Lompat ke isi

Topi putih: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 29: Baris 29:
[[Kategori:Etika komputer]]
[[Kategori:Etika komputer]]
[[Kategori:Peretasan (keamanan komputer)]]
[[Kategori:Peretasan (keamanan komputer)]]
[[Kategori:Topi putih (keamanan komputer)]]


[[ja:ハッカー#類語]]
[[ja:ハッカー#類語]]

Revisi per 28 Juli 2020 02.38

Peretas putih atau White hat hacker adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada peretas yang secara etis menunjukkan suatu kelemahan dalam sebuah sistem komputer. Peretas topi putih secara umum lebih memfokuskan aksinya kepada bagaimana melindungi sebuah sistem, di mana bertentangan dengan topi hitam yang lebih memfokuskan aksinya kepada bagaimana menerobos sistem tersebut. Topi putih atau peretas putih adalah pahlawan atau orang baik, terutama dalam bidang komputer, di mana ia menyebut etika hacker atau penetrasi penguji yang berfokus pada mengamankan dan melindungi IT sistem.

Peretas topi putih atau peretas suci, juga dikenal sebagai "good hacker," adalah ahli keamanan komputer, yang berspesialisasi dalam penetrasi pengujian, dan pengujian metodologi lain, untuk memastikan bahwa perusahaan sistem informasi yang aman. Pakar keamanan ini dapat memanfaatkan berbagai metode untuk melaksanakan uji coba mereka, termasuk rekayasa sosial taktik, penggunaan alat-alat hacking, dan upaya untuk menghindari keamanan untuk mendapatkan masuk ke daerah aman

Peretas topi putih juga dapat bekerja di tim yang disebut "sepatu kets dan / atau klub peretas",[1] tim merah, atau tim harimau.

Sejarah

Terminologi peretas muncul pada awal tahun 1960-an di antara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi komputer dan mereka berkutat dengan sejumlah komputer mainframe. Kata bahasa Inggris "hacker" pertama kalinya muncul dengan arti positif untuk menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer dan mampu membuat program komputer yang lebih baik daripada yang telah dirancang bersama.

Kemudian pada tahun 1983, istilah hacker mulai berkonotasi negatif. Pasalnya, pada tahun tersebut untuk pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s yang berbasis di Milwaukee, Amerika Serikat. 414 merupakan kode area lokal mereka. Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut dinyatakan bersalah atas pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos. Satu dari pelaku tersebut mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya mendapatkan hukuman masa percobaan.

Kemudian pada perkembangan selanjutnya muncul kelompok lain yang menyebut-nyebut diri sebagai peretas, padahal bukan. Mereka ini (terutama para pria dewasa) yang mendapat kepuasan lewat membobol komputer dan mengakali telepon (phreaking). Peretas sejati menyebut orang-orang ini cracker dan tidak suka bergaul dengan mereka. Peretas sejati memandang cracker sebagai orang malas, tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Peretas sejati tidak setuju jika dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah menjadi peretas.

Para peretas mengadakan pertemuan tahunan, yaitu setiap pertengahan bulan Juli di Las Vegas. Ajang pertemuan peretas terbesar di dunia tersebut dinamakan Def Con. Acara Def Con tersebut lebih kepada ajang pertukaran informasi dan teknologi yang berkaitan dengan aktivitas peretasan.

Peretas memiliki konotasi negatif karena kesalahpahaman masyarakat akan perbedaan istilah tentang hacker dan cracker. Banyak orang memahami bahwa peretaslah yang mengakibatkan kerugian pihak tertentu seperti mengubah tampilan suatu situs web (defacing), menyisipkan kode-kode virus, dan lain-lain, padahal mereka adalah cracker. Cracker-lah menggunakan celah-celah keamanan yang belum diperbaiki oleh pembuat perangkat lunak (bug) untuk menyusup dan merusak suatu sistem. Atas alasan ini biasanya para peretas dipahami dibagi menjadi dua golongan: White hat hackers (topi putih), dan "hacker jahat" atau cracker yang sering disebut dengan istilah black hat (topi hitam).

Taktik

Sementara pengujian penetrasi berkonsentrasi pada serangan perangkat lunak dan sistem komputer dari port pemindaian awal, memeriksa cacat yang diketahui dalam protokol dan aplikasi yang berjalan pada sistem dan instalasi patch, misalnya - peretasan etis dapat mencakup hal-hal lain. Peretasan etis yang menyeluruh mungkin termasuk mengirim email kepada staf untuk meminta perincian kata sandi, mencari-cari di tempat sampah eksekutif dan biasanya menerobos masuk, tanpa sepengetahuan dan persetujuan target. Hanya pemilik, CEO dan Anggota Dewan (pemegang saham) yang meminta tinjauan keamanan sebesar ini yang mengetahui. Untuk mencoba meniru beberapa teknik destruktif yang mungkin digunakan serangan nyata, peretas etis mungkin mengatur sistem uji kloning, atau mengatur peretasan larut malam sementara sistem kurang kritis.[2] Dalam sebagian besar kasus, peretasan ini berlangsung terus menerus untuk jangka panjang (hari, jika tidak berminggu-minggu, infiltrasi manusia jangka panjang ke dalam organisasi).

Lihat pula

Refrensi

  1. ^ "What is a White Hat? - IT Security Professional". www.secpoint.com. Diakses tanggal 2020-07-28. 
  2. ^ "License to hack? - Ethical hacking". Infosecurity Magazine. 2009-10-16. Diakses tanggal 2020-07-28.