Lompat ke isi

Hipotesis Agustinian: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Veverve (bicara | kontrib)
SVG
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Synoptic problem - Augustinian hypothesis.png|jmpl|250px|Hipotesis Agustinian menyatakan bahwa Injil Matius mula-mula ditulis. Injil Markus ditulis memakai Matius sebagai sumber. Kemudian, Injil Lukas ditulis memakai Markus dan Matius.]]
[[Berkas:Synoptic Augustinian Theory Mt-Mk en.svg|jmpl|250px|Hipotesis Agustinian menyatakan bahwa Injil Matius mula-mula ditulis. Injil Markus ditulis memakai Matius sebagai sumber. Kemudian, Injil Lukas ditulis memakai Markus dan Matius.]]


'''Hipotesis Agustinian''' adalah sebuah solusi untuk [[masalah sinoptik]], yang menyoroti soal asal usul [[Injil]]-injil dalam [[Perjanjian Baru]]. Hipotesis tersebut menyatakan bahwa [[Injil Matius]] yang mula-mula ditulis, oleh [[Matius Penginjil]] (lihat [[Injil orang Ibrani]] dan [[Injil Yahudi-Kristen]]). [[Markus Penginjil]] menulis [[Injil Markus]] yang kedua dan memakai Matius dan kotbah Petrus sebagai sumber. [[Lukas Penginjil]] menulis [[Injil Lukas]] dan memakai dua Injil tersebut yang mendahuluinya. Tak seperti hipotesis lainnya, hipotesis tersebut tak menyatakan soal keberadaan dokumen apapun yang tak benar-benar disebutkan dalam pernyataan historis. Sebagai gantinya, hipotesis tersebut utamanya menyatakan soal pernyataan historis, ketimbang [[kritisisme tekstual]], sebagai garis utama dari bukti. Pembentukan bukti untuk hipotesis tersebut adalah tulisan-tulisan dari para [[Bapa Gereja]]: sumber-sumber historis seawal-awalnya bermula dari paruh pertama abad ke-2, yang dipegang sebagai panduan oleh sebagian besar [[umat Kristen]] selama nyaris dua milenium. Para penganut hipotesis Agustinian memandangnya sebagai solusi yang sederhana dan masuk akan terhadap [[masalah sinoptik]].
'''Hipotesis Agustinian''' adalah sebuah solusi untuk [[masalah sinoptik]], yang menyoroti soal asal usul [[Injil]]-injil dalam [[Perjanjian Baru]]. Hipotesis tersebut menyatakan bahwa [[Injil Matius]] yang mula-mula ditulis, oleh [[Matius Penginjil]] (lihat [[Injil orang Ibrani]] dan [[Injil Yahudi-Kristen]]). [[Markus Penginjil]] menulis [[Injil Markus]] yang kedua dan memakai Matius dan kotbah Petrus sebagai sumber. [[Lukas Penginjil]] menulis [[Injil Lukas]] dan memakai dua Injil tersebut yang mendahuluinya. Tak seperti hipotesis lainnya, hipotesis tersebut tak menyatakan soal keberadaan dokumen apapun yang tak benar-benar disebutkan dalam pernyataan historis. Sebagai gantinya, hipotesis tersebut utamanya menyatakan soal pernyataan historis, ketimbang [[kritisisme tekstual]], sebagai garis utama dari bukti. Pembentukan bukti untuk hipotesis tersebut adalah tulisan-tulisan dari para [[Bapa Gereja]]: sumber-sumber historis seawal-awalnya bermula dari paruh pertama abad ke-2, yang dipegang sebagai panduan oleh sebagian besar [[umat Kristen]] selama nyaris dua milenium. Para penganut hipotesis Agustinian memandangnya sebagai solusi yang sederhana dan masuk akan terhadap [[masalah sinoptik]].

Revisi per 5 September 2020 22.47

Hipotesis Agustinian menyatakan bahwa Injil Matius mula-mula ditulis. Injil Markus ditulis memakai Matius sebagai sumber. Kemudian, Injil Lukas ditulis memakai Markus dan Matius.

Hipotesis Agustinian adalah sebuah solusi untuk masalah sinoptik, yang menyoroti soal asal usul Injil-injil dalam Perjanjian Baru. Hipotesis tersebut menyatakan bahwa Injil Matius yang mula-mula ditulis, oleh Matius Penginjil (lihat Injil orang Ibrani dan Injil Yahudi-Kristen). Markus Penginjil menulis Injil Markus yang kedua dan memakai Matius dan kotbah Petrus sebagai sumber. Lukas Penginjil menulis Injil Lukas dan memakai dua Injil tersebut yang mendahuluinya. Tak seperti hipotesis lainnya, hipotesis tersebut tak menyatakan soal keberadaan dokumen apapun yang tak benar-benar disebutkan dalam pernyataan historis. Sebagai gantinya, hipotesis tersebut utamanya menyatakan soal pernyataan historis, ketimbang kritisisme tekstual, sebagai garis utama dari bukti. Pembentukan bukti untuk hipotesis tersebut adalah tulisan-tulisan dari para Bapa Gereja: sumber-sumber historis seawal-awalnya bermula dari paruh pertama abad ke-2, yang dipegang sebagai panduan oleh sebagian besar umat Kristen selama nyaris dua milenium. Para penganut hipotesis Agustinian memandangnya sebagai solusi yang sederhana dan masuk akan terhadap masalah sinoptik.

Referensi

Pranala luar