Lompat ke isi

HD 140283: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 8: Baris 8:
Penelitian sebelumnya telah memperkirakan bahwa apa yang disebut Bintang Methuselah Bima Sakti adalah berumur sampai 16 miliar tahun. Sebuah bintang yang tercipta 2,2 miliar tahun sebelum alam semesta tempat dia tercipta. Itulah masalahnya karena sebagian peneliti setuju bahwa Big Bang yang menciptakan alam semesta terjadi sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://www.infoastronomy.org/2013/03/bintang-methuselah-lebih-tua-dari-alam.html|title=Bintang Methuselah Lebih Tua dari Alam Semesta|website=Info Astronomy|access-date=2020-08-07}}</ref>
Penelitian sebelumnya telah memperkirakan bahwa apa yang disebut Bintang Methuselah Bima Sakti adalah berumur sampai 16 miliar tahun. Sebuah bintang yang tercipta 2,2 miliar tahun sebelum alam semesta tempat dia tercipta. Itulah masalahnya karena sebagian peneliti setuju bahwa Big Bang yang menciptakan alam semesta terjadi sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu.<ref name=":1">{{Cite web|url=https://www.infoastronomy.org/2013/03/bintang-methuselah-lebih-tua-dari-alam.html|title=Bintang Methuselah Lebih Tua dari Alam Semesta|website=Info Astronomy|access-date=2020-08-07}}</ref>


