Hasan di Tiro: Perbedaan antara revisi
Menolak 7 perubahan teks terakhir (oleh Alilolo1602 dan Hana payah) dan mengembalikan revisi 17379556 oleh Danu Widjajanto Tag: Pengembalian manual |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{pp-semi-indef|small=yes}} |
|||
{{Infobox President |
{{Infobox President |
||
|honorific-prefix = |
|honorific-prefix = <small>[[Doktor|Dr.]] [[Tengku]]</small> |
||
|name = Hasan Muhammad di Tiro |
|name = Hasan Muhammad di Tiro |
||
|image = Hasan_Tiro.jpg |
|image = Hasan_Tiro.jpg |
||
|imagesize = |
|imagesize = 250px |
||
|caption = Foto resmi Wali Negara Aceh yang terakhir pada periode (1976 - 2010) |
|||
|caption = |
|||
|office = [[Wali Negara Aceh|Presiden Aceh]] |
|office = [[Wali Negara Aceh|Presiden Aceh]] |
||
|vicepresident = [[Muchtar Hasbi]] (1976-1980) |
|||
|order = |
|order = |
||
|primeminister = {{unbulleted list|[[Muchtar Hasbi]]|[[Ilyas Leube]]|[[Malik Mahmud]]}} |
|primeminister = {{unbulleted list|[[Muchtar Hasbi]] (1976-1980)|[[Ilyas Leube]] (1980-1982)|[[Malik Mahmud]] (2002-2005)}} |
||
|term_start = 4 Desember 1976 |
|term_start = 4 Desember 1976 |
||
|term_end = 3 Juni 2010 |
|term_end = 3 Juni 2010 |
||
Baris 13: | Baris 15: | ||
|successor = ''tidak ada; jabatan dihapus'' |
|successor = ''tidak ada; jabatan dihapus'' |
||
|religion = |
|religion = |
||
|nationality = {{unbulleted list|{{flag|Swedia}}|{{flag|Indonesia}} (Kehormatan)}} |
|nationality = {{unbulleted list|{{flag|Swedia}}|{{flag|Indonesia}}| (Kehormatan)}} |
||
|other_names = |
|other_names = |
||
|birth_date = {{birth date|1925| |
|birth_date = {{birth date|1925|9|25|df=yes}} |
||
|birth_place = {{flagicon|Hindia Belanda}} [[Tiro, Pidie]], [[Hindia Belanda]] |
|birth_place = {{flagicon|Hindia Belanda}} [[Tiro, Pidie]], [[Hindia Belanda]] |
||
|death_date = {{death date and age|2010|6|3|1925|8|25|df=yes}} |
|death_date = {{death date and age|2010|6|3|1925|8|25|df=yes}} |
||
Baris 30: | Baris 32: | ||
}} |
}} |
||
[[Doktor|Dr.]] [[ |
[[Doktor|Dr.]] [[Tengku]] '''Hasan Muhammad di Tiro,''' [[w:en: Master of Science|M.S]]., [[w:enMaster of Arts |M.A.]],[[w:en: Legum Doctor | LL.D]]., [[Ph.D]]. ({{lahirmati|[[Tiro, Pidie]], [[Kesultanan Aceh|Aceh]]|25|9|1925|[[Kota Banda Aceh]], [[Aceh]]|3|6|2010}}) adalah seorang tokoh pendiri [[Gerakan Aceh Merdeka]], sebuah gerakan yang berusaha memperjuangkan kemerdekaan [[Aceh]] dari [[Indonesia]]. GAM resmi berdamai dengan Pemerintah Indonesia melalui perjanjian MoU [[Helsinki]] pada tahun 2005 dan menyerahkan senjata mereka. Tengku Hasan M. di Tiro sebagai "[[Wali Negara Aceh|wali]]", karena keturunan ketiga [[Teungku Cik Di Tiro|Teungku Chik Muhammad Saman di Tiro]], pahlawan nasional Indonesia yang memimpin perang melawan Belanda pada tahun 1890-an.<ref name="thejakartapost">{{cite web |date=Sun, 10/12/2008 11:16 AM |url = http://www.thejakartapost.com/news/2008/10/12/hasan-tiro-visits-aceh039s-hero-graves.html|title = Hasan Tiro visits Aceh's hero graves|publisher = [[The Jakarta Post]]|accessdate = 2008-10-12 |last= |quote=Sunday schedule was a visit to the grave of Tiro's ancestor Tengku Cik Di Tiro, a national hero}}</ref><ref name="Heiberg, O'Leary, Tirman">{{cite book|last = Marianne Heiberg, Brendan O'Leary, and John Tirman, Editors|authorlink =|title = Terror, Insurgency, and State: Ending Protracted Conflicts|edition= 2007|publisher =|isbn= 978-0-8122-2029-2|page= 512}}</ref> |
