Kudeta Myanmar 2021: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
lanjut |
||
Baris 40: | Baris 40: | ||
'''Kudeta Myanmar 2021<ref>{{Cite web|url=https://www.bloomberg.com/news/articles/2021-01-31/myanmar-s-suu-kyi-detained-in-early-morning-raid-reuters-says|title=Myanmar Military Takes Power for One Year, Suu Kyi in Detention|date=31 January 2021|via=www.bloomberg.com}}</ref>''' dimulai pada 1 Februari 2021 ketika Penasihat Negara [[Aung San Suu Kyi]], Presiden [[Win Myint]], dan beberapa pimpinan dari partai penguasa ditahan oleh [[Angkatan Bersenjata Myanmar|militer Myanmar]]. Beberapa jam kemudian, angkatan bersenjata Myanmar menyatakan keadaan darurat dan mengatakan bahwa kekuasaan telah diserahkan kepada penglima tertinggi militer, [[Min Aung Hlaing]].<ref>{{Cite web|url=https://news.trust.org/item/20210201014444-5u7cm|title=Myanmar military seizes power, detains elected leader Aung San Suu Kyi|first=Thomson Reuters|last=Foundation|website=news.trust.org}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.xinhuanet.com/english/2021-02/01/c_139712581.htm|title=Myanmar gov't declares 1-year state of emergency: President's Office|website=www.xinhuanet.com}}</ref> |
'''Kudeta Myanmar 2021<ref>{{Cite web|url=https://www.bloomberg.com/news/articles/2021-01-31/myanmar-s-suu-kyi-detained-in-early-morning-raid-reuters-says|title=Myanmar Military Takes Power for One Year, Suu Kyi in Detention|date=31 January 2021|via=www.bloomberg.com}}</ref>''' dimulai pada 1 Februari 2021 ketika Penasihat Negara [[Aung San Suu Kyi]], Presiden [[Win Myint]], dan beberapa pimpinan dari partai penguasa ditahan oleh [[Angkatan Bersenjata Myanmar|militer Myanmar]]. Beberapa jam kemudian, angkatan bersenjata Myanmar menyatakan keadaan darurat dan mengatakan bahwa kekuasaan telah diserahkan kepada penglima tertinggi militer, [[Min Aung Hlaing]].<ref>{{Cite web|url=https://news.trust.org/item/20210201014444-5u7cm|title=Myanmar military seizes power, detains elected leader Aung San Suu Kyi|first=Thomson Reuters|last=Foundation|website=news.trust.org}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.xinhuanet.com/english/2021-02/01/c_139712581.htm|title=Myanmar gov't declares 1-year state of emergency: President's Office|website=www.xinhuanet.com}}</ref> |
||
== Latar belakang == |
|||
Myanmar memasuki pemerintahan militer langsung setelah [[Kuteda Myanmar 1962|kudeta tahun 1962]]. [[Aung San Suu Kyi]], putri [[Aung San]], menjadi aktivis pro-demokrasi terkemuka. Pada tahun 1990, pemilihan umum bebas yang diizinkan oleh militer menghasilkan kemenangan telak bagi partai Suu Kyi. Namun, militer menolak untuk menyerahkan kekuasaan dan menempatkannya sebagai tahanan rumah.{{cn}} |
|||
Antara 2011 dan 2015, transisi demokrasi tentatif dimulai, dan pemilu yang diadakan pada 2015 menghasilkan kemenangan bagi partai Suu Kyi, [[Liga Nasional untuk Demokrasi]]. Namun, militer tetap memiliki kekuasaan yang besar, termasuk hak untuk menunjuk 1/4 anggota parlemen.<ref name=":0" /><ref>{{Cite news |title=As Myanmar opens to the world, the mess inside becomes more apparent |work=Bloomberg.com |url=https://www.bloomberg.com/quicktake/myanmars-transition |access-date=1 February 2021 |archive-date=16 October 2020 |archive-url=https://web.archive.org/web/20201016104957/https://www.bloomberg.com/quicktake/myanmars-transition |url-status=live}}</ref> |
|||
