Lompat ke isi

Teraformasi Venus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 11: Baris 11:


== Metode yang diusulkan ==
== Metode yang diusulkan ==
Metode yang diuaulkan pertama teraformasi Venus dibuat tahun 1961 oleh Carl Sagan. Dalam sebuah makalah berjudul "''The Planet Venus''", ia berpendapat untuk penggunaan bakteri hasil rekayasa genetika untuk mengubah karbon di atmosfer menjadi [[molekul organik]]. Namun, ini dianggap tidak praktis karena penemuan selanjutnya asam sulfat di awan Venus dan efek dingin matahari.
Metode yang diusulkan pertama teraformasi Venus dibuat tahun 1961 oleh Carl Sagan. Dalam sebuah makalah berjudul "''The Planet Venus''", ia berpendapat untuk penggunaan bakteri hasil rekayasa genetika untuk mengubah karbon di atmosfer menjadi [[molekul organik]]. Namun, ini dianggap tidak praktis karena penemuan selanjutnya asam sulfat di awan Venus dan efek dingin matahari.


Dalam studinya tahun 1991 "''Terraforming Venus Quickly''", ilmuwan Inggris [[Paul Birch]] mengusulkan membombardir atmosfer Venus dengan [[hidrogen]]. Reaksi yang dihasilkan akan mengahasilkan granit dan air, yang terakhir akan jatuh ke permukaan dan menutupi sekitar 80% permukaan di lautan. Mengingat jumlah hidrogen yang diperlukan, itu harus dipanen langsung dari salah satu [[raksasa gas]] atau es bulan mereka.
Dalam studinya tahun 1991 "''Terraforming Venus Quickly''", ilmuwan Inggris [[Paul Birch]] mengusulkan membombardir atmosfer Venus dengan [[hidrogen]]. Reaksi yang dihasilkan akan mengahasilkan granit dan air, yang terakhir akan jatuh ke permukaan dan menutupi sekitar 80% permukaan di lautan. Mengingat jumlah hidrogen yang diperlukan, itu harus dipanen langsung dari salah satu [[raksasa gas]] atau es bulan mereka.

Revisi per 10 Juli 2020 03.14

Konsep seorang artis mengenai Venus yang diteraformasikan.

Teraformasi Venus adalah hipotetis proses rekayasa lingkungan global planet Venus yang dibuat sedemikian rupa agar dapat menunjang kehidupan dan tempat tinggal manusia. Teraformasi Venus pertama kali diusulkan secara ilmiah oleh astronom Carl Sagan pada tahun 1961, meskipun cerita fiksi, seperti The Big Rain of The Psychotechnic League oleh penulis novel Poul Anderson, mendahuluinya.

Penyesuaian terhadap lingkungan Venus yang ada untuk mendukung kehidupan manusia membutuhkan setidaknya tiga perubahan besar pada atmosfer planet:

  1. Mengurangi suhu permukaan Venus 462°C (735 K; 864 °F)
  2. Menghilangkan sebagian besar atmosfer karbon dioksida dan sulfur dioksida 9,2 MPa (91 atm) yang padat di planet ini melalui pemindahan atau mengubahnya ke bentuk lain.
  3. Penambahan oksigen ke atmosfer untuk bisa bernafas.

Ketiga perubahan ini saling terkait erat karena suhu ekstrem Venus disebabkan oleh tekanan tinggi atmosfernya yang padat dan efek rumah kaca.

Metode yang diusulkan

Metode yang diusulkan pertama teraformasi Venus dibuat tahun 1961 oleh Carl Sagan. Dalam sebuah makalah berjudul "The Planet Venus", ia berpendapat untuk penggunaan bakteri hasil rekayasa genetika untuk mengubah karbon di atmosfer menjadi molekul organik. Namun, ini dianggap tidak praktis karena penemuan selanjutnya asam sulfat di awan Venus dan efek dingin matahari.

Dalam studinya tahun 1991 "Terraforming Venus Quickly", ilmuwan Inggris Paul Birch mengusulkan membombardir atmosfer Venus dengan hidrogen. Reaksi yang dihasilkan akan mengahasilkan granit dan air, yang terakhir akan jatuh ke permukaan dan menutupi sekitar 80% permukaan di lautan. Mengingat jumlah hidrogen yang diperlukan, itu harus dipanen langsung dari salah satu raksasa gas atau es bulan mereka.

Proporsal juga akan membutuhkan aerosol besi untuk ditambahkan ke atmosfer, yang dapat berasal dari sejumlah sumber (mis. Bulan, asteroid, Merkurius). Atmosfer yang tersisa, diperkirakan sekitar 3 bar (tiga kali lipat dari Bumi), terutama terdiri dari nitrogen, beberapa di antaranya akan larut ke lautan baru, mengurangi tekanan atmosfer lebih jauh.