||
== Kehidupan awal == |
== Kehidupan awal == |
||
Baris 40: | Baris 42: | ||
[[Berkas:Jeurat Hasan Tiro 2.JPG|jmpl|Spanduk ungkapan dukacita di makam Hasan Tiro di [[Mureu Lamglumpang, Indrapuri, Aceh Besar|Mureu Lamglumpang]], [[Indrapuri, Aceh Besar|Indrapuri]], [[Aceh Besar]]]] |
[[Berkas:Jeurat Hasan Tiro 2.JPG|jmpl|Spanduk ungkapan dukacita di makam Hasan Tiro di [[Mureu Lamglumpang, Indrapuri, Aceh Besar|Mureu Lamglumpang]], [[Indrapuri, Aceh Besar|Indrapuri]], [[Aceh Besar]]]] |
||
Dia menyatakan organisasinya sebagai Front Pembebasan Nasional Aceh Sumatra, lebih dikenal sebagai [[Gerakan Aceh Merdeka]] pada tanggal 4 Desember 1976. Di antara tujuannya adalah kemerdekaan penuh Aceh dari Indonesia. Di Tiro memilih kemerdekaan sebagai salah satu tujuan GAM, bukan otonomi khusus daerah, karena fokus pada sejarah Aceh sebelum masa kolonial Belanda sebagai sebuah negara merdeka. GAM berbeda dari pemberontakan Darul Islam yang berusaha untuk menggulingkan ideologi [[Pancasila]] yang [[sekuler]] dan menciptakan negara Islam Indonesia berdasarkan syariah. Dalam "Deklarasi Kemerdekaan", ia mempertanyakan hak Indonesia untuk berdiri sebagai negara, karena pada asalnya itu adalah negara multi-budaya berdasarkan kekaisaran kolonial Belanda dan terdiri dari negara-negara sebelumnya yang terdiri atas banyak sekali etnis dengan sedikit kesamaan. Dengan demikian, di Tiro percaya bahwa rakyat Aceh harus memulihkan keadaan pra-kolonial Aceh sebagai negara merdeka dan harus terpisah dari negara Indonesia.<ref>[http://acehnet.tripod.com/declare.htm Salinan Deklarasi Kemerdekaan Aceh] di Acehnet</ref> |
Dia menyatakan organisasinya sebagai Front Pembebasan Nasional Aceh Sumatra, lebih dikenal sebagai [[Gerakan Aceh Merdeka]] pada tanggal 4 Desember 1976. Di antara tujuannya adalah kemerdekaan penuh Aceh dari Indonesia. Di Tiro memilih kemerdekaan sebagai salah satu tujuan GAM, bukan otonomi khusus daerah, karena fokus pada sejarah Aceh sebelum masa kolonial Belanda sebagai sebuah negara merdeka. GAM berbeda dari pemberontakan Darul Islam yang berusaha untuk menggulingkan ideologi [[Pancasila]] yang [[sekuler]] dan menciptakan negara Islam Indonesia berdasarkan syariah. Dalam "Deklarasi Kemerdekaan Aceh", ia mempertanyakan hak Indonesia untuk berdiri sebagai negara, karena pada asalnya itu adalah negara multi-budaya berdasarkan kekaisaran kolonial Belanda dan terdiri dari negara-negara sebelumnya yang terdiri atas banyak sekali etnis dengan sedikit kesamaan. Dengan demikian, di Tiro percaya bahwa rakyat Aceh harus memulihkan keadaan pra-kolonial Aceh sebagai negara merdeka dan harus terpisah dari negara Indonesia.<ref>[http://acehnet.tripod.com/declare.htm Salinan Deklarasi Kemerdekaan Aceh] di Acehnet</ref> |
