Lompat ke isi

Sekolah Penerbang TNI AU: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler menghilangkan referensi [ * ]
k Reverted to revision 16533178 by Rachmat04 (talk): Subbagian sepertinya tidak relevan; revisi boleh dikembalikan jika dianggap benar
Tag: Pembatalan
Baris 35: Baris 35:
}}
}}
[[Berkas:Sekbang_TNI_AU01.jpeg |jmpl|Sekolah Penerbang TNI Angkatan Udara]]
[[Berkas:Sekbang_TNI_AU01.jpeg |jmpl|Sekolah Penerbang TNI Angkatan Udara]]
'''Sekolah Penerbang TNI AU''' atau ('''Sekbang''') adalah pusat pendidikan calon penerbang muda yang dimiliki oleh TNI Angkatan Udara. Sekbang ini merupakan tempat pendidikan dasar kecabangan yang bertujuan untuk mencetak Perwira Penerbang TNI Angkatan Udara lulusan Akademi Angkatan Udara guna mengawaki alat utama sistem senjata TNI AU khususnya sebagai Korps Penerbang. Sekolah Penerbang bernaung di bawah Wing Pendidikan Terbang, Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.
'''Sekolah Penerbang TNI AU''' atau ('''Sekbang''') adalah pusat pendidikan calon penerbang muda yang dimiliki oleh [[TNI Angkatan Udara]]. Sekbang ini merupakan tempat pendidikan dasar kecabangan yang bertujuan untuk mencetak [[Perwira]] [[Penerbang]] [[TNI Angkatan Udara]] lulusan [[Akademi Angkatan Udara]] guna mengawaki alat utama sistem senjata [[TNI AU]] khususnya sebagai Korps Penerbang. Sekolah Penerbang bernaung di bawah [[Wing Pendidikan Terbang]], [[Bandar Udara Adisutjipto|Lanud Adisutjipto]], [[Yogyakarta]].<ref>[http://www.lanud-adisutjipto.mil.id/2015/05/sekbang-a-87-di-tutup-dankodikau-letda-pnb-ezra-siagian-terbaik/ "Sekbang A-87 di tutup Dankodikau"]</ref><ref>[http://www.lanud-adisutjipto.mil.id/2015/05/tni-au-lahirkan-30-penerbang-muda-siap-jaga-kedaulatan-negara-di-angkasa/ "TNI AU lahirkan 30 penerbang muda, siap jaga kedaulatan Negara di angkasa"]</ref>


== Tahapan pendidikan ==
== Tahapan pendidikan ==
Baris 45: Baris 45:
# Penerbang Helikopter (Rotary Wing).
# Penerbang Helikopter (Rotary Wing).
Setelah tahapan demi tahapan dapat dilalui mereka berhak atas ''Brevet Penerbang'' dengan ditandai upacara yang dikenal dengan ''Wingday Penerbang''.
Setelah tahapan demi tahapan dapat dilalui mereka berhak atas ''Brevet Penerbang'' dengan ditandai upacara yang dikenal dengan ''Wingday Penerbang''.

== Pencetus Call Sign Jupiter untuk Instruktur Penerbang TNI AU==
Nama Jupiter sangatlah bergengsi di lingkungan penerbang TNI AU. Karena hanya instruktur penerbang yang berhak menggunakan nama ini. Maka tidak heran tim aerobatik kebanggaan TNI AU saat ini menggunakan nama [[Tim Aerobatik Jupiter TNI Angkatan Udara|Jupiter Aerobatic Team]] (JAT). Karena JAT diawaki oleh para instruktur penerbang (IP). Setiap penerbang TNI AU yang pernah menjadi IP di Sekolah Penerbang (Sekbang) TNI AU, pasti akan mempunyai call sign khusus yang berbeda dengan call sign penerbang di skadron udara operasional.<ref>[https://angkasa.news/sejarah/detail/ternyata-marsekal-pur-sukardi-yang-mencetuskan-call-sign-jupiter-untuk-instruktur-penerbang-tni-au "Ternyata Marsekal TNI (Pur) Sukardi yang Mencetuskan Call Sign Jupiter untuk Instruktur Penerbang TNI AU"]</ref>

Bagi siapapun call sign dengan nama Jupiter merupakan kebanggaan tersendiri. Call sign tersebut seperti call sign angkatan udara yang lain, akan menjadi miliknya untuk selamanya. Dulunya call sign yang berlaku di lingkungan Sekbang TNI AU menggunakan nomor pesawat yang disambung dengan nama IP. Lama kelamaan dianggap tidak praktis dan membuang waktu jika harus melakukan panggilan di udara. Lebih-lebih saat melaksanakan latihan terbang atau malah dalam situasi emerjensi. Karena itu dalam situasi relatif santai, para IP sering mendiskusikan call sign baru yang lebih praktis sekaligus mempunyai ciri khusus.

