Lompat ke isi

Perlombaan senjata: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adie Baim (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{Other uses}} jmpl|300px|[[Presiden Amerika Serikat|Presiden AS Ronald Reagan (kiri) dan Sekretaris Jendera...'
Tag: tanpa kategori [ * ]
 
Adie Baim (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12: Baris 12:




Pada Agustus 1945, atas perintah [[Harry S. Truman]], dua bom atom dijatuhkan di kota-kota Jepang. Bom pertama dijatuhkan di kota [[Hiroshima]], dan bom kedua dijatuhkan di kota [[Nagasaki]] oleh pesawat pembom B-29 bernama Enola Gay dan Bockscar.<ref>{{cite web|url=http://www.nuclearfiles.org/menu/key-issues/nuclear-weapons/history/pre-cold-war/manhattan-project/|title=Key Issues: Nuclear Weapons: History: Pre Cold War: Manhattan Project|work=nuclearfiles.org}}</ref>. Berakhirnya Perang Dunia Kedua pada tahun 1945, mendorong didirikanya Perserikatan Bangsa-Bangsa [[PBB]]. Selama Sidang Umum PBB yang pertama di London pada Januari 1946, Negara-negara membahas masa depan Senjata Nuklir dan membentuk Komisi Energi Atom Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tujuan dari lembaga tersebut untuk menghilangkan penggunaan semua senjata nuklir. [[Amerika Serikat]] menyodorkan proposal pengamanan nuklir, yang disebut [[Rencana Baruch.]] <ref>{{cite web|title=The Beginnings of the Cold War|url=http://www.atomicarchive.com/History/coldwar/page01.shtml|accessdate=24 November 2012}}</ref>. Proposal tersebut mengusulkan bahwa, harus ada otoritas internasional yang mengontrol semua aktivitas atom berbahaya. Uni Soviet tidak setuju dengan proposal dari Amerika dan menolaknya. Uni Soviet menyodorkan proposal yang melibatkan perlucutan senjata nuklir secara universal. Sayangnya, baik proposal Amerika dan proposal Soviet ditolak oleh PBB.
Pada Agustus 1945, atas perintah [[Harry S. Truman]], dua bom atom dijatuhkan di kota-kota Jepang. Bom pertama dijatuhkan di kota [[Hiroshima]], dan bom kedua dijatuhkan di kota [[Nagasaki]] oleh pesawat pembom B-29 bernama Enola Gay dan Bockscar.<ref>{{cite web|url=http://www.nuclearfiles.org/menu/key-issues/nuclear-weapons/history/pre-cold-war/manhattan-project/|title=Key Issues: Nuclear Weapons: History: Pre Cold War: Manhattan Project|work=nuclearfiles.org}}</ref>. Berakhirnya Perang Dunia Kedua pada tahun 1945, mendorong didirikanya Perserikatan Bangsa-Bangsa [[PBB]]. Selama Sidang Umum PBB yang pertama di London pada Januari 1946, Negara-negara membahas masa depan Senjata Nuklir dan membentuk Komisi Energi Atom Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tujuan dari lembaga tersebut untuk menghilangkan penggunaan semua senjata nuklir. [[Amerika Serikat]] menyodorkan proposal pengamanan nuklir, yang disebut [[Rencana Baruch.]] <ref>{{cite web|title=The Beginnings of the Cold War|url=http://www.atomicarchive.com/History/coldwar/page01.shtml|accessdate=24 November 2012}}</ref>. Proposal tersebut mengusulkan bahwa, harus ada otoritas internasional yang mengontrol semua aktivitas atom berbahaya. Uni Soviet menolak proposal dari Amerika Serikat. Uni Soviet menyodorkan proposal yang melibatkan perlucutan senjata nuklir secara universal. Sayangnya, baik proposal Amerika dan proposal Soviet ditolak oleh PBB.


==Pengembangan Hulu ledak==
==Pengembangan Hulu ledak==

Revisi per 17 Agustus 2020 13.40

Presiden AS Ronald Reagan (kiri) dan Sekretaris Jenderal Soviet Mikhail Gorbachev, bertemu di Jenewa pada tahun 1985.

Bagian dari seri artikel mengenai
Sejarah Perang Dingin

Awal Perang Dingin
Perang Dunia II
Konferensi perang
Blok Timur
Tirai Besi
Perang Dingin (1947–1953)
Perang Dingin (1953–1962)
Perang Dingin (1962–1979)
Perang Dingin (1979–1985)
Perang Dingin (1985–1991)
Konflik beku
Garis waktu  · Konflik
Historiografi
Perang Dingin II
United States and Soviet Union/Russia nuclear weapon stockpiles
Senjata nuklir
One of the first nuclear bombs.
Sejarah senjata nuklir
Perang nuklir
Perlombaan nuklir
Disain senjata / uji coba
Ledakan nuklir
Sistem pengiriman
Espionase nuklir
Proliferasi
Negara
Negara dengan senjata nuklir

AS · Rusia · Britania Raya · Prancis
Tiongkok · India · Pakistan
Israel · Korea Utara

The Perlombaan senjata atau Perlombaan Senjata Nuklir adalah persaingan dalam memperoleh kekuatan supremasi dalam perang nuklir antara Amerika Serikat dan Uni Sovyet beserta sekutu masing masing selama Perang Dingin. Selama periode ini, Amerika serikat dan Uni Sovyet dan negara-negara sekutunya mengembangkan hulu ledak nuklir, sekalipun perang secara terbuka tidak benar-benar terjadi.

