laki Terbaik dan Sutradara Musik Terbaik dalam Penghargaan Filmfare ke-52, atas kinerja mereka dalam lagu "Kabhi Alvida Naa Kehna".[81]
Menulis untuk Bollywood Hungama, kritikus musik Joginder Tetuja menyebut album tersebut "melanggar norma-norma [dengan] memasukkan sebuah lagu melodi percintaan untuk memulai sensasi album".[82] Sementara itu, Tetuja juga memberikan peringkat pertama untuk album tersebut dalam daftar "Sepuluh Album Teratas Pekan Ini" pada 23 Juni.[83] Ranjani Saigal menyatakan, "Jelas bahwa Kal Ho Naa Ho adalah sebuah inspirasi besar untuk karya tersebut [...] Ini menjadi sebuah hit super tetapi trek tersebut tidak meninggalkan sebuah kesan yang baik."[84] Sukanya Verma dari Rediff.com menggambarkan lagu judul dari film tersebut sebagai "melodramatis, melankolis [dan] mewah".[85] MovieTalkies.com menyebut album tersebut sebagai "salah satu album musik film terbaik pada tahun tersebut".[86] Menulis untuk portal kritikus Planet Bollywood, Randy Laal menganggap lagu judul dari film tersebut sebagai yang terbaik dari lagu-lagu lainnya dalam album tersebut.[87]
No. | Judul | Penyanyi | Durasi |
---|---|---|---|
1. | "Kabhi Alvida Naa Kehna" | Sonu Nigam, Alka Yagnik | 08:03 |
2. | "Mitwa" | Shafqat Amanat Ali, Shankar Mahadevan, Caralisa Monteiro | 06:23 |
3. | "Where's The Party Tonight?" | Vasundhara Das, Shaan, Joi Barua | 06:18 |
4. | "Tumhi Dekho Naa" | Sonu Nigam, Alka Yagnik | 05:47 |
5. | "Mitwa" (Kekembalian) | Shafqat Amanat Ali, Shankar Mahadevan, Caralisa Monteiro | 05:32 |
6. | "Rock 'N' Roll Soniye" | Mahalakshmi Iyer, Shankar Mahadevan, Shaan | 05:41 |
7. | "Farewell Trance" | Caralisa Monteiro, Shweta Pandit | 05:47 |
Perilisan
Karan Johar awalnya menetapkan tanggal penayangan perdana dari film tersebut pada 31 Juli 2006, namun hal tersebut dibatalkan setelah terjadi sebuah insiden ledakan di Mumbai. Film tersebut kemudian dirilis pada 11 Agustus dan mempromosikan kalimat tagar, "Sebuah Cinta…. Yang Menghancurkan Seluruh Hubungan".[88][e] Hak distribusi mancanegara dari film tersebut dimiliki oleh Yash Raj Films.[69]
Naskah dari film tersebut diakusisi oleh Academy of Motion Picture Arts and Sciences pada 4 September. Film tersebut menjadi film keduanya yang diakusisi, setelah film komedi-drama tahun 2003 Kal Ho Naa Ho; Karan menganggap hal tersebut sebagai sebuah sambutan besar atas karyanya.[90] Kabhi Alvida Naa Kehna kemudian terpilih sebagai perwakilan India dalam Festival Film Internasional Tokyo ke-19. Film tersebut akan ditampilkan dalam seksi Angin Asia, serta bersaing untuk mendapatkan penghargaan Film Asia Terbaik.[91] Selain itu, film tersebut juga ditampilkan dalam Festival Film Internasional Toronto ke-31.[92]
Penerimaan
Box-office
Kabhi Alvida Naa Kehna mendapatkan status "semi-hit" dari box-office.[35] Film tersebut diputar dalam 800 bioskop di seluruh India dan menghasilkan ₹51,8 juta (sekitar AS$1,16 juta pada 2006)[b] pada hari pembukaannya, menjadikannya sebagai yang tertinggi ketiga pada tahun tersebut.[93] Film tersebut menghasilkan ₹166,2 juta (sekitar AS$3,74 juta pada 2006)[b] pada akhir pekan pembukaannya di India.[94] Dalam minggu pertama pembukaannya, film tersebut menghasilkan ₹277,9 juta (sekitar AS$6,25 juta pada 2006).[95][b] Film tersebut menghasilkan ₹628,2 juta (sekitar AS$14,1 juta pada 2003)[b] di India dan menjadi film berkeuntungan tertinggi ketujuh pada 2006.[96]
Kabhi Alvida Naa Kehna diputar dalam 60 bioskop di Britania Raya. Film tersebut menempati posisi keenam dan menghasilkan ₹62,3 juta (sekitar AS$1,4 juta pada 2006)[b] pada akhir pekannya, membuat film tersebut menjadi salah satu film Bollywood dengan debut tersukses.[97] Film tersebut diputar dalam 64 bioskop di Amerika Utara, dengan keuntungan ₹60,1 juta (sekitar AS$1,35 juta pada 2006)[b] pada akhir pekannya. Film tersebut menghasilkan ₹155,7 juta (sekitar AS$3,5 juta pada 2006)[b] dalam tiga hari di luar negeri, seperti yang dilaporkan oleh The New York Times.[98] Kabhi Alvida Naa Kehna menempati posisi tertinggi dalam pekan pertama pembukaannya, dengan menghasilkan ₹193,9 juta (sekitar AS$4,170,000).[99][b] Hingga akhir pemutarannya, film tersebut menghasilkan ₹491 juta (sekitar AS$10,6 juta pada 2006)[b] di luar negeri, penghasilan luar negara tertinggi untuk sebuah film India pada tahun tersebut.[100] Dalam periode 2000–2009, berdasarkan penggabungan keuntungan domestik dan asing, Sangita Gopal memperkirakan film tersebut menempati posisi kedelapan-belas.[101] Box Office India memperkirakan keuntungan total dari film tersebut sebesar ₹1,12 miliar (sekitar AS$25,2 juta pada 2006).[102][b]
