Lompat ke isi

Doa dalam Perjanjian Baru: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tambahan
HsfBot (bicara | kontrib)
k replaced: dari pada → daripada
Baris 5: Baris 5:
Doa, dalam catatan Kitab [[Kisah Para Rasul]], dapat dilihat pada saat-saat pertama terbentuknya gereja ({{Alkitab|Kisah Para Rasul 3:1}}). Para [[Keduabelas Rasul|rasul]] menganggap doa sebagai bagian penting dari kehidupan mereka ({{Alkitab|Kisah Para Rasul 6:4}}; {{Alkitab|Roma 1:9}}; {{Alkitab|Kolose 1:9}}). Karena itu, para rasul sering dimasukkan ayat-ayat dari [[Kitab Mazmur|Mazmur]] ke dalam tulisan-tulisan mereka. {{Alkitab|Roma 3:10-18}} misalnya dikutip dari {{Alkitab|Mazmur 14:1-3}} dan mazmur yang lain.
Doa, dalam catatan Kitab [[Kisah Para Rasul]], dapat dilihat pada saat-saat pertama terbentuknya gereja ({{Alkitab|Kisah Para Rasul 3:1}}). Para [[Keduabelas Rasul|rasul]] menganggap doa sebagai bagian penting dari kehidupan mereka ({{Alkitab|Kisah Para Rasul 6:4}}; {{Alkitab|Roma 1:9}}; {{Alkitab|Kolose 1:9}}). Karena itu, para rasul sering dimasukkan ayat-ayat dari [[Kitab Mazmur|Mazmur]] ke dalam tulisan-tulisan mereka. {{Alkitab|Roma 3:10-18}} misalnya dikutip dari {{Alkitab|Mazmur 14:1-3}} dan mazmur yang lain.


Dengan demikian, karena penekanan pada doa dalam [[Gereja perdana|gereja mula-mula]]. bagian-bagian panjang dari Perjanjian Baru merupakan doa atau kidung (lihat juga [[Kitab Syair Pujian|Buku Sajak]]), seperti Doa untuk pengampunan ({{Alkitab|Markus 11:25-26}}), [[Doa Bapa Kami]], [[Magnificat]] ({{Alkitab|Lukas 1:46-55}}), [[Kidung Zakharia|Benedictus]] ({{Alkitab|Lukas 1:68-79}}), doa Yesus kepada satu Allah yang benar ([[Yohanes 17]]), seruan seperti, "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus" ({{Alkitab|Efesus 1:3-14}}), orang Percaya Doa ({{Alkitab|Kisah Para Rasul 4:23-31}}), "biarlah cawan ini lalu dari pada-ku" ({{Alkitab|Matius 26:36-44}}), "Berdoa bahwa anda tidak akan jatuh ke dalam pencobaan" ({{Alkitab|Lukas 22:39-46}}), Doa [[Stefanus]] ({{Alkitab|Kisah Para Rasul 7:59-60}}), [[Simon sang Penyihir|Simon Magus]]' Doa ({{Alkitab|Kisah Para Rasul 8:24}}), "berdoa agar kita dapat disampaikan dari orang-orang fasik dan orang-orang jahat" ({{Alkitab|2 Tesalonika 3:1-2}}), dan [[Maranata|Maranatha]] ({{Alkitab|1 Korintus 16:22}}).
Dengan demikian, karena penekanan pada doa dalam [[Gereja perdana|gereja mula-mula]]. bagian-bagian panjang dari Perjanjian Baru merupakan doa atau kidung (lihat juga [[Kitab Syair Pujian|Buku Sajak]]), seperti Doa untuk pengampunan ({{Alkitab|Markus 11:25-26}}), [[Doa Bapa Kami]], [[Magnificat]] ({{Alkitab|Lukas 1:46-55}}), [[Kidung Zakharia|Benedictus]] ({{Alkitab|Lukas 1:68-79}}), doa Yesus kepada satu Allah yang benar ([[Yohanes 17]]), seruan seperti, "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus" ({{Alkitab|Efesus 1:3-14}}), orang Percaya Doa ({{Alkitab|Kisah Para Rasul 4:23-31}}), "biarlah cawan ini lalu daripada-ku" ({{Alkitab|Matius 26:36-44}}), "Berdoa bahwa anda tidak akan jatuh ke dalam pencobaan" ({{Alkitab|Lukas 22:39-46}}), Doa [[Stefanus]] ({{Alkitab|Kisah Para Rasul 7:59-60}}), [[Simon sang Penyihir|Simon Magus]]' Doa ({{Alkitab|Kisah Para Rasul 8:24}}), "berdoa agar kita dapat disampaikan dari orang-orang fasik dan orang-orang jahat" ({{Alkitab|2 Tesalonika 3:1-2}}), dan [[Maranata|Maranatha]] ({{Alkitab|1 Korintus 16:22}}).