||
[[Berkas:Jeurat Hasan Tiro.JPG|jmpl|kiri|Makam Hasan Tiro berdampingan dengan makam buyutnya, [[Teungku Chik di Tiro]] Muhammad Saman]] |
[[Berkas:Jeurat Hasan Tiro.JPG|jmpl|kiri|Makam Hasan Tiro berdampingan dengan makam buyutnya, [[Teungku Chik di Tiro]] Muhammad Saman]] |
||
Baris 56: | Baris 58: | ||
Pada 11 Oktober 2008, setelah 30 tahun, dia kembali ke [[Banda Aceh]].<ref name="aljazeer_2008101144652814370">{{cite web |date=Saturday, October 11, 2008|url = http://english.aljazeera.net/news/asia-pacific/2008/10/2008101144652814370.html|title = Exiled Aceh leader returns |publisher = [[aljazeera]]|accessdate = 2008-10-11 |last= |quote=}}</ref><ref name="BBC_7664818">{{cite news|date=04:46 GMT, Saturday, 11 October 2008 05:46 UK|url = http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/7664818.stm|title = Aceh guerrilla leader flies home|publisher = [[BBC News]]|accessdate = 2008-10-12|last=|quote=}}</ref> Masalah kesehatannya membuatnya tak berperan aktif dalam percaturan politik Aceh selanjutnya. Dia kembali ke [[Swedia]] dua pekan berikutnya.<ref>[http://web.archive.org/web/20120928022024/http://www.accessmylibrary.com/article-1G1-187954750/indonesia-hasan-tiro-returns.html Indonesia: Hasan Tiro returns to Sweden]</ref> |
Pada 11 Oktober 2008, setelah 30 tahun, dia kembali ke [[Banda Aceh]].<ref name="aljazeer_2008101144652814370">{{cite web |date=Saturday, October 11, 2008|url = http://english.aljazeera.net/news/asia-pacific/2008/10/2008101144652814370.html|title = Exiled Aceh leader returns |publisher = [[aljazeera]]|accessdate = 2008-10-11 |last= |quote=}}</ref><ref name="BBC_7664818">{{cite news|date=04:46 GMT, Saturday, 11 October 2008 05:46 UK|url = http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/7664818.stm|title = Aceh guerrilla leader flies home|publisher = [[BBC News]]|accessdate = 2008-10-12|last=|quote=}}</ref> Masalah kesehatannya membuatnya tak berperan aktif dalam percaturan politik Aceh selanjutnya. Dia kembali ke [[Swedia]] dua pekan berikutnya.<ref>[http://web.archive.org/web/20120928022024/http://www.accessmylibrary.com/article-1G1-187954750/indonesia-hasan-tiro-returns.html Indonesia: Hasan Tiro returns to Sweden]</ref> |
||
Setahun kemudian, ia kembali ke Aceh,<ref>[http://nasional.vivanews.com/news/read/97885-hasan_tiro_tiba_di_aceh Hasan Tiro arrives in Aceh] {{id}}</ref> dan bertahan di sana sampai kematiannya.<ref>[http://nasional.vivanews.com/news/read/111445-hasan_tiro_masuk_rumah_sakit Hasan Tiro hospitalized]</ref> Pada 2 Juni 2010, Hasan dianugerahi status warga negara oleh pemerintah Indonesia.<ref name="WNI">[http://www.antara.co.id/berita/1275398521/hasan-tiro-kembali-jadi-wni Hasan Tiro an Indonesian citizen again] {{id}}</ref>. Hari berikutnya, ia wafat di rumah sakit di [[Banda Aceh]].<ref name=nytimes>{{cite news|title=Hasan di Tiro, Who Led Indonesia Rebels, Dies at 84|author=Aubrey Belford|newspaper=[[The New York Times]]|date=June 3, 2010|url=http://www.nytimes.com/2010/06/04/world/asia/04tiro.html?ref=obituaries}}</ref> |
