Lompat ke isi

Fanatisme: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Etimologi kata "fanatisme"
Tag: Dikembalikan VisualEditor
k Suntingan 182.1.99.159 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh N219
Tag: Pengembalian
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Eugène Delacroix - The Fanatics of Tangier - WGA06195.jpg|jmpl|Penggambaran fanatisme melalui lukisan, dibuat oleh [[Eugène Delacroix]]]]
[[Berkas:Eugène Delacroix - The Fanatics of Tangier - WGA06195.jpg|jmpl|Penggambaran fanatisme melalui lukisan, dibuat oleh [[Eugène Delacroix]]]]
'''Fanatisme''' adalah paham atau perilaku yang menunjukkan ketertarikan terhadap sesuatu secara berlebihan. Filsuf [[George Santayana]] mendefinisikan fanatisme sebagai, "melipatgandakan usaha Anda ketika Anda lupa tujuan Anda";<ref>Santayana, George (1905). Life of Reason: Reason in Common Sense. (New York: Charles Scribner's Sons) 13.</ref> dan menurut [[Winston Churchill]], "Seseorang fanatisme tidak akan bisa mengubah pola pikir dan tidak akan mengubah haluannya". Bisa dikatakan seseorang yang fanatik memiliki standar yang ketat dalam pola pikirnya dan cenderung tidak mau mendengarkan opini maupun ide yang dianggapnya bertentangan.
'''Fanatisme''' adalah paham atau perilaku yang menunjukkan ketertarikan terhadap sesuatu secara berlebihan. Filsuf [[George Santayana]] mendefinisikan fanatisme sebagai, "melipatgandakan usaha Anda ketika Anda lupa tujuan Anda";<ref>Santayana, George (1905). Life of Reason: Reason in Common Sense. (New York: Charles Scribner's Sons) 13.</ref> dan menurut [[Winston Churchill]], "Seseorang fanatisme tidak akan bisa mengubah pola pikir dan tidak akan mengubah haluannya". Bisa dikatakan seseorang yang fanatik memiliki standar yang ketat dalam pola pikirnya dan cenderung tidak mau mendengarkan opini maupun ide yang dianggapnya bertentangan.


'''Etimologi'''

Kata "fanatisme" dianggap turun dari kata Latin “fanum” yang menunjuk pada kuil Romawi yang di dalamnya dikultuskan Dewi Ma Bellone. Kuil ini juga merupakan tempat mencari ramalan. Di sini seorang peramal disebut “fanatici.” Selain itu, “Fanum” juga merupakan tempat untuk mencari nubuat dari nabi. Di kuil ini seorang “Fanaticus” merupakan sebutan bagi orang yang berbicara atas nama Dewi Ma Bellone.<ref>{{Cite web|last=Baekeland|first=Charles E.|date=|title=https://www.consultabaekeland.com/p/en/psychoanalystmadrid-blog/psychoanalysis-and-fanaticism-a-conference-in-madrid.php|url=https://www.consultabaekeland.com/p/en/psychoanalystmadrid-blog/psychoanalysis-and-fanaticism-a-conference-in-madrid.php|website=https://www.consultabaekeland.com|access-date=11 April 2018, 11. 17}}</ref>


== Jenis-jenis fanatisme ==
== Jenis-jenis fanatisme ==
* Fanatisme etnis
* Fanatisme etnis
* Fanatisme nasional
* Fanatisme nasional
* Fanatisme ideologi

== Fanatisme ideologi ==
* Fanatisme agama
* Fanatisme agama
* Fanatisme olahraga
* Fanatisme olahraga

Revisi per 13 November 2020 01.22

Penggambaran fanatisme melalui lukisan, dibuat oleh Eugène Delacroix

Fanatisme adalah paham atau perilaku yang menunjukkan ketertarikan terhadap sesuatu secara berlebihan. Filsuf George Santayana mendefinisikan fanatisme sebagai, "melipatgandakan usaha Anda ketika Anda lupa tujuan Anda";[1] dan menurut Winston Churchill, "Seseorang fanatisme tidak akan bisa mengubah pola pikir dan tidak akan mengubah haluannya". Bisa dikatakan seseorang yang fanatik memiliki standar yang ketat dalam pola pikirnya dan cenderung tidak mau mendengarkan opini maupun ide yang dianggapnya bertentangan.

Jenis-jenis fanatisme

  • Fanatisme etnis
  • Fanatisme nasional
  • Fanatisme ideologi
  • Fanatisme agama
  • Fanatisme olahraga

Referensi

  1. ^ Santayana, George (1905). Life of Reason: Reason in Common Sense. (New York: Charles Scribner's Sons) 13.

Pranala luar