Menurut [[Gilbert W. Stafford]] dalam ''Theology for Disciples'', terdapat delapan jenis doa dalam Perjanjian Baru:<ref name=Stafford>Gilbert W. Stafford, ''Theology for Disciples'', (Anderson: Warner Press, 1996), 411-426.</ref>
Menurut [[Gilbert W. Stafford]] dalam ''Theology for Disciples'', terdapat delapan jenis doa dalam Perjanjian Baru:<ref name=Stafford>Gilbert W. Stafford, ''Theology for Disciples'', (Anderson: Warner Press, 1996), 411-426.</ref>

Revisi per 2 Juli 2020 04.38

Doa dalam Perjanjian Baru diberikan sebagai perintah positif (Kolose 4:2; 1 Tesalonika 5:17).Umat Allah diminta untuk menyertakan doa dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dalam kesibukan hidup pernikahan (1 Korintus 7:5) karena dianggap membawa umat lebih dekat kepada Allah.

Di seluruh Perjanjian Baru, doa merupakan metode yang diminta oleh Allah supaya orang percaya mendapatkan apa yang dianugerahkan kepada mereka (Matius 7:7–11; Matius 9:24–29; Lukas 11:13).

Doa, dalam catatan Kitab Kisah Para Rasul, dapat dilihat pada saat-saat pertama terbentuknya gereja (Kisah Para Rasul 3:1). Para rasul menganggap doa sebagai bagian penting dari kehidupan mereka (Kisah Para Rasul 6:4; Roma 1:9; Kolose 1:9). Karena itu, para rasul sering dimasukkan ayat-ayat dari Mazmur ke dalam tulisan-tulisan mereka. Roma 3:10–18 misalnya dikutip dari Mazmur 14:1–3 dan mazmur yang lain.

Dengan demikian, karena penekanan pada doa dalam gereja mula-mula. bagian-bagian panjang dari Perjanjian Baru merupakan doa atau kidung (lihat juga Buku Sajak), seperti Doa untuk pengampunan (Markus 11:25–26), Doa Bapa Kami, Magnificat (Lukas 1:46–55), Benedictus (Lukas 1:68–79), doa Yesus kepada satu Allah yang benar (Yohanes 17), seruan seperti, "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus" (Efesus 1:3–14), orang Percaya Doa (Kisah Para Rasul 4:23–31), "biarlah cawan ini lalu daripada-ku" (Matius 26:36–44), "Berdoa bahwa anda tidak akan jatuh ke dalam pencobaan" (Lukas 22:39–46), Doa Stefanus (Kisah Para Rasul 7:59–60), Simon Magus' Doa (Kisah Para Rasul 8:24), "berdoa agar kita dapat disampaikan dari orang-orang fasik dan orang-orang jahat" (2 Tesalonika 3:1–2), dan Maranatha (1 Korintus 16:22).

Menurut Gilbert W. Stafford dalam Theology for Disciples, terdapat delapan jenis doa dalam Perjanjian Baru:[1]

  • sumber air yang meluap (an overflowing fountain)
  • persekutuan yang berdisiplin (disciplined communion)
  • aliran energi ilahi (the flow of divine energy)
  • pergumulan jiwa (the struggle of the soul)
  • pikiran yang mencari pikiran Allah (the mind seeking God's mind)
  • syafaat (intercession)
  • permohonan kepada Allah (petition to God)
  • persekutuan penuh perhatian dengan Allah (watchful communion with the Lord)

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Gilbert W. Stafford, Theology for Disciples, (Anderson: Warner Press, 1996), 411-426.

Pustaka tambahan

  • Matthew Henry, A Method For Prayer, Mentor (1994), paperback, 320 pages, ISBN 1-85792-068-6
  • E M Bounds, Complete Works of E. M. Bounds on Prayer: Experience the Wonders of God through Prayer, Baker Books (2004), paperback, 576 pages, ISBN 0-8010-6494-5
  • Dick Eastman, ' Hour That Changes the World, The: A Practical Plan for Personal Prayer', Chosen; 25th Anniversary Edition (October 1, 2002), paperback, 160 pages, ISBN 0-8007-9313-7