Lompat ke isi

Elidawati Ali Oemar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Minangkabau menggunakan HotCat
Baris 86: Baris 86:
[[Kategori:Fashion]]
[[Kategori:Fashion]]
[[Kategori:Tokoh perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Minangkabau]]

Revisi per 13 Desember 2020 04.43

Elidawati Ali Oemar adalah seorang pengusaha fashion hijab asal Indonesia. Lahir di Kediri, Jawa Timur, 6 Juni 1964. Ia merupakan pendiri Elcorps, grup perusahaan Muslim yang fokus menyediakan kebutuhan gaya hidup Muslim, mulai dari fashion hijab, hijab olahraga, makanan, perawatan tubuh hingga travel.[1]

Karier

Elidawati lahir di Kediri, pada 6 Juni 1964, dari ayah-ibu asli Minangkabau. Ayahnya seorang guru agama di Padang, Sumatera Barat, yang dikirim pemerintah untuk mengajar di Kediri. Memiliki prinsip hidup yang kuat, sang ayah menjadi target partai komunis. Merasa keamanan diri dan keluarganya terganggu, ayahnya memboyong Elidawati kembali ke kampung halaman bertepatan dengan peristiwa Gerakan 30 September.[2]

Setelah ibunya wafat dan ayahnya memutuskan untuk menikah lagi, Elidawati kecil tinggal bersama neneknya yang memiliki usaha lapau (kedai). Sang nenek yang bekerja keras membiayai kesepuluh anaknya dengan berjualan, mengajarkan Elidawati kesungguhan dan totalitas dalam menjalankan usaha. Dari sinilah jiwa wirausaha Elidawati terbentuk. Setamat sekolah dasar, Elidawati diajak bibinya hijrah ke Bandung untuk menuntut ilmu hingga perguruan tinggi. [2]

Bersama aktivitas akademiknya, Elidawati juga aktif berorganisasi. Saat duduk di kelas 2 SMP, Elidawati sudah menjadi Ketua Pengurus Dewan Keputrian Keluarga Remaja Islam Salman (Karisma). Kegiatan berorganisasinya semakin intens ketika ia menjadi mahasiswi Pendidikan Sejarah, Universitas Padjadjaran, Bandung. Selepas lulus di tahun 1988, Elidawati sempat menjadi asisten dosen[2], namun beralih ke dunia fashion hijab di tahun 1989 setelah Feny Mustafa temannya di Karisma, meminta Elidawati membantunya mengembangkan brand fashion hijab yang sedang dirintisnya.[3]

Jalan dunia fashion hijab di tahun-tahun itu, sejatinya, cukup menantang, sehubungan dengan baru dibolehkannya pemakaian hijab oleh pemerintah.[4] Hijab masih dipandang sebelah mata dan berkesan tua. Hanya segelintir perempuan yang mengenakannya.[3] Elidawati mengaku tidak mudah memasarkan busana muslim di masa tersebut. Walau tidak banyak mengerti dengan dunia fashion hijab saat itu, Elidawati tetap menjalankannya dengan berbagai upaya. Tekadnya untuk maju dan membuka mata masyarakat terhadap busana muslim demikian kuat.[5] Ia ingin memudahkan perempuan yang memakai kerudung mencari busana yang sesuai.[6]

Elidawati mengikuti permintaan rekannya untuk membuka toko busana muslim di Jakarta. Mengontrak sebuah rumah yang dijadikan sebagai toko sekaligus tempat tinggal, ia memulai ikhtiarnya di ibukota. Dengan naik bus kota, bemo dan bajaj, Elidawati membawa busana muslim ke berbagai pengajian dan bazar. Kapanpun ia mesti siap melayani konsumen, meski jam buka toko belum dimulai.[7]

Seiring waktu, usaha yang dirintis mulai tampak hasilnya, produknya diterima di Mal Sarinah, Thamrin[3] dan ulama sekaliber KH. Ali Yafie, Ketua Majelis Ulama Indonesia periode 1990-2000, membelinya untuk dipakai sang istri dalam acara kenegaraan.[7] Momen penting lainnya yang membuat produknya semakin terangkat adalah ketika Desainer Poppy Dharsono di tahun 1995 membuat Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia. Sejak saat itu, setiap tahun Elidawati bersama brand yang dikembangkannya, menggelar fashion show.[2]

Setelah 12 tahun membangun brand hijab bersama rekannya, dimulai dari posisi sales manager hingga direktur utama, Elidawati memutuskan untuk keluar dari perusahaan sehubungan dengan adanya regenerasi untuk memperkuat laju perusahaan. Merasa masih memiliki energi besar, dan dilatari keinginan untuk membuka banyak lapangan pekerjaan, Elidawati memilih untuk merintis usaha sendiri dengan mendirikan brand fashion hijab Elzatta.[8]