Sekarang tim astronom telah menurunkan usia yang dikarenakan kurang masuk akal untuk Bintang Methuselah, menggabungkan informasi tentangnya, kecerahan komposisi jarak, dan struktur. Perakiraan pada tahun 2013 yang menggunakan sensor dari [[teleskop luar angkasa hubble]] [[NASA]] kemudian menunjukkan bahwa bintang itu bisa setua 14,5 miliar tahun (sekitar 0,8 miliar tahun) yang masih lebih tua dari usia yang dihitung alam semesta. Mungkin - masih lebih tua dari alam semesta, yang merupakan dilema bagi para kosmolog. Para astronom sekarang tahu bahwa HD 140283 mengandung sangat sedikit [[Logam|zat besi]], seperti [[besi]] dan [[Litium|lithium]] - yang artinya pasti terbentuk sebelum unsur ini menjadi umum di alam semesta. Jika benar bintang Methuselah merupakan bintang tertua, maka harusnya tak terdeteksi logam dalam intinya. Menurut perkiraan para ilmuwan, usia bintang tersebut di antara batas terendah 13,47 miliar tahun (14,27 miliar - 800 juta) hingga 15,07 miliar tahun (14,27 miliar + 800 juta). Dengan kta lain, estimasi terendah bintang Methuselah (13,47 miliar tahun) masihlah berarda di bawah kisaran alam semesta (13,8 miliar tahun).<ref name=":2" /><ref name=":3" /><ref name=":1" /><ref>{{Cite web|url=https://qastack.id/astronomy/19446/how-can-hd-140283-be-older-than-the-universe|title=Bagaimana 'HD 140283' bisa lebih tua dari alam semesta?|website=qastack.id|access-date=2020-08-07}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.moeslimchoice.com/read/2019/08/12/25059/ilmuwan-heran-usia-bintang-ini-melebihi-alam-semesta|title=Ilmuwan Heran, Usia Bintang Ini Melebihi Alam Semesta|last=Choice|first=Moeslim|website=moeslimchoice.com|language=id|access-date=2020-08-07}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.myedisi.com/radarkaur/1966/72568/bintang-methuselah-bintang-tertua|title=Bintang Methuselah Bintang Tertua|website=myedisi.com|language=id|access-date=2020-08-07}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.zonasatunews.com/teknologi/teka-teki-bintang-methuselah-lebih-tua-dari-alam-semesta-dan-isinya/|title=Teka-Teki Bintang Methuselah, Lebih Tua dari Alam Semesta dan Isinya|last=News|first=Zona Satu|date=2019-10-24|website=Berita Terbaru|language=en-US|access-date=2020-08-07}}</ref>
Sekarang tim astronom telah menurunkan usia yang dikarenakan kurang masuk akal untuk Bintang Methuselah, menggabungkan informasi tentangnya, kecerahan komposisi jarak, dan struktur. Perakiraan pada tahun 2013 yang menggunakan sensor dari [[teleskop luar angkasa hubble]] [[NASA]] kemudian menunjukkan bahwa bintang itu bisa setua 14,5 miliar tahun (sekitar 0,8 miliar tahun) yang masih lebih tua dari usia yang dihitung alam semesta. Mungkin - masih lebih tua dari alam semesta, yang merupakan dilema bagi para kosmolog. Para astronom sekarang tahu bahwa HD 140283 mengandung sangat sedikit [[Logam|zat besi]], seperti [[besi]] dan [[Litium|lithium]] - yang artinya pasti terbentuk sebelum unsur ini menjadi umum di alam semesta. Jika benar bintang Methuselah merupakan bintang tertua, maka harusnya tak terdeteksi logam dalam intinya. Menurut perkiraan para ilmuwan, usia bintang tersebut di antara batas terendah 13,47 miliar tahun (14,27 miliar - 800 juta) hingga 15,07 miliar tahun (14,27 miliar + 800 juta). Dengan kata lain, estimasi terendah bintang Methuselah (13,47 miliar tahun) masihlah berada di bawah kisaran alam semesta (13,8 miliar tahun).<ref name=":2" /><ref name=":3" /><ref name=":1" /><ref>{{Cite web|url=https://qastack.id/astronomy/19446/how-can-hd-140283-be-older-than-the-universe|title=Bagaimana 'HD 140283' bisa lebih tua dari alam semesta?|website=qastack.id|access-date=2020-08-07}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.moeslimchoice.com/read/2019/08/12/25059/ilmuwan-heran-usia-bintang-ini-melebihi-alam-semesta|title=Ilmuwan Heran, Usia Bintang Ini Melebihi Alam Semesta|last=Choice|first=Moeslim|website=moeslimchoice.com|language=id|access-date=2020-08-07}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.myedisi.com/radarkaur/1966/72568/bintang-methuselah-bintang-tertua|title=Bintang Methuselah Bintang Tertua|website=myedisi.com|language=id|access-date=2020-08-07}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.zonasatunews.com/teknologi/teka-teki-bintang-methuselah-lebih-tua-dari-alam-semesta-dan-isinya/|title=Teka-Teki Bintang Methuselah, Lebih Tua dari Alam Semesta dan Isinya|last=News|first=Zona Satu|date=2019-10-24|website=Berita Terbaru|language=en-US|access-date=2020-08-07}}</ref>


Penemuan [[teleskop European Planck]] yang mengukur [[radiasi kosmis]] alam semesta pada 2013 justru memperburuk keadaan. Kita semua telah mengenal apa yang dinamakan [[Hubble Expansion]], yakni alam semesta ini terus mengembang semenjak terjadinya Penciptaan ([[Big Bang]]). Dengan mengukur kecepatan ekspansi inilah kita bisa memperkirakan usianya. Namun kini muncul masalah lain. Penemuan terbaru menyebutkan bahwa ternyata kecepatan Hubble Expansion lebih tinggi 10% daripada yang diperkirakan. Dengan kata lain, usia sesungguhnya alam semesta ini sesungguhnya lebih muda ketimbang yang telah diprediksi para ilmuwan. Hasil perhitungan mengkakulasiman usia baru alam semesta ini jauh di angka 11,4 miliar tahun.<ref name=":2" />
Penemuan [[teleskop European Planck]] yang mengukur [[radiasi kosmis]] alam semesta pada 2013 justru memperburuk keadaan. Kita semua telah mengenal apa yang dinamakan [[Ekspansi Hubble]], yakni alam semesta ini terus mengembang semenjak terjadinya Penciptaan ([[Big Bang]]). Dengan mengukur kecepatan ekspansi inilah kita bisa memperkirakan usianya. Namun kini muncul masalah lain. Penemuan terbaru menyebutkan bahwa ternyata kecepatan Ekspansi Hubble lebih tinggi 10% daripada yang diperkirakan. Dengan kata lain, usia sesungguhnya alam semesta ini sesungguhnya lebih muda ketimbang yang telah diprediksi para ilmuwan. Hasil perhitungan mengkalkulasikan usia baru alam semesta ini jatuh di angka 11,4 miliar tahun.<ref name=":2" />