Gagasan lain adalag membombardir Venus dengan magnesium dan kalsium murni, yang akan menyerap karbon dalam bentuk kalsium dan magnesium bikarbonat. Dalam makalah mereka tahun 1996, "The stability of climate on Venus", Mark Bullock dan David H. Grispoon dari University of Colorado di Blulder mengindikasikan bahwa deposit kalsium dan magnesium oksida milik Venus dapat digunakan untuk proses ini. Melalui penambangan, mineral-mineral ini dapat terpapar ke permukaan, sehingga bertindak sebagai penyerap karbon.

Namun Bullock dan Grispoon juga mengklaim ini akan memiliki efek pendinginan terbatas - sekitar 400 K (126,85 °C; 260,33 °F) dan hanya akan mengurangi tekanan atmosfer hingga 43 bar. Oleh karena itu, persediaan tambahan kalsium dan magnesium akan diperlukan untuk mencapai 8 × 1020 kg kalsium atau 5 × 1020 kg yang dibutuhkan, yang kemungkinan besar harus ditambang dari asteroid.

Konsep warna matahari juga telah dieksplorasi, yang akan melibatkan menggunakan serangkaian pesawat luar angkasa kecil atau lensa tunggal besar untuk mengalihkan dinar matahari dari permukaan planet, sehingga mengurangi suhu global. Untuk Venus, yang menyerap dua kali lebih banyak sinar matahari dari Bumi, radiasi matahsri diyakini telah memainkan peran utama dalam efek rumah kaca yang melarikan diri yang telah menjadikannya seperti sekarang.

Warna sdoerti itu bisa berbasis ruang, terletak di titik Lagrangian Matahari-Venus L1, dimana ia akan mencegah sinar matahari mencapai Venus. Selain itu, naungan ini juga berfungsi untuk menghalangi angin matahari sehingga mengurangi jumlah radiasi yang terpapar permukaan Venus (masalah utama lain dalam hal kelayakhunian). Pendinginan ini akan menghasilkan pencairan atas pendinginan CO atmosfer, yang kemudian akan dideposisikan di permukaan sebagai es kering (yang dapat dikirim ke luar dunia atau diasingkan di bawah tanah).

Sebagai alternatif, reflektor surya dapat ditempatkan di atmosfer atau di permukaan. Ini bisa terdiri dari balon reflektif besar, lbaran karbon nanotub atau grafen, atau bahan albedo rendah. Kemungkinan sebelumnya menawarkan dua keuntungan: untuk satu, reflektor atmosfer dapat dibangun di-situ, menggunakan karbon yang bersumber secara lokal. Kedua, atmosfer Venus cukup padat sehingga struktur seperti itu dapat dengan mudah mengapung di atas awan.

Ilmuwan NASA Geoffrey A. Landis juga telah mengusulkan bahwa kota-kota dapat dibangun di atas awan Venus, yang pada gilirannya dapat bertindak baik sebagai perisai matahari dan sebagai stasiun pemrosesan. Ini akan memberikan ruang hidup awal untuk penjajah, dan akan bertindak sebagai teraformer, secara bertahap mengubah atmosfer Venus menjadi sesuatu yang layak huni sehingga penjajah bisa bermigrasi ke permukaan.

Saran lain berkaitas dengan rotasi Venus. Venus berputar sekali setiap 243 hari, yang sejauh ini merupakan periode rotasi paling lambat dari planet manapun. Dengan demikian, Venus mengalami siang dan malan yang sangat panjang, yang dapat membuktikan sulit bagi spesiea tumbuhan dan hewan Bumi yang paling terken untuk beradaptasi. Rotasi lambat juga mungkin menjelaskan lambatnya medan magnet yang signifikan.

Untuk mengatasinya, anggota Britisk Interplanetary Society Paul Birch menyarankan untuk membuat sistem cermin matahari orbital di dekat titik Lagrange L1 antara Venus dan Matahari. Dikombinasikan dengan cermin soletta di orbit kutub, ini akan memberikan siklus cahaya 24 jam.

Juga telsh telah disarankan bahwa kecepatan rotasi Vemus dapat dipintal dengan menabrak permukaan dengan penabrak atau melakukan fly-by dengan menggunakan benda yang dianeternya lebih besar dari 96,5 km (60 mil). Ada juga saran untuk menggunakan driver massa dan anggota kompresi dinamis untuk menghasilkan gaya rotasi yang diperlukan untuk mempercepat Venus ke titik dimana ia mengalami siklus siang-malan yang identik dengan Bumi.

Lalu ada kemungkinan untuk menghilangkan beberapa atmosfer Venus, yang dapat dicapai dengan beberapa cara. Sebagai permulaan, penabrak yang diarahkan ke permukaan akan meniup sebagian atmosfer ke luar angkasa. Metode lain termasuk elevator luar angkasa dan akselerator massa (idealnya diletakan di atas balon atau platform di atas awan), yang secara bertahap dapat mengambil gas dari atmosfer dan mengeluarkannya ke luar angkasa.[1]

lihat pula

Tautan eksternal

  1. ^ Williams, Matt (2016-03-08). "How Do We Terraform Venus?". Universe Today (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-10.