Sambutan kritikus
India
Film tersebut meraih ulasan beragam dari para kritikus.[103] Namrata Joshi dari Outlook memberikan sambutan negatif terhadap penampilan para pemeran utama dari film tersebut. Ia menjelaskan bahwa "Rani [Mukerji] terlihat seperti manekin hambar", sementara "[Shah Rukh Khan] baik-baik saja, hanya kurang menawan."[104] The Times of India menyebut film tersebut "terlalu panjang, terlalu membosankan dan berplastik".[105] Menulis untuk portal hiburan Bollywood Hungama, kritikus film Taran Adarsh memuji film tersebut: "Secara keseluruhan, Kabhi Alvida Naa Kehna adalah sebuah film yang luar biasa dari sudut pandang penulisan, penampilan dan pembuatan. Film tersebut mempunyai gaya, substansi, [juga] membutuhkan tantangan dan tidak mengikuti rumus." Adarsh juga menyambut penampilan Mukerji secara positif, dengan menggambarkan sebagai "penampilan yang paling berkesan sejauh ini".[106] Shruti Bhasin dari Planet Bollywood memberikan ulasan positif terhadap film tersebut, terutama untuk penampilan dari para anggota pemerannya. Peran yang dimainkan oleh Shah Rukh digambarkannya sebagai "padat [dan] sarkastik", sementara menganggap Mukerji "menenggelamkan giginya dalam karakter Maya".[107]
Lata Khubhchandani dari Sify menyebut cerita dari film tersebut "berbelit-belit" dan "tidak jelas dibawa [...] kemana".[108] Kaveree Bamzai dari India Today mengomentari penampilan dari para pemeran; ia menyebut Shah Rukh seperti "terlihat tidak nyaman dengan lapisannya" dan menulis bahwa Mukerji telah "menyempurnakan seni menangis berlebihan dan tersenyum dengan gagah berani. Sementara itu, Bamzai menemukan bahwa ekspresi Zinta "tampak tidak bergerak untuk sementara" dan menyebut Abhishek "cekatan [dengan] peran anak-anjing-yang-menjadi-filsufnya".[109] Aprajita Anil dari The Indian Express menyatakan bahwa Rani telah "gagal untuk menambah semangat [dalam karakternya] Maya" dan memuji penampilan Zinta yang disebutnya "glamor".[66] Menulis untuk The Hindu, Sudhish Kamath menyebut film tersebut telah "merusak stereotipe", terutama pada peran Zinta yang dianggap olehnya "menghebuskan jiwa" ke dalam perannya yang mempunyai "sebuah stereotipe keras".[110]
Raja Sen mengkritisi film tersebut, dengan menyebut narasinya yang "retak" dan alurnya yang "cerewet". Sen memuji kinerja Abhishek Bachchan, yang menurutnya "menunjukan pengekangan yang mengagumkan".[111] Aseem Chhabra menggambarkan film tersebut sebagai sebuah "melodrama yang berlebihan dan panjang". Chhabra memuji penampilan dari Abhishek, dengan perannya yang disebut "menyenangkan [dan] seperti anak-anak".[112] Ronjia Kulkarni menyebut film tersebut sebagai film terbaik dari Karan Johar hingga sekarang, karena film tersebut "membahas subyek yang lebih realistis". Namun, ia menyebut Preity Zinta "tidak memiliki banyak hal untuk dilakukan kecuali terlihat cantik" dan mengkritiknya karena "buang-buang bakat saja". Sementara itu, Kulkarni menyebut Abhishek sebagai yang terbaik dari anggota pemeran lainnya, dengan menyebutnya "muncul dari bayang-bayang ayahnya dan memamerkan bakatnya dengan baik".[113]
Luar negeri
Kabhi Alvida Naa Kehna mendapatkan penilaian sebesar 58 persen dalam situs web agregator ulasan Rotten Tomatoes berdasarkan pada dua-belas ulasan, dengan penilaian rata-rata sebesar 6,36 dari 10.[2]
