Johannes Ludwig Chrisostomus Abineno: Perbedaan antara revisi
Jordan Diwi (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2: | Baris 2: | ||
| pre-nominals = Pdt. Prof. Dr. |
| pre-nominals = Pdt. Prof. Dr. |
||
| name = Johannes Ludwig Chrisostomus Abineno |
| name = Johannes Ludwig Chrisostomus Abineno |
||
| image = Abineno.jpg |
|||
| birth_date = {{Birth date | 1917|12|07}} |
| birth_date = {{Birth date | 1917|12|07}} |
||
| birth_place = Baun, Timor |
| birth_place = Baun, Timor |
||
Baris 10: | Baris 11: | ||
| father = Tobias Abineno |
| father = Tobias Abineno |
||
}} |
}} |
||
[[Berkas:Abineno.jpg|jmpl|200px|J.L. Ch. Abineno]] |
|||
'''J. L. Ch. Abineno''' pernah sebagai Dosen di [[Sekolah Tinggi Teologi Jakarta]].<ref>{{en}} James Reaves Farris.2002.''International Perspectives on Pastoral Counseling''.Binghamton:The Haworth Pastoral Press. hlm 153.</ref> Lahir pada tahun 1917 dan wafat pada tahun 1995. Abineno adalah seorang Pendeta dari [[Gereja Masehi Injili di Timor]].<ref name="Abinen"/> Latar belakang Abineno adalah Kalvinis.<ref name="Abinen"/> Abineno mendapatkan gelar doktoralnya di Rijksuniversiteit di [[Utrecht]], [[Belanda]].<ref name="Abinen"/> Disertasinya yang berjudul ''Liturgische vormen en patronen in de Evangelische Kerk op Timor'' ditulis pada tahun 1956. Di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta, Abineno mengajar dibidang Teologi Praktika.<ref name="Abinen"/> Dia pernah menjadi Ketua Umum Persekutuan Gereja di Indonesia pada tahun 1964-1980.<ref name="Abinen"/> Dia menulis banyak buku di bidang teologi, khususnya di bidang Praktika.<ref name="Abinen">Andreas Anangguru Yewangoe. 1987. ''Theologia crucis in Asia: Asian Christian views on suffering in the face of overwhelming poverty and multifaced religiosity in Asia'' Amsterdam: Rodopi.</ref> |
'''J. L. Ch. Abineno''' pernah sebagai Dosen di [[Sekolah Tinggi Teologi Jakarta]].<ref>{{en}} James Reaves Farris.2002.''International Perspectives on Pastoral Counseling''.Binghamton:The Haworth Pastoral Press. hlm 153.</ref> Lahir pada tahun 1917 dan wafat pada tahun 1995. Abineno adalah seorang Pendeta dari [[Gereja Masehi Injili di Timor]].<ref name="Abinen"/> Latar belakang Abineno adalah Kalvinis.<ref name="Abinen"/> Abineno mendapatkan gelar doktoralnya di Rijksuniversiteit di [[Utrecht]], [[Belanda]].<ref name="Abinen"/> Disertasinya yang berjudul ''Liturgische vormen en patronen in de Evangelische Kerk op Timor'' ditulis pada tahun 1956. Di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta, Abineno mengajar dibidang Teologi Praktika.<ref name="Abinen"/> Dia pernah menjadi Ketua Umum Persekutuan Gereja di Indonesia pada tahun 1964-1980.<ref name="Abinen"/> Dia menulis banyak buku di bidang teologi, khususnya di bidang Praktika.<ref name="Abinen">Andreas Anangguru Yewangoe. 1987. ''Theologia crucis in Asia: Asian Christian views on suffering in the face of overwhelming poverty and multifaced religiosity in Asia'' Amsterdam: Rodopi.</ref> |
Revisi per 12 Agustus 2020 15.37
Pdt. Prof. Dr. Johannes Ludwig Chrisostomus Abineno | |
---|---|
Lahir | Baun, Timor | 7 Desember 1917
Meninggal | 22 Januari 1995 | (umur 77)
Kebangsaan | Indonesia |
Suami/istri | Alberta Anthonia Meijer |
Orang tua |
|
J. L. Ch. Abineno pernah sebagai Dosen di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta.[1] Lahir pada tahun 1917 dan wafat pada tahun 1995. Abineno adalah seorang Pendeta dari Gereja Masehi Injili di Timor.[2] Latar belakang Abineno adalah Kalvinis.[2] Abineno mendapatkan gelar doktoralnya di Rijksuniversiteit di Utrecht, Belanda.[2] Disertasinya yang berjudul Liturgische vormen en patronen in de Evangelische Kerk op Timor ditulis pada tahun 1956. Di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta, Abineno mengajar dibidang Teologi Praktika.[2] Dia pernah menjadi Ketua Umum Persekutuan Gereja di Indonesia pada tahun 1964-1980.[2] Dia menulis banyak buku di bidang teologi, khususnya di bidang Praktika.[2]
Pandangan teologis Abineno mengenai hubungan manusia dan Allah adalah manusia memiliki relasi yang sangat dekat dengan Allah. Akibatnya, manusia tidak dapat berkata-kata mengenai penyataan Allah tanpa membicarakan mengenai manusia, dan juga tidak dapat berkata-kata tentang manusia tanpa berkata-kata juga mengenai penyataan Allah.[3] Lebih lanjut, ia juga menyatakan bahwa Allah juga ada bersama-sama dengan kita dalam dunia di mana kita hidup.[3] Walaupun demikian, ia menjelaskan bahwa hal itu tidak berarti bahwa Allah selalu berada di dunia dengan manusia dan dapat datang apabila Allah berkehendak untuk datang di dalam dunia ini.[3]
Menurut Abineno, salah satu bentuk hubungan antara Allah dengan manusia dalam Alkitab adalah dengan perjanjian.[3] Abineno melihat di dalam perjanjian tersebut ada inisiatif Allah.[3] Contoh: dalam Kej 17:2 dikatakan "Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau"(Dalam bahasa aslinya, kalimat tersebut berbunyi ""Aku akan memberikan perjanjianKu kepadamu").[3] Lebih lanjut, Abineno berpendapat bahwa kata "perjanjianKu" tersebut menyatakan bahwa Allah adalah yang terpenting dari perjanjian tersebut.[3] Abineno juga merupakan salah satu pendiri Yayasan Musik Gereja Indonesia (Yamuger) bersama-sama sejumlah tokoh musik gereja, termasuk DR. Alfred Simanjuntak, pada tahun 1967 di Jakarta.[4]
Lihat pula
Referensi
- ^ (Inggris) James Reaves Farris.2002.International Perspectives on Pastoral Counseling.Binghamton:The Haworth Pastoral Press. hlm 153.
- ^ a b c d e f Andreas Anangguru Yewangoe. 1987. Theologia crucis in Asia: Asian Christian views on suffering in the face of overwhelming poverty and multifaced religiosity in Asia Amsterdam: Rodopi.
- ^ a b c d e f g (Indonesia)J. L. Ch. Abineno. 2008. Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen. Jakarta:PT. BPK Gunung Mulia.
- ^ "Profil Yamuger". Diakses tanggal 1 Oktober 2013.