Lompat ke isi

Bintang padat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 6: Baris 6:


== Pembentukan ==
== Pembentukan ==
Biasanya titik akhir [[evolusi bintang]] biasa merupakan awal pembentukan bintang padat.
Biasanya titik akhir [[evolusi bintang]] merupakan awal pembentukan bintang padat.


Sebagian besar bintang pada akhirnya akan mencapai titik evolusinya ketika tekanan radiasi luar dari [[fusi nuklir]] di bagian dalamnya tidak dapat lagi menahan gaya gravitasinya. Ketika ini terjadi, bintang tersebut runtuh karena massanya sendiri dan mengalami proses kematian bintang. Bagi kebanyakan bintang, hal ini akan menghasilkan pembentukan [[Sisa-sisa supernova|sisa bintang]] yang sangat padat, yang juga dikenal sebagai '''bintang padat'''.
Sebagian besar bintang pada akhirnya akan mencapai titik akhir evolusinya yang dimana ketika tekanan radiasi luar dari [[fusi nuklir]] di bagian dalamnya tidak dapat lagi menahan gaya gravitasinya. Ketika ini terjadi, bintang tersebut runtuh karena massanya sendiri dan mengalami proses kematian bintang. Bagi kebanyakan bintang, hal ini akan menghasilkan pembentukan [[Sisa-sisa supernova|sisa bintang]] yang sangat padat, yang juga dikenal sebagai '''bintang padat'''.


Bintang kompak bisa memproduksi energi internal, tetapi akan—dengan pengecualian lubang hitam—biasanya hanya memancar energinya selama jutaan tahun dengan sisa panas yang tersisa dari keruntuhan itu sendiri.
Bintang kompak bisa memproduksi energi internal, tetapi akan—dengan pengecualian lubang hitam—biasanya hanya memancar energinya selama jutaan tahun dengan sisa panas yang tersisa dari keruntuhan itu sendiri.<ref>{{Cite book|last=Tauris|first=T. M.|last2=van den Heuvel|first2=E. P. J.|url=http://dx.doi.org/10.1017/cbo9780511536281.017|title=Compact Stellar X-ray Sources|location=Cambridge|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-511-53628-1|pages=623–666}}</ref>


Menurut pemahaman terbaru, bintang kompak juga bisa terbentuk selama pemisahan fase alam semesta awal setelah [[Big Bang]]. Asal mula bintang padat yang diketahui belum ditentukan dengan pasti.
Menurut pemahaman terbaru, bintang kompak juga bisa terbentuk selama pemisahan fase alam semesta awal setelah [[Big Bang]]. Asal mula bintang padat yang diketahui belum ditentukan dengan pasti.

Revisi per 4 Oktober 2020 01.04

Dalam astronomi, istilah Bintang padat atau sering disebut Bintang Kompak (atau benda padat) (Inggris:Compact star) secara kolektif mengacu pada katai putih, bintang neutron, dan lubang hitam. Benda seperti itu dikatakan benda padat jika benda padat dan hipotetis seperti itu memang benar adanya. Semua benda padat memiliki massa relatif sangat tinggi dibandingkan jari-jarinya, sehingga memberikan massa jenis yang amat tinggi, dibandingkan dengan materi atom biasa.

Bintang padat sering kali menjadi titik akhir dari evolusi bintang, dan dalam hal ini juga disebut sisa-sisa bintang. Keadaan dan jenis sisa bintang ini bergantung terutama pada massa bintang tempat ia terbentuk. Istilah ambigu bintang padat sering digunakan ketika sifat sebenarnya dari bintang tersebut tidak diketahui, tetapi memiliki bukti yang menunjukkan bahwa ia memiliki radius yang sangat kecil dibandingkan dengan bintang biasa. Bintang padat yang bukan lubang hitam bisa disebut sebagai bintang yang merosot. Pada 1 Juni 2020, para astronom melaporkan sebuah sumber gelombang radio, Fast Radio Bursts (FRBs), yang sekarang mungkin merupakan hasil dari peristiwa "penggabungan salah satu Bintang kompak dengan magnetar yang menimbulkan supernova kolaps inti normal".[1][2]

Pembentukan

Biasanya titik akhir evolusi bintang merupakan awal pembentukan bintang padat.

Sebagian besar bintang pada akhirnya akan mencapai titik akhir evolusinya yang dimana ketika tekanan radiasi luar dari fusi nuklir di bagian dalamnya tidak dapat lagi menahan gaya gravitasinya. Ketika ini terjadi, bintang tersebut runtuh karena massanya sendiri dan mengalami proses kematian bintang. Bagi kebanyakan bintang, hal ini akan menghasilkan pembentukan sisa bintang yang sangat padat, yang juga dikenal sebagai bintang padat.

Bintang kompak bisa memproduksi energi internal, tetapi akan—dengan pengecualian lubang hitam—biasanya hanya memancar energinya selama jutaan tahun dengan sisa panas yang tersisa dari keruntuhan itu sendiri.[3]

Menurut pemahaman terbaru, bintang kompak juga bisa terbentuk selama pemisahan fase alam semesta awal setelah Big Bang. Asal mula bintang padat yang diketahui belum ditentukan dengan pasti.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Bhandari, Shivani; Sadler, Elaine M.; Prochaska, J. Xavier; Simha, Sunil; Ryder, Stuart D.; Marnoch, Lachlan; Bannister, Keith W.; Macquart, Jean-Pierre; Flynn, Chris (2020-06-01). "The Host Galaxies and Progenitors of Fast Radio Bursts Localized with the Australian Square Kilometre Array Pathfinder". The Astrophysical Journal. 895 (2): L37. doi:10.3847/2041-8213/ab672e. ISSN 2041-8213. 
  2. ^ Creating Powerful Radio. Elsevier. 2007. hlm. 55–70. ISBN 978-0-240-51928-9. 
  3. ^ Tauris, T. M.; van den Heuvel, E. P. J. Compact Stellar X-ray Sources. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 623–666. ISBN 978-0-511-53628-1.