Lompat ke isi

Onychophora: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Asparagusuchus (bicara | kontrib)
Onychophora: Perbaikan tata bahasa
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Asparagusuchus (bicara | kontrib)
Onychophora: Perbaikan kesalahan ketik, Perbaikan tata bahasa, Penambahan pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Baris 10: Baris 10:
**Famili †[[Tertiapatoidea]]
**Famili †[[Tertiapatoidea]]
}}
}}
'''Cacing beludru''' (Filum '''Onychophora'''&nbsp;—&nbsp;secara harfiah "pembawa cakar") atau '''peripatus''' adalah [[filum]] [[ecdysozoa]] yang beranggotakan sekitar 200 spesies. Organisme bersegmentasi<ref>{{ cite book |last1=Holm |first1=E. |last2=Dippenaar-Schoeman |first2=A. |title=The Arthropods of Southern Africa |year=2010 |isbn=978-0-7993-4689-3}}{{page needed|date=November 2014}}</ref> ini memiliki kulit halus (sesuai namanya), mata kecil, [[Antena (biologi)|antena]], beberapa pasang kaki mirip tonjolan, dan kelenjar lendir pada kepalanya.<ref name="Prothero">{{cite book|last1=Prothero|first1=D. R.|first2=C. D.|last2=Buell|title=Evolution: What the Fossils Say and Why It Matters|publisher=Columbia University Press|location=New York|year=2007|page=193|isbn=0-231-13962-4}}</ref> Penampilan hewan ini sering kali dibandingkan dengan cacing berkaki, ulat, dan siput.<ref>{{cite book|last=Ruppert|first=E. E.|last2=Fox|first2=R. S.|last3=Barnes|first3=R. D.|year=2004|title=Invertebrate Zoology: A Functional Evolutionary Approach|edition=7th|location=Belmont|publisher=Thomson-Brooks / Cole|isbn=978-0-03-025982-1|page=505}}</ref>
'''Cacing beludru''' (Filum '''Onychophora'''&nbsp;—&nbsp;secara harfiah "pembawa cakar") atau '''peripatus''' adalah [[filum]] [[ecdysozoa]] yang beranggotakan sekitar 200 spesies. Organisme bersegmentasi<ref>{{ cite book |last1=Holm |first1=E. |last2=Dippenaar-Schoeman |first2=A. |title=The Arthropods of Southern Africa |year=2010 |isbn=978-0-7993-4689-3}}{{page needed|date=November 2014}}</ref> ini memiliki kulit halus (sesuai sebutannya), mata kecil, [[Antena (biologi)|antena]], beberapa pasang kaki mirip tonjolan, dan kelenjar lendir pada kepalanya.<ref name="Prothero">{{cite book|last1=Prothero|first1=D. R.|first2=C. D.|last2=Buell|title=Evolution: What the Fossils Say and Why It Matters|publisher=Columbia University Press|location=New York|year=2007|page=193|isbn=0-231-13962-4}}</ref> Penampilan hewan ini sering kali dibandingkan dengan cacing berkaki, ulat, atau siput.<ref>{{cite book|last=Ruppert|first=E. E.|last2=Fox|first2=R. S.|last3=Barnes|first3=R. D.|year=2004|title=Invertebrate Zoology: A Functional Evolutionary Approach|edition=7th|location=Belmont|publisher=Thomson-Brooks / Cole|isbn=978-0-03-025982-1|page=505}}</ref>

Onychophora sebagai filum memiliki kekerabatan dekat dengan [[Tardigrade]] dan [[Arthropoda]]; ketiganya membentuk [[klad]] Panarthropoda.


