Lompat ke isi

Yerusalem Timur: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Menjadi ibukota Palestina
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 7: Baris 7:
({{Lang-ar|القدس الشرقية}}
({{Lang-ar|القدس الشرقية}}
dibaca: {{Transl|ar|DIN|Al-Quds asy-syarqiyah}})
dibaca: {{Transl|ar|DIN|Al-Quds asy-syarqiyah}})
mengacu pada bagian-bagian [[Yerusalem]] yang direbut Yordania dalam [[Perang Arab-Israel 1948]] dan kemudian oleh Israel dalam [[Perang Enam Hari]] 1967. Wilayah ini mencakup [[Kota Lama Yerusalem|Kota Lama]] Yerusalem dan sebagian tempat-tempat suci [[agama Yahudi]], [[Kekristenan]], dan [[Islam]], seperti [[Bukit Bait]], [[Tembok Barat]], [[Masjid Al-Aqsa]], dan [[Gereja Makam Kudus]]. Istilah "Yerusalem Timur" dapat mengacu pada area yang dikuasai Yordania antara tahun 1949 dan 1967 yang dimasukkan dalam kotamadya Yerusalem setelah tahun 1967, yang membentang sekitar {{convert|70|km2|sqmi|0|abbr=on}} atau teritori kotamadya Yerusalem pra-1967 yang membentang {{convert|6.4|km2|sqmi|0|abbr=on}}.
mengacu pada bagian-bagian [[Yerusalem]] yang direbut Yordania dalam [[Perang Arab-Israel 1948]] dan kemudian oleh Israel dalam [[Perang Enam Hari]] 1967. Wilayah ini mencakup [[Kota Lama Yerusalem|Kota Lama]] Yerusalem dan sebagian tempat-tempat suci [[agama Yahudi]], [[Kekristenan]], dan [[Islam]], seperti [[Bukit Bait]], [[Tembok Barat]], [[Masjid Al-Aqsa]], dan [[Gereja Makam Kudus]]. Yerussalem Timur juga menjadi ibukota [[Palestina (wilayah)|Palestina]]. Istilah "Yerusalem Timur" dapat mengacu pada area yang dikuasai Yordania antara tahun 1949 dan 1967 yang dimasukkan dalam kotamadya Yerusalem setelah tahun 1967, yang membentang sekitar {{convert|70|km2|sqmi|0|abbr=on}} atau teritori kotamadya Yerusalem pra-1967 yang membentang {{convert|6.4|km2|sqmi|0|abbr=on}}.


Setelah [[Perang Arab-Israel 1948]], [[Yerusalem]] dibagi menjadi dua bagian – wilayah barat, banyak dihuni oleh orang Yahudi dan berada di bawah kekuasaan Israel, sementara wilayah timur, dihuni terutama oleh orang Arab dan berada di bawah kekuasaan Yordania. Pemukiman Arab di Yerusalem barat seperti [[Katamon]] atau [[Malha]] dipaksa dikosongkan oleh para penduduknya di wilayah itu; hal yang sama juga menimpa orang Yahudi di wilayah timur termasuk Kota Tua dan [[Kota Daud]]. Satu-satunya wilayah timur yang masih dikuasai Israel hingga 19 tahun kekuasaan Yordania adalah [[Gunung Scopus]], di mana terletak [[Universitas Ibrani]], yang membentuk [[daerah kantong]] selama periode itu dan karenanya tidak dianggap bagian Yerusalem Timur. Setelah [[Perang Enam Hari]] 1967, bagian timur Yerusalem berada di bawah kekuasaan Israel dan digabungkan dengan pemukiman barat bersamaan dengan beberapa desa-desa tetangga di Tepi Barat. Pada bulan November 1967 [[Resolusi Dewan Keamanan PBB 242]] disahkan dan menyeru Israel untuk menarik diri "dari teritori yang diduduki dalam konflik baru-baru ini". Pada tahun 1980, [[Knesset]] mengesahkan [[Hukum Yerusalem]] yang menyatakan "Yerusalem, lengkap dan bersatu, adalah ibu kota Israel",<ref name="urlBasic Law- Jerusalem- Capital of Israel">{{cite web |url=http://www.mfa.gov.il/MFA/MFAArchive/1980_1989/Basic%20Law-%20Jerusalem-%20Capital%20of%20Israel |title=Basic Law- Jerusalem- Capital of Israel |accessdate=2008-06-11}}</ref> namun tanpa menetapkan batas-batas. Deklarasi ini dinyatakan "tidak berlaku" oleh [[Resolusi Dewan Keamanan PBB 478]].
Setelah [[Perang Arab-Israel 1948]], [[Yerusalem]] dibagi menjadi dua bagian – wilayah barat, banyak dihuni oleh orang Yahudi dan berada di bawah kekuasaan Israel, sementara wilayah timur, dihuni terutama oleh orang Arab dan berada di bawah kekuasaan Yordania. Pemukiman Arab di Yerusalem barat seperti [[Katamon]] atau [[Malha]] dipaksa dikosongkan oleh para penduduknya di wilayah itu; hal yang sama juga menimpa orang Yahudi di wilayah timur termasuk Kota Tua dan [[Kota Daud]]. Satu-satunya wilayah timur yang masih dikuasai Israel hingga 19 tahun kekuasaan Yordania adalah [[Gunung Scopus]], di mana terletak [[Universitas Ibrani]], yang membentuk [[daerah kantong]] selama periode itu dan karenanya tidak dianggap bagian Yerusalem Timur. Setelah [[Perang Enam Hari]] 1967, bagian timur Yerusalem berada di bawah kekuasaan Israel dan digabungkan dengan pemukiman barat bersamaan dengan beberapa desa-desa tetangga di Tepi Barat. Pada bulan November 1967 [[Resolusi Dewan Keamanan PBB 242]] disahkan dan menyeru Israel untuk menarik diri "dari teritori yang diduduki dalam konflik baru-baru ini". Pada tahun 1980, [[Knesset]] mengesahkan [[Hukum Yerusalem]] yang menyatakan "Yerusalem, lengkap dan bersatu, adalah ibu kota Israel",<ref name="urlBasic Law- Jerusalem- Capital of Israel">{{cite web |url=http://www.mfa.gov.il/MFA/MFAArchive/1980_1989/Basic%20Law-%20Jerusalem-%20Capital%20of%20Israel |title=Basic Law- Jerusalem- Capital of Israel |accessdate=2008-06-11}}</ref> namun tanpa menetapkan batas-batas. Deklarasi ini dinyatakan "tidak berlaku" oleh [[Resolusi Dewan Keamanan PBB 478]].

