Siswadi (militer): Perbedaan antara revisi
OrophinBot (bicara | kontrib) k Bot: Penggantian teks otomatis (-Sumatera +Sumatra) |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox |
{{Infobox officeholder |
||
⚫ | |||
| |
|name = {{PAGENAME}} |
||
| |
|image = |
||
| |
|imagesize = |
||
| |
|caption = |
||
| |
|office = |
||
| |
|term_start = |
||
| |
|term_end = |
||
| |
|predecessor = |
||
| |
|successor = |
||
| |
|birth_date = {{Birth date and age|1936|7|13}} |
||
|birth_place = {{negara|Indonesia}} [[Muntilan, Magelang|Muntilan]], [[Magelang]], [[Jawa Tengah]] |
|||
⚫ | |||
| |
|death_date = <!-- {{Death date and age|YYYY|MM|DD|YYYY|MM|DD}} --> |
||
|death_place = |
|||
|allegiance = {{flag|Indonesia}} |
|||
|serviceyears = 1959-1987 |
|||
|rank = [[Berkas:Pdu mayjendtni staf.png|25px]] [[Mayor Jenderal]] [[TNI]] |
|||
|branch = [[Berkas:Lambang TNI AD.png|25px]] [[TNI Angkatan Darat]] |
|||
|unit = [[Infanteri]] |
|||
|awards = |
|||
|battles = |
|||
|laterwork = |
|||
|portrayedby = |
|||
|enteredservice = |
|||
|currentlyresides = |
|||
⚫ | |||
|family = |
|||
|spouse = |
|||
⚫ | |||
|residence = |
|||
|alma_mater = [[Akmil|Akademi Teknik Angkatan Darat]] (1959) |
|||
|occupation = |
|||
|religion = [[Islam]] |
|||
}} |
}} |
||
'''[[Mayor Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) Siswadi''' ({{lahirmati|[[Muntilan, Magelang|Muntilan]], [[Magelang]], [[Jawa Tengah]]|13|7|1936|}} adalah seorang purnawirawan perwira tinggi [[TNI Angkatan Darat]] dan mantan [[Kodam II/Sriwijaya|Panglima Kodam II Sriwijaya]] tahun 1985, Saat dilantik menjadi Pangdam II/Sriwijaya Siswadi masih berpangkat [[Brigadir Jenderal]]. |
|||
'''Siswandi''' merupakan seorang tokoh Indonesia yang bergulat dalam bidang militer, lahir di Muntilan, [[Jawa Tengah]] pada tanggal 13 Juli 1936, dengan keyakinan agama Islam. Ia menempuh pendidikan SD Muntilan (1949) ; SMP Magelang (1952) SMA Magelang (1956) ; Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad), Bandung (1959) ; Kupaltu (1965) ; Suslapa (1968) ; Seskoad (1972). |
|||
Pada saat dilantik menjadi Panglima Kodam II Sriwijaya,1985, Siswadi masih berpangkat brigadir jenderal. Ia dilantik untuk menggantikan Brigjen Roestandi, yang mendapat tugas baru di Markas Besar TNI-AD. Upacara serah terima tersebut diselenggarakn di Kota Palembang lebih tepatnya di Stadion Garuda Palembang, dengan inspektur upacara KSAD Jendral Rudini. |
|||
Sebelumnya, Siswadi merupakan perwira tertinggi di Markas Besar TNI-AD, dengan jabatan Direktur Pengkajian dan Pengembangan Doktrin Sosial Politik Sekolah Staff Komando (Sesko) ABRI. Jabatan ini ia dapatkan setelah bertugas menjadi Kepala Staff Kodam VII Diponegoro,1983. |
|||
Kini,dengan pangkat mayor jendralnya, Siswadi memimpin daerah militer, sebagai kompartemen strategis, yang berada di di Pulau Sumatra, dengan mencakup empat provinsi yaitu [[Sumatra Selatan]],[[Jambi]],[[Bengkulu]] dan [[Lampung]]. Daerah-Daerah tersebut dianggap sangat potensial dan termasuk "daerah belakang" bagi ibu kota RI,Jakarta. |
|||
==Karier Militer== |
|||
Sebagai seorang panglima ia termasuk orang yang tak segan untuk "turun kebawah". "ABRI Masuk Desa (AMD) untuk mempersatukan pola pikir dan pola tindak antara ABRI dan rakyat",ujarnya. yakni "Dalam mensukseskan pembangunan dan meningkatkan ketahanan nasional." Ia menandaskan hal itu tatkala menutup AMD Manunggal XIX di Kabupaten Kerinci, Jambi,1985. |
|||
