Atmaja dari Kasepuhan: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
Atmaja menggantikan [[Sultan Sepuh Jayawikarta]] sebagai penguasa [[kesultanan Kasepuhan]] pada tahun 1880 dengan gelar Sultan Sepuh Atmaja Rajaningrat |
Atmaja menggantikan [[Sultan Sepuh Jayawikarta]] sebagai penguasa [[kesultanan Kasepuhan]] pada tahun 1880 dengan gelar Sultan Sepuh Atmaja Rajaningrat |
||
== |
== Hubungan dengan Syekh Trusmi == |
||
Pada tahun 1885, di Banten terjadi peristiwa penyakit ternak yang menyerang kerbau, Belanda memerintahkan agar menembaki kerbau-kerbau jika diantara kawanan itu terdapat kerbau yang sakit<ref>Hamka, Buya. 2020. Kisah Hamka Soal Pemberontakan Petani Banten Tahun 1888. [[Jakarta]] : Republika</ref> |
Pada tahun 1885, di Banten terjadi peristiwa penyakit ternak yang menyerang kerbau, Belanda memerintahkan agar menembaki kerbau-kerbau jika diantara kawanan itu terdapat kerbau yang sakit<ref>Hamka, Buya. 2020. Kisah Hamka Soal Pemberontakan Petani Banten Tahun 1888. [[Jakarta]] : Republika</ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 17 Agustus 2020 15.37
Atmaja menggantikan Sultan Sepuh Jayawikarta sebagai penguasa kesultanan Kasepuhan pada tahun 1880 dengan gelar Sultan Sepuh Atmaja Rajaningrat
Hubungan dengan Syekh Trusmi
Pada tahun 1885, di Banten terjadi peristiwa penyakit ternak yang menyerang kerbau, Belanda memerintahkan agar menembaki kerbau-kerbau jika diantara kawanan itu terdapat kerbau yang sakit[1]