Setahun kemudian, ia kembali ke Aceh,<ref>[http://nasional.vivanews.com/news/read/97885-hasan_tiro_tiba_di_aceh Hasan Tiro arrives in Aceh] {{id}}</ref> dan bertahan di sana sampai kematiannya.<ref>[http://nasional.vivanews.com/news/read/111445-hasan_tiro_masuk_rumah_sakit Hasan Tiro hospitalized]</ref> Pada 2 Juni 2010, Hasan dianugerahi status warga negara kehormatan oleh pemerintah Indonesia.<ref name="WNI">[http://www.antara.co.id/berita/1275398521/hasan-tiro-kembali-jadi-wni Hasan Tiro an Indonesian citizen again] {{id}}</ref>. Hari berikutnya, ia wafat di rumah sakit di [[Banda Aceh]].<ref name=nytimes>{{cite news|title=Hasan di Tiro, Who Led Indonesia Rebels, Dies at 84|author=Aubrey Belford|newspaper=[[The New York Times]]|date=June 3, 2010|url=http://www.nytimes.com/2010/06/04/world/asia/04tiro.html?ref=obituaries}}</ref> |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 26 Desember 2020 20.36
Hasan Muhammad di Tiro | |
---|---|
Berkas:Hasan Tiro.jpg | |
Presiden Aceh | |
Masa jabatan 4 Desember 1976 – 3 Juni 2010 | |
Perdana Menteri |
|
Wakil Presiden | Muchtar Hasbi (1976-1980) |
Pengganti tidak ada; jabatan dihapus | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Tiro, Pidie, Hindia Belanda | 25 September 1925
Meninggal | 3 Juni 2010 Banda Aceh, Aceh | (umur 84)
Kebangsaan | |
Suami/istri | Dora A. Tiro |
Anak | Karim Michel Tiro |
Almamater | |
Profesi | |
Sunting kotak info • L • B |
Dr. Tengku Hasan Muhammad di Tiro, M.S., M.A., LL.D., Ph.D. (25 September 1925 – 3 Juni 2010) adalah seorang tokoh pendiri Gerakan Aceh Merdeka, sebuah gerakan yang berusaha memperjuangkan kemerdekaan Aceh dari Indonesia. GAM resmi berdamai dengan Pemerintah Indonesia melalui perjanjian MoU Helsinki pada tahun 2005 dan menyerahkan senjata mereka. Tengku Hasan M. di Tiro sebagai "wali", karena keturunan ketiga Teungku Chik Muhammad Saman di Tiro, pahlawan nasional Indonesia yang memimpin perang melawan Belanda pada tahun 1890-an.[1][2]
Kehidupan awal
Berasal dari sebuah keluarga terpandang,[3] dari gampông Tiro di Kabupaten Pidie, di Tiro belajar di Yogyakarta dan melawan Belanda saat Revolusi Nasional Indonesia. Ia kemudian melanjutkan belajar di Amerika Serikat dan bekerja paruh waktu di Misi Indonesia untuk Perserikatan Bangsa Bangsa. Saat belajar di New York pada 1953, ia mendeklarasikan dirinya sebagai "menteri luar negeri" untuk gerakan perjuangan Darul Islam,[4] yang di Aceh dipimpin Daud Beureueh. Karena aksi ini, ia dicabut kewarganegaraan Indonesia, menyebabkan dia dipenjara di Penjara Ellis Island sebagai warga asing ilegal[4] Perjuangan Darul Islam di Aceh sendiri berakhir dengan perjanjian damai pada 1962.[5] Dibawah perjanjian damai, Aceh diberikan status otonomi.[6]
Mendirikan GAM