Maka pada suatu hari, Oktober 1960, Kapten Pnb Sukardi, Kapten Pnb Suyitno, Lettu Pnb Saputro, dan Kapten Pnb Iskandar bersama-sama di satu mobil combi Mercedes Benz biru. Mereka dalam perjalanan dari mess IP di dekat Museum Kridosono, Yogyakarta menuju Lanud Adisucipto. Sambil ngobrol ngalor-ngidul , Sukardi melontarkan idenya memberikan sebuah nama untuk call sign instruktur. “Bagaimana kalau namanya Jupiter,” ujar Sukardi. Setibanya di Lanud Adisutjipto, nama Jupiter mengalir begitu saja disampaikan kepada Mayor Pnb Agustinus Andoko yang merupakan Komandan Wingdik 001. Di dekatnya berdiri dua instruktur senior yaitu Kapten Pnb Sutopo dan Kapten Pnb Sudarman. Sekali lagi, Sukardi menjelaskan kepada komandannya, alasan mengusulkan nama Jupiter. Rupanya angin lagi berembus tenang, ketiganya langsung setuju.

Malahan Mayor Pnb Andoko memerintahkan agar call sign Jupiter sudah dipergunakan pada akhir Oktober 1960 sesuai urutan senioritas para instruktur penerbang. Karena IP paling senior di Wingdik 001 adalah Mayor Andoko, maka beliaulah yang berhak menyandang panggilan Jupiter 01. “Saya sendiri mendapat call sign Jupiter 14,” aku Sukardi. Karena pada saat itu hanya ada 18 instruktur, maka urutannya adalah nomor 01 sampai 20. Ada loncatan nomor karena Kapten Pnb Supadio yang harusnya mendapat kode Jupiter 13, tidak mau memakainya. Ia memilih nomor urut Jupiter 20. Para IP dengan nomor urut Jupiter 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, dan 20 adalah lulusan Sekolah Instruktur Penerbang pada September 1960.

Proses penetapan call sign Jupiter berlangsung amat singkat dan tidak bertele-tele. “Begitulah orang udara mengambil keputusan, cepat dan tepat. Karena di udara serba cepat, tidak banyak waktu untuk bicara banyak. Sukardi mengenang masa sekitar 57 tahun lalu itu begitu indah dan berkesan. Berawal dari obrolan santai di dalam mobil, call sign Jupiter pun lahir secara alami dan berlangsung cepat. Saat ini Jupiter number sudah mencapai jumlah 885. Artinya call sign Jupiter sudah diberikan kepada 885 perwira penerbang TNI AU. Para instruktur penerbang TNI AU dibagi ke dalam empat kategori yaitu A, B, C, D.

'''Kategori A''' diberikan kepada komandan lanud atau Jupiter kehormatan.

'''Kategori B''' adalah para checker, yaitu instruktur penerbang yang sudah mencapai 250 jam instruksi. IP ini memiliki tugas dan tanggung jawab untuk merilis siswa melaksanakan terbang solo.

'''Kategori C''' diberikan kepada instruktur penerbang setelah mencapai 75 jam instruksi. Tugas mereka hanya memberikan supervis.

'''Kategori D''' adalah pengelompokkan bagi instruktur penerbang yang baru lulus dari Sekolah Instruktur Penerbang. Karena masih baru, tugas mereka hanya sebatas mengajar terbang saja.


== Perbedaan Sekbang TNI AU dan Sekbang PSDP TNI ==
== Perbedaan Sekbang TNI AU dan Sekbang PSDP TNI ==
Baris 69: Baris 50:


== Sekbang TNI Terpadu ==
== Sekbang TNI Terpadu ==
Sekbang terpadu merupakan sekolah [[penerbang]] pertama yang diikuti oleh ketiga Matra [[TNI]] yang berasal dari perwira remaja [[Akademi Angkatan Udara]], [[Akademi Militer]] dan [[Akademi Angkatan Laut]] tahun 2014 atau Sekbang TNI Terpadu Angkatan 89. Setelah melaksanakan pendidikan 31 bulan terhitung 10 November 2014 sampai 30 Mei 2016, terpilih menjadi [[penerbang]] terbaik yaitu Letda Tek Fajar Sidiq dari 16 penerbang Jurusan Tempur, Letda Tek Triandaru dari 18 penerbang Jurusan Angkut serta Letda CPN Pradna Fathi dari 14 penerbang Jurusan [[Helikopter]] di antara 48 Siswa Sekbang TNI Terpadu Angkatan 89 Ta. 2014.<ref>[http://www.lanud-adisutjipto.mil.id/2016/05/air-suci-tandai-lahirnya-elang-muda/ "Lahirnya Elang Muda"]</ref>
Sekbang terpadu merupakan sekolah [[penerbang]] pertama yang diikuti oleh ketiga Matra [[TNI]] yang berasal dari perwira remaja [[Akademi Angkatan Udara]], [[Akademi Militer]] dan [[Akademi Angkatan Laut]] tahun 2014 atau Sekbang TNI Terpadu Angkatan 89. Setelah melaksanakan pendidikan 31 bulan terhitung 10 November 2014 sampai 30 Mei 2016, terpilih menjadi [[penerbang]] terbaik yaitu Letda Tek Fajar Sidiq dari 16 penerbang Jurusan Tempur, Letda Tek Triandaru dari 18 penerbang Jurusan Angkut serta Letda CPN Ratna Fathi dari 14 penerbang Jurusan [[Helikopter]] di antara 48 Siswa Sekbang TNI Terpadu Angkatan 89 Ta. 2014.<ref>[http://www.lanud-adisutjipto.mil.id/2016/05/air-suci-tandai-lahirnya-elang-muda/ "Lahirnya Elang Muda"]</ref>