Revisi per 23 Oktober 2020 10.28

Kubah Shakhrah di Kota Tua
Peta Yerusalem Timur.
Bendera Yerusalem Timur
Lambang Yerusalem Timur

Yerusalem (bahasa Arab: القدس الشرقية dibaca: Al-Quds asy-syarqiyah) mengacu pada bagian-bagian Yerusalem yang direbut Yordania dalam Perang Arab-Israel 1948 dan kemudian oleh Israel dalam Perang Enam Hari 1967. Wilayah ini mencakup Kota Lama Yerusalem dan sebagian tempat-tempat suci agama Yahudi, Kekristenan, dan Islam, seperti Bukit Bait, Tembok Barat, Masjid Al-Aqsa, dan Gereja Makam Kudus. Yerussalem Timur juga menjadi ibukota Palestina. Istilah "Yerusalem Timur" dapat mengacu pada area yang dikuasai Yordania antara tahun 1949 dan 1967 yang dimasukkan dalam kotamadya Yerusalem setelah tahun 1967, yang membentang sekitar 70 km2 (27 sq mi) atau teritori kotamadya Yerusalem pra-1967 yang membentang 64 km2 (25 sq mi).

Setelah Perang Arab-Israel 1948, Yerusalem dibagi menjadi dua bagian – wilayah barat, banyak dihuni oleh orang Yahudi dan berada di bawah kekuasaan Israel, sementara wilayah timur, dihuni terutama oleh orang Arab dan berada di bawah kekuasaan Yordania. Pemukiman Arab di Yerusalem barat seperti Katamon atau Malha dipaksa dikosongkan oleh para penduduknya di wilayah itu; hal yang sama juga menimpa orang Yahudi di wilayah timur termasuk Kota Tua dan Kota Daud. Satu-satunya wilayah timur yang masih dikuasai Israel hingga 19 tahun kekuasaan Yordania adalah Gunung Scopus, di mana terletak Universitas Ibrani, yang membentuk daerah kantong selama periode itu dan karenanya tidak dianggap bagian Yerusalem Timur. Setelah Perang Enam Hari 1967, bagian timur Yerusalem berada di bawah kekuasaan Israel dan digabungkan dengan pemukiman barat bersamaan dengan beberapa desa-desa tetangga di Tepi Barat. Pada bulan November 1967 Resolusi Dewan Keamanan PBB 242 disahkan dan menyeru Israel untuk menarik diri "dari teritori yang diduduki dalam konflik baru-baru ini". Pada tahun 1980, Knesset mengesahkan Hukum Yerusalem yang menyatakan "Yerusalem, lengkap dan bersatu, adalah ibu kota Israel",[1] namun tanpa menetapkan batas-batas. Deklarasi ini dinyatakan "tidak berlaku" oleh Resolusi Dewan Keamanan PBB 478.

Lingkungan

Catatan kaki

  1. ^ "Basic Law- Jerusalem- Capital of Israel". Diakses tanggal 2008-06-11. 

Referensi

  • Bovis, H. Eugene (1971). The Jerusalem Question, 1917-1968. Stanford, CA: Hoover Institution Press. ISBN 0-8179-3291-7. 
  • Bregman, Ahron (2002). Israel's Wars: A History Since 1947. London: Routledge. ISBN 0-415-28716-2
  • Cohen, Shaul Ephraim (1993). The Politics of Planting: Israeli-Palestinian Competition for Control of Land in the Jerusalem Periphery. University of Chicago Press. ISBN 0-226-11276-4
  • Ghanem, As'ad (2001). The Palestinian-Arab Minority in Israel, 1948-2000: A Political Study. SUNY Press. ISBN 0-7914-4997-1
  • Israeli, Raphael. Jerusalem Divided: the armistice regime, 1947-1967, Routledge, 2002, ISBN 0-7146-5266-0, p. 118.
  • Rubenberg, Cheryl A. (2003). The Palestinians: In Search of a Just Peace. Lynne Rienner Publishers. ISBN 1-58826-225-1

Pranala luar