Ia dilantik untuk menggantikan Brigjen TNIRoestandi, yang mendapat tugas baru di Markas Besar TNI-AD. Upacara serah terima tersebut diselenggarakn di Kota Palembang lebih tepatnya di Stadion Garuda Palembang, dengan inspektur upacara [[Kepala Staf Angkatan Darat|KSAD]] [[Rudini|Jendral TNI Rudini]]. Sebelumnya, Siswadi merupakan perwira tertinggi di Markas Besar TNI-AD, dengan jabatan Direktur Pengkajian dan Pengembangan Doktrin Sosial Politik Sekolah Staff Komando (Sesko) ABRI. Jabatan ini ia dapatkan setelah bertugas menjadi Kepala Staff Kodam VII/Diponegoro 1983. Kini, dengan pangkat Mayor Jendral, Siswadi memimpin daerah militer, sebagai kompartemen strategis, yang berada di di Pulau Sumatra, dengan mencakup empat provinsi yaitu [[Sumatra Selatan]],[[Jambi]],[[Bengkulu]] dan [[Lampung]]. Daerah-Daerah tersebut dianggap sangat potensial dan termasuk "daerah belakang" bagi ibu kota RI, Jakarta. Sebagai seorang panglima ia termasuk orang yang tak segan untuk "turun kebawah". "ABRI Masuk Desa (AMD) untuk mempersatukan pola pikir dan pola tindak antara ABRI dan rakyat",ujarnya. yakni "Dalam mensukseskan pembangunan dan meningkatkan ketahanan nasional." Ia menandaskan hal itu tatkala menutup AMD Manunggal XIX di Kabupaten Kerinci, Jambi,1985. |
|||
AMD juga memiliki dua sasaran, yaitu sasaran untuk jangka pendek dan sasaran untuk jangka panjang. Untuk sasaran jangka pendeknya yaitu "Mempercepat pemerataan pembangunan,sehingga segera menyentuh kebutuhan rakyat di seluruh pelosok tanah air". Sedangkan untuk jangka panjang yaitu bersifat nonfisik, "Meningkatkan kesadaran bernegara, dan memelihara lingkungan hidup". |
AMD juga memiliki dua sasaran, yaitu sasaran untuk jangka pendek dan sasaran untuk jangka panjang. Untuk sasaran jangka pendeknya yaitu "Mempercepat pemerataan pembangunan,sehingga segera menyentuh kebutuhan rakyat di seluruh pelosok tanah air". Sedangkan untuk jangka panjang yaitu bersifat nonfisik, "Meningkatkan kesadaran bernegara, dan memelihara lingkungan hidup". Menurut ia jumlah penduduk yang besar belum merupakan potensi efektif dibidang hankam sebelum mendapat latihan dasar kemiloteran. "Yang kita hendaki bukanlah sekadar tenaga cadangan besar, tetapi tenaga cadangan yang benar-benar terlatih sehingga siap menerima panggilan tugas setiap diperlukan," tambah sang panglima.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/37095471|title=APA & SIAPA sejumlah orang Indonesia 1985-1986|date=1986|publisher=Grafiti Pers|others=Tempo (Jakarta, Indonésie)|isbn=979-444-006-X|edition=Cet. 1|location=Jakarta|oclc=37095471}}</ref><br /> |
||
==Pendidikan== |
|||
Menurut ia jumlah penduduk yang besar belum merupakan potensi efektif dibidang hankam sebelum mendapat latihan dasar kemiloteran. "Yang kita hendaki bukanlah sekadar tenaga cadangan besar, tetapi tenaga cadangan yang benar-benar terlatih sehingga siap menerima panggilan tugas setiap diperlukan," tambah sang panglima.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/37095471|title=APA & SIAPA sejumlah orang Indonesia 1985-1986|date=1986|publisher=Grafiti Pers|others=Tempo (Jakarta, Indonésie)|isbn=979-444-006-X|edition=Cet. 1|location=Jakarta|oclc=37095471}}</ref> |
|||
* SD Muntilan (1949) |
|||
* SMP Magelang (1952) |
|||
* SMA Magelang (1956) |
|||
* Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad), Bandung (1959) |
|||
* Kupaltu (1965) |
|||
* Suslapa (1968) |
|||
* Seskoad (1972) |
|||
* Sesko TNI |
|||
==Riwayat Jabatan== |
|||
<br /> |
|||
* Direktur Pengkajian dan Pengembangan Doktrin Sosial Politik Sesko ABRI |
|||
* Kepala Staff Kodam VII/Diponegoro (1983-1985) |
|||
* Pangdam II/Sriwijaya (1985-1987) |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{Reflist}} |
|||
<references /> |
|||
<br /> |
|||
{{DEFAULTSORT:Siswadi}} |
|||
⚫ | |||
{{tokoh-militer-stub}} |
|||
⚫ | |||
⚫ | |||
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer II/Sriwijaya]] |
|||
⚫ |
Revisi per 4 Januari 2021 12.24
Siswadi (militer) | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | 13 Juli 1936 Muntilan, Magelang, Jawa Tengah |
Alma mater | Akademi Teknik Angkatan Darat (1959) |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1959-1987 |
Pangkat | Mayor Jenderal TNI |
Satuan | Infanteri |
Sunting kotak info • L • B |
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Siswadi (lahir 13 Juli 1936 adalah seorang purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat dan mantan Panglima Kodam II Sriwijaya tahun 1985, Saat dilantik menjadi Pangdam II/Sriwijaya Siswadi masih berpangkat Brigadir Jenderal.
