Ritus Sarum: Perbedaan antara revisi
Baris 17: | Baris 17: | ||
Meskipun [[Gereja Inggris]] sudah berdiri terpisah dari [[Gereja Katolik]], [[sidang-sidang rohaniwan Canterbury dan York|Sidang Rohaniwan Canterbury]] tahun 1543 mengeluarkan penyataan bahwa [[brevir]] Sarum akan digunakan dalam pelaksanaan [[ibadat harian]].<ref>{{Cite journal |last=Edwards |first=Owain Tudor |date=1989 |title=How many Sarum antiphonals were there in England and Wales in the middle of the sixteenth century? |journal=Revue Bénédictine |volume=99 |issue=1-2 |pages=155–180 |doi=10.1484/J.RB.4.01418 |issn=0035-0893}}</ref> Pada masa pemerintahan [[Edward VI dari Inggris|Raja Edward VI]], Tata Cara Sarum dijadikan bahan acuan dalam penyusunan ''[[Buku Doa Umum]]'' dan masih terus mempengaruhi liturgi Gereja Inggris.<ref>{{Cite thesis |last=Krick-Pridgeon |first=Katherine |title=‘Nothing for the godly to fear’: Use of Sarum Influence on the 1549 Book of Common Prayer |date=2018 |degree=Doctoral |publisher=Durham University |url=http://etheses.dur.ac.uk/12868/}}</ref> Pamakaian Tata Cara Sarum sempat diterapkan kembali oleh [[Mary I dari Inggris|Ratu Mary I]] pada tahun 1553, tetapi akhirnya ditinggalkan pada masa pemerintahan [[Elizabeth I dari Inggris|Ratu Elizabeth I]]. |
Meskipun [[Gereja Inggris]] sudah berdiri terpisah dari [[Gereja Katolik]], [[sidang-sidang rohaniwan Canterbury dan York|Sidang Rohaniwan Canterbury]] tahun 1543 mengeluarkan penyataan bahwa [[brevir]] Sarum akan digunakan dalam pelaksanaan [[ibadat harian]].<ref>{{Cite journal |last=Edwards |first=Owain Tudor |date=1989 |title=How many Sarum antiphonals were there in England and Wales in the middle of the sixteenth century? |journal=Revue Bénédictine |volume=99 |issue=1-2 |pages=155–180 |doi=10.1484/J.RB.4.01418 |issn=0035-0893}}</ref> Pada masa pemerintahan [[Edward VI dari Inggris|Raja Edward VI]], Tata Cara Sarum dijadikan bahan acuan dalam penyusunan ''[[Buku Doa Umum]]'' dan masih terus mempengaruhi liturgi Gereja Inggris.<ref>{{Cite thesis |last=Krick-Pridgeon |first=Katherine |title=‘Nothing for the godly to fear’: Use of Sarum Influence on the 1549 Book of Common Prayer |date=2018 |degree=Doctoral |publisher=Durham University |url=http://etheses.dur.ac.uk/12868/}}</ref> Pamakaian Tata Cara Sarum sempat diterapkan kembali oleh [[Mary I dari Inggris|Ratu Mary I]] pada tahun 1553, tetapi akhirnya ditinggalkan pada masa pemerintahan [[Elizabeth I dari Inggris|Ratu Elizabeth I]]. |
||
Tata Cara Sarum masih tetap menjadi tata ibadat yang boleh dipakai umat Katolik Roma, karena [[Paus Pius V]] mengizinkan keberlanjutan pemakaian tata-tata ibadat yang sudah berumur lebih dari dua ratus tahun dalam [[Konstitusi Apostolik]] ''[[Quo primum|Quo Primum]]'' tahun 1570.<ref name="Joseph">{{Cite thesis |last=Joseph |first=James R. |title=Sarum Use and Disuse: A Study in Social and Liturgical History |date=2016 |publisher=University of Dayton |url=http://rave.ohiolink.edu/etdc/view?acc_num=dayton1470048407 |language=en}}</ref> |
Tata Cara Sarum masih tetap menjadi tata ibadat yang boleh dipakai umat Katolik Roma, karena [[Paus Pius V]] mengizinkan keberlanjutan pemakaian tata-tata ibadat yang sudah berumur lebih dari dua ratus tahun dalam [[Konstitusi Apostolik]] ''[[Quo primum|Quo Primum]]'' tahun 1570.<ref name="Joseph">{{Cite thesis |last=Joseph |first=James R. |title=Sarum Use and Disuse: A Study in Social and Liturgical History |date=2016 |publisher=University of Dayton |url=http://rave.ohiolink.edu/etdc/view?acc_num=dayton1470048407 |language=en}}</ref> Meskipun demikian, minat terhadap Tata Cara Sarum yang sempat muncul kembali pada abad ke-19 tidak mampu menghidupkan kembali pemakaiannya seperti sediakala.<ref>{{Cite book |last=Cheung Salisbury |first=Matthew |title=Understanding medieval liturgy : essays in interpretation |isbn=978-1-134-79760-8 |location=London |chapter=Rethinking the uses of Sarum and York: a historiographical essay |oclc=1100438266}}</ref><!-- |
||