Usia ekstrim bintang ini sangat mengagumkan dapat memberitahu kita banyak hal menarik: kemungkinan HD 140283 terbentuk ketika alam semesta berusia kurang dari 170 juta tahun dan ia adalah bintang generasi kedua. Bintang pertama di alam semesta adalah yang disebut [[Bintang populasi III|populasi III]], bintang yang diyakini terbentuk dari "[[Molekuler primordial|molekuler]]" primordial, 100 juta tahun setelah Big Bang.<ref name=":3" />
Usia ekstrim bintang ini sangat mengagumkan dapat memberitahu kita banyak hal menarik: kemungkinan HD 140283 terbentuk ketika alam semesta berusia kurang dari 170 juta tahun dan ia adalah bintang generasi kedua. Bintang pertama di alam semesta adalah yang disebut [[Bintang populasi III|populasi III]], bintang yang diyakini terbentuk dari "[[Molekuler primordial|molekuler]]" primordial, 100 juta tahun setelah Big Bang.<ref name=":3" />

Revisi per 9 Agustus 2020 02.09

Gambar DSS HD 140283.

HD 140283, juga dikenal sebagai Methuselah adalah bintang sub raksasa miskin logam, yang terletak sekitar 190,1 (biasa dibulatkan 200 tc) tahun cahaya, di konstelasi Libra, dekat perbatasan dengan Ophiuchus. Bintang ini pertama kali ditemukan pada tahun 1912 oleh astronom Amerika bernama Walter Adams. Ia melaju dengan kecepatan sekitar 800.000 mil per jam (1,3 juta km/jam) relatif terhadap tata surya kita; dengan kecepatan seperti itu, menutupi lebar bulan purnama di langit setiap 1.500 tahun atau lebih, dan baru ditemukan seratus tahun yang lalu. Jari-jari HD 140283 lebih besar daripada radius Matahari (605.460 hingga 432.690 mil).[1][2][3]

Konstelasi Libra. Sudut kiri atas menampilkan HD 140283 dan lokasinya terkait dengan bintang dan konstelasi lainnya.

Seseorang dapat melihat HD 140283 di langit malam selama musim panas di belahan Bumi utara. Itu ditemukan di antara dua bintang terang, Spica dan Antares. Itu tepat di atas kepala tengah malam di bulan Juni.[1]

Pengamatan

Penelitian sebelumnya telah memperkirakan bahwa apa yang disebut Bintang Methuselah Bima Sakti adalah berumur sampai 16 miliar tahun. Sebuah bintang yang tercipta 2,2 miliar tahun sebelum alam semesta tempat dia tercipta. Itulah masalahnya karena sebagian peneliti setuju bahwa Big Bang yang menciptakan alam semesta terjadi sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu.[4]

Sekarang tim astronom telah menurunkan usia yang dikarenakan kurang masuk akal untuk Bintang Methuselah, menggabungkan informasi tentangnya, kecerahan komposisi jarak, dan struktur. Perakiraan pada tahun 2013 yang menggunakan sensor dari teleskop luar angkasa hubble NASA kemudian menunjukkan bahwa bintang itu bisa setua 14,5 miliar tahun (sekitar 0,8 miliar tahun) yang masih lebih tua dari usia yang dihitung alam semesta. Mungkin - masih lebih tua dari alam semesta, yang merupakan dilema bagi para kosmolog. Para astronom sekarang tahu bahwa HD 140283 mengandung sangat sedikit zat besi, seperti besi dan lithium - yang artinya pasti terbentuk sebelum unsur ini menjadi umum di alam semesta. Jika benar bintang Methuselah merupakan bintang tertua, maka harusnya tak terdeteksi logam dalam intinya. Menurut perkiraan para ilmuwan, usia bintang tersebut di antara batas terendah 13,47 miliar tahun (14,27 miliar - 800 juta) hingga 15,07 miliar tahun (14,27 miliar + 800 juta). Dengan kata lain, estimasi terendah bintang Methuselah (13,47 miliar tahun) masihlah berada di bawah kisaran alam semesta (13,8 miliar tahun).[2][3][4][5][6][7][8]

