Lamasi, Luwu: Perbedaan antara revisi
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →top: Bot: Menambah pengawasan otoritas |
Nama nama Desa |
||
Baris 13: | Baris 13: | ||
'''Lamasi''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Luwu]], [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia]]. |
'''Lamasi''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[Kabupaten Luwu]], [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia]]. |
||
Lamasi terdiri dari |
Lamasi terdiri dari 1 Kelurahan dan 9 Desa yaitu Kelurahan Lamasi, Desa Padang Kalua, Desa Wiwitan, Desa Wiwitan Timur, Desa Se'pon, Desa Pongsamelung, Desa To' Pongo, Desa Setiarejo, Desa Salujambu dan Desa Awo Gading. Masyarakat Lamasi adalah masyarakat heterogen terdiri dari berbagai suku, suku utama yang merupakan pribumi adalah Luwu, dan suku lain seperti [[Bugis]], [[Toraja]] dan [[Jawa]] adalah suku imigran yang telah lama datang dan mendiami daerah tersebut. |
||
Masyarakat [[Jawa]] datang secara transmigrasi yang diprakarsai oleh pemerintah belanda, mereka datang dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, mereka telah menetap dan membangun kecamatan tersebut, mata pencaharian utama mereka adalah bertani sawah dan berkebun, selain itu banyak juga di antara mereka berprofesi sebagai pedagang. Jumlah mereka telah berkembang dengan pesat, selain perkawinan antara sesama suku jawa terjadi juga perkawinan antara suku terutama suku Jawa dan Luwu yang merupakan suku pribumi. Sedangkan suku bugis dan toraja merupakan imigran yang datang dari wilayah lain yang masih masuk dalam wilayah sulawesi selatan. Suku bugis yang mendiami Lamasi berprofesi sebagai pedagang sedangkan suku Toraja bertani adalah profesi utama mereka. Oleh karena keuletan dan kerja keras mereka akhirnya kecamatan lamasi berkembang menjadi daerah lumbung pangan bagi [[kabupaten Luwu]]. |
Masyarakat [[Jawa]] datang secara transmigrasi yang diprakarsai oleh pemerintah belanda, mereka datang dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, mereka telah menetap dan membangun kecamatan tersebut, mata pencaharian utama mereka adalah bertani sawah dan berkebun, selain itu banyak juga di antara mereka berprofesi sebagai pedagang. Jumlah mereka telah berkembang dengan pesat, selain perkawinan antara sesama suku jawa terjadi juga perkawinan antara suku terutama suku Jawa dan Luwu yang merupakan suku pribumi. Sedangkan suku bugis dan toraja merupakan imigran yang datang dari wilayah lain yang masih masuk dalam wilayah sulawesi selatan. Suku bugis yang mendiami Lamasi berprofesi sebagai pedagang sedangkan suku Toraja bertani adalah profesi utama mereka. Oleh karena keuletan dan kerja keras mereka akhirnya kecamatan lamasi berkembang menjadi daerah lumbung pangan bagi [[kabupaten Luwu]]. |
||
Revisi per 2 Desember 2020 07.22
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Lamasi | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Sulawesi Selatan | ||||
Kabupaten | Luwu | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | - | ||||
Populasi | |||||
• Total | - jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 73.17.09 | ||||
Kode BPS | 7317090 | ||||
Luas | - km² | ||||
Kepadatan | - jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | - | ||||
|
Lamasi adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Indonesia.
Lamasi terdiri dari 1 Kelurahan dan 9 Desa yaitu Kelurahan Lamasi, Desa Padang Kalua, Desa Wiwitan, Desa Wiwitan Timur, Desa Se'pon, Desa Pongsamelung, Desa To' Pongo, Desa Setiarejo, Desa Salujambu dan Desa Awo Gading. Masyarakat Lamasi adalah masyarakat heterogen terdiri dari berbagai suku, suku utama yang merupakan pribumi adalah Luwu, dan suku lain seperti Bugis, Toraja dan Jawa adalah suku imigran yang telah lama datang dan mendiami daerah tersebut. Masyarakat Jawa datang secara transmigrasi yang diprakarsai oleh pemerintah belanda, mereka datang dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, mereka telah menetap dan membangun kecamatan tersebut, mata pencaharian utama mereka adalah bertani sawah dan berkebun, selain itu banyak juga di antara mereka berprofesi sebagai pedagang. Jumlah mereka telah berkembang dengan pesat, selain perkawinan antara sesama suku jawa terjadi juga perkawinan antara suku terutama suku Jawa dan Luwu yang merupakan suku pribumi. Sedangkan suku bugis dan toraja merupakan imigran yang datang dari wilayah lain yang masih masuk dalam wilayah sulawesi selatan. Suku bugis yang mendiami Lamasi berprofesi sebagai pedagang sedangkan suku Toraja bertani adalah profesi utama mereka. Oleh karena keuletan dan kerja keras mereka akhirnya kecamatan lamasi berkembang menjadi daerah lumbung pangan bagi kabupaten Luwu.