Di awal kehadirannya, nama brand yang diusung adalah Zatta, diinspirasi dari nama anaknya. Namun setelah mendapat gugatan dari ZARA, brand lini pakaian dari Spanyol, Elidawati menambahkan nama panggilannya “El” sehingga menjadi Elzatta.[9] Di masa itu Elidawati melihat belum banyak brand yang kuat di penutup kepala. Padahal banyak perempuan yang senang mengoleksi kerudung.[10] Masih luasnya peluang berbisnis di bagian kepala, sehingga di awal, Elzatta berfokus pada upaya menghadirkan produk hijab dan busana.[11]

Memiliki jejaring silaturahmi yang baik, mendorong Elidawati melakukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mengembangkan Elzatta. Di antaranya dengan membangun sistem kemitraan toko jaringan dan mensponsori berbagai acara.[12] Elzatta memulai kolaborasi promosi dengan mensponsori sinetron religi Tukang Bubur Naik Haji (TBNH). Promosi ini melambungkan nama Elzatta. Melalui tokoh Rumana yang diperankan Citra Kirana, Elzatta menjadi ikon baru di dunia fashion hijab.[3]

Pada waktu yang sama, tumbuh kesadaran untuk berhijab yang demikian tinggi. Bukan saja di Indonesia tapi juga di dunia. Fenomena ini memunculkan hijabers community yang membuat brand-brand fashion hijab baru langsung diterima oleh mereka.[13] Elzatta di antaranya, dalam kurun waktu dua tahun, Elzatta sudah merambah hampir ke seluruh Indonesia. Tokonya telah bertumbuh dari 5 menjadi 63 buah (23 toko resmi dan 40 toko jaringan). Toko-toko ini berada di mal-mal besar, seperti Mal FX Jakarta, hampir di seluruh pusat perbelanjaan ITC di daerah, serta ruko di jalan protokol di kota-kota besar.[5]

Perkembangan Elzatta juga menghadirkan peluang untuk memenuhi kebutuhan hijab dalam segmen produk dan usia yang lebih luas. Melengkapi produk Elzatta, Elidawati pun melahirkan sister brand Elzatta, DAUKY di tahun 2013 untuk mengakomodir kebutuhan fashion remaja dan wanita berjiwa muda. DAUKY mewakili preferensi busana gaya penuh warna dengan konsep padu padan.[14]

Setahun kemudian, 2014, Elidawati mengeluarkan koleksi pria melalui brand Zatta Men untuk melengkapi produk fashion hijab yang ada.[15]

Membersamai perjalanan ketiga brand-nya tersebut, Elidawati menemukan banyaknya kebutuhan gaya hidup Muslim lainnya yang perlu dipenuhi. Hal ini mendorong Elidawati untuk meluaskan unit bisnis halalnya pada makanan, busana olahraga, perawatan tubuh, dan travel. Tahun 2016 Elidawati melahirkan El n’ Bread dan Two Element Café (Elcafe) di tahun 2017 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Muslim akan makanan halal.[16]

Di tahun yang sama, Elidawati juga berkolaborasi dengan pengusaha muda Adidharma Sudradjat Kartanegara, founder brand Noore yang merupakan peraih penghargaan Wirausaha Muda Kreatif Terbaik Nasional 2014 dari Presiden Jokowi.[17] Kolaborasi ini untuk mengakomodir kebutuhan sport hijab melalui brand Noore yang menyediakan busana olahraga sopan dalam desain modern.[1]

Koleksi Noore menjadi official sport hijab bagi Tim Nasional Indonesia di Asian Games 2018 untuk cabang olahraga taekwondo, pencak silat, skateboard, bola tangan dan panjat tebing.[18]

Masih di tahun 2017, Elidawati bersinerji dengan Hana Ghaida Zahra, founder Le Farra untuk memenuhi kebutuhan perawatan tubuh (body care) yang halal. Le Farra merupakan produk sabun lembut berbahan alami tanpa pengawet (paraben) dan deterjen (SLS). Bahan utama pembuatan Le Farra adalah susu kambing yang dihasilkan dari peternak lokal.[19]

Setahun berikutnya, 2018, Elidawati mengembangkan brand Mi’raj yang hadir sejak tahun 2013, untuk mengakomodir perjalanan ibadah maupun wisata halal ke mancanegara. Kini 8 brand telah bernaung dalam grup perusahaan Elcorps yang dipimpinnya.[1] Dengan total karyawan mencapai 1100 orang dari 17 orang di awal merintis bisnis.[20]

