Boros: Perbedaan antara revisi
k Added {{More citations needed}} tag(ヾ(〃^∇^)ノ———⚛️ 💥 ȶա) |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 5: | Baris 5: | ||
Dalam [[Kamus Besar Bahasa Indonesia]] (KBBI) boros adalah berlebih-lebihan dalam pemakaian uang, barang, dan sebagainya.<ref>{{Cite web|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/boros|title=Arti kata boros - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online|website=kbbi.kemdikbud.go.id|access-date=2020-03-07}}</ref> |
Dalam [[Kamus Besar Bahasa Indonesia]] (KBBI) boros adalah berlebih-lebihan dalam pemakaian uang, barang, dan sebagainya.<ref>{{Cite web|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/boros|title=Arti kata boros - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online|website=kbbi.kemdikbud.go.id|access-date=2020-03-07}}</ref> |
||
== Dalam pemerintahan == |
|||
[[Demokratis|Pemerintah demokratis]] umumnya mengeluarkan uang berlebihan karena tekanan politik dan tingkat kelayakan kredit yang tinggi yang memungkinkan mereka meminjam uang dalam jumlah besar. Pengeluaran berlebih seperti itu lebih tinggi ketika distrik legislatif memiliki tingkat pendapatan dan masalah yang bervariasi karena semua distrik dikenai pajak untuk memberikan manfaat bagi beberapa distrik dan ini berhasil secara politik. Seorang eksekutif pusat yang kuat seperti walikota yang kuat dengan hak veto dapat mengimbangi kecenderungan ini.<ref>{{citation|url=http://ideas.repec.org/p/wbk/wbrwps/2192.html|title=Districts, spillovers, and government overspending|author=Baqir, Reza|publisher=World Bank|date=30 September 1999}}</ref> |
|||
== Dalam pandangan agama == |
== Dalam pandangan agama == |
||
<!--{{tak netral}}--> |
|||
=== Islam === |
=== Islam === |
||
[[Ibnu al-Jauzi]] berkata bahwa yang dimaksud boros ada dua pendapat di kalangan para [[ulama]]: |
[[Ibnu al-Jauzi]] berkata bahwa yang dimaksud boros ada dua pendapat di kalangan para [[ulama]]: |
Revisi per 1 November 2020 02.01
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Oktober 2020) |
Gaya atau nada penulisan artikel ini tidak mengikuti gaya dan nada penulisan ensiklopedis yang diberlakukan di Wikipedia. |
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Boros adalah perilaku menghabiskan sesuatu untuk hal yang sia-sia/tidak berguna atau melakukan hal berlebih-lebihan dalam pemakaian suatu hal.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) boros adalah berlebih-lebihan dalam pemakaian uang, barang, dan sebagainya.[1]
Dalam pemerintahan
Pemerintah demokratis umumnya mengeluarkan uang berlebihan karena tekanan politik dan tingkat kelayakan kredit yang tinggi yang memungkinkan mereka meminjam uang dalam jumlah besar. Pengeluaran berlebih seperti itu lebih tinggi ketika distrik legislatif memiliki tingkat pendapatan dan masalah yang bervariasi karena semua distrik dikenai pajak untuk memberikan manfaat bagi beberapa distrik dan ini berhasil secara politik. Seorang eksekutif pusat yang kuat seperti walikota yang kuat dengan hak veto dapat mengimbangi kecenderungan ini.[2]
Dalam pandangan agama
Islam
Ibnu al-Jauzi berkata bahwa yang dimaksud boros ada dua pendapat di kalangan para ulama:
- Boros berarti menginfaqkan hartanya bukan pada jalan yang benar.
- Boros berarti penyalahgunaan dan bentuk membuang-buang harta.
Dalam sebuah riwayat hadis ada yang menjelaskan tentang boros
Abu Ubaidah bin al-Jarrah berkata,
Mubazzir (orang yang boros) adalah orang yang menyalahgunakan, merusak dan menghambur - hamburkan harta
Ibnu Katsir juga mengatakan,
Disebut saudara setan karena orang yang boros dan menghambur-hamburkan harta akan mengantarkan pada meninggalkan ketaatan pada Allah dan terjerumus dalam maksiat.
Dalam Tafsir al-Jalalain disebutkan
bahwa orang yang boros, mereka telah mengikuti jalan setan sehingga disebut dalam ayat mereka adalah saudara setan.
Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa Allah SWT telah melarang untuk melakukan hal boros dikarenakan merupakan salah satu sifatnya setan.
Referensi
- ^ "Arti kata boros - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2020-03-07.
- ^ Baqir, Reza (30 September 1999), Districts, spillovers, and government overspending, World Bank
- ^ Tuasikal, Muhammad Abduh; MSc (2011-12-09). "Apa yang Dimaksud Boros?". Rumaysho.Com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-07.
Bacaan lanjutan
- Olivia Mellan (1997), Overcoming Overspending: A Winning Plan for Spenders and Their Partners, Walker & Co, ISBN 0-8027-7495-4
- Richard Duncan-Jones (1994), Money and Government in the Roman Empire, Cambridge University Press, ISBN 0-521-64829-7