Lompat ke isi

Novel Bamukmin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual
Baris 1: Baris 1:
'''Habib Novel Chaidir Hasan Bamukmin''' ({{lahirmati|[[Jakarta]], [[Indonesia]]|15|12|1972}}<ref name="liputan6">http://news.liputan6.com/read/2819564/heboh-novel-fpi-jadi-saksi-sidang-ahok-ini-nama-aslinya-di-ktp</ref>) adalah seorang tokoh [[Front Pembela Islam]] (FPI) dan Koordinator Humas Persaudaraan [[Alumni 212]].<ref name="jpnn">https://www.jpnn.com/news/habib-novel-alumni-212-bersedia-memilih-jokowi</ref> Ia menjadi salah satu saksi dari pengadilan [[Ahok]].<ref name="liputan6"/> Ia juga sempat menjadi Sekjen DPD FPI Jakarta sebelum akhirnya dipecat pada [[26 Desember]] [[2017]].
'''Novel Chaidir Hasan Bamukmin''' ({{lahirmati|[[Jakarta]], [[Indonesia]]|15|12|1972}}<ref name="liputan6">http://news.liputan6.com/read/2819564/heboh-novel-fpi-jadi-saksi-sidang-ahok-ini-nama-aslinya-di-ktp</ref>) adalah seorang tokoh [[Front Pembela Islam]] (FPI)<ref>https://tirto.id/m/novel-bamukmin-CH</ref> dan Koordinator Humas Persaudaraan [[Alumni 212]].<ref name="jpnn">https://www.jpnn.com/news/habib-novel-alumni-212-bersedia-memilih-jokowi</ref> Ia menjadi salah satu saksi dari pengadilan [[Ahok]].<ref name="liputan6"/> Ia juga sempat menjadi Sekjen DPD FPI Jakarta sebelum akhirnya dipecat pada [[26 Desember]] [[2017]].<ref>https://triknews.net/2497/27/03/2017/habib-novel-bamukmin-dipecat-dari-fpi.html</ref>

Tiada yang menyangka kalau seorang karyawan restoran cepat saji bisa mengklaim dirinya sebagai keturunan alawiyah.

Keturunan alawiyah adalah garis keturunan termulia karena berhubungan langsung dengan Rasulullah Muhammad SAW. Yang ini justru lain lagi ceritanya, orang arab-yaman dari klan Bamukmin (Kabilah Bamu'min) mengaku-ngaku dirinya adalah seorang Habib (Gelar Bangsawan).

Pria paruhbaya itu bernama Novel Chaidir Hasan, lelaki kelahiran Petamburan 48 tahun yang lalu ini sudah lama berhalusinasi tentang asal usulnya sebagai trah Arab-Yaman.

Dia memakai gelar Habib lantaran dirinya adalah seorang keturunan Yaman semata-mata. Padahal tidak semua orang Arab-Yaman bergelar Habib karena dari garis silsilahnya sudah beda dan jelas.

Novel Chaidir Hasan Bamu'min dijuluki "Habib" oleh kawan-kawannya semasa bersekolah di STM Boedi Oetomo antara tahun 1988-1991. Novel sendiri merupakan seorang pria yang sebetulnya baik namun memiliki kelemahan, kelemahan itu adalah salah pergaulan. Dia pernah terlibat tawuran saat masih STM dulu dan pernah digiring ke kantor polsek setempat akibat memecahkan kaca metromini. Novel diproses hukum akibat perbuatannya yang tercela dan mengganggu ketertiban umum.

Memang begitu, sejak muda Novel Bamu'min ini sudah berurusan dengan hukum dan aparat berwajib. Ayahnya meminta Novel untuk bertobat kalau tidak mau dikeluarkan dari sekolah, akhirnya Novel pun tobat walau cuma sekedar di mulut saja.

Selepas lulus SMA, Novel Bamu'min menganggur setahun sebelum melamar pekerjaan di restoran cepat saji.
Selepas lulus SMA, Novel Bamukmin mendaftarkan diri sebagai karyawan restoran kenamaan asal Amerika Serikat, Pizza Hut.