Karier Militer
Ia dilantik untuk menggantikan Brigjen TNIRoestandi, yang mendapat tugas baru di Markas Besar TNI-AD. Upacara serah terima tersebut diselenggarakn di Kota Palembang lebih tepatnya di Stadion Garuda Palembang, dengan inspektur upacara KSAD Jendral TNI Rudini. Sebelumnya, Siswadi merupakan perwira tertinggi di Markas Besar TNI-AD, dengan jabatan Direktur Pengkajian dan Pengembangan Doktrin Sosial Politik Sekolah Staff Komando (Sesko) ABRI. Jabatan ini ia dapatkan setelah bertugas menjadi Kepala Staff Kodam VII/Diponegoro 1983. Kini, dengan pangkat Mayor Jendral, Siswadi memimpin daerah militer, sebagai kompartemen strategis, yang berada di di Pulau Sumatra, dengan mencakup empat provinsi yaitu Sumatra Selatan,Jambi,Bengkulu dan Lampung. Daerah-Daerah tersebut dianggap sangat potensial dan termasuk "daerah belakang" bagi ibu kota RI, Jakarta. Sebagai seorang panglima ia termasuk orang yang tak segan untuk "turun kebawah". "ABRI Masuk Desa (AMD) untuk mempersatukan pola pikir dan pola tindak antara ABRI dan rakyat",ujarnya. yakni "Dalam mensukseskan pembangunan dan meningkatkan ketahanan nasional." Ia menandaskan hal itu tatkala menutup AMD Manunggal XIX di Kabupaten Kerinci, Jambi,1985.
AMD juga memiliki dua sasaran, yaitu sasaran untuk jangka pendek dan sasaran untuk jangka panjang. Untuk sasaran jangka pendeknya yaitu "Mempercepat pemerataan pembangunan,sehingga segera menyentuh kebutuhan rakyat di seluruh pelosok tanah air". Sedangkan untuk jangka panjang yaitu bersifat nonfisik, "Meningkatkan kesadaran bernegara, dan memelihara lingkungan hidup". Menurut ia jumlah penduduk yang besar belum merupakan potensi efektif dibidang hankam sebelum mendapat latihan dasar kemiloteran. "Yang kita hendaki bukanlah sekadar tenaga cadangan besar, tetapi tenaga cadangan yang benar-benar terlatih sehingga siap menerima panggilan tugas setiap diperlukan," tambah sang panglima.[1]
Pendidikan
- SD Muntilan (1949)
- SMP Magelang (1952)
- SMA Magelang (1956)
- Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad), Bandung (1959)
- Kupaltu (1965)
- Suslapa (1968)
- Seskoad (1972)
- Sesko TNI
Riwayat Jabatan
- Direktur Pengkajian dan Pengembangan Doktrin Sosial Politik Sesko ABRI
- Kepala Staff Kodam VII/Diponegoro (1983-1985)
- Pangdam II/Sriwijaya (1985-1987)
Referensi
- ^ APA & SIAPA sejumlah orang Indonesia 1985-1986. Tempo (Jakarta, Indonésie) (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: Grafiti Pers. 1986. ISBN 979-444-006-X. OCLC 37095471.