Kalis Mardiasih: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
menghapus sesuatu yang tidak tepat dan misleading Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ] |
||
| Baris 3: | Baris 3: | ||
'''Kalis Mardiasih''' adalah seorang penulis opini dan aktivis muda [[Nahdlatul 'Ulama]] (NU). Ia juga merupakan anggota [[Sekretariat Nasional Jaringan Nasional Gusdurian]], kelompok fanatisme paham-paham Gusdur ([[Abdurrahman Wahid]], tokoh NU dan pendiri [[Partai Kebangkitan Bangsa]]).<ref>{{Cite web|url=https://alif.id/read/ahmad-inung/kebudayaan-menertawakan-kehidupan-b225751p/|title=Malam Ini Haul Gus Dur di Surabaya: Kebudayaan Menertawakan Kehidupan|date=2020-01-17|website=Alif.ID|language=id-ID|access-date=2020-05-24}}</ref> Penulis asal [[Kabupaten Blora|Blora]] (Jawa Tengah) ini telah membuat dua buku yakni [[Hijrah Jangan Jauh-Jauh, Nanti Nyasar!]] dan [[Muslimah yang Diperdebatkan]].<ref>{{Cite web|url=https://bukumojok.com/penulis/kalis-mardiasih/|title=Buku Kalis Mardiasih Mojok Terbaru|website=Buku Mojok|language=id-ID|access-date=2020-05-24}}</ref> Awalnya, ia terkenal di media online karena banyak mengkritik postingan [[Felix Siauw]].<ref><nowiki>https://seword.com/umum/12-caption-felix-siauw-dikomentari-gadis-nu</nowiki></ref> |
'''Kalis Mardiasih''' adalah seorang penulis opini dan aktivis muda [[Nahdlatul 'Ulama]] (NU). Ia juga merupakan anggota [[Sekretariat Nasional Jaringan Nasional Gusdurian]], kelompok fanatisme paham-paham Gusdur ([[Abdurrahman Wahid]], tokoh NU dan pendiri [[Partai Kebangkitan Bangsa]]).<ref>{{Cite web|url=https://alif.id/read/ahmad-inung/kebudayaan-menertawakan-kehidupan-b225751p/|title=Malam Ini Haul Gus Dur di Surabaya: Kebudayaan Menertawakan Kehidupan|date=2020-01-17|website=Alif.ID|language=id-ID|access-date=2020-05-24}}</ref> Penulis asal [[Kabupaten Blora|Blora]] (Jawa Tengah) ini telah membuat dua buku yakni [[Hijrah Jangan Jauh-Jauh, Nanti Nyasar!]] dan [[Muslimah yang Diperdebatkan]].<ref>{{Cite web|url=https://bukumojok.com/penulis/kalis-mardiasih/|title=Buku Kalis Mardiasih Mojok Terbaru|website=Buku Mojok|language=id-ID|access-date=2020-05-24}}</ref> Awalnya, ia terkenal di media online karena banyak mengkritik postingan [[Felix Siauw]].<ref><nowiki>https://seword.com/umum/12-caption-felix-siauw-dikomentari-gadis-nu</nowiki></ref> |
||
Perempuan kelahiran 1992 ini adalah lulusan [[Universitas Sebelas Maret Surakarta]] (UNS). Ia jago bicara ''public speaking'' saat kuliah. Kalis juga sering menulis di media sosialnya seperti [[Twitter]] dan [[Instagram]] serta menjadi influencer. Konon, kebiasaannya menulis ditekuninya sejak zaman kuliah lantaran desakan ekonomi. |
Perempuan kelahiran 1992 ini adalah lulusan [[Universitas Sebelas Maret Surakarta]] (UNS). Ia jago bicara ''public speaking'' saat kuliah. Kalis juga sering menulis di media sosialnya seperti [[Twitter]] dan [[Instagram]] serta menjadi influencer. Konon, kebiasaannya menulis ditekuninya sejak zaman kuliah lantaran desakan ekonomi. |
||
== Kritik == |
== Kritik == |
||
Revisi per 24 Juli 2020 07.39
 | artikel ini ditulis seperti autobiografi atau telah beberapa kali disunting oleh subjek atau oleh seseorang yang berhubungan dekat dengan subjek. |
Kalis Mardiasih adalah seorang penulis opini dan aktivis muda Nahdlatul 'Ulama (NU). Ia juga merupakan anggota Sekretariat Nasional Jaringan Nasional Gusdurian, kelompok fanatisme paham-paham Gusdur (Abdurrahman Wahid, tokoh NU dan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa).[1] Penulis asal Blora (Jawa Tengah) ini telah membuat dua buku yakni Hijrah Jangan Jauh-Jauh, Nanti Nyasar! dan Muslimah yang Diperdebatkan.[2] Awalnya, ia terkenal di media online karena banyak mengkritik postingan Felix Siauw.[3]
Perempuan kelahiran 1992 ini adalah lulusan Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS). Ia jago bicara public speaking saat kuliah. Kalis juga sering menulis di media sosialnya seperti Twitter dan Instagram serta menjadi influencer. Konon, kebiasaannya menulis ditekuninya sejak zaman kuliah lantaran desakan ekonomi.
Kritik
Kalis menyayangkan kondisi zaman ini. Ia merasa banyak Ustad–Ustad instan dan mudah mengkafirkan orang lain. Anak–anak diajarkan untuk membenci yang berbeda darinya, terutama agama dan mulai mengkafir–kafirkan.
Kalis juga sering mengkritik postingan-postingan Felix Siaw di media sosial. Ia menulis cuitan: Jika Pak Felix hanya angkat tema populer seperti pernikahan&keluarga, mungkin sy diam. Tapi Pak Felix menggunakan agama untuk menanamkan benci pada masy bhinneka yg baik2 saja& meniupkan hasrat permusuhan&perang pada isu geopolitik dunia.[4]
Kalis juga mengkritik pemakaian jilbab yang salah. Kalis mengatakan bahwa yang benar adalah jilbab disesuaikan dengan budaya setempat. Seperti rambut, misalnya, di Indonesia tidak menimbulkan hasrat (libido) bagi kaum lelaki, namun berbeda halnya dengan kondisi negara-negara di Timur Tengah.[5]
Pranala luar
- Kalis Mardiasih sedang mengisi acara untuk Fatayat Nahdlatul Ulama
- Tulisan Kalis Mardiasih di Muhammadiyah Garis Lucu
- Twitter Kalis Mardiasih
Referensi
- ^ "Malam Ini Haul Gus Dur di Surabaya: Kebudayaan Menertawakan Kehidupan". Alif.ID. 2020-01-17. Diakses tanggal 2020-05-24.
- ^ "Buku Kalis Mardiasih Mojok Terbaru". Buku Mojok. Diakses tanggal 2020-05-24.
- ^ https://seword.com/umum/12-caption-felix-siauw-dikomentari-gadis-nu
- ^ https://twitter.com/mardiasih/status/987164928870985728
- ^ "GAGASAN : Jilbab di Persimpangan Jalan Spiritualisme". Solopos.com. 2013-12-27. Diakses tanggal 2020-05-31.