Dia bekerja sebagai tukang cuci piring dan pengantar hidangan ke pelanggan menggunakan sepeda motor. Kemudian dipindahkan sebagai bagian dari perawatan mesin (Engine Maintenance).

Bahkan dia juga menjadi supir truk pengantar tepung dan sayur-sayuran yang jadi bahan baku Pizza.

Novel bekerja di Pizza Hut sejak Januari 1992 hingga Desember 1995 sebelum ia memperdalam ilmu hukumnya di LIPIA. Saat kekurangan biaya untuk menyambung hidup dan biaya kuliah' dia sempat terjerumus ke dunia hitam sebagai preman.

Saat terjadinya Reformasi, Novel Bamukmin ditangkap oleh Kepolisian akibat aksi penjarahan di toko-toko milik orang Tionghoa sebelum akhirnya dibebaskan pada tahun 2000.

Kemudian dia menikah setelah bebas dari penjara lantas berguru pada Imam FPI, Habib Rizieq lalu mendapat gelar "Habib" meski bukan keturunan Alawiyah.

Novel Bamukmin yang semula drop out dari kuliah, akhirnya kembali ke jalur akademik dan berhasil memperoleh gelar sarjana pada tahun 2006 dengan gelar Sarjana Hukum Islam.

Novel Bamukmin mulai aktif di dunia dakwah dan dipercaya sebagai panglima Laskar Front Pembela Islam oleh Slamet Ma'arif selaku Ketua DPP Front Pembela Islam.


Ia mengaku pernah bekerja di [[Pizza Hut]] dan bekerja di sebuah perusahaan [[Tionghoa]] non-Muslim dan diberangkatkan [[haji]] oleh pemilik perusahaan tersebut.<ref>https://megapolitan.kompas.com/read/2017/03/02/20105291/novel.bamukmin.saya.diberangkatkan.haji.oleh.orang.tionghoa</ref> Ia sempat menjadi viral karena pernah salah menyebut Pizza Hut dengan sebutan "Fitsa Hats".<ref>https://news.detik.com/berita/d-3436259/novel-bamukmin-diperiksa-polisi-soal-kasus-fitsa-hats</ref> Pada 2018, ia menyatakan bahwa Alumni 212 bersedia memilih Jokowi "dengan beberapa catatan".<ref name="jpnn"/>
Ia mengaku pernah bekerja di [[Pizza Hut]] dan bekerja di sebuah perusahaan [[Tionghoa]] non-Muslim dan diberangkatkan [[haji]] oleh pemilik perusahaan tersebut.<ref>https://megapolitan.kompas.com/read/2017/03/02/20105291/novel.bamukmin.saya.diberangkatkan.haji.oleh.orang.tionghoa</ref> Ia sempat menjadi viral karena pernah salah menyebut Pizza Hut dengan sebutan "Fitsa Hats".<ref>https://news.detik.com/berita/d-3436259/novel-bamukmin-diperiksa-polisi-soal-kasus-fitsa-hats</ref> Pada 2018, ia menyatakan bahwa Alumni 212 bersedia memilih Jokowi "dengan beberapa catatan".<ref name="jpnn"/>
Baris 38: Baris 9:


[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]

[[Kategori:Keturunan Arab]]

Revisi per 10 Oktober 2020 04.43

Novel Chaidir Hasan Bamukmin (lahir 15 Desember 1972[1]) adalah seorang tokoh Front Pembela Islam (FPI)[2] dan Koordinator Humas Persaudaraan Alumni 212.[3] Ia menjadi salah satu saksi dari pengadilan Ahok.[1] Ia juga sempat menjadi Sekjen DPD FPI Jakarta sebelum akhirnya dipecat pada 26 Desember 2017.[4]

Ia mengaku pernah bekerja di Pizza Hut dan bekerja di sebuah perusahaan Tionghoa non-Muslim dan diberangkatkan haji oleh pemilik perusahaan tersebut.[5] Ia sempat menjadi viral karena pernah salah menyebut Pizza Hut dengan sebutan "Fitsa Hats".[6] Pada 2018, ia menyatakan bahwa Alumni 212 bersedia memilih Jokowi "dengan beberapa catatan".[3]

Referensi