Dia menyatakan organisasinya sebagai Front Pembebasan Nasional Aceh Sumatra, lebih dikenal sebagai Gerakan Aceh Merdeka pada tanggal 4 Desember 1976. Di antara tujuannya adalah kemerdekaan penuh Aceh dari Indonesia. Di Tiro memilih kemerdekaan sebagai salah satu tujuan GAM, bukan otonomi khusus daerah, karena fokus pada sejarah Aceh sebelum masa kolonial Belanda sebagai sebuah negara merdeka. GAM berbeda dari pemberontakan Darul Islam yang berusaha untuk menggulingkan ideologi Pancasila yang sekuler dan menciptakan negara Islam Indonesia berdasarkan syariah. Dalam "Deklarasi Kemerdekaan Aceh", ia mempertanyakan hak Indonesia untuk berdiri sebagai negara, karena pada asalnya itu adalah negara multi-budaya berdasarkan kekaisaran kolonial Belanda dan terdiri dari negara-negara sebelumnya yang terdiri atas banyak sekali etnis dengan sedikit kesamaan. Dengan demikian, di Tiro percaya bahwa rakyat Aceh harus memulihkan keadaan pra-kolonial Aceh sebagai negara merdeka dan harus terpisah dari negara Indonesia.[7]
Karena fokus baru pada sejarah Aceh dan identitas etnik yang berbeda, beberapa kegiatan GAM melibatkan serangan terhadap para transmigran, terutama mereka yang bekerja dengan tentara Indonesia, dalam upaya untuk mengembalikan tanah Aceh untuk masyarakat Aceh. Transmigran etnis Jawa di antara mereka yang paling sering menjadi target, karena banyak di antara mereka yang berhubungan dekat mereka dengan tentara Indonesia. Prinsip militer GAM, bagaimanapun, melibatkan serangan gerilya terhadap tentara dan polisi Indonesia.
Pada tahun 1977, setelah memimpin serangan GAM di mana salah satu insinyur Amerika Serikat tewas dan satu insinyur Amerika lain dan satu insinyur Korea Selatan terluka,[2][4] Hasan diburu oleh militer Indonesia. Ia ditembak di kaki dalam sebuah penyergapan militer, dan melarikan diri ke Malaysia.[4][8]
Dari tahun 1980, di Tiro tinggal di Stockholm, Swedia dan memiliki kewarganegaraan Swedia.[1][9] Selama periode ini Zaini Abdullah, yang menjadi gubernur Aceh pada Juni 2012, adalah salah satu rekan Aceh terdekatnya di Swedia. Setelah tsunami pada bulan Desember 2004, GAM dan pemerintah Indonesia setuju untuk menandatangani perjanjian damai yang ditandatangani di Helsinki, Finlandia pada Agustus 2005. Menurut ketentuan perjanjian perdamaian, yang diterima oleh pimpinan politik GAM dan disahkan oleh di Tiro, Aceh mendapat status otonomi yang lebih besar. Tak lama setelah itu, sebuah Undang-Undang baru tentang Penyelenggaraan Pemerintahan di Aceh disahkan oleh parlemen nasional di Jakarta untuk mendukung pelaksanaan perjanjian damai. Pada bulan Oktober 2008, setelah 30 tahun pengasingan, di Tiro kembali ke Aceh.
Selama konflik, pada tiga kesempatan terpisah pemerintah Indonesia keliru menyatakan bahwa Hasan di Tiro telah meninggal.[10]
Kembali ke Aceh
Pada 11 Oktober 2008, setelah 30 tahun, dia kembali ke Banda Aceh.[11][12] Masalah kesehatannya membuatnya tak berperan aktif dalam percaturan politik Aceh selanjutnya. Dia kembali ke Swedia dua pekan berikutnya.[13]
Setahun kemudian, ia kembali ke Aceh,[14] dan bertahan di sana sampai kematiannya.[15] Pada 2 Juni 2010, Hasan dianugerahi status warga negara kehormatan oleh pemerintah Indonesia.[16]. Hari berikutnya, ia wafat di rumah sakit di Banda Aceh.[17]
Referensi
- ^ a b "Hasan Tiro visits Aceh's hero graves". The Jakarta Post. Sun, 10/12/2008 11:16 AM. Diakses tanggal 2008-10-12.