Derek Elley dari Variety menulis film tersebut sebagai "inkonvensional", dengan mengganggap bahwa film tersebut layaknya "bintang-bintang yang melakukan gimik mereka dan didorong oleh naskah dari satu situasi hingga yang lainnya."[114] Menulis untuk The New York Times, kritikus Neil Genzlinger memanggil film tersebut "secara mengejutkan menarik, terutama berkat para pemerannya yang sangat layak [untuk] ditonton."[115] Pengkritik film Jaspreet Pandohar menyebut bahwa film tersebut "cukup berani untuk keluar dari stereotipe Bollywood", meski "tidak cukup meyakinkan untuk mencerminkan realitas modern."[116] Raam Tarat memberikan ulasan buruk untuk film tersebut, terutama terhadap penampilan dari para anggota pemeran yang digambarkannya sebagai "menjengkelkan". Namun, Tarat memuji penampilan Abhishek dengan menyebutnya sebagai "penahan".[117]
Ethan Alter dari Film Journal International mengkritik durasi panjang film tersebut: "Tiga jam mungkin adalah waktu [...] standar untuk sebagian besar [film] Bollywood, tetapi dalam kasus ini, ceritanya terlalu ringan dan intim untuk diledakan hingga skala epik." Terlepas dari hal tersebut, Alter memuji penampilan dari Shah Rukh; meski karakternya digambarkan sebagai "brengsek [juga] egois, dan [...] kasar secara emosional."[118] Kevin N. Laforest, yang menulis untuk Montreal Film Journal, menyebut film tersebut sebagai "kadang-kadang menyedihkan", namun "bisa juga sangat lucu."[119] Michael Dequina dari The Movie Report memberikan ulasan campuran terhadap film tersebut; sementara penampilan Zinta dan Abhishek Bachchan mendapatkan sambutan positif.[120] Kritikus film Text Marco memberikan ulasan campuran terhadap film tersebut, dengan menggambarkannya sebagai film yang "indah, panjang, berklise dan sederhana".[121]
Penghargaan dan nominasi
Abhishek Bachchan memenangkan Penghargaan Filmfare untuk Aktor Pendukung Terbaik, Penghargaan Film India Global untuk Aktor Terbaik dalam sebuah Peran Pendukung dan Penghargaan Zee Cine untuk Pemeran Terbaik dalam sebuah Peran Pendukung – Laki-laki. Film tersebut dinominasikan untuk sembilan kategori dalam Penghargaan IIFA ke-8, dengan memenangkan sebuah penghargaan—Aktris Terbaik (Rani Mukerji).[81] Dalam acara Penghargaan Film Bollywood ke-8, film tersebut dinominasikan untuk tujuh-belas kategori dan memenangkan tiga penghargaan; Sutradara Musik Terbaik (Shankar–Ehsaan–Loy), Penyanyi Playback Perempuan Terbaik (Alka Yagnik) dan Perancang Kostum Terbaik (Manish Malhotra).[122]
Lihat pula
- Daftar film yang berlatar di Kota New York
- Daftar film India berkeuntungan tertinggi dalam pasar luar negeri
- Daftar film India termahal
Catatan
- ^ British Board of Film Classification (BBFC) mencatat dua waktu pemutaran dari film tersebut. Versi yang diajukan dalam format film untuk BBFC memiliki waktu pemutaran selama 192 menit, sementara sebuah versi yang telah dikonversi menjadi video memiliki waktu pemutaran selama 184 menit.[1]
- ^ a b c d e f g h i j k l m n Nilai tukar rata-rata pada 2006 adalah 44,49 rupee India (₹) per 1 dolar AS (AS$).[76]
- ^ Business Standard memperkirakan bahwa film tersebut menghabiskan biaya sebesar ₹600 juta (sekitar AS$13,5 juta pada 2006).[33][b] Namun hal tersebut ditentang oleh CNN-News18 dan Box Office India, dimana mereka masing-masing memberikan angka ₹470 juta (sekitar AS$106 juta pada 2006)[34][b] dan ₹480 juta (sekitar AS$10,8 juta pada 2006).[35][b]
- ^ Melansir situs web box-office daring Box Office India, album tersebut dilaporkan terjual sebanyak dua-juta salinan di seluruh dunia.[79] Namun majalah Amerika Billboard melaporkan bahwa angka penjualannya hanya mencapai sejuta, tidak seperti yang dilaporkan oleh sebelumnya.[80]
- ^ Kalimat asli: "A Love... That Broke All Relationship".[89]
Referensi
- ^ "Kabhi Alvida Naa Kehna (2006)". British Board of Film Classification. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Juni 2016. Diakses tanggal 28 Juni 2020.
- ^ a b c d e f g h i j k l "Kabhi Alvida Naa Kehna (2006)". Rotten Tomatoes. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 April 2019. Diakses tanggal 18 Juni 2020.
- ^ a b "Kabhi Alvida Na Kehna Cast". Box Office India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Juni 2020. Diakses tanggal 18 Juni 2020.