Penemuan teleskop European Planck yang mengukur radiasi kosmis alam semesta pada 2013 justru memperburuk keadaan. Kita semua telah mengenal apa yang dinamakan Ekspansi Hubble, yakni alam semesta ini terus mengembang semenjak terjadinya Penciptaan (Big Bang). Dengan mengukur kecepatan ekspansi inilah kita bisa memperkirakan usianya. Namun kini muncul masalah lain. Penemuan terbaru menyebutkan bahwa ternyata kecepatan Ekspansi Hubble lebih tinggi 10% daripada yang diperkirakan. Dengan kata lain, usia sesungguhnya alam semesta ini sesungguhnya lebih muda ketimbang yang telah diprediksi para ilmuwan. Hasil perhitungan mengkalkulasikan usia baru alam semesta ini jatuh di angka 11,4 miliar tahun.[2]

Usia ekstrim bintang ini sangat mengagumkan dapat memberitahu kita banyak hal menarik: kemungkinan HD 140283 terbentuk ketika alam semesta berusia kurang dari 170 juta tahun dan ia adalah bintang generasi kedua. Bintang pertama di alam semesta adalah yang disebut populasi III, bintang yang diyakini terbentuk dari "molekuler" primordial, 100 juta tahun setelah Big Bang.[3]

Bintang-bintang ini adalah bintang super raksasa - 100 hingga 1000 kali lebih masif daripada Matahari, panas dan terang, meledak sebagai supernova hanya dalam waktu 2 juta tahun. Bintang populasi III menghasilkan dan menyebarkan elemen berat pertama, membuka jalan bagi pembentukan bintang populasi II. Maka bisa ditebak, bahwa Bintang populasi III jelaslah bintang tertua di alam semesta ini. Ini sejalan dengan fakta kandungan metal tiap bintang. Pada awal terbentuknya alam semesta ini, pastilah berbagai jenis logam belum terbentuk. Sehingga logis apabila bintang-bintang pertama ini belum memiliki logam. Sejalan dengan menuanya alam semesta, berbagai jenis logam mulai terbentuk, mulai dari sedikit hingga lama-lama banyak, sehingga bintang yang lahir di masa ini mulai memiliki kandungan logam. Hingga kini, keberadaan bintang ini belumlah ditemukan. Diperkirakan saking tuanya bintang-bintang sudah keburu musnah dan sisa-sisanya "didaur ulang" untuk membuat bintang-bintang yang lebih baru. Masalahnya sekarang, Bintang Methuselah merupakan Bintang Populasi II (termasuk bintang miskin logam). Jika benar, Bintang Methuselah merupakan bintang tertua, maka tak seharusnya terdeteksi logam di intinya.[2][3]

Sebuah studi "follow up" yang dilakukan kembali pada tahun 2014 memberi angka baru bagi bintang misterius itu sebesar 14,27 miliar tahun, tidak terlalu jauh dari usia alam semesta. Angka itu sekilas masih lebih besar ketimbang usia alam semesta.[2][9]