Pada tahun 2019, Elidawati menghadirkan Kawasan Bisnis Terpadu Muslim Lifestyle, Elcorps Building. Kawasan bisnis ini melingkupi seluruh proses manajemen dan supply chain dari 8 brand Elcoprs sehingga terintegrasi satu sama lain.[20]

Kehidupan Pribadi

Dalam menjalankan bisnisnya, Elidawati mendapat dukungan penuh dari suami tercinta, Mulyadi Iskandar[5]. Sang suami sering mengkritisi ide-idenya dan membantunya untuk berpikir lebih matang dalam mengembangkan ide. Elidawati mengaku banyak hal dalam pengelolaan bisnis, diputuskannya bersama sang suami.[21]

Ketika hendak memulai usaha di tahun 2012, Elidawati meminta izin keluarga bahwa ikhtiarnya tersebut dilatari keinginan untuk berbagi ilmu. Ia berharap melalui hal ini, akan banyak orang yang bisa dibantu, baik secara materi maupun secara pemberdayaan. Dukungan keluarga yang demikian besar, membuatnya bisa melakukan apa saja yang diinginkan dengan hasil maksimal.[22]

Di tengah kesibukannya, Elidawati berusaha untuk menempatkan suami dan ketiga putrinya sebagai prioritas utama. Meski tidak bisa selalu hadir secara fisik bagi keluarganya, namun di saat ada momen berkumpul bersama, ia selalu mengutamakan kualitas pertemuan.[21]      

Sejak tahun 2018, Elidawati dibantu anak keduanya, Tika Mulya. Tika resmi bergabung di Elzatta di usianya yang ke-22 tahun. Kini ini ia menjabat sebagai Vice President Elzatta.[23]

Penghargaan

  1. Entrepreneurial Winning Woman 2016 dari Ernst&Young sebagai wanita inspiratif yang memiliki visi bisnis jauh ke depan dan membantu para wanita pengusaha mencapai sukses dengan semua potensi diri yang dimiliki[24]
  2. Finalis Entrepreneur of The Year 2016 dari Ernst&Young, atas segenap prestasi bisnis yang telah menjadi inspirasi bagi masyarakat.[25]
  3. Pembayar Pajak Terbaik 2016 dari KPP Pratama Bandung Bojonagara untuk Elcorps.[26]
  4. Global Leadership Award 2017 dari Majalah Bisnis the Leaders International dan American Leadership Development Association. Kategori Leadership Excellence in Retail untuk Elcorps dan kategori Masterclass Woman Entrepreneur of The Year atas kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi global maupun pengembangan kepemimpinan.[27]
  5. IAEI Award 2017 sebagai Praktisi Ekonomi dan Keuangan Syariah Berpengaruh Bidang Fashion Hijab dari Ikatan Ahli Ekonomi Islam.[28][29]
  6. Perusahaan Tertib Administrasi dan Pembayar Pajak Terbesar 2017 untuk Elcorps dari KPP Pratama Bandung Bojonagara.[30]
  7. Class of Winner dalam Entrepreneurial Winning Woman Asia Pacific 2018 dari Ernst&Young. Di ajang ini, Elidawati merupakan satu-satunya perempuan yang mewakili Indonesia.[31]
  8. Tokoh Anugerah Syariah Republika 2018 atas kontribusinya terhadap perkembangan ekonomi Islam di Tanah Air.[32]
  9. Tokoh Penggiat Ekonomi Syariah 2018 (Kelompok Pemberdayaan Ekonomi Syariah) dalam pertemuan tahunan Bank Indonesia.[1]

Kegiatan Sosial

Elidawati dikenal sebagai pebisnis sekaligus filantropis.[32] Ia menjadikan bisnisnya sebagai jalan kebaikan, rahmatan lil ‘aalamiin (rahmat bagi semesta), dengan menerapkan filosofi berbagi. Berbagi bukan semata sampingan tapi aktivitas yang terus berjalan, baik dalam keadaan lapang maupun omzet turun.[33]

Semakin banyak memberi maka semakin berkah suatu rezeki. Karena dengan semakin banyaknya orang yang menikmati, maka manfaat yang diperoleh pun akan jauh lebih besar.[21] Hal ini melatari Elidawati mendirikan Yayasan El Indonesia Mulya atau Elfoundation pada 16 Agustus 2017.[1]

Elfoundation bermula dari tim Corporate Sosial Responsibility (CSR) dalam Elcorps yang mengelola dana CSR brand-brand di bawah naungan Elcorps sejak tahun 2012. Seiring perkembangan Elcorps yang cepat, muncul kebutuhan untuk memperbesar dan memperluas penerima manfaat, maka sejak itu didirikanlah Elfoundation. [1]

