Lompat ke isi

Kuntilanak (film 2006): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
IreneLouie (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
IreneLouie (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox film
{{Infobox film
|name = Kuntilanak
|name = Kuntilanak
|image = Kunti1.jpg
|image = Kunti1.jpg
|director = [[Rizal Mantovani]]
|director = [[Rizal Mantovani]]
|producer = [[Raam Punjabi]]
|producer = [[Raam Punjabi]]
|screenplay = [[Ve Handojo]]<br />[[Rizal Mantovani]]
|screenplay = Ve Handojo
|story = Rizal Mantovani
|starring = [[Julie Estelle]]<br />[[Evan Sanders]]<br />[[Ratu Felisha]]<br />[[Ibnu Jamil]]<br />[[Lita Soewardi]]<br />[[Alice Iskak]]
|starring = [[Julie Estelle]]<br>[[Evan Sanders]]<br>[[Ratu Felisha]]<br>[[Alice Iskak]]<br>Lita Soewardi<br>[[Ibnu Jamil]]<br>[[Eron Lebang]]<br>[[Ully Triani]]<br>[[Sopyan Dado]]
|distributor = [[MultiVision Plus]]
|released = [[27 Oktober]] [[2006]]
|music = [[Andi Rianto]]
|cinematography = Uche T. Santoso
|runtime = 95 menit
|country = [[Indonesia]]
|editing = Adrian Nugraha
|language = [[Bahasa Indonesia]]
|studio = [[MultiVision Plus]]
|distributor = MultiVision Plus
|released = [[27 Oktober]] [[2006]]
|runtime = 95 menit
|country = [[Indonesia]]
|language = [[Bahasa Indonesia]]
|budget =
|gross =
}}
}}


'''Kuntilanak''' adalah film yang [[horor]] Indonesia yang dirilis pada tahun [[2006]]. ''Kuntilanak'' disutradarai oleh [[Rizal Mantovani]] dan dibintangi oleh [[Julie Estelle]] sebagai tokoh utamanya, Samantha, [[Evan Sanders]], [[Ratu Felisha]], [[Ibnu Jamil]], [[Lita Soewardi]] dan [[Alice Iskak]] juga turut membintangi film horor ini. ''Kuntilanak'' berkisah tentang Samantha yang memiliki kemampuan magis untuk memanggil kuntilanak yang akan melakukan perintahnya jika dipanggil.
'''Kuntilanak''' adalah [[film horor]] [[Indonesia]] yang dirilis pada tahun [[2006]]. Film yang disutradarai oleh [[Rizal Mantovani]] ini dibintangi oleh [[Julie Estelle]], [[Evan Sanders]], [[Ratu Felisha]], [[Alice Iskak]], Lita Soewardi, [[Ibnu Jamil]], [[Eron Lebang]], [[Ully Triani]] dan [[Sopyan Dado]]. Sekuel film ini berjudul ''[[Kuntilanak 2]]'' dan ''[[Kuntilanak 3]]'' dirilis pada tahun [[2007]] dan [[2008]].


== Plot ==
Film ini diproduksi oleh [[Multivision Plus|MVP Pictures]] dan memiliki dua sekuel yaitu ''[[Kuntilanak 2]]'' dan ''[[Kuntilanak 3]]''.
Setelah kematian ibunya dan perilaku bejat dari ayah tirinya, Samantha ([[Julie Estelle]]), biasa dipanggil Sam, memutuskan menyewa kamar kos di pinggir kota. Sam, yang masih depresi atas kejadian di rumahnya serta mimpi-mimpi buruk yang menghantuinya, membuat hubungannya dengan kekasihnya, Agung ([[Evan Sanders]]) menjadi renggang. Sam menyewa sebuah kamar kos di sebuah rumah yang tampak angker dengan kuburan dan sebuah pohon beringin di depannya. Menurut para penduduk, Sam mengetahui bahwa pohon itu diperkirakan sebagai pohon kuntilanak dan lantai dua di rumah kos, yang memiliki tiga lantai itu, dikunci oleh sang pemilik karena lantai itu lebih kotor dibandingkan lantai lain.


