Lompat ke isi

Entong Gendut: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika
Altilunium (bicara | kontrib)
menambah referensi jurnal
Baris 11: Baris 11:
* https://www.viva.co.id/berita/metro/613901-entong-gendut-pendekar-condet-yang-jasadnya-dibuang-ke-laut
* https://www.viva.co.id/berita/metro/613901-entong-gendut-pendekar-condet-yang-jasadnya-dibuang-ke-laut
* https://www.liputan6.com/news/read/2503859/haji-entong-gendut-pendekar-betawi-dari-condet
* https://www.liputan6.com/news/read/2503859/haji-entong-gendut-pendekar-betawi-dari-condet
*Iim Imadudin (2015) "[http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/82/37 Perlawanan Petani di Tanah Partikelir Tanjoeng Oost Batavia Tahun 1916]" Patanjala Vol 7 No 1
* '''Kisah Entong Gendut''',
http://metro.news.viva.co.id
* '''Entong Gendut''',
http://jakarta.go.id
{{Biografi-stub}}
{{Biografi-stub}}



Revisi per 10 November 2020 10.33

Entong Gendut atau Haji Entong Gendut adalah seorang pejuang Betawi dari daerah Condet, yang menentang pemerintahan Hindia Belanda pada tahun 1916.

Kematian dan keturunan

Mengenai kematian Entong Gendut terdapat berbagai versi: Pertama, Entong Gendut meninggal bukan di Kampung Gedong namun di Batuampar, saat melewati sungai karena dikejar-kejar tentara kolonial Belanda. Kedua, jasad Entong Gendut diangkut oleh pihak kolonial Belanda, kemudian diceburkan ke laut.

Bahkan makamnya pun tak diketahui rimbanya, ada yang mengatakan di Kemang, Jakarta Selatan, namun ada juga yang mengatakan di Kampung Wadas, Bogor. Saat meninggal Entong Gendut meninggalkan tiga anak, yaitu Abdul Fikor, Aiyoso, dan Aisyah.

Referensi