Elfoundation mewadahi program-program di bidang sosial, kemanusiaan dan keagamaan mengacu pada SDGs. Dengan sumber pendanaan berasal dari dana CSR, lebih dari 200.000 di Indonesia maupun dunia internasional menerima manfaat setiap tahunnya.[1]

Beberapa misi sosial yang digawangi Elfoundation adalah mendukung pembangunan infrastruktur Pondok Pesantren Subulussalam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Padang Pariaman, Sumatera Barat. Ponpes ini didirikan sejak tahun 1991, salahsatu pendirinya adalah orangtua Elidawati. Santri yang mondok berasal dari Jakarta, Bandung, Jambi, Pekanbaru dan Batam. Sekitar 30 persen santrinya tergolong kurang mampu.[34]

Lalu wakaf masjid, musala, lembaga pendidikan maupun pengkajian Islam di Indonesia maupun dunia internasional. Sedari 2012, hingga kini lebih dari 200 masjid/musala/lembaga telah menerima manfaat.[1] Di antaranya adalah wakaf Masjid Indonesian Islamic Center Brussel-Belgia, Mualaf Center di Amerika[35] dan Pusat Islam Terpadu Pertama Indonesisch Cultureel Centrum Utrecth (ICCU).[36] 

Juga melakukan syiar Islam melalui hijab for the world secara aktif melalui kampanye yang melibatkan pembagian scarf, pin, dan Al-Qu'ran maupun memberikan donasi ke masjid-masjid di negara-negara yang dikunjungi dalam tur Hijab for the World yang dilakukan bersama mitra Elcorps.[37] [38] [39]

Misi sosial lainnya adalah Care for Employee, Humanity and Quick Response berupa aksi tanggap bencana alam maupun musibah kemanusiaan yang terjadi di dalam negeri maupun di luar negeri dan Amazing Ramadhan yaitu program berbagi takjil, baju lebaran dan sembako, sepanjang bulan Ramadhan.

Diikuti berbagi hewan kurban ke pelosok Indonesia maupun negara-negara Muslim yang tengah mengalami konflik, setiap perayaan Idul Adha. Juga menyelenggarakan program adventurebility bersama komunitas disabilitas dan program Elcorps menghapal Al-Qur’an.

Elfoundation juga melakukan misi edukasi bagi para ibu di Indonesia melalui program Keluarga Cerdas Elzatta. Juga mengembangkan pendidikan serta kapasitas kaum muda Indonesia bersama program Dauky Educare.[40] {}  