Some [[Western-Rite Orthodox]] congregations have adopted the use due to its antiquity and similarities with the [[Byzantine Rite]].<ref name="Mayer">{{Cite book |last=Mayer |first=Jean-François |title=Orthodox Identities in Western Europe: Migration, Settlement and Innovation |place=London |date=2016 |publisher=Routledge |isbn=978-1-315-59914-4 |editor-last=Hämmerli |editor-first=Maria |language=en |chapter='We are westerners and must remain westerners': Orthodoxy and Western Rites in Western Europe |doi=10.4324/9781315599144 |pages=267–290}}</ref> This includes Western Rite members of the [[Russian Orthodox Church Outside Russia]]. |
Some [[Western-Rite Orthodox]] congregations have adopted the use due to its antiquity and similarities with the [[Byzantine Rite]].<ref name="Mayer">{{Cite book |last=Mayer |first=Jean-François |title=Orthodox Identities in Western Europe: Migration, Settlement and Innovation |place=London |date=2016 |publisher=Routledge |isbn=978-1-315-59914-4 |editor-last=Hämmerli |editor-first=Maria |language=en |chapter='We are westerners and must remain westerners': Orthodoxy and Western Rites in Western Europe |doi=10.4324/9781315599144 |pages=267–290}}</ref> This includes Western Rite members of the [[Russian Orthodox Church Outside Russia]]. |
Revisi per 8 Agustus 2020 13.21
Tata Cara Sarum, Tata Cara Salisbury, atau Ritus Sarum adalah ragam tata ibadat Gereja Latin yang tumbuh dan berkembang di Gereja Katedral Salisbury sejak akhir abad ke-11 sampai zaman Reformasi Inggris.[1] Tata ibadat ini sangat mirip dengan Ritus Romawi, dan hanya sekitar 10 persen unsur-unsurnya yang berasal dari luar Ritus Romawi.[2] Tata ibadat katedral ini dihormati di mana-mana selama kurun waktu Abad Pertengahan Akhir, dan gereja-gereja di seluruh Kepulauan Inggris maupun beberapa daerah di kawasan barat laut Eropa mengadopsi amalan-amalannya dalam perayaan Ekaristi dan pelaksanaan ibadat harian. Tata Cara Sarum menempati posisi ekumenis yang unik, karena mempengaruhi dan mendapatkan pengakuan dari Gereja Katolik, Gereja Ortodoks Timur, dan gereja-gereja Anglikan.
Sumber
Pada tahun 1078, William Sang Penakluk mengangkat Osmund, seorang menak Norman, menjadi uskup kota Salisbury, yakni tempat yang kini disebut situs Sarum Lama.[3] Selaku uskup, Osmund berusaha membenahi tata ibadat Kelt-Angli-Saksen maupun ragam-ragam lokal dari Ritus Romawi yang dipakai pada masa itu, dengan memanfaatkan unsur-unsur yang diserap dari tradisi Norman maupun tradisi Angli-Saksen.
Para ahli liturgi abad ke-19 berteori bahwa amalan-amalan liturgi di Rouen, kawasan utara Prancis, adalah sumber ilham di balik penyusunan buku-buku liturgi Sarum. Bangsa Norman menyingkirkan dan mengganti sejumlah besar uskup Angli-Saksen dengan uskup-uskup berkebangsaan Norman. Osmund adalah salah satunya. Kemiripan tata ibadat di Rouen dengan tata ibadat di Sarum menyiratkan bahwa bangsa Norman juga mendatangkan buku-buku liturgi mereka dari Prancis.[4]
Penyebaran
Usaha pembenahan yang dilakukan pada masa jabatan Osmund menghasilkan satu kumpulan baru misale, brevir, dan buku-buku petunjuk ibadat lainnya, yang dipakai di seluruh kawasan selatan Inggris, Wales, dan beberapa daerah di Irlandia.[5]
Sejumlah keuskupan menerbitkan misale sendiri, terinspirasi oleh Ritus Sarum, tetapi dengan doa-doa dan upacara-upacara khas mereka sendiri. Tata ibadat dalam beberapa misale tersebut sangat berbeda dari Tata Cara Sarum, sehingga dapat dianggap sebagai ragam tata ibadat tersendiri, misalnya Tata Cara Hereford, Tata Cara York, Tata Cara Bangor, dan Tata Cara Aberdeen. Misale-misale selebihnya (misalnya misale Gereja Katedral Lincoln dan misale Gereja Biara Westminster) tampak jelas disusun berdasarkan Ritus Sarum dengan sedikit perbedaan kecil di sana sini.[6]
Para ahli sejarah liturgi meyakini bahwa Ritus Sarum juga mempengaruhi ragam tata ibadat Ritus Romawi lain di luar Inggris, misalnya Ritus Nidaros di Norwegia dan Ritus Braga di Portugal.[7][8]
Penerimaan
Meskipun Gereja Inggris sudah berdiri terpisah dari Gereja Katolik, Sidang Rohaniwan Canterbury tahun 1543 mengeluarkan penyataan bahwa brevir Sarum akan digunakan dalam pelaksanaan ibadat harian.[9] Pada masa pemerintahan Raja Edward VI, Tata Cara Sarum dijadikan bahan acuan dalam penyusunan Buku Doa Umum dan masih terus mempengaruhi liturgi Gereja Inggris.[10] Pamakaian Tata Cara Sarum sempat diterapkan kembali oleh Ratu Mary I pada tahun 1553, tetapi akhirnya ditinggalkan pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I.
