Lompat ke isi

Neurolinguistik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hendry allen (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Hendry allen (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:
Gangguan pada kemampuan berbahasa karena kerusakan [[otak manusia]] disebut [[afasia]], yaitu (gangguan [[bicara]] karena mengalami [[gegar/trauma otak]]). Orang yang menderita kerusakan bahasa ini dapat diamati dari ketidakmampuannya berbahasa secara normal.
Gangguan pada kemampuan berbahasa karena kerusakan [[otak manusia]] disebut [[afasia]], yaitu (gangguan [[bicara]] karena mengalami [[gegar/trauma otak]]). Orang yang menderita kerusakan bahasa ini dapat diamati dari ketidakmampuannya berbahasa secara normal.


Bagi ahli [[neurolinguistik]], [[afasia Broca]] berarti kerusakan [[daerah bahasa]] atau pusat [[bahasa]] yang mengendalikan baik [[artikulasi]] maupun peran yang unik dalam pembentukan [[kata]] dan [[kalimat]], karena [[daerah Broca]] berhubungan dengan unsur struktur dan organisasi bahasa. Oleh karena itu, [[area Broca]] pada otak bertanggung jawab untuk kaidah [[artikulasi]] yang menciptakan pola bunyi, untuk kaidah [[morfologi]] dan [[sintaksis]], antara lain dalam membentuk [[kata]] dan [[frasa]].
Bagi [[ahli neurolinguistik]], [[afasia Broca]] berarti kerusakan [[daerah bahasa]] atau pusat [[bahasa]] yang mengendalikan baik [[artikulasi]] maupun peran yang unik dalam pembentukan [[kata]] dan [[kalimat]], karena [[daerah Broca]] berhubungan dengan unsur struktur dan organisasi bahasa. Oleh karena itu, [[area Broca]] pada otak bertanggung jawab untuk kaidah [[artikulasi]] yang menciptakan pola bunyi, untuk kaidah [[morfologi]] dan [[sintaksis]], antara lain dalam membentuk [[kata]] dan [[frasa]].


[[Afasia Wernicke]] yang berhubungan dengan kerusakan [[area Wernicke]] pada otak. Area Wernicke adalah pusat bahasa yang bertanggung jawab untuk memproduksi makna, seperti interpretasi kata selama pemahaman makna dan pemilihan kata selama menghasilkan produksi ujaran.
[[Afasia Wernicke]] yang berhubungan dengan kerusakan [[area Wernicke]] pada otak. Area Wernicke adalah pusat bahasa yang bertanggung jawab untuk memproduksi makna, seperti interpretasi kata selama pemahaman makna dan pemilihan kata selama menghasilkan produksi ujaran.
Baris 11: Baris 11:
[[Alexia]] dan [[Agrafia]] adalah kerusakan pada [[angular gyrus]] mengganggu [[asosiasi]] pencitraan [[pola visual]] dengan bentuk [[pendengaran]], karena itu mengganggu kemampuan [[baca]] dan [[tulis]]. Kerusakan baca disebut [[alexia]], sedangkan kehilangan kemampuan tulis disebut [[agrafia]]. Kedua kerusakan bahasa tersebut biasanya saling melengkapi.
[[Alexia]] dan [[Agrafia]] adalah kerusakan pada [[angular gyrus]] mengganggu [[asosiasi]] pencitraan [[pola visual]] dengan bentuk [[pendengaran]], karena itu mengganggu kemampuan [[baca]] dan [[tulis]]. Kerusakan baca disebut [[alexia]], sedangkan kehilangan kemampuan tulis disebut [[agrafia]]. Kedua kerusakan bahasa tersebut biasanya saling melengkapi.


Alexia terjadi dengan sendirinya. Penderita alexic mungkin bisa menulis, tapi tidak bisa membaca apa yang dia tulis. Kerusakan angular gyrus tidak memengaruhi pandangan. Pasien alexia dan agrafia masih bisa melihat dengan normal.
Alexia terjadi dengan sendirinya. Penderita alexic mungkin bisa menulis, tapi tidak bisa membaca apa yang dia tulis. Kerusakan angular gyrus tidak memengaruhi pandangan. Penderita alexia dan agrafia masih bisa melihat dengan normal.





Revisi per 12 Maret 2006 18.42

Neurolinguistik adalah salah satu bidang kajian interdisipliner dalam ilmu linguistik dan ilmu kedokteran yang mengkaji hubungan antara otak manusia dengan bahasa.

Gangguan pada kemampuan berbahasa karena kerusakan otak manusia disebut afasia, yaitu (gangguan bicara karena mengalami gegar/trauma otak). Orang yang menderita kerusakan bahasa ini dapat diamati dari ketidakmampuannya berbahasa secara normal.

Bagi ahli neurolinguistik, afasia Broca berarti kerusakan daerah bahasa atau pusat bahasa yang mengendalikan baik artikulasi maupun peran yang unik dalam pembentukan kata dan kalimat, karena daerah Broca berhubungan dengan unsur struktur dan organisasi bahasa. Oleh karena itu, area Broca pada otak bertanggung jawab untuk kaidah artikulasi yang menciptakan pola bunyi, untuk kaidah morfologi dan sintaksis, antara lain dalam membentuk kata dan frasa.

Afasia Wernicke yang berhubungan dengan kerusakan area Wernicke pada otak. Area Wernicke adalah pusat bahasa yang bertanggung jawab untuk memproduksi makna, seperti interpretasi kata selama pemahaman makna dan pemilihan kata selama menghasilkan produksi ujaran.

Afasia konduksi. Kerusakan pada arcuate fasciculus, berdampak pada transmisi informasi dari daerah Wernicke ke daerah Broca. Gejala kerusakan ini, pertama karena informasi leksikal dari daerah Wernicke tidak dapat dipindahkan ke daerah Broca, sehingga ujarannya secara semantis tidak padu (tidak koheren). Demikian pula, karena informasi kategori morfem terikat (afiks) dan kategori leksikal tidak dapat dipindahkan ke daerah Wernicke, pemahaman bahasa menjadi rusak.

Alexia dan Agrafia adalah kerusakan pada angular gyrus mengganggu asosiasi pencitraan pola visual dengan bentuk pendengaran, karena itu mengganggu kemampuan baca dan tulis. Kerusakan baca disebut alexia, sedangkan kehilangan kemampuan tulis disebut agrafia. Kedua kerusakan bahasa tersebut biasanya saling melengkapi.

Alexia terjadi dengan sendirinya. Penderita alexic mungkin bisa menulis, tapi tidak bisa membaca apa yang dia tulis. Kerusakan angular gyrus tidak memengaruhi pandangan. Penderita alexia dan agrafia masih bisa melihat dengan normal.