Ibu kos Sam, Yanti (Lita Soewardi), menceritakan tentang sejarah bangunan yang kini menjadi tempat kos itu. Diketahui bahwa dahulu, sebuah keluarga produsen batik bernama Mangkoedjiwo membuat pabrik batik dan asrama pekerja di sana, tetapi terjadi kebakaran besar yang memusnahkan aset-aset Mangkoedjiwo dan hanya rumahnya yang masih kokoh dan layak dihuni. Kini, cicit Panembahan Sakti Mangkoedjiwo, Raden Ayu Sukma Mangkoedjiwo ([[Alice Iskak]]), menyewakan rumah tersebut untuk kos. Perbincangan yang berubah ke mitos kuntilanak berakhir ketika Yanti menembangkan sebuah durmo yang digunakan untuk memanggil Kuntilanak. Entah kenapa tembang itu membuat Sam menjadi pusing dan keadaan semakin aneh kala ia mengetahui bahwa untuk memanggil kuntilanak, sang pemanggil harus memiliki wangsit. Di kamar Sam, terdapat sebuah cermin antik Mangkoedjiwo yang berjumlah empat di seluruh rumah itu.
== Sinopsis ==
Setelah kematian ibunya dan gangguan-gangguan dari ayah tirinya, Samantha (Julie Estelle), biasa dipanggil Sam, memutuskan menyewa kamar kost di pinggiran kota. Sam yang masih depresi atas kejadian di rumahnya serta mimpi-mimpi buruk yang menghantuinya, membuat hubungannya dengan kekasihnya, Agung (Evan Sanders) menjadi renggang. Sam menyewa sebuah kamar kost di sebuah rumah yang bertampilan angker dengan perkuburan dan sebuah pohon beringin di depannya. Dari para penduduk, Sam mengetahui bahwa pohon itu diperkirakan sebagai pohon kuntilanak. Dan di rumah kost itu, yang berlantai 3, lantai 2 dikunci oleh si pemilik karena lantai itu lebih kotor dibandingkan lantai lain.


Tetangga kamar kos Sam, Mawar ([[Ully Triani]]), meninggal di sebuah kamar hotel karena serangan kuntilanak ketika ia baru saja mengancam untuk membunuh Sam dengan gunting dan tanpa disadari, Sam langsung menembangkan durmo pemanggil kuntilanak. Setelah itu, seorang pemuda, yang mencoba memerkosa Sam, juga meninggal karena serangan kuntilanak saat diteror di jalan akibat Sam yang menembangkan durmo. Agung, yang akhir-akhir ini meneliti tentang kuntilanak dari sahabatnya, Iwank ([[Ibnu Jamil]]), mengetahui bahwa sosok kuntilanak, yang biasanya hidup di pohon, dipanggil oleh wangsitnya dan keluar melalui media tertentu untuk masuk ke dunia manusia dan bahwa Mangkoedjiwo dipercaya masyarakat sebagai penganut aliran sesat. Sam, yang ikut bersama Agung ke rumah Iwank, membaca mengenai batik Mangkoedjiwo di mana Sam menemukan tulisan di sketsa batik: "''sing kuat sing melihara''" (artinya "yang kuat yang pelihara") dan merasa bahwa hal itu diingat di pikirannya. Ketika Sam dan Agung berseteru, Sam menembangkan durmo kembali hingga Agung menghilang saat malam sehari kemudian.
Ibu Kost Sam, Yanti (Lita Soewardi), menceritakan mengenai sejarah bangunan yang kini menjadi tempat kost itu. Dahulu, sebuah keluarga produsen batik bernama Mangkoedjiwo membuat pabrik batik dan mess pekerja disana, namun, terjadi kebakaran besar yang memusnahkan aset-aset Mangkoedjiwo yang membuat, hanya rumah itulah yang masih layak huni. Kini, cicit Panembahan Sakti Mangkoedjiwo, Raden Ayu Sukma Mangkoedjiwo (Alice Iskak) menyewakan rumah tersebut untuk kost. Perbincangan yang berubah ke mitos Kuntilanak, berakhir ketika Yanti menembangkan sebuah durmo yang digunakan untuk memanggil Kuntilanak. Entah kenapa tembang itu membuat Sam menjadi pusing dan keadaan semakin aneh kala ia mengetahui bahwa untuk memanggil kuntilanak, wangsit harus dipunyai oleh sang pemanggil. Di kamar Sam, terdapat sebuah cermin antik Mangkoedjiwo yang berjumlah empat di seluruh rumah itu.