Perang Dunia II

Senjata nuklir pertama diciptakan oleh Amerika Serikat selama Perang Dunia II dan dikembangkan untuk dipakai selama perang melawan negara poros. [1] Uni Soviet menyadari potensi senjata nuklir dan sehingga mendorong ilmuan uni sovyet melakukan penelitian senjata nuklir. [2]. Uni Sovyet di wakili oleh Stalin baru diberi beritahu oleh Presiden AS Harry S. Truman tentang Proyek Manhattan secara resmi pada Konferensi Potsdam pada 24 Juli 1945, [3][4] delapan hari setelah uji coba senjata nuklir pertama yang berhasil.


Pada Agustus 1945, atas perintah Harry S. Truman, dua bom atom dijatuhkan di kota-kota Jepang. Bom pertama dijatuhkan di kota Hiroshima, dan bom kedua dijatuhkan di kota Nagasaki oleh pesawat pembom B-29 bernama Enola Gay dan Bockscar.[5]. Berakhirnya Perang Dunia Kedua pada tahun 1945, mendorong didirikanya Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB. Selama Sidang Umum PBB yang pertama di London pada Januari 1946, Negara-negara membahas masa depan Senjata Nuklir dan membentuk Komisi Energi Atom Perserikatan Bangsa-Bangsa. Tujuan dari lembaga tersebut untuk menghilangkan penggunaan semua senjata nuklir. Amerika Serikat menyodorkan proposal pengamanan nuklir, yang disebut Rencana Baruch. [6]. Proposal tersebut mengusulkan bahwa, harus ada otoritas internasional yang mengontrol semua aktivitas atom berbahaya. Uni Soviet menolak proposal dari Amerika Serikat. Uni Soviet menyodorkan proposal yang melibatkan perlucutan senjata nuklir secara universal. Sayangnya, baik proposal Amerika dan proposal Soviet ditolak oleh PBB.

Pengembangan Hulu ledak

Hanya enam bulan setelah Sidang Umum PBB, Amerika Serikat melakukan uji coba nuklir pasca perang dunia ke II, operasi ini disebut Operation Crossroads [7]. uji coba ini dilakukan di Bikini Atoll di Pasifik terhadap 95 kapal, termasuk kapal Jerman dan Jepang yang ditangkap selama Perang Dunia II. Satu bom tipe ledakan plutonium diledakkan di atas armada, sementara yang lain diledakkan di bawah air. Tujuan dari uji coba adalah untuk menguji keefektifan ledakan nuklir di kapal.

Pemerintah Uni Soviet secara rahasia juga membangun senjata atomnya sendiri dengan mengambil pasokan baru uranium dari Eropa Timur. Walaupun para ahli Amerika telah meramalkan bahwa Uni Soviet tidak akan memiliki senjata nuklir sampai pertengahan 1950-an, akan tetapi dunia terkejut ketika secara tiba-tiba Uni Soviet melakukan uji coba nuklir pertama pada 29 Agustus 1949. Bom atom tersebut diberi nama First Lightning kurang lebih serupa dengan Fat Man salah satu bom yang dijatuhkan Amerika Serikat di Jepang pada tahun 1945.

Kedua pemerintah mengeluarkan dana yang sangat besar untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas persenjataan nuklir. Kedua negara dengan cepat memulai pengembangan bom hidrogen. Amerika Serikat melakukan uji coba bom hidrogen pertama pada tanggal 1 November 1952, uji coba ini di beri nama Ivy Mike dan dipimpin oleh Edward Teller, fisikawan nuklir Hungaria-Amerika di Enewetak sebuah atol di Samudra Pasifik. Hasil dari uji coba tersebut menciptakan awan selebar 100 mil dan tinggi 25 mil, serta membunuh semua kehidupan di pulau-pulau sekitarnya.[8] Sekali lagi, Soviet mengejutkan dunia dengan meledakkan perangkat termonuklir walaupun daya ledaknya nya lebih kecil dan masih belum masuk multi tahap bom hidrogen, namun cukup kecil untuk dijatuhkan dari pesawat, membuatnya siap untuk digunakan.[9]

Pada tanggal 1 Maret 1954 Amerika Serikat melakukan uji Castle Bravo, yang menguji bom hidrogen lain di Bikini Atoll. Para ilmuwan memperkirakan daya ledak yang ditimbulkan akan menghasilkan 5 megaton. Namun, ledakan itu menghasilkan 14,8 megaton, yang merupakan ledakan nuklir terbesar yang diuji oleh Amerika Serikat. Dampak Ledakan nuklir tersebut begitu besar sehingga membuat penduduk hingga 300 mil jauhnya terkena radiasi dalam jumlah yang signifikan.[10]

Uni Soviet meledakkan bom hidrogen pertamanya pada tanggal 22 November 1955, yang menghasilkan 1,6 megaton. Pada tanggal 30 Oktober 1961, Soviet meledakkan kembali bom hidrogen dengan hasil sekitar 58 megaton [11] .

  1. ^ "Key Issues: Nuclear Weapons: History: Pre Cold War: Manhattan Project". nuclearfiles.org. 
  2. ^ "The Soviet Nuclear Weapons Program". nuclearweaponarchive.org. 
  3. ^ The Potsdam Conference between allied forces Diarsipkan 2007-10-24 di Wayback Machine.
  4. ^ "Atomic Bomb: Decision - Truman Tells Stalin, July 24, 1945". dannen.com. 
  5. ^ "Key Issues: Nuclear Weapons: History: Pre Cold War: Manhattan Project". nuclearfiles.org. 
  6. ^ "The Beginnings of the Cold War". Diakses tanggal 24 November 2012. 
  7. ^ "Operation Crossroads". Diakses tanggal 24 November 2012. 
  8. ^ "The Mike Test". Diakses tanggal 24 November 2012. 
  9. ^ "The Soviet Atomic Bomb". Diakses tanggal 24 November 2012. 
  10. ^ "The Bravo Test". 
  11. ^ "The Soviet Response".