Lompat ke isi

Yersinia pestis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 15: Baris 15:
'''''Yersinia pestis''''' (sebelumnya ''[[Pasteurella]] pestis'') adalah Bakteri [[Bakteri gram negatif|gram negatif]], [[Bakteri non-motile|non-motile]], [[Bacillus (shape)|rod-shaped]], [[coccobacillus]], without spores. Bakteri ini merupakan [[organisme anaerob fakultatif]] yang dapat menginfeksi manusia melalui kutu tikus Oriental (''Xenopsylla cheopis'').<ref name=Sherris>{{cite book |veditors=Ryan KJ, Ray CG |title=Sherris Medical Microbiology |url=https://archive.org/details/sherrismedicalmi00ryan |url-access=limited |edition=4th |pages=[https://archive.org/details/sherrismedicalmi00ryan/page/n501 484]–488 |publisher=McGraw Hill |year=2004 |isbn=978-0-8385-8529-0}}</ref> Bakteri ini yang merupakan penyebab wabah penyakit, dalam tiga bentuk utama: pneumonik, septisemik, dan bubonik. Mungkin ada bukti yang menunjukkan bahwa Y. pestis berasal dari Eropa dalam budaya Cucuteni – Trypillia dari pada teori Asia yang lebih umum dipegang.<ref name=Rascovan>{{Cite journal | doi=10.1016/j.cell.2018.11.005| title=Emergence and Spread of Basal Lineages of Yersinia pestis during the Neolithic Decline| year=2019| last1=Rascovan| first1=Nicolás| last2=Sjögren| first2=Karl-Göran| last3=Kristiansen| first3=Kristian| last4=Nielsen| first4=Rasmus| last5=Willerslev| first5=Eske| last6=Desnues| first6=Christelle| last7=Rasmussen| first7=Simon| journal=Cell| volume=176| issue=1–2| pages=295–305.e10| pmid=30528431| doi-access=free}}</ref>
'''''Yersinia pestis''''' (sebelumnya ''[[Pasteurella]] pestis'') adalah Bakteri [[Bakteri gram negatif|gram negatif]], [[Bakteri non-motile|non-motile]], [[Bacillus (shape)|rod-shaped]], [[coccobacillus]], without spores. Bakteri ini merupakan [[organisme anaerob fakultatif]] yang dapat menginfeksi manusia melalui kutu tikus Oriental (''Xenopsylla cheopis'').<ref name=Sherris>{{cite book |veditors=Ryan KJ, Ray CG |title=Sherris Medical Microbiology |url=https://archive.org/details/sherrismedicalmi00ryan |url-access=limited |edition=4th |pages=[https://archive.org/details/sherrismedicalmi00ryan/page/n501 484]–488 |publisher=McGraw Hill |year=2004 |isbn=978-0-8385-8529-0}}</ref> Bakteri ini yang merupakan penyebab wabah penyakit, dalam tiga bentuk utama: pneumonik, septisemik, dan bubonik. Mungkin ada bukti yang menunjukkan bahwa Y. pestis berasal dari Eropa dalam budaya Cucuteni – Trypillia dari pada teori Asia yang lebih umum dipegang.<ref name=Rascovan>{{Cite journal | doi=10.1016/j.cell.2018.11.005| title=Emergence and Spread of Basal Lineages of Yersinia pestis during the Neolithic Decline| year=2019| last1=Rascovan| first1=Nicolás| last2=Sjögren| first2=Karl-Göran| last3=Kristiansen| first3=Kristian| last4=Nielsen| first4=Rasmus| last5=Willerslev| first5=Eske| last6=Desnues| first6=Christelle| last7=Rasmussen| first7=Simon| journal=Cell| volume=176| issue=1–2| pages=295–305.e10| pmid=30528431| doi-access=free}}</ref>