- ^ a b Khan, Farah (18 Juni 2015). "The best Kajol and Shah Rukh Khan films of all time". India.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Juni 2015. Diakses tanggal 18 Juni 2020.
- ^ "5 times Kabhi Alvida Na Kehna WOW-ed us!". Yahoo! News. Yahoo India Movies. 11 Agustus 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Juni 2020. Diakses tanggal 19 Juni 2020.
- ^ "Saira Mohan in KANK". The Himalayan Times. 19 Oktober 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Juni 2020. Diakses tanggal 18 Juni 2020.
- ^ a b c d "9 years of KANK: Facts you must know!". The Times of India. TNN. 11 Agustus 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Juni 2020. Diakses tanggal 22 Juni 2020.
- ^ Anand, Aakriti (24 September 2015). "When directors became actors". Filmfare. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Oktober 2015. Diakses tanggal 19 Juni 2020.
- ^ Chhabra, Aseem (3 Agustus 2006). "Shooting with SRK, Rani". Rediff.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Desember 2009. Diakses tanggal 21 Juni 2020.
- ^ a b "Lesser known facts about director Ayan Mukerji". Dhumor.in. 29 Desember 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Juni 2020. Diakses tanggal 20 Juni 2020.
- ^ a b c d e f g "What you didn't know about KANK". Bollywood Hungama. IndiaFM News Bureau. 10 Agustus 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Agustus 2006. Diakses tanggal 20 Juni 2020.
- ^ a b c d Jha, Subhash K. (3 Mei 2005). "'I've got Veer-Zaara and Bunty-Babli in my film'". Rediff.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Mei 2005. Diakses tanggal 21 Juni 2020.
- ^ Tiwari, Arunita (17 April 2019). "8 things you need to know about Kalank before watching the film". Desimartini. Martini Shots. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Juni 2020. Diakses tanggal 21 Juni 2020.
- ^ "8 facts we bet you didn't know about Kal Ho Naa Ho". MTV India. 14 Oktober 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Desember 2017. Diakses tanggal 21 Juni 2020.
- ^ a b "What's KANK? Any guesses". Bollywood Hungama. IndiaFM News Bureau. 11 Mei 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Agustus 2007. Diakses tanggal 22 Juni 2020.
- ^ Adarsh, Taran (16 Juni 2005). "Karan Johar: What next?". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 April 2006. Diakses tanggal 20 Juni 2020.
- ^ Ashraf, Syed Firdaus (14 Agustus 2006). "KANK is raking in the money". Rediff.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Juni 2020. Diakses tanggal 21 Juni 2020.
- ^ a b c "Vuitton and Dior in Kabhi Alvida Na Kehna". Bollywood Hungama. IndiaFM News Bureau. 29 Agustus 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Maret 2006. Diakses tanggal 24 Juni 2020.
- ^ a b "Blockbusters we wish Kajol hadn't rejected!". The Times of India. TNN. 30 Juli 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Juni 2020. Diakses tanggal 21 Juni 2020.
- ^ "People". The Telegraph. 19 November 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Juni 2020. Diakses tanggal 21 Juni 2020.
- ^ Bandyopadhyay, Zinia (23 Juni 2018). "15 most rejected Bollywood films of all times!". Desimartini. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Juni 2020. Diakses tanggal 24 Juni 2020.
- ^ a b c d "Kabhi Alvida Naa Kehna Cast & Crew". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Januari 2015. Diakses tanggal 21 Juni 2020.
- ^ "Preity Zinta shares throwback picture from sets of 'Kabhi Alvida Naa Kehna'". Business Standard. ANI. 5 Maret 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Maret 2020. Diakses tanggal 23 Juni 2020.
- ^ "'Kabhi Alvida Naa Kehna' understood better today: Karan Johar..." Onmanorama. Mumbai: Indo-Asian News Service. 11 Agustus 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Juni 2020. Diakses tanggal 27 Juni 2020.
- ^ a b Paul, Ushnota (11 Agustus 2016). "10 reasons why we still love Kabhi Alvida Naa Kehna". Filmfare. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 November 2016. Diakses tanggal 23 Juni 2020.
- ^ "Acting is a tough job!". Verve. 18 Agustus 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Desember 2019. Diakses tanggal 27 Juni 2020.
- ^ Jha, Subhash K. (31 Agustus 2006). ""I felt Karan should have given my character Rishi something negative to do" – Abhishek Bachchan". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Desember 2007. Diakses tanggal 27 Juni 2020.
- ^ "I'm sick of my bubbly image: Preity Zinta". Sify. 17 Maret 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Agustus 2012. Diakses tanggal 27 Juni 2020.
- ^ "The man who makes Rani glow (1/7)". Rediff.com. 10 Agustus 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Agustus 2006. Diakses tanggal 22 Juni 2020.
- ^ Udasi, Harshikaa (20 Mei 2010). "Love all". The Hindu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Juni 2020. Diakses tanggal 21 Juni 2020. ((Perlu berlangganan (help)).
- ^ Rajadhyaksha 2016, hlm. 115.