Sunday schedule was a visit to the grave of Tiro's ancestor Tengku Cik Di Tiro, a national hero
- ^ a b Marianne Heiberg, Brendan O'Leary, and John Tirman, Editors. Terror, Insurgency, and State: Ending Protracted Conflicts (edisi ke-2007). hlm. 512. ISBN 978-0-8122-2029-2.
- ^ Williamson, Lucy (07:08 GMT, Sunday, 12 October 2008 08:08 UK). "What role for returning Aceh rebel?". BBC News. Diakses tanggal 2008-10-12.
Hasan di Tiro has it all - nationalist credentials, 30 years of exile that have kept him apart from the new party politics.
- ^ a b c d Kenneth Conboy. Kopassus: Inside Indonesia's Special Forces (edisi ke-November 16, 2002). Equinox Publishing. hlm. 352. ISBN 979-95898-8-6.
- ^ Cornelius van Dijk (Author). Rebellion under the Banner of Islam, the Darul Islam in Indonesia (edisi ke-1981). Martinus Nijhoff.
- ^ Michael L.Ross (2007). "Resources and Rebellion in Aceh , Indonesia" (PDF). Bank Dunia. Diakses tanggal 2008-10-11.
- ^ Salinan Deklarasi Kemerdekaan Aceh di Acehnet
- ^ "Hasan di Tiro: Acehnese Terrorist". www.library.ohiou.edu. Wed Dec 19 1990 - 14:17:00 EST. Diakses tanggal 2008-10-12.
An American worker was reportedly killed and another one wounded by stray bullets in the fighting between our forces and the Indonesian colonialist forces. This was the sort of thing that we have been trying to avoid for months
- ^ "Aceh's Gam separatists". BBC News. Monday, 24 January 2005, 14:46 GMT. Diakses tanggal 2008-10-11.
- ^ "HEAD OF STATE OF ACHEH-SUMATRA". asnlf. 2007. Diakses tanggal 2008-10-12.
- ^ "Exiled Aceh leader returns". aljazeera. Saturday, October 11, 2008. Diakses tanggal 2008-10-11.
- ^ "Aceh guerrilla leader flies home". BBC News. 04:46 GMT, Saturday, 11 October 2008 05:46 UK. Diakses tanggal 2008-10-12.
- ^ Indonesia: Hasan Tiro returns to Sweden
- ^ Hasan Tiro arrives in Aceh (Indonesia)
- ^ Hasan Tiro hospitalized
- ^ Hasan Tiro an Indonesian citizen again (Indonesia)
- ^ Aubrey Belford (June 3, 2010). "Hasan di Tiro, Who Led Indonesia Rebels, Dies at 84". The New York Times.
Lihat pula
- Viktor Kaisiepo, keponakan Pahlawan Nasional Indonesia Frans Kaisiepo yang menjadi salah satu tokoh Organisasi Papua Merdeka
- Sakirman, kakak dari korban G30S Siswondo Parman yang menjadi petinggi Politbiro CC PKI
- Gerakan Aceh Merdeka
- Wali Negara Aceh
Pranala luar
- (Melayu) (Inggris) : Website Acheh-Sumatra National Liberation Front
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Jabatan lowong Terakhir dijabat oleh Muaz Amin Tiro
|
Wali Neugara Aceh 4 Desember 1976 – 3 Juni 2010 |
Jabatan lowong Selanjutnya dijabat oleh tidak ada; jabatan dihapuskan
|
Didahului oleh: tidak ada; jabatan baru |
Pimpinan Aceh Merdeka 4 Desember 1976 – 21 Juli 2002 |
Diteruskan oleh: Malik Mahmud |