Prasasti Batutulis: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib) Menolak perubahan teks terakhir (oleh 36.79.68.217) dan mengembalikan revisi 14835465 oleh Gilang Bayu Rakasiwi |
Naval Scene (bicara | kontrib) |
||
Baris 33: | Baris 33: | ||
[[Kategori:Prasasti di Indonesia|Batutulis]] |
[[Kategori:Prasasti di Indonesia|Batutulis]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Bogor Selatan, Bogor]] |
||
[[Kategori:Situs arkeologi di Jawa Barat]] |
[[Kategori:Situs arkeologi di Jawa Barat]] |
||
[[Kategori:Situs arkeologi Sunda]] |
[[Kategori:Situs arkeologi Sunda]] |
Revisi per 13 Juli 2020 10.22
Prasasti Batutulis (Aksara Sunda Baku: ᮕᮢᮞᮞ᮪ᮒᮤ ᮘᮒᮥᮒᮥᮜᮤᮞ᮪) terletak di Jalan Batutulis, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Kompleks Prasasti Batutulis memiliki luas 17 x 15 meter. Prasasti Batutulis dianggap terletak di situs ibu kota Pajajaran dan masih in situ, yakni masih terletak di lokasi aslinya dan menjadi nama desa lokasi situs ini.[1] Batu Prasasti dan benda-benda lain peninggalan Kerajaan Sunda terdapat dalam komplek ini. Pada batu ini berukir kalimat-kalimat dalam bahasa dan aksara Sunda Kuno. Prasasti ini berangka tahun 1455 Saka (1533 Masehi).
Isi Prasasti
- Wangna pun ini sakakala, prebu ratu purane pun,
- diwastu diya wingaran prebu guru dewataprana
- di wastu diya wingaran sri baduga maharaja ratu haji di pakwan pajajaran seri sang ratu dewata
- pun ya nu nyusuk na pakwan
- diva anak rahyang dewa niskala sa(ng) sida mokta dimguna tiga i(n) cu rahyang niskala-niskala wastu ka(n) cana sa(ng) sida mokta ka nusalarang
- ya siya ni nyiyan sakakala gugunungan ngabalay nyiyan samida, nyiyan sa(ng)h yang talaga rena mahawijaya, ya siya, o o i saka, panca pandawa e(m) ban bumi
Terjemahan
Terjemahan bebasnya kira-kira sebagai berikut.
- Semoga selamat, ini tanda peringatan Prabu Ratu almarhum
- Dinobatkan dia dengan nama Prabu Guru Dewataprana,
- dinobatkan (lagi) dia dengan nama Sri Baduga Maharaja Ratu Aji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata.
- Dialah yang membuat parit (pertahanan) Pakuan.
- Dia putera Rahiyang Dewa Niskala yang dipusarakan di Gunatiga, cucu Rahiyang Niskala Wastu Kancana yang dipusarakan ke Nusa Larang.
- Dialah yang membuat tanda peringatan berupa gunung-gunungan, membuat undakan untuk hutan Samida[2], membuat Sahiyang Telaga Rena Mahawijaya (dibuat) dalam (tahun) Saka "Panca Pandawa Mengemban Bumi"[3].
Lihat pula
Catatan kaki
- ^ Indonesian palaeography: a history of writing in, Volume 4, Issue 1 By J. G. de Casparis
- ^ Lokasi hutan samida ini konon yang sekarang dipakai sebagai Kebun Raya Bogor.
- ^ Ini adalah sangkala yang artinya adalah 5 5 4 1 atau kalau dibalik adalah 1455 Saka (1533 Masehi)---