Sahabat Sam, Dinda ([[Ratu Felisha]]), meninggal di kamar mandi kos karena Sam menembangkan durmo saat ia masih emosi. Hal itu sudah cukup bagi penghuni kos yang lain untuk pindah dari rumah itu, meninggalkan Sam yang sayup-sayup selalu mendengar suara rintihan permintaan tolong Agung. Akhirnya, Sam berhasil membuka lantai dua dan menemukan Agung serta mengetahui bahwa alasan lantai dua tidak pernah dibuka karena kamar tersebut menjadi tempat untuk memuja kuntilanak dan memberikan pesugihan kepadanya agar kuntilanak tetap menjadi peliharaan Mangkoedjiwo. Alasan yang diberikan Raden Ayu Sukma itu menjadi timpalannya dan Sukma meminta agar Sam menjadi penerusnya untuk memanggil kuntilanak. Sam, yang sudah tidak mau melakukan hal itu lagi, ditembangkan durmo oleh Raden Ayu Sukma hingga Sam ikut menembangkan durmo itu, tetapi kuntilanak yang dipanggil ternyata memilih menuruti keinginan Sam dengan tanda hidung Raden Ayu Sukma yang berdarah.
Tetangga kamar kost Sam, Mawar, meninggal di sebuah kamar hotel karena Kuntilanak ketika ia baru saja mengancam untuk membunuh Sam dengan gunting, dan saat itu, Sam secara tidak sadar menembangkan durmo pemanggil kuntilanak. Kemudian, seorang laki-laki yang mencoba memerkosa Sam, juga meninggal karena kuntilanak saat diteror di jalanan akibat Sam yang menembangkan durmo. Agung, yang belakangan meneliti mengenai kuntilanak dari temannya, Iwan (Ibnu Jamil), mengetahui bahwa kuntilanak yang biasanya hidup di pohon, dipanggil oleh wangsitnya dan keluar lewat media tertentu untuk masuk ke dunia kita dan bahwa Mangkoedjiwo dipercaya masyarakat sebagai penganut aliran sesat. Sam yang ikut bersama Agung ke rumah Iwan, membaca mengenai batik Mngkoedjiwo dimana ia menemui tulisan di sketsa batik: "''sing kuat sing melihara''" (yang kuat yang melihara) dan merasa bahwa hal itu diingat di pikirannya. Lalu saat Sam dan Agung bertengkar, Sam menembangkan durmo kembali dan keesokan malamnya, Agung menghilang.


Untuk menghentikan keluarnya kuntilanak, Sam segera menemukan cermin-cermin Mangkoedjiwo dan memecahkan tiga cermin. Cermin keempat yang sempat dilupakannya berada di lantai dua dan kuntilanak sudah berhasil membunuh Raden Ayu Sukma. Kini, kuntilanak ingin menguji keabsahan Sam sebagai pemeliharanya dengan cara membunuh Sam. Sam, yang tiba-tiba ingat akan tulisan di sketsa batik, merapalkannya terus-menerus hingga membuat kuntilanak itu mengetahui bahwa Sam kini adalah pemanggilnya. Sam, yang tidak memecahkan cermin keempat, melantunkan durmo di depan Agung saat beberapa minggu setelah kejadian malam itu, lalu Sam sepertinya mulai bisa memanfaatkan kuntilanak untuk membunuh orang yang jahat terhadapnya.
Teman Sam, Dinda (Ratu Felisha) meninggal karena Sam yang tiba-tiba emosi menembangkan durmo, Dinda meninggal di kamar mandi kost. Hal itu sudah cukup bagi penghuni kost yang lain untuk pindah dari rumah itu, meninggalkan Sam yang sayup-sayup selalu mendengar suara rintihan permintaan tolong dari Agung. Akhirnya Sam berhasil membuka lantai 2 dan menemukan Agung serta mengetahui bahwa alasan lantai 2 tidak pernah dibuka karena kamar tersebut menjadi tempat untuk memuja kuntilanak dan memberikan pesugihan kepadanya agar kuntilanak tetap menjadi peliharaan Mangkoedjiwo. Alasan yang diberikan Raden Ayu Sukma itu, menjadi timpalannya, Sukma meminta agar Sam menjadi penerusnya untuk memanggil kuntilanak. Sam yang tidak mau, ditembangkan durmo olehnya, dan Sam ikut menembangkan durmo, Kuntilanak yang dipanggil ternyata memutuskan untuk menuruti kemauan Sam dengan tanda mimisannya Raden Ayu Sukma.

Dalam rangka menghentikan keluarnya Kuntilanak, Sam pergi ke cermin-cermin Mangkoedjiwo dan memecahkan ketiga cermin. Cermin keempat yang sempat dilupakannya berada di lantai 2 dan Kuntilanak sudah berhasil membunuh Raden Ayu Sukma. Kini, Kuntilanak ingin menguji keabsahan Sam sebagai pemeliharanya, dengan cara Kuntilanak akan membunuhnya. Sam yang tiba-tiba ingat akan tulisan di sketsa batik, merapalkannya terus-menerus, membuat Kuntilanak mengetahui bahwa Sam kini adalah pemanggilnya. Lalu, Sam yang tidak memecahkan cermin keempat, melantunkan durmo di depan Agung saat beberapa minggu setelah kejadian malam itu. Dan, sepertinya Sam mulai bisa memanfaatkan Kuntilanak untuk mematikan orang yang jahat terhadapnya.