''Y. pestis'' was discovered in 1894 by [[Alexandre Yersin]], a Swiss/French [[physician]] and [[bacteriologist]] from the [[Pasteur Institute]], during an epidemic of the plague in [[Hong Kong]].<ref name="Bockemühl_1994">{{cite journal|author=Bockemühl J |title=100 years after the discovery of the plague-causing agent&nbsp;– importance and veneration of Alexandre Yersin in Vietnam today |journal=Immun Infekt |volume=22 |issue=#2 |pages=72–75 |year=1994 |pmid = 7959865}}</ref> Yersin was a member of the [[Louis Pasteur|Pasteur]] school of thought. [[Kitasato Shibasaburō]], a Japanese bacteriologist who practised [[Robert Koch|Koch's methodology]], was also engaged at the time in finding the causative agent of the plague.<ref name="Ho">{{cite journal |author=Howard-Jones N |title=Was Kitasato Shibasaburō the discoverer of the plague bacillus? | journal=Perspect Biol Med |volume=16 |issue=#2 |pages=292–307 |year=1973 |pmid = 4570035|doi=10.1353/pbm.1973.0034 |s2cid=31767623 }}</ref> However, Yersin actually linked plague with ''Y. pestis''. Formerly named ''Pasteurella pestis'', the organism was renamed ''Yersinia pestis'' in 1944.
''Y. pestis'' ditemukan pada tahun 1894 oleh [[Alexandre Yersin]], seorang dokter asal Swiss/Prancis dan ahli [[bakteriologi]] dari [[Institut Pasteur]], selama wabah epidemi di [[Hong Kong]].<ref name="Bockemühl_1994">{{cite journal|author=Bockemühl J |title=100 years after the discovery of the plague-causing agent&nbsp;– importance and veneration of Alexandre Yersin in Vietnam today |journal=Immun Infekt |volume=22 |issue=#2 |pages=72–75 |year=1994 |pmid = 7959865}}</ref> Yersin adalah anggota dari aliran pemikiran Pasteur . Kitasato Shibasaburō , seorang ahli bakteriologi Jepang yang mempraktikkan metodologi Koch , juga terlibat pada saat itu dalam menemukan agen penyebab wabah
Yersin adalah anggota dari pemikiran [[Louis Pasteur|Pasteur]] school of thought. [[Kitasato Shibasaburō]], seorang ahli bakteriologi Jepang yang mempraktikkan metodologi Koch, juga terlibat pada saat itu dalam menemukan agen penyebab wabah.<ref name="Ho">{{cite journal |author=Howard-Jones N |title=Was Kitasato Shibasaburō the discoverer of the plague bacillus? | journal=Perspect Biol Med |volume=16 |issue=#2 |pages=292–307 |year=1973 |pmid = 4570035|doi=10.1353/pbm.1973.0034 |s2cid=31767623 }}</ref> Namun, Yersin sebenarnya mengaitkan wabah ini dengan Y. pestis yang sebelumnya bernama Pasteurella pestis, organisme ini diganti namanya menjadi Yersinia pestis pada tahun 1944.


Y. pestis ditemukan pada tahun 1894 oleh Alexandre Yersin , seorang dokter Swiss / Prancis dan ahli bakteriologi dari Institut Pasteur , selama epidemi wabah di Hong Kong . [3] Yersin adalah anggota dari aliran pemikiran Pasteur . Kitasato Shibasaburō , seorang ahli bakteriologi Jepang yang mempraktikkan metodologi Koch , juga terlibat pada saat itu dalam menemukan agen penyebab wabah. [4]
Setiap tahun, ribuan kasus wabah masih dilaporkan ke [[Organisasi Kesehatan Dunia]] (WHO), walaupun dengan pengobatan [[antibiotik]] yang tepat serta [[prognosis]] bagi korban yang sekarang jauh lebih baik. Peningkatan lima hingga enam kali lipat kasus dahulu pernah terjadi di Asia selama masa [[Perang Vietnam]], kemungkinan karena gangguan ekosistem dan kedekatan jarak antara manusia dan hewan. Wabah tersebut sekarang umum ditemukan di sub-Sahara Afrika dan Madagaskar, wilayah yang sekarang mencakup lebih dari 95% kasus yang dilaporkan di seluruh dunia. Wabah juga memiliki efek merugikan pada mamalia yang bukan manusia; <ref name="CDC">CDC, [https://www.cdc.gov/plague/history/index.html "The Plague"], Centers for Disease Control and Prevention, Oct. 2017 {{PD-notice}}</ref> di Amerika Serikat, hewan termasuk [[anjing padang rumput ekor hitam]] dan [[musang berkaki hitam]] terancam punah.

