Lompat ke isi

Penjor: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
Lihat juga umbul-umbul
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Ghxgh
Tag: Dikembalikan Menghilangkan referensi Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
m/budaya-bali/filosofi-dan-arti-dari-unsur-unsur-penjor-galungan|title=Filosofi dan Arti Dari Unsur-Unsur Penjor Galungan|last=|first=|date=16 Juli 2015|work=InputBali|ac
[[File:Penjor on Borobudur relief.jpg|200px|thumb|right|Pénjor pada relief [[Candi Borobudur]]]]

'''Penjor''' merupakan simbol dari Naga Basuki yang artinya kesejahteraan dan kemakmuran.<ref>{{Cite news|url=https://inputbali.com/budaya-bali/filosofi-dan-arti-dari-unsur-unsur-penjor-galungan|title=Filosofi dan Arti Dari Unsur-Unsur Penjor Galungan|last=|first=|date=16 Juli 2015|work=InputBali|access-date=1 januari 2020}}</ref> Bagi umat [[Agama Hindu Bali|Hindu di Bali]] penjor merupakan simbol [[gunung]] yang dianggap suci.

Penjor seyogya dipasang tepat pada hari penampahan galungan, setelah jam 12 siang. Hal ini bermakna ketika hari raya penampahan galungan kita sebagai manusia berperang melawan pikiran yang kotor, berperang melawan sifat negatif, dan sifat ego. Setelah berhasil memenangkan perperangan melawan pikiran serta sifat-sifat tersebut maka sebagai pertanda kemenangan dipasanglah penjor sebagai simbol "kemenangan".


== Unsur-unsur Penjor ==
== Unsur-unsur Penjor ==

Revisi per 9 Februari 2021 09.34

m/budaya-bali/filosofi-dan-arti-dari-unsur-unsur-penjor-galungan|title=Filosofi dan Arti Dari Unsur-Unsur Penjor Galungan|last=|first=|date=16 Juli 2015|work=InputBali|ac

Unsur-unsur Penjor

Pénjor pada saat hari raya Waisak di Borobudur

Didalam lontar Tutur Dewi Tapini juga telah disebutkan bahwa setiap unsur dalam penjor melambangkan simbol-simbol suci yaitu sebagai berikut.[1]

  • Bambu sebagai vibrasi kekuatan Dewa Brahma
  • Kelapa sebagai simbol vibrasi Dewa Rudra
  • Kain Kuning dan Janur sebagai simbol vibrasi Dewa Sangkara
  • Pala Bungkah dan Pala Gantung sebagai simbol vibrasi Dewa Wisnu
  • Tebu sebagai simbol vibrasi Dewa Sambu
  • Padi sebagai simbol vibrasi Dewi Sri
  • Kain Putih sebagai simbol vibrasi Dewa Iswara
  • Sanggah sebagai simbol vibrasi Dewa Siwa
  • Upakara sebagai simbol vibrasi Dewa Sradha Siwa dan Parama Siwa

Jenis Penjor

Penjor di Bali sekitar tahun 1949

Masyarakat Hindu di Bali mengenal 2 tipe penjor, yaitu;[2]

  1. Penjor Sakral merupakan bagian dari suatu upacara keagamaan, contohnya upacara Galungan dan piodalan di pura-pura.
  2. Penjor Hiasan merupakan bagian dari suatu acara yang tidak ada hubungannya dengan upacara keagamaan, contohnya sebagai hiasan lomba desa dan pesta kesenian.

Lihat juga

Referensi

  1. ^ "Filosofi dan Arti Dari Unsur-Unsur Penjor Galungan". InputBali. 16 juli 2015. Diakses tanggal 1 Januari 2020. 
  2. ^ "Makna Penjor bagi umat Hindu". KalenderBali. 7 Oktober 2016. Diakses tanggal 1 Januari 2020.