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h "Index of /". www.elcorps.com. Diakses tanggal 2020-12-11. 
  2. ^ a b c d Hanjarwadi, Waluyo (2006/November). "Berbisnis Mengaungkan Syiar Agama". Majalah Pajak. XXXII (ISSN 2337-7275): 22–27. 
  3. ^ a b c d Oktaviani, Kiki (9 November 2014). "Elidawati, Pendiri Elzatta yang 24 Tahun Eksis di Bisnis Fashion Hijab". wolipop. Diakses tanggal 2020-12-11. 
  4. ^ Jo, Hendi (2018-02-28). "Jilbab Terlarang di Era Orde Baru". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. Diakses tanggal 2020-12-11. 
  5. ^ a b c Saleh, Rahmayulis (2015-02-06). "Kiat Bisnis Elidawati Alioemar Pendiri Elzatta: Berbisnis Lewat Silaturahim | Kabar24". Bisnis.com. Diakses tanggal 2020-12-11. 
  6. ^ Times, I. D. N.; Malia, Indiana. "Elidawati Oemar Berbagi Pengalaman Membangun Jaringan Elzatta". IDN Times. Diakses tanggal 2020-12-11. 
  7. ^ a b Hifni, Novita (2016/November). "Berbisnis untuk Rahmatan lil 'Alamin". Majalah Pajak. XXXII (ISSN 2337-7275): 30–35. 
  8. ^ "Womanpreneur: Cerita Sukses Elidawati Bangun Brand Fashion Muslim". kumparan. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  9. ^ Kusmiyati (10 Desember 2014). "Kisah Sukses Elzatta yang Sempat Digugat ZARA". Dream.co.id. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  10. ^ Liswijayanti, Faunda (2018-09-17). "Sukses Elidawati Berbisnis Hijab Selama Tiga Dekade". femina.co.id (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2020-12-12. 
  11. ^ Pusporini, Evieta Fadjar (2014-01-23). "Elidawati, Sukses dengan Kerudung Model Scarf". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-12. 
  12. ^ Masyrafina, Idealisa (2018-11-09). "Founder Elzatta, Berbisnis dan Juga Berbagi". Republika Online. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  13. ^ Media, Kompas Cyber. "Hijabers Community, Bersyiar Melalui Fashion Taat Kaidah Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  14. ^ "Former head designer of Elzatta on her 24-year career". The Finery Report (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-12. 
  15. ^ Fimela.com (2015-08-04). "Zatta Men, Hadir Dengan Koleksi Busana Muslim Pria Terbaru". fimela.com. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  16. ^ Nasuha, Witri. "Inspiratif : Cerita Elidawati Ali Oemar Bangun Binis Fashion Hijab". muslimahdaily.com. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  17. ^ Ferdiana, Sandy (2018-05-12). "Elcorps Hadirkan Moslem Sport Wear Noore". Republika Online. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  18. ^ antaranews.com (2018-09-27). "Pakaian olahraga muslimah buatan lokal "Noore" diluncurkan". Antara News. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  19. ^ Kelana, Irwan (2019-04-25). "Hadir di IIEFest 2019, Le Farra Luncurkan 3 Varian Baru". Republika Online. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  20. ^ a b Lukihardianti, Arie (2019-07-18). "Wali Kota Bandung Bangga Melihat Perjuangan Elcorps". Republika Online. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  21. ^ a b c "Elidawati, The Power of 'Berkah'". Republika Online. 2015-04-28. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  22. ^ "Komitmen Pendiri Elzatta Berikan Kenyamanan Karyawan Perempuan saat Bekerja". kumparan. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  23. ^ Susanti, Reni. "Tika, Anak Indonesia yang Jadi Stylish Jilbab Lindsay Lohan Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  24. ^ Raharjo, Budi (2016-09-29). "CEO Elcorps Mendapat Penghargaan Entrepreneurial Winning Women". Republika Online. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  25. ^ Defrizal, M. "Presdir Kalbe Raih EY Indonesia Entrepreneur of the Year 2016". beritasatu.com. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  26. ^ Yulistara, Arina. "Perusahaan Hijab Ini Tertarik IPO untuk Ekspansi Bisnis". market. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  27. ^ Basarah, Rahmat Santosa (2017-04-28). "CEO Elcorps dan Elcorps Memperoleh Global Leadership Award 2017". Republika Online. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  28. ^ "IAEI Gelar Penutupan Silaknas, Sejumlah Tokoh dan Institusi Raih Penghargaan". www.iaei-pusat.org. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  29. ^ Andries, Rivo Septi. "IAEI Gelar Penutupan Silaknas, Sejumlah Tokoh dan Institusi Raih Penghargaan". www.harianhaluan.com. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  30. ^ Hanjarwadi, W. (2020-08-19). "Dukung UMKM, "Majalah Pajak" Luncurkan Rubrik UMKM Corner—Menggali Inspirasi dari Pakarnya". Majalah Pajak. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  31. ^ Indonesia, C. N. N. "Elidawati Wakili Indonesia di Entrepreneurial Winning Women". ekonomi. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  32. ^ a b Noor, Ahmad Fikri (2018-11-08). "Ini Tiga Tokoh Ekonomi Syariah Republika 2018". Republika Online. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  33. ^ Faqih, Mansyur (2016-10-03). "Elidawati, CEO Elcorps: Mengedepankan Bisnis Rahmatan lil Alamin". Republika Online. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  34. ^ Iman, Riga Nurul (2017-01-18). "Elhijab Dukung Pesantren Subulussalam Jadi Kebanggaan Sumbar". Republika Online. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  35. ^ Istiqomah, Zuli (2016-08-15). "Elhijab Dukung Pembangunan Mualaf Center di Amerika". Republika Online. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  36. ^ Sugiyanto. "Muslim Indonesia Bangun Masjid Terbesar di Belanda". voinews.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-12. 
  37. ^ Yunita, Niken Widya. "Elzatta Kampanye Hijab For The World di Taman Tulip, Belanda". wolipop. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  38. ^ Setyorini, Meliyanti. "Elhijab Kampanye "Hijab for The World" di Rusia". wolipop. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  39. ^ Basarah, Rahmat Santosa (2017-11-27). "Elhijab Sampaikan Pesan Perdamaian Hijab for The World". Republika Online. Diakses tanggal 2020-12-12. 
  40. ^ Hidorid (2016-08-04). "Elcorps Dukung Sekolah Dai Tangguh dan Sekolah Pemimpin". Hidayatullah.or.id. Diakses tanggal 2020-12-12.