Agama terorganisir: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib) ←Membuat halaman berisi ''''Agama terorganisasi''', disebut pula '''agama institusional''', adalah agama yang kepercayaan dan tata cara peribadatannya telah disusun secara sistematis dan d...' |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Agama terorganisasi''', disebut pula '''agama institusional''', adalah [[agama]] yang kepercayaan dan tata cara peribadatannya telah disusun secara sistematis dan ditetapkan secara resmi. Agama teorganisasi biasanya memiliki ciri khas adanya [[doktrin]] (atau [[dogma]]), struktur kepemimpinan yang hierarkis atau birokratis, serta penetapan suatu peraturan dan praktik keagamaan. <ref>{{cite web|author= Molnar, Darin R., PhD|title= Three Worldviews|date= 9 December 2010|url= http://www.middlewaymanagement.com/three-worldviews/}}</ref> Kebalikan dari agama teorganisasi ialah [[agama lokal]] atau [[agama rakyat]]. |
'''Agama terorganisasi''', disebut pula '''agama institusional''', adalah [[agama]] yang kepercayaan dan tata cara peribadatannya telah disusun secara sistematis dan ditetapkan secara resmi. Agama teorganisasi biasanya memiliki ciri khas adanya [[doktrin]] (atau [[dogma]]), struktur kepemimpinan yang hierarkis atau birokratis, serta penetapan suatu peraturan dan praktik keagamaan. <ref>{{cite web|author= Molnar, Darin R., PhD|title= Three Worldviews|date= 9 December 2010|url= http://www.middlewaymanagement.com/three-worldviews/|access-date= 2019-03-26|archive-date= 2017-09-05|archive-url= https://web.archive.org/web/20170905090006/http://middlewaymanagement.com/three-worldviews/|dead-url= yes}}</ref> Kebalikan dari agama teorganisasi ialah [[agama lokal]] atau [[agama rakyat]]. |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 31 Januari 2021 21.54
Agama terorganisasi, disebut pula agama institusional, adalah agama yang kepercayaan dan tata cara peribadatannya telah disusun secara sistematis dan ditetapkan secara resmi. Agama teorganisasi biasanya memiliki ciri khas adanya doktrin (atau dogma), struktur kepemimpinan yang hierarkis atau birokratis, serta penetapan suatu peraturan dan praktik keagamaan. [1] Kebalikan dari agama teorganisasi ialah agama lokal atau agama rakyat.
Referensi
- ^ Molnar, Darin R., PhD (9 December 2010). "Three Worldviews". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-05. Diakses tanggal 2019-03-26.