Setiap tahun, ribuan kasus wabah masih dilaporkan ke [[Organisasi Kesehatan Dunia]] (WHO), walaupun dengan pengobatan [[antibiotik]] yang tepat serta [[prognosis]] bagi korban yang sekarang jauh lebih baik. Peningkatan lima hingga enam kali lipat kasus dahulu pernah terjadi di Asia selama masa [[Perang Vietnam]], kemungkinan karena gangguan ekosistem dan kedekatan jarak antara manusia dan hewan. Wabah tersebut sekarang umum ditemukan di sub-Sahara Afrika dan Madagaskar, wilayah yang sekarang mencakup lebih dari 95% kasus yang dilaporkan di seluruh dunia. Wabah juga memiliki efek merugikan pada mamalia yang bukan manusia;<ref name="CDC">CDC, [https://www.cdc.gov/plague/history/index.html "The Plague"], Centers for Disease Control and Prevention, Oct. 2017 {{PD-notice}}</ref> di Amerika Serikat, hewan termasuk [[anjing padang rumput ekor hitam]] dan [[musang berkaki hitam]] terancam punah.


== Peran dalam Kematian Hitam ==
== Peran dalam Kematian Hitam ==

Revisi per 12 Desember 2020 10.27

Yersinia pestis Edit nilai pada Wikidata

Sebuah mikrograf elektron hasil pemindaian yang menampilkan bakteri Yersinia pestis di bagian depan tubuh kutu yang terinfeksi A
Penemu atau penciptaAlexandre Yersin Edit nilai pada Wikidata
PenyakitPes dan Wabah Yustinianus Edit nilai pada Wikidata
Pewarnaan GramGram-negatif Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
KerajaanPseudomonadati
FilumPseudomonadota
KelasGammaproteobacteria
OrdoEnterobacterales
FamiliYersiniaceae
GenusYersinia
SpesiesYersinia pestis Edit nilai pada Wikidata
Tata nama
Sinonim takson
  • Bacillus[butuh rujukan]
  • Bacille de la peste
    Yersin, 1894
  • Bacterium pestis
    Lehmann & Neumann, 1896
  • Pasteurella pestis
    (Lehmann & Neumann, 1896) The Netherlands, 1920

Yersinia pestis (sebelumnya Pasteurella pestis) adalah Bakteri gram negatif, non-motile, rod-shaped, coccobacillus, without spores. Bakteri ini merupakan organisme anaerob fakultatif yang dapat menginfeksi manusia melalui kutu tikus Oriental (Xenopsylla cheopis).[1] Bakteri ini yang merupakan penyebab wabah penyakit, dalam tiga bentuk utama: pneumonik, septisemik, dan bubonik. Mungkin ada bukti yang menunjukkan bahwa Y. pestis berasal dari Eropa dalam budaya Cucuteni – Trypillia dari pada teori Asia yang lebih umum dipegang.[2]

Y. pestis ditemukan pada tahun 1894 oleh Alexandre Yersin, seorang dokter asal Swiss/Prancis dan ahli bakteriologi dari Institut Pasteur, selama wabah epidemi di Hong Kong.[3] Yersin adalah anggota dari aliran pemikiran Pasteur . Kitasato Shibasaburō , seorang ahli bakteriologi Jepang yang mempraktikkan metodologi Koch , juga terlibat pada saat itu dalam menemukan agen penyebab wabah Yersin adalah anggota dari pemikiran Pasteur school of thought. Kitasato Shibasaburō, seorang ahli bakteriologi Jepang yang mempraktikkan metodologi Koch, juga terlibat pada saat itu dalam menemukan agen penyebab wabah.[4] Namun, Yersin sebenarnya mengaitkan wabah ini dengan Y. pestis yang sebelumnya bernama Pasteurella pestis, organisme ini diganti namanya menjadi Yersinia pestis pada tahun 1944.

Y. pestis ditemukan pada tahun 1894 oleh Alexandre Yersin , seorang dokter Swiss / Prancis dan ahli bakteriologi dari Institut Pasteur , selama epidemi wabah di Hong Kong . [3] Yersin adalah anggota dari aliran pemikiran Pasteur . Kitasato Shibasaburō , seorang ahli bakteriologi Jepang yang mempraktikkan metodologi Koch , juga terlibat pada saat itu dalam menemukan agen penyebab wabah. [4]

Setiap tahun, ribuan kasus wabah masih dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), walaupun dengan pengobatan antibiotik yang tepat serta prognosis bagi korban yang sekarang jauh lebih baik. Peningkatan lima hingga enam kali lipat kasus dahulu pernah terjadi di Asia selama masa Perang Vietnam, kemungkinan karena gangguan ekosistem dan kedekatan jarak antara manusia dan hewan. Wabah tersebut sekarang umum ditemukan di sub-Sahara Afrika dan Madagaskar, wilayah yang sekarang mencakup lebih dari 95% kasus yang dilaporkan di seluruh dunia. Wabah juga memiliki efek merugikan pada mamalia yang bukan manusia;[5] di Amerika Serikat, hewan termasuk anjing padang rumput ekor hitam dan musang berkaki hitam terancam punah.