Evolusi

Saat ini, HD 140283 tidak berada dalam tahap deret utamanya atau tidak hidup sebagai raksasa merah. Bintang tersebut saat ini merupakan sub raksasa yang berubah sebagai raksasa merah dengan inti helium. Ini berarti bahwa HD 140283 cocok di sudut kanan atas diagram HR. Bintang itu mungkin dilahirkan di galaksi kerdil yang dikonsumsi Bima Sakti 12 miliar tahun yang lalu. Bintang Methuselah adalah bintang populasi 2 yang mengkategorikannya lebih tua, kurang bercahaya, dan memiliki tingkat elemen berat rendah. Namun, itu diposisikan lebih dekat ke Bumi daripada kebanyakan bintang super tua. Karena lokasi ini, magnitudo tampak 7,205 ± 0,02 dan magnitudo absolut 7,21. Kematian HD 140283 akan terjadi bila semua bahan bakar telah habis dan bintang runtuh dengan sendirinya. Inti tetap sebagai katai putih tetapi lapisan luarnya dilepaskan yang membentuk nebula. HD 140283 adalah kelas sdfk. Karena G muncul setelah F dalam spektrum suhu, kita dapat menyimpulkan bahwa bintang Methuselah memiliki suhu permukaan yang lebih besar.[1]

Usia dan signifikannya

Big Bang membentuk Semesta yang kita kenal sekarang. Model memperlihatkan bahwa peristiwa ini terjadi 13,8 miliar tahun yang lalu. Namun HD 140283 diklaim berusia 14,46 ± 0,8 miliar tahun. Jadi bagaimana ini mungkin? Ilmuwan bingung karena pembentukan bintang tidak mungkin tanpa alam semesta lahir sebelumnya. Komposisi usia didasarkan pada komposisi, kecerahan, dan jarak. Karena rasio oksigen dan besi yang tinggi pada HD 140283, prediksi usia telah diturunkan. Selain itu, penting untuk mengetahui fakta bahwa perkiraaan usia ini adalah + atau -800 juta tahun, jadi jika kita memperhitungkan perkirakan yang lebih rendah dari bintang tua ini, penciptaannya akan terjadi setelah big bang. Namun, sebagai akibat dari jarak yang sangat jauh dari Bumi dan anonimitasnya, para astronom dibiarkan menebak-nebak hingga kita dapat menemukan lebih banyak bukti dengan satu atau lain cara.[1]

Garis Waktu Sejarah Kosmik

Pada jarak 110 tahun cahaya dari Bumi, gelombang radio yang sedang kita pancarkan sedang tiba. Karena kita pendek 80 tahun cahaya, gelombang radio keluar dari gambar. Alih-alih gambar radio, opsi alternatifnya adalah laser yang menghasilkan efisisensi yang lebih baik untuk data yang ditransmimikan. Namun, saat HD 140283 membakar heliumnya, suhu permukaan akan mendingin dan kehidupan di planet terdekat akan menghadapi tantangan.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e "Methuselah Star". ArcGIS StoryMaps. Diakses tanggal 2020-08-06. 
  2. ^ a b c d e Dave (2020-07-02). "MENGAKU BACKPACKER: NUN JAUH DI SANA, ADA SEBUAH BINTANG YANG LEBIH TUA KETIMBANG ALAM SEMESTA". MENGAKU BACKPACKER. Diakses tanggal 2020-08-07. 
  3. ^ a b c d Editors. "HD140283 or Methuselah Star: The Object that Baffles Scientists | CosmosUp" (dalam bahasa English). Diakses tanggal 2020-08-08. 
  4. ^ a b "Bintang Methuselah Lebih Tua dari Alam Semesta". Info Astronomy. Diakses tanggal 2020-08-07. 
  5. ^ "Bagaimana 'HD 140283' bisa lebih tua dari alam semesta?". qastack.id. Diakses tanggal 2020-08-07. 
  6. ^ Choice, Moeslim. "Ilmuwan Heran, Usia Bintang Ini Melebihi Alam Semesta". moeslimchoice.com. Diakses tanggal 2020-08-07. 
  7. ^ "Bintang Methuselah Bintang Tertua". myedisi.com. Diakses tanggal 2020-08-07. 
  8. ^ News, Zona Satu (2019-10-24). "Teka-Teki Bintang Methuselah, Lebih Tua dari Alam Semesta dan Isinya". Berita Terbaru (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-07. 
  9. ^ "GenPI.co". GenPI.co. 2019-10-22. Diakses tanggal 2020-08-08. 

Lihat pula