== Pemeran ==
== Pemeran ==
Baris 32: Baris 37:
* [[Evan Sanders]] sebagai Agung
* [[Evan Sanders]] sebagai Agung
* [[Ratu Felisha]] sebagai Dinda
* [[Ratu Felisha]] sebagai Dinda
* Lita Soewardi sebagai Yanti
* [[Alice Iskak]] sebagai Raden Ayu Sukma Mangkoedjiwo
* [[Ibnu Jamil]] sebagai Iwank
* [[Ibnu Jamil]] sebagai Iwank
* [[Lita Soewardi]] sebagai Yanti
* [[Eron Lebang]] sebagai Alfond
* [[Alice Iskak]] sebagai Raden Ayu Sukma Mangkoedjiwo
* [[Ully Triani]] sebagai Mawar
* [[Sopyan Dado]] sebagai Bang Udin


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{IMDb title|0893534|Kuntilanak}}
* {{id}} [http://www.filmKuntilanak.com/ Situs Resmi Film Kuntilanak, MVPPictures]
* {{id}} [https://m.kapanlagi.com/film/indonesia/kuntilanak-misteri-sisi-gelap-rumah-tua.html 'THE TARIX JABRIX', Geng Motor Tak Selamanya Brutal @ KapanLagi.com]
* {{id}} [http://MVPPictures.co.id/kuntilanak/ Situs Resmi Film Kuntilanak, MVPPictures]
* [http://ruangfilm.com/?q=katalog/kuntilanak Ruang Film]
* {{id}} [https://hot.detik.com/premiere/d-701212/kuntilanak-hiii?hd771104bcj= Kuntilanak: Hiii... @ Detik.com]


{{Kuntilanak}}
{{Kuntilanak}}
{{Rizal Mantovani}}
{{Rizal Mantovani}}
{{film-indo-stub}}


[[Kategori:Film horor Indonesia]]
{{Film-indo-stub}}

[[Kategori:Film Indonesia tahun 2006]]
[[Kategori:Film Indonesia tahun 2006]]
[[Kategori:Film horor Indonesia]]
[[Kategori:Film kuntilanak]]
[[Kategori:Film kuntilanak]]
[[Kategori:Tripar Multivision Plus]]
[[Kategori:Tripar Multivision Plus]]

Revisi per 6 November 2020 15.56

Kuntilanak
SutradaraRizal Mantovani
ProduserRaam Punjabi
SkenarioVe Handojo
CeritaRizal Mantovani
PemeranJulie Estelle
Evan Sanders
Ratu Felisha
Alice Iskak
Lita Soewardi
Ibnu Jamil
Eron Lebang
Ully Triani
Sopyan Dado
Penata musikAndi Rianto
SinematograferUche T. Santoso
PenyuntingAdrian Nugraha
Perusahaan
produksi
DistributorMultiVision Plus
Tanggal rilis
27 Oktober 2006
Durasi95 menit
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia

Kuntilanak adalah film horor Indonesia yang dirilis pada tahun 2006. Film yang disutradarai oleh Rizal Mantovani ini dibintangi oleh Julie Estelle, Evan Sanders, Ratu Felisha, Alice Iskak, Lita Soewardi, Ibnu Jamil, Eron Lebang, Ully Triani dan Sopyan Dado. Sekuel film ini berjudul Kuntilanak 2 dan Kuntilanak 3 dirilis pada tahun 2007 dan 2008.

Plot

Setelah kematian ibunya dan perilaku bejat dari ayah tirinya, Samantha (Julie Estelle), biasa dipanggil Sam, memutuskan menyewa kamar kos di pinggir kota. Sam, yang masih depresi atas kejadian di rumahnya serta mimpi-mimpi buruk yang menghantuinya, membuat hubungannya dengan kekasihnya, Agung (Evan Sanders) menjadi renggang. Sam menyewa sebuah kamar kos di sebuah rumah yang tampak angker dengan kuburan dan sebuah pohon beringin di depannya. Menurut para penduduk, Sam mengetahui bahwa pohon itu diperkirakan sebagai pohon kuntilanak dan lantai dua di rumah kos, yang memiliki tiga lantai itu, dikunci oleh sang pemilik karena lantai itu lebih kotor dibandingkan lantai lain.