Kudeta 2021 terjadi setelah [[Pemilihan umum Myanmar 2020|pemilihan umum]] pada 8 November 2020, di mana Liga Nasional untuk Demokrasi memenangkan 396 dari 476 kursi di parlemen, selisih kemenangan yang lebih besar dibandingkan dengan pemilu 2015. Partai militer, dan [[Partai Solidaritas dan Pembangunan Persatuan]], hanya memenangkan 33 kursi.<ref name=":0" /> |
|||
Militer membantah hasil tersebut, mengklaim bahwa pemungutan suara itu curang. Upaya kudeta tersebut telah dikabarkan selama beberapa hari, memicu pernyataan keprihatinan dari kekuatan Barat seperti [[Prancis]] dan [[Amerika Serikat]].<ref name=":0" /> |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 1 Februari 2021 08.25
Artikel ini membahas suatu peristiwa terkini. Informasi pada halaman ini dapat berubah setiap saat seiring dengan perkembangan peristiwa dan laporan berita awal mungkin tidak dapat diandalkan. Pembaruan terakhir untuk artikel ini mungkin tidak mencerminkan informasi terkini. Silakan hapus templat ini apabila sudah lebih dari satu bulan (Februari 2021) |
Kudeta 2021 Myanmar | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Bagian dari Konflik internal di Myanmar | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Tatmadaw | Pemerintah Myanmar | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Min Aung Hlaing (Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Myanmar) Myint Swe (Wakil Presiden Pertama Myanmar) |
Aung San Suu Kyi Win Myint (Presiden Myanmar) | ||||||
Pasukan | |||||||
Tatmadaw | Tidak ada |
Kudeta Myanmar 2021[1] dimulai pada 1 Februari 2021 ketika Penasihat Negara Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint, dan beberapa pimpinan dari partai penguasa ditahan oleh militer Myanmar. Beberapa jam kemudian, angkatan bersenjata Myanmar menyatakan keadaan darurat dan mengatakan bahwa kekuasaan telah diserahkan kepada penglima tertinggi militer, Min Aung Hlaing.[2][3]
Latar belakang
Myanmar memasuki pemerintahan militer langsung setelah kudeta tahun 1962. Aung San Suu Kyi, putri Aung San, menjadi aktivis pro-demokrasi terkemuka. Pada tahun 1990, pemilihan umum bebas yang diizinkan oleh militer menghasilkan kemenangan telak bagi partai Suu Kyi. Namun, militer menolak untuk menyerahkan kekuasaan dan menempatkannya sebagai tahanan rumah.[butuh rujukan]
Antara 2011 dan 2015, transisi demokrasi tentatif dimulai, dan pemilu yang diadakan pada 2015 menghasilkan kemenangan bagi partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi. Namun, militer tetap memiliki kekuasaan yang besar, termasuk hak untuk menunjuk 1/4 anggota parlemen.[4][5]
Kudeta 2021 terjadi setelah pemilihan umum pada 8 November 2020, di mana Liga Nasional untuk Demokrasi memenangkan 396 dari 476 kursi di parlemen, selisih kemenangan yang lebih besar dibandingkan dengan pemilu 2015. Partai militer, dan Partai Solidaritas dan Pembangunan Persatuan, hanya memenangkan 33 kursi.[4]
Militer membantah hasil tersebut, mengklaim bahwa pemungutan suara itu curang. Upaya kudeta tersebut telah dikabarkan selama beberapa hari, memicu pernyataan keprihatinan dari kekuatan Barat seperti Prancis dan Amerika Serikat.[4]
Referensi
- ^ "Myanmar Military Takes Power for One Year, Suu Kyi in Detention". 31 January 2021 – via www.bloomberg.com.
- ^ Foundation, Thomson Reuters. "Myanmar military seizes power, detains elected leader Aung San Suu Kyi". news.trust.org.
- ^ "Myanmar gov't declares 1-year state of emergency: President's Office". www.xinhuanet.com.
- ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama:0
- ^ "As Myanmar opens to the world, the mess inside becomes more apparent". Bloomberg.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 October 2020. Diakses tanggal 1 February 2021.