Batik Jambi: Perbedaan antara revisi
Roby diery (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Roby diery (bicara | kontrib) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 2: | Baris 2: | ||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
Kain batik dibawa dan diperkenalkan pertama kali oleh |
Kain batik dibawa dan diperkenalkan pertama kali oleh orang [[Jawa]] yang merantau ke [[Jambi]] sekitar tahun 1875. Pada masa itu batik hanya dipakai oleh kaum [[bangsawan]] dan [[Raja]] [[Suku Jambi|Melayu Jambi]] sebagai [[pakaian adat]]. Motifnya pun masih sangat terbatas, bercorak ukiran seperti yang ada pada [[rumah adat]] Jambi. |
||
Namun seiring berjalannya waktu, semakin banyak rakyat biasa yang menggunakan batik dan [[motif]] yang tadinya terbatas untuk kalangan [[istana]] pun sudah boleh dipakai oleh masyarakat di luar istana. Hal itu membuat batik Jambi beserta motifnya semakin berkembang dan hingga kini menjadi [[industri]] [[rumah tangga]].<ref>[https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/batik-jambi Batik Jambi] ''indonesiakaya'' diakses 9 November 2020</ref> |
Namun seiring berjalannya waktu, semakin banyak rakyat biasa yang menggunakan batik dan [[motif]] yang tadinya terbatas untuk kalangan [[istana]] pun sudah boleh dipakai oleh masyarakat di luar istana. Hal itu membuat batik Jambi beserta motifnya semakin berkembang dan hingga kini menjadi [[industri]] [[rumah tangga]].<ref>[https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/batik-jambi Batik Jambi] ''indonesiakaya'' diakses 9 November 2020</ref> |
Revisi per 9 November 2020 18.04
Batik Jambi adalah batik yang berasal dari Provinsi Jambi. Batik Jambi sudah ada sejak zaman Kesultanan Melayu Jambi, pada masa kesultanan tersebut ciri khas batik jambi adalah warna merah, dan motif utamanya adalah flora dan fauna.[1][2]
Sejarah
Kain batik dibawa dan diperkenalkan pertama kali oleh orang Jawa yang merantau ke Jambi sekitar tahun 1875. Pada masa itu batik hanya dipakai oleh kaum bangsawan dan Raja Melayu Jambi sebagai pakaian adat. Motifnya pun masih sangat terbatas, bercorak ukiran seperti yang ada pada rumah adat Jambi.
Namun seiring berjalannya waktu, semakin banyak rakyat biasa yang menggunakan batik dan motif yang tadinya terbatas untuk kalangan istana pun sudah boleh dipakai oleh masyarakat di luar istana. Hal itu membuat batik Jambi beserta motifnya semakin berkembang dan hingga kini menjadi industri rumah tangga.[3]
Motif
Motif batik Jambi terinspirasi dari lingkungan sekitar Jambi, seperti tanaman dan hewan. Motif batik Jambi yang terkenal antara lain Durian Pecah, Batanghari, Angso Duo Bersayap, Kapal Sanggat, Kuau Berhias, Tampuk Manggis dan lain-lain.[4] Pewarnaannya pun pada pada awalnya masih menggunakan bahan-bahan alami yang diambil dari tumbuh-tumbuhan di hutan sekitar Jambi.
Pewarna alami ini menghasilkan warna khas yang memesona dan berbeda dari pewarna kimia. Misalnya, kayu sepang menghasilkan warna kuning kemerahan, kayu ramelang menghasilkan warna merah kecokelatan, kayu lambato menghasilkan warna kuning, dan kayu nilo menghasilkan warna biru.
Pusat pembuatan
Produksi batik Jambi terpusat di Desa Jambi Seberang, tempat tinggal para warga asli Jambi.[5] Di tempat ini, terdapat sanggar batik yang berfungsi sebagai pusat pengrajin batik Jambi. Produksinya terdiri dari dua jenis, yaitu batik tulis dan batik cap. Kain yang digunakan biasanya berbahan sutra dan katun.
Referensi
- ^ Mengenal Batik Jambi yang Identik dengan Warna Merah kompas.com 2 Oktober 2019
- ^ Sekelumit tentang Batik Jambi dan makna motifnya beritagar 2 Oktober 2018
- ^ Batik Jambi indonesiakaya diakses 9 November 2020
- ^ Mengenal Lebih Dalam Motif Batik Jambi dinamikajambi 2 Oktober 2020
- ^ Mengenal Batik Khas Jambi dari Seberang Kota Jambi dan Motif Batik Serta Maknanya tribunjambi 26 November 2018
Pranala luar
- Keunikan Batik Jambi yang Tak Dimiliki Batik dari Tanah Jawa suara.com 30 April 2019
- Angso Duo, Bukti Keselarasan Hidup Tertoreh dalam Batik Jambi liputan6.com 2 Agustus 2019