- ^ "Kabhi Alvida Naa Kehna". The Free Library. 15 Agustus 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Juni 2020. Diakses tanggal 22 Juni 2020.
- ^ a b Gupta, Surajeet Das; Ojha, Abhilasha (14 Juni 2013). "2006 at the movies". Business Standard. New Delhi. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Juni 2020. Diakses tanggal 27 Juni 2020.
- ^ "KANK begins where most stories end". CNN-News18. CNN-IBN. 10 Agustus 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Juni 2020. Diakses tanggal 27 Juni 2020.
- ^ a b "Kabhi Alvida Na Kehna". Box Office India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Juli 2017. Diakses tanggal 18 Juni 2020.
- ^ Pais, Arthur J. (11 September 2006). "Amitabh, Shah Rukh, Karan in Toronto". Rediff.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 Juli 2015. Diakses tanggal 21 Juni 2020.
- ^ "Coffee, tea or Karan?". Verve. 14 Mei 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Juni 2020. Diakses tanggal 26 Juni 2020.
- ^ a b Jha, Subhash K. (23 Maret 2006). "People's expectations are scaring me: Karan Johar". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Juli 2006. Diakses tanggal 20 Juni 2020.
- ^ a b c "'I am looking for public approval'". Rediff.com. 14 Agustus 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Agustus 2006. Diakses tanggal 21 Juni 2020.
- ^ "Kabhi Alvida' [sic] team will join the Don in Malaysia". Bollywood Hungama. IndiaFM News Bureau. 4 April 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Mei 2008. Diakses tanggal 23 Mei 2020.
- ^ Chhabra, Aseem (25 Oktober 2005). "Why Preity Zinta loves New York". Rediff.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Oktober 2005. Diakses tanggal 21 Juni 2020.
- ^ a b Agarwal, Priyanka (2 November 2015). "Around the world with SRK (3/10)". Condé Nast Traveler. Diakses tanggal 28 Juni 2020.
- ^ a b "KANK final shoot cancelled due to rains". Bollywood Hungama. IndiaFM News Bureau. 6 Juli 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Desember 2007. Diakses tanggal 22 Juni 2020.
- ^ a b Kulkarni, Ronjita (9 Agustus 2006). "Meet the lady behind Kabhi Alvida Naa Kehna's look (6/6)". Rediff.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Maret 2017. Diakses tanggal 24 Juni 2020.
- ^ Chatterjee, Deenvi & Nihalani 2003, hlm. xix; Rajadhyaksha 2016, hlm. 115.
- ^ Mahtab et al. 2016, hlm. 31; Ausaja 2009, hlm. 247; Gokulsing & Dissanayake 2009, hlm. 17; Mehta & Pandharipande 2011, hlm. 34; Joshi 2015, hlm. 154.
- ^ Arpana (1 Agustus 2006). "Karan's adieu to past patterns". Hindustan Times. Indo-Asian News Service. Diakses tanggal 28 Juni 2020.
- ^ Biswal, Kusuma & Mohanty 2020, hlm. 279.
- ^ a b "Johar bids goodbye to past patterns in KANK". Daily News and Analysis. Indo-Asian News Service. 31 Juli 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Juni 2020. Diakses tanggal 24 Juni 2020.
- ^ Slate 2019, hlm. 262.
- ^ Donner 2012, hlm. 193.
- ^ Gopal 2012, hlm. 63; Mehta & Pandharipande 2011, hlm. 16.
- ^ Hirji 2010, hlm. 32.
- ^ Kishore, Sarwal & Patra 2016, hlm. 264.
- ^ Kavoori & Punathambekar 2008, hlm. 108.
- ^ "KANK is a slap on the face: Johar". Hindustan Times. Indo-Asian News Service. 2 September 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Juni 2020. Diakses tanggal 28 Juni 2020.
- ^ Munshi 2012, hlm. 15.
- ^ Munshi 2012, hlm. 15–16.
- ^ Schaefer & Karan 2012, hlm. 135.
- ^ Chopra, Anupama (27 Juli 2006). "The new Bollywood: Love, marriage... and infidelity". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Juni 2020. Diakses tanggal 25 Juni 2020.
- ^ Mankekar & Schein 2012, hlm. 201.
- ^ Gokulsing & Dissanayake 2009, hlm. 17.
- ^ "?I [sic] wished I had written it?". The Telegraph. 20 Juli 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Juni 2020. Diakses tanggal 25 Juni 2020.
- ^ Bhattacharya & Kripalani 2015, hlm. 236.
- ^ García-Sánchez et al. 2020, hlm. 69.
- ^ a b Aprajita, Anil (12 Agustus 2006). "Kabhi Alvida Na Kehna". The Indian Express. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 April 2008. Diakses tanggal 27 Juni 2020.
- ^ Bhushan, Kul (28 Agustus 2006). "NRIs queue up for Kabhi Alvida Na Kehna". Hindustan Times. Indo-Asian News Service. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Juni 2020. Diakses tanggal 26 Juni 2020.