== Sekolah Penerbang Prajurit Sukarela Dinas Pendek TNI ==
== Sekolah Penerbang Prajurit Sukarela Dinas Pendek TNI ==

Revisi per 22 Agustus 2020 02.49

Sekolah Penerbang
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara
Berkas:Sekolah Penerbang.jpg
Dibentuk15 November 1945 - 21 Juli 1947
Negara Indonesia
Cabang TNI Angkatan Udara
Tipe unitKomando Pendidikan
Bagian dariTentara Nasional Indonesia Angkatan Udara
Situs webwww.kodikau.mil.id
Berkas:Sekbang TNI AU01.jpeg
Sekolah Penerbang TNI Angkatan Udara

Sekolah Penerbang TNI AU atau (Sekbang) adalah pusat pendidikan calon penerbang muda yang dimiliki oleh TNI Angkatan Udara. Sekbang ini merupakan tempat pendidikan dasar kecabangan yang bertujuan untuk mencetak Perwira Penerbang TNI Angkatan Udara lulusan Akademi Angkatan Udara guna mengawaki alat utama sistem senjata TNI AU khususnya sebagai Korps Penerbang. Sekolah Penerbang bernaung di bawah Wing Pendidikan Terbang, Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.[1][2]

Tahapan pendidikan

Pendidikan Sekbang ini berlangsung selama 17 bulan. Sebelum melaksanakan pendidikan terbang yang sesungguhnya, mereka dibekali banyak teori dengan melaksanakan pendidikan di kelas atau bina kelas murni atau yang dikenal dengan ground school selama 2,5 bulan di Skadron Pendidikan 104. Di Skadik 104 ini selain dibekali teori mereka juga dilatih Survival di lapangan dan medan yang sebenarnya di gunung dan waduk-waduk. Selanjutnya mereka mendapatkan pendidikan terbang pertama atau terbang latih dasar di Skadron Pendidikan 101 dengan pesawat AS-202 Bravo dan Grob selama 3,5 bulan. Setelah memiliki kemampuan terbang dasar, selanjutnya melaksanakan pendidikan terbang latih lanjut dengan pesawat T-34 Charle di Skadron Pendidikan 102 selama kurang lebih 8 Bulan. Selain itu, calon penerbang militer ini juga dibekali dengan Kursus CPL selama 2 minggu dan Communication Skill dan kepribadian selama 2 minggu. Untuk Bina Terbang Latih Lanjut Jurusan Rotary Wing menggunakan Helikopter B-47G Solloy di Pangkalan Udara Suryadarma, Subang.

Kategori

  1. Penerbang Tempur
  2. Penerbang Angkut
  3. Penerbang Helikopter (Rotary Wing).

Setelah tahapan demi tahapan dapat dilalui mereka berhak atas Brevet Penerbang dengan ditandai upacara yang dikenal dengan Wingday Penerbang.

Perbedaan Sekbang TNI AU dan Sekbang PSDP TNI

Ada dua jalur perwira Sekbang TNI AU; Sekbang TNI AU diambil dari jalur lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) dan Sekbang PSDP TNI diambil dari lulusan SMA, tepatnya melalui jalur Sekolah Penerbang Prajurit Sukarela Dinas Pendek TNI. Untuk pendidikan juga tidak sama, terutama untuk pendidikan keperwiraan. Untuk Sekbang TNI AU sudah mendapatkan pendidikan dasar militer saat Pendidikan di Akademi Angkatan Udara Sedangkan PSDP TNI harus menjalani pendidikan dasar kemiliteran di Skadron Pendidikan 401, Lanud Adi Sumarmo, Surakarta sebelum menjalani pendidikan sebagai Penerbang.

Sekbang TNI Terpadu

Sekbang terpadu merupakan sekolah penerbang pertama yang diikuti oleh ketiga Matra TNI yang berasal dari perwira remaja Akademi Angkatan Udara, Akademi Militer dan Akademi Angkatan Laut tahun 2014 atau Sekbang TNI Terpadu Angkatan 89. Setelah melaksanakan pendidikan 31 bulan terhitung 10 November 2014 sampai 30 Mei 2016, terpilih menjadi penerbang terbaik yaitu Letda Tek Fajar Sidiq dari 16 penerbang Jurusan Tempur, Letda Tek Triandaru dari 18 penerbang Jurusan Angkut serta Letda CPN Ratna Fathi dari 14 penerbang Jurusan Helikopter di antara 48 Siswa Sekbang TNI Terpadu Angkatan 89 Ta. 2014.[3]

Sekolah Penerbang Prajurit Sukarela Dinas Pendek TNI

Referensi