Tata Cara Sarum masih tetap menjadi tata ibadat yang boleh dipakai umat Katolik Roma, karena Paus Pius V mengizinkan keberlanjutan pemakaian tata-tata ibadat yang sudah berumur lebih dari dua ratus tahun dalam Konstitusi Apostolik Quo Primum tahun 1570.[11] Meskipun demikian, minat terhadap Tata Cara Sarum yang sempat muncul kembali pada abad ke-19 tidak mampu menghidupkan kembali pemakaiannya seperti sediakala.[12]
Rujukan
- ^ Sandon, Nicholas (2001). "Salisbury, Use of". Grove Music Online. doi:10.1093/gmo/9781561592630.article.24611.
- ^ Renwick, William. "About". The Sarum Rite. McMaster University. Diakses tanggal 20 June 2020.
- ^ Webber, Teresa (2011). "Osmund [St Osmund] (d. 1099), bishop of Salisbury". Oxford Dictionary of Biography (dalam bahasa Inggris). doi:10.1093/ref:odnb/20902.
- ^ Pfaff, Richard W. (2009). "Old Sarum: the beginnings of Sarum Use". The liturgy in medieval England: A history. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 350–364. doi:10.1017/CBO9780511642340.016. ISBN 978-0-521-80847-7.
- ^ Cheung Salisbury, Matthew (2015). The secular liturgical office in late medieval England. Turnhout. doi:10.1484/M.MCS-EB.5.112246. ISBN 978-2-503-54806-7. OCLC 895714142.
- ^ Pfaff, Richard W. (2009). "New Sarum and the spread of Sarum Use". The liturgy in medieval England: A history. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 365–387. doi:10.1017/CBO9780511642340.016. ISBN 978-0-521-80847-7.
- ^ Coleman, Joyce (2007). "Philippa of Lancaster, Queen of Portugal—And Patron of the Gower Translations?". Dalam Bullón-Fernández, María. England and Iberia in the Middle Ages, 12th–15th Century: Cultural, Literary, and Political Exchanges. The New Middle Ages (dalam bahasa Inggris). New York: Palgrave Macmillan. hlm. 135–165. doi:10.1057/9780230603103_8. ISBN 978-0-230-60310-3.
- ^ Pfaff, Richard W. (2009). "Southern England: Final Sarum Use". The liturgy in medieval England: A history. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 412–444. doi:10.1017/CBO9780511642340.019. ISBN 978-0-521-80847-7.
- ^ Edwards, Owain Tudor (1989). "How many Sarum antiphonals were there in England and Wales in the middle of the sixteenth century?". Revue Bénédictine. 99 (1-2): 155–180. doi:10.1484/J.RB.4.01418. ISSN 0035-0893.
- ^ Krick-Pridgeon, Katherine (2018). ‘Nothing for the godly to fear’: Use of Sarum Influence on the 1549 Book of Common Prayer (Tesis Doctoral). Durham University. http://etheses.dur.ac.uk/12868/.
- ^ Joseph, James R. (2016) (dalam bahasa en). Sarum Use and Disuse: A Study in Social and Liturgical History (Tesis). University of Dayton. http://rave.ohiolink.edu/etdc/view?acc_num=dayton1470048407.
- ^ Cheung Salisbury, Matthew. "Rethinking the uses of Sarum and York: a historiographical essay". Understanding medieval liturgy : essays in interpretation. London. ISBN 978-1-134-79760-8. OCLC 1100438266.
Pranala luar
- The Use of Sarum, commonly known as the Sarum Rite: ongoing edition and English translation of the complete Sarum Use
- The Experience of Worship: films and resources for the general public on worship in late medieval England produced in 2009–13