Peran dalam Kematian Hitam

Pada 2000, Didier Raoult dan rekan menemukan DNA Y. pestis setelah melakukan "PCR bunuh diri" pada organ pulp gigi dari kuburan plak abad ke-14 di Montpellier.[6]

Sebuah riset yang dilakukan oleh periset internasional pada Oktober 2010 mengkonfirmasi bahwa Y. pestis adalah penyebab Kematian Hitam dan epidemik berikutnya pada benua Eropa selama periode 400 tahun. Tim tersebut DNA kuno dan protein yang diambil dari jasad korban plak yang dikubur di Hereford, Inggris, di Saint-Laurent-de-la-Cabrerisse di Prancis, dan Bergen op Zoom di Belanda untuk mengidentifikasi patogen.

Keluarga Yersinia Pestis

Yersinia pestis sebelumnya telah diklasifikasikan dalam keluarga Pasteurellaceae, tetapi berdasarkan kesamaan dengan Escherichia coli (E. coli), maka Yersinia grup reclassified sebagai anggota dari keluarga Enterobacteriaceae.

Walaupun terdapat 11 nama spesies dalam genus Yersinia, hanya tiga patogen yang dianggap penting bagi manusia:

  • Yersinia pestis
  • Yersinia pseudotuberculosis
  • Yersinia enterocolitica.

Yersinia pseudotuberculosis adalah yang paling dekat dengan genetika Yersinia pestis, tetapi dapat dibedakan dari Yersinia pestis oleh gejala-gejala itu penyebab dan hasil uji laboratorium. Baik bakteri ini sering menjangkiti manusia, kontras ke Yersinia enterocolitica, yang menyumbang 1 sampai 3 persen dari kasus diare yang disebabkan oleh bakteri.

Yersinia Pestis di Binatang

Yersinia pestis paling sering ditemukan pada tikus, tetapi kadang-kadang dalam hewan lainnya, seperti:

  • Tikus (Mice)(rat)
  • Tupai
  • Kutu
  • Kucing
  • Anjing
  • Tikus kayu
  • Chipmunks.

Catatan

  1. ^ Ryan KJ, Ray CG, ed. (2004). Sherris Medical MicrobiologyAkses gratis dibatasi (uji coba), biasanya perlu berlangganan (edisi ke-4th). McGraw Hill. hlm. 484–488. ISBN 978-0-8385-8529-0. 
  2. ^ Rascovan, Nicolás; Sjögren, Karl-Göran; Kristiansen, Kristian; Nielsen, Rasmus; Willerslev, Eske; Desnues, Christelle; Rasmussen, Simon (2019). "Emergence and Spread of Basal Lineages of Yersinia pestis during the Neolithic Decline". Cell. 176 (1–2): 295–305.e10. doi:10.1016/j.cell.2018.11.005alt=Dapat diakses gratis. PMID 30528431. 
  3. ^ Bockemühl J (1994). "100 years after the discovery of the plague-causing agent – importance and veneration of Alexandre Yersin in Vietnam today". Immun Infekt. 22 (#2): 72–75. PMID 7959865. 
  4. ^ Howard-Jones N (1973). "Was Kitasato Shibasaburō the discoverer of the plague bacillus?". Perspect Biol Med. 16 (#2): 292–307. doi:10.1353/pbm.1973.0034. PMID 4570035. 
  5. ^ CDC, "The Plague", Centers for Disease Control and Prevention, Oct. 2017 Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
  6. ^ Drancourt M, Aboudharam G, Signolidagger M, Dutourdagger O, Raoult D. (2002). "Detection of 400-year-old Yersinia pestis DNA in human dental pulp: An ory of plague". Microbes Infect. 4 (1): 105–9. doi:10.1016/S1286-4579(01)01515-5. PMID 11825781.