- ^ Chopra, Anupama (29 November 2019). "The cult of Karan Johar". Hindustan Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Juni 2020. Diakses tanggal 22 Juni 2020.
- ^ a b "Kabhi Alvida Naa Kehna". Yash Raj Films. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Juni 2020. Diakses tanggal 22 Juni 2020.
- ^ Farook, Farhana (20 Mei 2018). ""A lot of songs were taken away from me [sic] – Alka Yagnik". Filmfare. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Mei 2019. Diakses tanggal 22 Juni 2020.
- ^ "Various – Kabhi Alvida Naa Kehna (Original Motion Picture Soundtrack)". Discogs. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Januari 2020. Diakses tanggal 22 Juni 2020.
- ^ Khanna, Shailaja (23 Oktober 2018). "The tune of Kajra Re was inspired by sankirtan: Shankar Mahadevan". The Hindu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Oktober 2018. Diakses tanggal 22 Juni 2020.
- ^ a b "The voice behind Mitwa in KANK". Bollywood Hungama. IndiaFM News Bureau. 19 Juli 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Desember 2007. Diakses tanggal 22 Juni 2020.
- ^ Jha, Subhash K. (27 Juni 2006). "Bachchans jam it up in KANK". Hindustan Times. Indo-Asian News Service. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Juni 2020. Diakses tanggal 28 Juni 2020.
- ^ Abid (13 Juli 2006). "Why July 11 was the cut-off date for Karan's 'KANK'". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Desember 2007. Diakses tanggal 22 Juni 2020.
- ^ "Rupee vs dollar: From 1990 to 2012". Rediff.com. 18 Mei 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Maret 2015. Diakses tanggal 24 Juni 2020.
- ^ "Sony acquires rights of Kabhi Alvida Naa Kehna for Rs. 8 crores?". Bollywood Hungama. IndiaFM News Bureau. 20 Maret 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Mei 2008. Diakses tanggal 23 Juni 2020.
- ^ Adarsh, Taran (9 Juni 2006). "'Kabhi Alvida Naa Kehna' music launch at I.I.F.A". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Desember 2007. Diakses tanggal 22 Juni 2020.
- ^ "Music Hits 2000–2009 (Figures in Units)". Box Office India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Februari 2008. Diakses tanggal 22 Juni 2020.
- ^ "Khan Do". Billboard. Nielsen Business Media, Inc. 9 Januari 2010. hlm. 31. ISSN 0006-2510.
- ^ a b "Kabhi Alvida Naa Kehna: Awards and Nominations". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Februari 2008. Diakses tanggal 27 Juni 2020.
- ^ Tetuja, Joginder (13 Juni 2006). "Kabhi Alvida Naa Kehna: Music Review". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Juni 2008. Diakses tanggal 23 Juni 2020.
- ^ Tetuja, Joginder (23 Juni 2006). "Top Ten albums of the week". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Juli 2006. Diakses tanggal 28 Juni 2020.
- ^ Saigal, Ranjani (7 Desember 2006). "Music Review — Kabhi Alvida Naa Kehna". Lokvani. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 November 2012. Diakses tanggal 22 Juni 2020.
- ^ Verma, Sukanya (16 Juni 2006). "Great tunes from KANK". Rediff.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Juli 2006. Diakses tanggal 23 Juni 2020.
- ^ "Kabhi Alvida Naa Kehna Music Review". MovieTalkies.com. 22 Juni 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Juni 2020. Diakses tanggal 23 Juni 2020.
- ^ Laal, Randy. "Kabhi Alvida Naa Kehna: Music Review". Planet Bollywood. Diakses tanggal 27 Juni 2020.
- ^ "Karan cancels KANK premiere". Bollywood Hungama. IndiaFM News Bureau. 31 Juli 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Desember 2007. Diakses tanggal 22 Juni 2020.
- ^ "'Kabhi Alvida Naa Kehna' a special film: Karan Johar". Telangana Today. Indo-Asian News Service. 11 Agustus 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Juni 2020. Diakses tanggal 22 Juni 2020.
- ^ "KANK goes to the Oscars Library". Bollywood Hungama. IndiaFM News Bureau. 4 September 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Desember 2007. Diakses tanggal 22 Juni 2020.
- ^ "KANK chosen for Tokyo film festival". Hindustan Times. Indo-Asian News Service. 21 September 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Juni 2020. Diakses tanggal 22 Juni 2020.
- ^ Ganti 2012, hlm. 368.
- ^ "Top India First Day (2006)". Box Office India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Desember 2016. Diakses tanggal 23 Juni 2020.
- ^ "Top India First Weekend (2006)". Box Office India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Desember 2016. Diakses tanggal 23 Juni 2020.
- ^ "Top India First Week (2006)". Box Office India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Desember 2016. Diakses tanggal 23 Juni 2020.
- ^ "Top India Grossers (2006)". Box Office India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 April 2019. Diakses tanggal 23 Juni 2020.
- ^ McPhail 2010, hlm. 320.