Cacing beludru terbagi menjadi dua famili; Peripatidae dan Peripatopsidae. Spesies dalam famili Peripatidae umum ditemukan di daerah tropis dan khatulistiwa, sedangkan semua anggota Peripatopsidae hidup di [[Belahan Bumi Selatan]].
Cacing beludru terbagi menjadi dua famili; Peripatidae dan Peripatopsidae. Spesies dalam famili Peripatidae umum ditemukan di daerah tropis dan khatulistiwa, sedangkan semua anggota Peripatopsidae hidup di [[Belahan Bumi Selatan]].
Filum ini merupakan satu-satunya yang semua anggotanya hidup di darat.
Filum ini merupakan satu-satunya yang semua anggotanya hidup di darat.


Mereka memangsa [[hewan]] kecil seperti [[serangga]], yang mereka jerat dengan menyemprotkan sejenis lendir atau [[mukus]] yang sangat lengket. Dalam zoologi modern, mereka dikenal karena perilaku [[kawin]] dan reproduksi mereka yang unik.
Mereka memangsa [[hewan]] kecil seperti [[serangga]]. Mereka mampu menyemprotkan sejenis lendir atau [[mukus]] yang sangat lengket untuk menjerat mangsa.
Dalam zoologi modern, mereka dikenal karena perilaku [[kawin]] dan reproduksi mereka yang unik.


== Klasifikasi ==
== Klasifikasi ==

Revisi per 30 Agustus 2020 18.38

Onychophora Edit nilai pada Wikidata

Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
Galat Lua: callParserFunction: function "Template" was not found.
FilumOnychophora Edit nilai pada Wikidata
Grube, 1853
Subdivisi
Sole class: Udeonychophora[1]
Distribusi

Edit nilai pada Wikidata

Cacing beludru (Filum Onychophora — secara harfiah "pembawa cakar") atau peripatus adalah filum ecdysozoa yang beranggotakan sekitar 200 spesies. Organisme bersegmentasi[2] ini memiliki kulit halus (sesuai sebutannya), mata kecil, antena, beberapa pasang kaki mirip tonjolan, dan kelenjar lendir pada kepalanya.[3] Penampilan hewan ini sering kali dibandingkan dengan cacing berkaki, ulat, atau siput.[4]

Onychophora sebagai filum memiliki kekerabatan dekat dengan Tardigrade dan Arthropoda; ketiganya membentuk klad Panarthropoda.

Cacing beludru terbagi menjadi dua famili; Peripatidae dan Peripatopsidae. Spesies dalam famili Peripatidae umum ditemukan di daerah tropis dan khatulistiwa, sedangkan semua anggota Peripatopsidae hidup di Belahan Bumi Selatan. Filum ini merupakan satu-satunya yang semua anggotanya hidup di darat.

Mereka memangsa hewan kecil seperti serangga. Mereka mampu menyemprotkan sejenis lendir atau mukus yang sangat lengket untuk menjerat mangsa. Dalam zoologi modern, mereka dikenal karena perilaku kawin dan reproduksi mereka yang unik.

Klasifikasi

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Poinar, George (Winter 2000). "Fossil Onychophorans from Dominican and Baltic Amber: Tertiapatus dominicanus n.g., n.sp. (Tertiapatidae n. fam.) and Succinipatopsis balticus n.g., n.sp. (Succinipatopsidae n. fam.) with a Proposed Classification of the Subphylum Onychophora". Invertebrate Biology. 119 (1): 104–9. doi:10.1111/j.1744-7410.2000.tb00178.x. JSTOR 3227105. 
  2. ^ Holm, E.; Dippenaar-Schoeman, A. (2010). The Arthropods of Southern Africa. ISBN 978-0-7993-4689-3. [halaman dibutuhkan]
  3. ^ Prothero, D. R.; Buell, C. D. (2007). Evolution: What the Fossils Say and Why It Matters. New York: Columbia University Press. hlm. 193. ISBN 0-231-13962-4. 
  4. ^ Ruppert, E. E.; Fox, R. S.; Barnes, R. D. (2004). Invertebrate Zoology: A Functional Evolutionary Approach (edisi ke-7th). Belmont: Thomson-Brooks / Cole. hlm. 505. ISBN 978-0-03-025982-1. 

Pranala luar