Ibu kos Sam, Yanti (Lita Soewardi), menceritakan tentang sejarah bangunan yang kini menjadi tempat kos itu. Diketahui bahwa dahulu, sebuah keluarga produsen batik bernama Mangkoedjiwo membuat pabrik batik dan asrama pekerja di sana, tetapi terjadi kebakaran besar yang memusnahkan aset-aset Mangkoedjiwo dan hanya rumahnya yang masih kokoh dan layak dihuni. Kini, cicit Panembahan Sakti Mangkoedjiwo, Raden Ayu Sukma Mangkoedjiwo (Alice Iskak), menyewakan rumah tersebut untuk kos. Perbincangan yang berubah ke mitos kuntilanak berakhir ketika Yanti menembangkan sebuah durmo yang digunakan untuk memanggil Kuntilanak. Entah kenapa tembang itu membuat Sam menjadi pusing dan keadaan semakin aneh kala ia mengetahui bahwa untuk memanggil kuntilanak, sang pemanggil harus memiliki wangsit. Di kamar Sam, terdapat sebuah cermin antik Mangkoedjiwo yang berjumlah empat di seluruh rumah itu.

Tetangga kamar kos Sam, Mawar (Ully Triani), meninggal di sebuah kamar hotel karena serangan kuntilanak ketika ia baru saja mengancam untuk membunuh Sam dengan gunting dan tanpa disadari, Sam langsung menembangkan durmo pemanggil kuntilanak. Setelah itu, seorang pemuda, yang mencoba memerkosa Sam, juga meninggal karena serangan kuntilanak saat diteror di jalan akibat Sam yang menembangkan durmo. Agung, yang akhir-akhir ini meneliti tentang kuntilanak dari sahabatnya, Iwank (Ibnu Jamil), mengetahui bahwa sosok kuntilanak, yang biasanya hidup di pohon, dipanggil oleh wangsitnya dan keluar melalui media tertentu untuk masuk ke dunia manusia dan bahwa Mangkoedjiwo dipercaya masyarakat sebagai penganut aliran sesat. Sam, yang ikut bersama Agung ke rumah Iwank, membaca mengenai batik Mangkoedjiwo di mana Sam menemukan tulisan di sketsa batik: "sing kuat sing melihara" (artinya "yang kuat yang pelihara") dan merasa bahwa hal itu diingat di pikirannya. Ketika Sam dan Agung berseteru, Sam menembangkan durmo kembali hingga Agung menghilang saat malam sehari kemudian.

Sahabat Sam, Dinda (Ratu Felisha), meninggal di kamar mandi kos karena Sam menembangkan durmo saat ia masih emosi. Hal itu sudah cukup bagi penghuni kos yang lain untuk pindah dari rumah itu, meninggalkan Sam yang sayup-sayup selalu mendengar suara rintihan permintaan tolong Agung. Akhirnya, Sam berhasil membuka lantai dua dan menemukan Agung serta mengetahui bahwa alasan lantai dua tidak pernah dibuka karena kamar tersebut menjadi tempat untuk memuja kuntilanak dan memberikan pesugihan kepadanya agar kuntilanak tetap menjadi peliharaan Mangkoedjiwo. Alasan yang diberikan Raden Ayu Sukma itu menjadi timpalannya dan Sukma meminta agar Sam menjadi penerusnya untuk memanggil kuntilanak. Sam, yang sudah tidak mau melakukan hal itu lagi, ditembangkan durmo oleh Raden Ayu Sukma hingga Sam ikut menembangkan durmo itu, tetapi kuntilanak yang dipanggil ternyata memilih menuruti keinginan Sam dengan tanda hidung Raden Ayu Sukma yang berdarah.

Untuk menghentikan keluarnya kuntilanak, Sam segera menemukan cermin-cermin Mangkoedjiwo dan memecahkan tiga cermin. Cermin keempat yang sempat dilupakannya berada di lantai dua dan kuntilanak sudah berhasil membunuh Raden Ayu Sukma. Kini, kuntilanak ingin menguji keabsahan Sam sebagai pemeliharanya dengan cara membunuh Sam. Sam, yang tiba-tiba ingat akan tulisan di sketsa batik, merapalkannya terus-menerus hingga membuat kuntilanak itu mengetahui bahwa Sam kini adalah pemanggilnya. Sam, yang tidak memecahkan cermin keempat, melantunkan durmo di depan Agung saat beberapa minggu setelah kejadian malam itu, lalu Sam sepertinya mulai bisa memanfaatkan kuntilanak untuk membunuh orang yang jahat terhadapnya.

Pemeran

Pranala luar

Sekuel Kuntilanak
Kuntilanak | Kuntilanak 2 | Kuntilanak 3