- ^ Pais, Arthur J. (16 Agustus 2006). "KANK, big hit overseas". Rediff.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Agustus 2012. Diakses tanggal 23 Juni 2020.
- ^ "Top Overseas First Weekend (2006)". Box Office India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Juni 2017. Diakses tanggal 24 Juni 2020.
- ^ "Top Overseas Grossers (2006)". Box Office India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Juni 2020. Diakses tanggal 23 Juni 2020.
- ^ Gopal 2012, hlm. 63–64.
- ^ "Top Worldwide Grossers (2006)". Box Office India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Desember 2016. Diakses tanggal 24 Juni 2020.
- ^ "Independence Day: Big Bollywood films released in Independence week over the years". The Times of India. TNN. 14 Agustus 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Juni 2020. Diakses tanggal 24 Juni 2020.
- ^ Joshi, Namrata (28 Agustus 2006). "Kabhi Alvida Naa Kehna". Outlook. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 September 2017. Diakses tanggal 19 Juni 2020.
- ^ "Kabhi Alvida Naa Kehna: Movie Review". The Times of India. TNN. 30 Maret 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2018. Diakses tanggal 19 Juni 2020.
- ^ Adarsh, Taran (9 Agustus 2006). "Kabhi Alvida Naa Kehna: Movie Review". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Desember 2014. Diakses tanggal 19 Juni 2020.
- ^ Bhasin, Shruti. "Kabhi Alvida Naa Kehna". Planet Bollywood. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Agustus 2006. Diakses tanggal 19 Juni 2020.
- ^ Khubhchandani, Lata. "Kabhi alvida na kehna [sic!]". Sify. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 September 2006. Diakses tanggal 27 Juni 2020.
- ^ Bamzai, Kaveree (28 Agustus 2006). "Movie review: 'Kabhi Alvida Naa Kehna' starring Shah Rukh Khan, Abhishek Bachchan". India Today. Diakses tanggal 27 Juni 2020.
- ^ Kamath, Sudhish. "On marriage and infidelity — Kabhi Alvida Naa Kehana". The Hindu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 November 2006. Diakses tanggal 28 Juni 2020.
- ^ Sen, Raja (12 Agustus 2006). "KANK is an exhausting film". Rediff.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Agustus 2006. Diakses tanggal 24 Juni 2020.
- ^ Chhabra, Aseem (12 Agustus 2006). "Does Karan Johar know what love's all about?". Rediff.com. Diakses tanggal 24 Juni 2020.
- ^ Kulkarni, Ronjia (12 Agustus 2006). "KANK, Karan Johar's best film". Rediff.com. Diakses tanggal 24 Juni 2020.
- ^ Elley, Derek (16 Agustus 2006). "Kabhi alvida naa kehna [sic!]". Variety. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 November 2007. Diakses tanggal 19 Juni 2020.
- ^ Genzlinger, Neil (12 Agustus 2006). "'Kabhi Alvida Naa Kehna,' a Bollywood divorce tale". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 November 2019. Diakses tanggal 19 Juni 2020.
- ^ Pandohar, Jaspreet (15 Juli 2006). "Kabhie [sic] Alvida Naa Kehna (Never Say Goodbye) (2006)". BBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Agustus 2006. Diakses tanggal 19 Juni 2020.
- ^ Tarat, Raam (11 Agustus 2006). "Kabhi Alvida Naa Kehna Review". Future Movies. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 April 2019. Diakses tanggal 19 Juni 2020.
- ^ Alter, Ethan (17 Agustus 2006). "Kabhi Alvida Naa Kehna". Film Journal International. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Januari 2008. Diakses tanggal 19 Juni 2020.
- ^ Laforest, Kevin N. (3 September 2006). "Kabhi Alvida Naa Kehna". Montreal Film Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 November 2006. Diakses tanggal 19 Juni 2020.
- ^ Dequina, Michael (11 Agustus 2006). "Kabhi Alvida Naa Kehna (Never Say Goodbye)". The Movie Report. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Maret 2020. Diakses tanggal 19 Juni 2020.
- ^ Marco, Text (11 Agustus 2006). "Kabhi Alvida Naa Kehna". Molodezhnaja. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Januari 2007. Diakses tanggal 20 Juni 2020.
- ^ "Bollywood Movie Awards 2006". Bollywood Movie Awards. 26 Mei 2007. Zee TV.
Daftar pustaka
- Ausaja, S. M. M. (2009). Bollywood in Posters. Noida: Om Books International. ISBN 978-81-87108-55-9.
- Bhattacharya, Jayati; Kripalani, Coonoor (1 Maret 2015). Indian and Chinese Immigrant Communities: Comparative Perspectives. Anthem-ISEAS India-China Studies. Anthem Press. ISBN 978-1-78308-362-6.
- Biswal, Santosh Kumar; Kusuma, Krishna Sankar; Mohanty, Sulagna (26 Juni 2020). Handbook of Research on Social and Cultural Dynamics in Indian Cinema. IGI Global. ISBN 978-1-799835-13-4.
- Chatterjee, Saibal; Deenvi, Gulzar; Nihalani, Govind (2003). Encyclopaedia of Hindi Cinema. Encyclopædia Britannica (India) Pvt. Ltd. ISBN 978-81-7991-066-5.
- Donner, Henrike (25 Juni 2012). Being Middle-class in India: A Way of Life. Routledge. ISBN 978-0-203-14853-2.
- Ganti, Tejaswini (7 Maret 2012). Producing Bollywood: Inside the Contemporary Hindi Film Industry. Duke University Press. ISBN 978-0-82235-213-6.
- García-Sánchez, M. Soraya; Alhadeff, Cara Judea; Kuennen, Joel; Michaels, Melissa; Tuffy, Mariah; Escudero, Ana Porrohe; Rivas, Victor G.; Huesca, Ferdinand; Žilová, Jana; Vitackova, Martina; Klien, Hannah; Gescinka, Alicja A. (14 April 2020) [2011]. The Erotic in Context. Inter-Disciplinary Press. ISBN 978-1-84888-025-2.
- Gokulsing, K. Moti; Dissanayake, Wimal (13 Januari 2009). Popular Culture in a Globalised India. Routledge. ISBN 978-0-203-88406-5.
- Gopal, Sangita (26 Januari 2012). Conjugations: Marriage and Form in New Bollywood Cinema. University of Chicago Press. ISBN 978-0-226-30426-7. LCCN 2011013546.
- Hirji, Faiza (27 Oktober 2010). Dreaming in Canadian: South Asian Youth, Bollywood, and Belonging. UBC Press. ISBN 978-0-7748-1798-1.
- Joshi, Priya (3 Maret 2015). Bollywood's India: A Public Fantasy. Columbia University Press. ISBN 978-0-231-53907-4.
- Kavoori, Anandam P.; Punathambekar, Aswin (1 Agustus 2008). Global Bollywood. New York University Press. ISBN 978-0-8147-4799-5. LCCN 2018010219.
- Kishore, Vikrant; Sarwal, Amit; Patra, Parichay (31 Maret 2016). Salaam Bollywood: Representations and interpretations. Routledge. ISBN 978-1-315-62527-0.
- Mahtab, Nazmunnessa; Parker, Sarah; Kabir, Farah; Haque, Tania; Sabur, Aditi; Sowad, Abu Saleh Mohammad (16 Mei 2016). Revealing Gender Inequalities and Perceptions in South Asian Countries through Discourse Analysis. Advances in Linguistics and Communication Studies. IGI Global. ISBN 978-15-22502-80-7. LCCN 2016004129.
- Mankekar, Purnima; Schein, Louisa (2012). Media, Erotics, and Transnational Asia. Duke University Press. ISBN 978-0-822345-77-0.
- McPhail, Thomas L. (8 Maret 2010). Global Communication: Theories, Stakeholders, and Trends. Wiley Desktop Editions Series (edisi ke-3). John Wiley & Sons, Ltd., Publication. ISBN 978-1-4443-3030-4.
- Mehta, Rini Bhattacharya; Pandharipande, Rajeshwari V. (2011). Bollywood and Globalization: Indian Popular Cinema, Nation, and Diaspora. Anthem South Asian Studies. Anthem Press. ISBN 978-0-85728-782-3.
- Munshi, Shoma (26 Juli 2012). Prime Time Soap Operas on Indian Television. Routledge. ISBN 978-0-415-55377-3.
- Rajadhyaksha, Ashish (2016). Indian Cinema: A Very Short Introduction. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-872309-7. ISSN 2399-7168.
- Schaefer, David J.; Karan, Kavita (20 Desember 2012). Bollywood and Globalization: The Global Power of Popular Hindi Cinema. Routledge Contemporary South Asia Series. Routledge. ISBN 978-0-203-08514-1.
- Slate, Nico (11 Februari 2019). Lord Cornwallis Is Dead: The Struggle for Democracy in the United States and India. Harvard University Press. ISBN 978-06-74983-44-1. LCCN 2018007627.
Bacaan lanjutan
- Desai, Rahul (2 Februari 2018). "Marriage in Bollywood". The Hindu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Februari 2018. Diakses tanggal 28 Juni 2020.
- Rishi, Tilak (2012). Bless You Bollywood!: A Tribute to Hindi Cinema on Completing 100 Years. Trafford Publishing. hlm. 22, 154. ISBN 978-1-4669-3963-9.
Pranala luar
- Film tahun 2003
- Film berbahasa Hindi
- Film berbahasa Hindi tahun 2000-an
- Film drama percintaan tahun 2000-an
- Film yang disutradarai Karan Johar
- Film yang didistribusi Yash Raj Films
- Film tentang ketidaksetiaan
- Skor film karya Shankar–Ehsaan–Loy
- Film yang direkam di India
- Film yang direkam di New York City
- Film yang direkam di Malaysia
- Film India yang berlatar di Kota New York
- Film India
- Film drama percintaan India
- Film drama tahun 2003